BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Lanjut usia adalah seseorang yang memiliki usia lebih dari atau
sama dengan 55 tahun (WHO 2013). Lansia dapat juga diartikan sebagai
menurunnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan
mempertahankan struktur serta fungsi normalnya, sehingga tidak dapat
bertahan terhadap jejas (Darmojo, 2015).
5) Lansia sangat tua (very old), yaitu kelompok usia lebih dari 90 tahun.
5
7
Proses menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi
di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang
hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu tetapi dimulai sejak
pemulaan kehidupan, menjadi tua merupaka proses alamiah, yang berarti
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan , yaitu anak, dewasa, dan tua.
Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun psikologis. Memasuki
usia tua berarti mengalami kemunduran , misalnya kemunduran fisik yang
di tandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai
ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk,
gerakan lambat, dan figur tubuh yang tidak proposional.
1) Teori biologi
Teori wear and tear disebutkan bahwa proses menua terjadi akibat
kelebihan usaha dan stres yang menyebabkan sel tubuh menjadi
lelah dan tidak mampu meremajakan fungsinya (Padila, 2013).
c. Teori Stres
2) Teori Psikologis
3) Teori Sosial
1) Perubahan Fisik
2) Perubahan Psikologis
3) Perubahan Kognitif
4) Perubahan Sosial ,
1. Anatomi otak
Table 2.1
12 pasang syaraf kranial
Sensorik
Hidung
N. Mandibularis Rahang bawah dan lidah
Motorik dan
sensorik
VI Nervus abdusen Motorik Mata, penggoyang sisi
Mata
motoric
17
motoric
2. Fisiologi Otak
a) Otak besar
Menurut Syaifuddin (2016), otak besar dibagi menjadi empat bagian yaitu :
1) Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang dipaling depan dari otak besar.
Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan
gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian,
kreativitas, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.
2) Lobus parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan
seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit
3) Lobus temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan
pendengaran, pemaknaan informasi, dan bahasa dalam bentuk suara.
4) Lobus oksipital berada dibagian paling belakang, berhubungan dengan
rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan
interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata
b) Otak kecil
c) Batang otak
Stroke adalah gangguan fungsional otak akut fokal maupun global akibat
terhambatnya aliran darah ke otak karena perdarahan ataupun sumbatan, dengan gejala
dan tanda sesuai bagian otak yang terkena, yang dapat sembuh sempurna, sembuh
dengan cacat, atau kematian (Junaidi, 2011).
Dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis serebral, biasanya terjadi
saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi
perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat
timbul edema sekunder (Arif Muttaqin, 2008).
21
a) TIA (Trans Iskemik Attack) Gangguan neurologis setempat yang terjadi selama
beberapa menit, beberapa jam saja. Gejala yang timbul akan hilang dengan
spontan dan sempurna dalam waktu 24 jam.
b) Stroke involusi Stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana gangguan
neurologis terlihat semakin berat dan bertambah buruk. Proses dapat berjalan 24
jam atau beberapa hari.
c) Stroke komplit Gangguan neurologi yang timbul sudah menetap atau permanen.
Sesuai dengan istilahnya, stroke komplit dapat diawali oleh serangan TIA berulang
(Andra & Yessie, 2013).
embolisme terjadi di pembuluh darah yang terlalu sempit untuk dilewati, maka
aliran darah akan terhenti dan mengakibatkan terhentinya pasokan oksigen dan
nutrisi.
Terjadinya aterosklerosis(trombosis), embolisme, hipertensi, dan pecahnya
pembuluh darah di otak akan mengakibatkan kerusakan aliran darah di arteri
otak yang menyebabkan berkurngnya pasokan oksigen dan nutrisi ke otak yang
menyebabkan :
a. Depolarisasi membrane sel neuron depolarisasi akan memicu ion K+ masuk
secara berlebihan ke dalam tubuh. Masuknya ion k+ secara berlebihan
bersamaan dengan masuknya air memicu terjadinya udem/oedema. Udem
sendiri adalah keadaan saat terjadinya peningkatan volume cairan di dalam
ruang interstitial (celah diantara sel)/bengkak. Adanya udem dalam otak akan
memicu meningkatnya tekanan darah. Dan ketika proses inflamasi tidak lagi
dapat mengendalikan, akan terjadi kematian jaringan atau bias disebut infark
serebral. Infark serebral akan mengakibatkan deficit neurologis kontralateral.
b. Jaringan otak kekurangan oksigen dan glukosa jaringan yang kekurangan
oksigen dannutrisi glukosa akan mengakibatkan udem dan kongesti
(penumpukan) pada area yang mengelilingi infark. Infark merupakan
kerusakan secara iskemik pada suatu bagian di otak karn perubahan sirkulasi
darah atau berkurangnya pasokan oksigen. Karena ada udem dan kongesti,
tentunya akan memperparah terjadinya terjadinya infark. Selain udem dan
kongesti, kurangnya oksigen dn glukosa pada jaringan otak akan
mengakibatkan infark serebral pada area otak.
Stroke akibat PIS mempunyai gejala yang tidak jelas, kecuali nyeri
kepala karena hipertensi, serangan sering kali siang hari, saat akifitas atau
emori atau marah, sifat nyeri kepalanya hebat sekali, mual dan muntah sering
terdapat pada permulaan serangan. Hemiparesis atau hemiplagi bisa terjadi
24
pada permulaan serangan, kesadaran biasanya menurun dan cepat masuk koma
(60% terjadi setelah 2 jam, 23% antara setengah jam sampai dengan 2 jam, dan
12% terjadi setelah 2 jam, sampai 19 hari.).
Pada pasien PSA gejala prodomal berupa nyeri kepala hebat dan akut,
kesadaran sering terganggu dan sangat bervariasi, ada gejala atau tanda
rangsangan maningeal, oedem pupil dapat terjadi bila ada subhialoid karena
pecahnya aneurisma pada arteri komunikans anterior atau arteri karitis interna.
Gejala neurologis tergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah
dan lokasinya. Manifestasi klinis stroke akut dapat berupa :
Muntah Iya 1
Tidak 0
Sakit Kepala Iya 1
25
Tidak 0
Tanda-tanda atheroma Iya 1
Tidak 0
1. Angina Iya 1
Pectoris Tidak 0
2. Claudicatio Iya 1
Intermitten Tidak 0
3. Diabetus Iya 1
Melitus Tidak 0
2.2.7 Patofisiologi
Otak sangat tergantung pada oksigen dan tidak memiliki
cadangan oksigen. Setiap kondisi yang menyebabkan perubahan perfusi
darah pada otak akan menyebabkan hipoksia. Hipoksia yang
berlangsung lama dapat menyebabkan iskemik otak. Iskemik yang
terjadi dalam waktu yang singkat.
Gangguan peredaran darah otak akan menimbulkan gangguan
pada metabolisme sel – sel neuron, dimana sel – sel neuron tidak
mampu menyimpan glikogen sehingga kebutuhan metabolisme
tergantung dari gikogen sehingga kebutuhan metabolisme tergantung
dari glukosa dan oksigen yang terdapat pada arteri – arteri yang menuju
otak.
Perdarahan intrakranial termasuk perdarahan kedalam ruang
subaraknoid atau kedalam jaringan otak sendiri. Hipertensi
mengakibatkan timbulnya penebalan dan degeneratif pembuluh darah
yang dapat menyebabkan rupturnya arteri serebral sehingga perdarahan
meneyebar dengan cepat dan menimbulkan perubaan setempat serta
iritasi pada pembuluh darah otak.
Perdarahan biasanya berhenti karena pembentukan trombus
oleh fibrin trombosit oleh tekanan jaringan. Setelah 3 minggu, darah
mulai direabsorsi. dapat menimbulkan gegar otak dan kehilangan
kesadaran, peningkatan tekanan cairan serebrospinal (CSS), dan
menyebaban gesekan otak (otak terbelah sepanjang serabut).
Perdarahan mengisi ventrikel atau hematoma yang merusak jaringan
otak.
Perubahan sirkulasi CSS, obstruksi vena, adanya edema dapat
mengakibatkan tekanan intrakranial yang membahayakan jiwa dengan
cepat. Peningkatan tekanan intrakranial yang tidak diobati akan
26
2.2.8 WOC
Iskemik central
Aneurisma
Perdarahan arachnoid/
Koma
Area grocca
Kelemahan fisik umum
kerusakan komunikasi
verbal
Resiko jatuh
29
2.2.9 Komplikasi
1. berhubungan dengan imobilisasi
a. infeksi pernafasan
b. nyeri berhubungan dengan daerah yang tertekan
c. konstipasi
d. trombofibilitis
2. berhubungan dengan mobilitas
a. nyeri pada daerah punggung
b. dislokasi sendi
3. berhubungan dengan kerusakan otak
a. Epilepsy
b. sakit kepala
c. Kraniotomi
4. Hydrosefalus
(Andra & Yessi, 2013)
2.2.10 Pemeriksaan penunjang
Fransisca ( 2011), pemeriksaan penunjang stroke
adalah:
a. Angiografi serebral Membantu menentukan
penyebab stroke secara spesifik seperti
perdarahan, obstruksi arteri, oklusi atau
rupture.
b. Elektro encefalography Mengidentifikasi
masalah didasarkan pada gelombang otak
atau mungkin memperlihatkan daerah lesi
yang spesifik
c. Sinar X tengkorak Menggambarkan
perubahan kelenjar lempeng pineal daerah
yang berlawanan dari masa yang luas,
klasifikasi karotis interna terdapat pada
trobus serebral. Klasifikasi parsial dinding,
aneurisma pada pendarahan subarachnoid.
d. Ultrasonography Doppler Mengidentifikasi
penyakit arteriovena (masalah sistem arteri
30
a. Penatalaksanaan umum
1. Posisi kepala dan berat badan 20-30 derajat,
posisi lateral dekubitus bila disertai muntah.
Boleh dimulai mobilisasi terhadap bila
hemodinamik stabil.
2. Bebaskan jalan nafas dan usahakan ventilasi
adekuat bila perlu berikan oksigen 1-2
liter/menit bila ada hasil gas darah.
3. Kandung kemih yang penuh dikosongkan
dengan kateter.
4. Kontrol tekanan darah, dipertahankan normal.
5. Suhu tubuh harus diperhatikan.
6. Nutrisi per oral hanya boleh diberikan setelah
tes fungsi menelan baik, bila terdapat
gangguan menelan atau pasien yang kesadaran
menurun, dianjurkan pipi NGT
7. Mobilisasi dan rehabilitasi dini jika tidak ada
kontra indikasi
b. Penatalaksanaan Medis
1) Trombolitik (streptokinase)
2) Anti platelet atau anti trombolitik (Asetosol,
Ticlopidin, cilostazol, dipiridamol)
3) Antikoagulan (heparin)
4) Hemorragea (pentoxyfilin)
31
2.3.1 Definisi
- Gangguan musculoskeletal
- Ganggu neuromuskuler
- Kelemahan
- Gangguan psikologis /psikotik
- Penurunan motivasi/minat
Menurut Potter dan Perry (2010), ada faktor-faktor yang
mempengaruhi personal hygiene yaitu :
a. Citra tubuh
32
a. Stroke
b. Cedera medulla spinalis
c. Depresi
d. Arthritis rheumatoid
33
e. Retardasi mental
f. Delirium
g. Demensia
h. Gangguan amnestic
i. Skizofrenia
j.Fungsi penilaian terganggu
c. Motorik (Gerakan) :
c. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : terjadi peningkatan darah 30-50
mmHg sistolik dan diastolik
30 mmHg
Nadi : terjadi peningkatan denyut nadi.
Respirasi : sesak bisa terjadi dan bisa tidak
terjadi.
Suhu : suhu bisa naik bisa juga turun.
d. Pengkajian Saraf Kranial Menurut Muttaqin, (2008)
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan saraf kranial I-
X11. 1)
1) Saraf I: Biasanya pada klien stroke tidak ada
kelainan pada fungsi penciuman.
2) Saraf II. Disfungsi persepsi visual karena
gangguan jaras sensori primer di antara mata dan
korteks visual. Gangguan hubungan visual-spasial
(mendapatkan hubungan dua atau lebih objek
dalam area spasial) sering terlihat pada Mien
dengan hemiplegia kiri. Klien mungkin tidak dapat
memakai pakaian tanpa bantuan karena
38
Nilai
No Jenis aktifitas Penilaian
Bantuan Total
1 5 10
43
2 Makan 5 10
3 Minum 5 – 10 15
Berpindah dari kursi roda
4 ke tempat tidur & 0 5
sebaliknya Kebersihan
5 diri: Cuci 5 10
6 muka, menyisir, mencukur 5 15
7 0 5
Aktivitas dikamar mandi
8 5 10
9 (toileting) 5 10
10 Mandi 5 10
11 Berjalan dijalan yang datar 5 10
12 (jika tidak mampu berjalan, 5 10
13 lakukan dengan kursi roda) 5 10
Naik turun tangga
Berpakaian termasuk
mengenakan sepatu
Mengontrol defekasi
Mengontrol berkemih
Olah raga/`latihan
Rekreasi/pemanfaatan
waktu luang
JUMLAH
Indikator :
1 : menurun
2 : cukup menurun
3 : sedang
4 : cukup meningkat
5 : meningkat
2017).
BAB 3
METODE PENELITIAN
yang mungkin timbul selama proses penelitian. Hal ini penting karena
digunakan adalah studi kasus, studi kasus ini adalah studi untuk
3.3 Partisipan
Partisipan yang digunakan dalam studi kasus ini adalah dua klien
1) Lokasi
2) Waktu Penelitian
1) Wawancara
pengumpulan data dapat berupa alat tulis, buku catatan, kamera ataupun
perekan suara.
langsung kepada klien untuk mencari perubahan atau hal – hal yang akan
auskultasi pada sistem tubuh klien yang dilakukan secara head to toe
3) Studi Dokumentasi
2021.
1) Mereduksi data
2) Penyajian Data
Penyajian data dapat dilakukan dengan table, gambar, bagan maupun
teks naratif. Kerahasian dari klien dijamin dengan jalan mengamburkan
identitas dari klien.
3) Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan
dengan hasil-hasil penelitian terlebih dahulu dan secara teoritis dengan
perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode
induksi. Data yang terkumpul terkait dengan data pengkajian, diagnosis,
perencanaan, tindakan, evaluasi.
3.8.4 Respek
Respek diartikan sebagai perilaku perawat yang menghormati
klien dan keluarga. Perawat harus menghargai hak – hak klien.
3.8.5 Otonomi
Otonomi berkaitan dengan hak seseorang untuk mengatur dan
membuat keputusan sendiri, meskipun demikian masih terdapat keterb
atasan, terutama terkait dengan situasi dan kondisi, latar belakang.
individu, campur tangan hukum dan tenaga kesehatan profesional
yang ada.
3.8.7 Non-Malefecence
Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban perawatan untuk tidak
menimbulkan kerugian atau cidera pada klien.
53
DAFTAR PUSTAKA
Abshire, D. A., Graves, J. M., Roberts, M. L., Katz, J., Barbosa-leiker, C., &
Corbett, C. F. (2017). Student support in accelerated nursing programs :
Gender-based perspectives and impact on academic outcomes. Nursing
Outlook, 1–13. https://doi.org/10.1016/j.outlook.2017.08.010
Jawa Timur. (2017). Angka Terjadinya Stroke Di Jawa Timur. Dinas Kesehatan
Jawa Timur.
Banyuwangi.
Jakarta : Salemba
Nurse, S., & Price, J. (2016). ‘No second chance’ – Junior neonatal nurses
experiences of caring for an infant at the end-of-life and their family. Journal
of Neonatal Nursing. https://doi.org/10.1016/j.jnn.2016.04.008
Pinto, Ardi, 2011. Care Yourself Stroke : Cegah dan obati sendiri. Jakarta :
penebar Plus
dan Tindakan keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI (Edisi 1 Ce). Jakarata
Santoso Lois Elita. (2018). Peningkatan Kekuatan Motorik Pasien Stroke Non
Hemoragik Dengan Latihan Menggenggam Bola Karet (Studi Di
RuangFlamboya Rsud Jombang), Sripsi Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi
Ilmu kesehatan Cendekia Medika Jombang
Sandi Husada.
WHO. (2015). Creating peer support groups in mental health and related areas
56
Lampiran 1
Lampiran 1
JADWAL KEGIATAN PENYUSUNAN PROPOSAL KTI DAN KTI STUDI KASUS PRODI D3 KEPERAWATAN STIKES
BANYUWANGI
2020/2021
Lampiran 2
57
Lampiran 3
Lampiran 4
58
Lampiran 5
59
60
Lampiran 6
61
Lampiran 7
Kepada Yth
Calon Responden
Di- Tempat
Dengan hormat,
Hormat Saya
(Revi arinta)
NIM: 2018.01.014
62
Lampiran 8
Nama :
Umur/tanggal lahir :
Alamat :
Telp :
tua/keluaraga/wali dari :
Nama :
Umur/tanggal lahir :
penelitian ini. Dari penjelasan yang diberikan,telah saya mengerti segala hal
yang berhubungan dengan penyakit tersebut serta tindakan medis yang akan
dilakukan dan kemungkinan pasca tindakan yang dapat terjadi sesuai dengan
kerahasiaannya.
Reponden/Wali Responden
63
Lampiran 9
Nama :
Umur/tanggal lahir :
Alamat :
Telp :
tua/keluaraga/wali dari:
Nama :
Umur/tanggal lahir :
penelitian ini. Dari penjelasan yang diberikan,telah saya mengerti segala hal
yang berhubungan dengan penyakit tersebut serta tindakan medis yang akan
dilakukan dan kemungkinan pasca tindakan yang dapat terjadi sesuai dengan
penjelasan yang diberikan. Dengan catatan suatu waktu dirugikan dalam bentuk
Reponden/Wali Responden
64
Lampiran 10
NAMA :
ALAMAT :
KUNJUNGAN KE : 1
TOPIK KEGIATAN :
HARI/TANGGAL :
1. Fase Persiapan
1) Latar Belakang
perawatan pada anggota keluarga sakit maka dillakukan pembinaan berupa asuhan
Mahasiswa yang mau melakukan pembinaan masih belum saling kenal antara
intraksi dalam pembinaan askep gerontik, juga pasien belum mengetahui tujuan,
2) Analisa situasi
Mahasiswa belum mengenal lansia yang menjadi pasien binaan, demikian juga
3) Tujuan
65
a) Tujuan umum :
b) Tujuan khusus
5) Tujuan kunjungan :
baik.
2. Fase Kerja
gerontik.
2) Uraikan kegiatan
3. Fase Terminasi
1) Resume kegiatan I
c) Pengkajian lingkungan.
d) Struktur keluarga.
g) Pemeriksaan fisik.
h) Harapan lansia.
68
NAMA KK :
ALAMAT :
KUNJUNGAN KE :2
TOPIK KEGIATAN :
HARI/TANGGAL :
1. Fase Persiapan
1) Latar belakang
oleh mahasiswa kepada lansia yang menjadi lansia binaan. Adapun kegiatan
e) Pengkajian lingkungan
f) Struktur keluarga
i) Pemeriksaan fisik
j) Harapan lansia
2) Analisa situasi
69
demikian juga lansia binaan juga sudah mengenal mahasiswa. Pada pertemuan
telah sama-sama tau identitasnya, lansia mengetahui tujuan dan manfaat dari
non hemoragik.
3) Tujuan
a) Tujuan umum
dengan baik.
b) Tujuan khusus
lansia, dan lansia dapat menerima kontrak waktu dan ada kesepakatan
2. Fase Pendahuluan
1) Tujuan kunjungan :
baik.
70
3. Fase Kerja
kunjungan sebelumnya.
a) Pengkajian lingkungan
c) Struktur keluarga
f) Pemeriksaan fisik
g) Harapan lansia
3) Uraian Kegiatan
tahap perkembangan
lansia, pengkajian
lingkungan, struktur
keluarga, tugas
perawatan lansia,
stress dan koping
lansia, pemeriksaan
fisik, harapan lansia
Penutup 3-5 menit 2. Mengevaluasi dan Menjawab pertanyaan dan
menyimpulkan yang mendengarkan kesimpulan
disampaikan
Menyetujui
3.Menyepakati
kegiatan berikutnya
dan waktu
pelaksanaan
selanjutnya
(kunjungan
berikutnya)
Menjawab salam
4. Mengakhiri
kunjungan
menyampaikan salam
4. Fase Terminasi
1) Resume kegiatan II
a) Data subyektif dan data obyektif dengan etiologi Defisit perawatan diri
b) Data subyektif dan data obyektif dengan etiologi Defisit perawatan diri,
hemoragik.
72
c) Data subyektif dan data obyektif dengan etiologi Defisit perawatan diri
d) Data subyektif dan data obyektif dengan etiologi Defisit perawatan diri,
e) Data subyektif dan data obyektif dengan etiologi Defisit perawatan diri,
NAMA KK :
ALAMAT :
73
KUNJUNGAN KE :3
TOPIK KEGIATAN :
HARI/TANGGAL :
1. Fase Persiapan
1) Latar Belakang
pengkajian lansia binaan dengan penyakit Stroke Non Hemoragik oleh mahasiswa
kepada lansia yang menjadi binaan. Adapun kegiatan lansia data dan perumusan
c) Data subyektif dan data obyektif dengan etiologi defisit perawatan diri pada
d) Data subyektif dan data obyektif dengan etiologi Defisit perawatan diri
e) Data subyektif dan data obyektif dengan etiologi Defisit perawatan diri,
f) Data subyektif dan data obyektif dengan etiologi Defisit perawatan diri
g) Data subyektif dan data obyektif dengan etiologi Defisit perawatan diri,
non hemoragik.
2) Analisa Situasi
74
juga lansia binaan juga sudah mengenal mahasiswa. Pada pertemuan sebelumnya
meliputi data : data umum, genogram, tipe lansia, suku bangsa, status sosial,
tugas perawatan lansia, stress dan koping lansia, pemeriksaan fisik, harapan
lansia, dan mengetahui kontrak waktu selama pembinaan. Saat ini mahasiswa
akan melakukan analisa data dan perumusan diagnosa keperawatan pada lansia
3) Tujuan
a) Tujuan umum
b) Tujuan khusus
2. Fase Pendahuluan
75
1) Tujuan kunjungan
dengan Stroke non hemoragik meliputi data subyektif dan data obyektif
3. Fase Kerja
meliputi :
c) Data subyektif dan data obyektif dengan Defisit perawatan diri pada
2) Uraian kegiatan
Menyetujui
5.Menyepakati
kegiatan berikutnya
77
dan waktu
pelaksanaan
selanjutnya
(kunjungan
berikutnya)
Menjawab salam
6. Mengakhiri
kunjungan
Meyampaikan salam
4. Fase Terminasi
hemoragik.
hemoragik.
NAMA KK :
ALAMAT :
KUNJUNGAN KE :4
TOPIK KEGIATAN :
HARI/ TANGGAL :
1. Fase Persiapan
1) Latar Belakang
79
askep gerontik binaan oleh mahasiswa kepada lansia yang menjadi pasien
2) Analisa situasi
diagnosa keperawatan).
hemoragik.
3) Tujuan umum
4) Tujuan Khusus
Puskesmas Grajagan
2. Fase Pendahuluan
3. Fase Kerja
hemoragik.
82
1) Uaraian kegiatan
3. Merumuskan Mendengarkan
rencana tindakan dan menjawab
askep gerontik pertanyaan yang
sesuai dengan lima disampaikan
tugas perawatan sesuai keadaan/
lansia dengan kenyataan dan
penyakit Stroke memahami yang
meliputi : disampaikan
1) Intervensi keperawatan
tentang etiologi defisit
perawatan diri mengenal
masalah. keperawatan
pada lansia dengan
penyakit gout arthritis
Intervensi keperawatan
tentang etiologi Stroke
non hemoragik untuk
mengatasi lansia dengan
penyakit Stroke non
83
hemoragik.
2) Intervensi keperawatn
tentang etiologi Stroke
non hemoragik merawat
lansia dengan penyakit
Stroke non hemoragik
Intervensi keperawatan
tentang etiologi Stroke
non hemoragik
memelihara lingkungan
rumah untuk mengurangi
pada lansia dengan
penyakit Stroke non
hemoragik.
3) Intervensi keperawatan
tentang nyeri akut
memanfaatkan pelayanan
kesehatan untuk
pengobatan lansia dengan
penyakit Stroke non
hemoragik.
Penutup 3-5 menit Menjawab
1) Mengevaluasi dan pertanyaan, dan
menyimpulkan yang mendengarkan
disampaikan kesimpilan
2) Menyepakati Menyetujui
kegiatan berikutnya
dan waktu
pelaksanaan
selanjutnya
(kunjungan
berikutnya).
3) Mengakhiri
kunjungan
Menjawab salam
4) Menyampaikan
salam
4. Fase Terminasi
1) Resume kegiatan IV
solusi.
NAMA KK :
ALAMAT :
KUNJUNGAN KE :5
TOPIK KEGIATAN :
HARI/ TANGGAL :
1. Fase Persiapan
1) Latar Belakang
dan mengambil keputusan dalam keluarga dengan penyakit Stroke non hemoragik
85
oleh mahasiswa terhadap lansia yang menjadi pasien binaan adapun implementasi
f) Mengkaji tindakan yang dilakukan lansia dengan baik, sesuai dan yang
2) Analisa Situasi
Mahasiswa sudah mengenal lansia yang menjadi pasien binaan, demikian juga
melakukan perumusan rencana asuhan gerontik sesuai denga lima tugas keperawatan
etiologi nyeri akut pada lansia dengan penyaki Stroke non hemoragik, untuk
rumah untuk mengurangi nyeri akut lansia dengan penyakit Stroke non hemoragik,
3) Tujuan
a) Tujuan Umum :
baik.
b) Tujuan Khusus
gout arthritis
lansia, dan lansia dapat menerima kontrak waktu dan ada kesepakatan
2. Fase Pendahuluan
mengambil keputusan.
3. Fase Kerja
masalah) meliputi :
f) Mengkaji tindakan yang dilakukan lansia dengan baik, sesuai dan yang
2) Uraian kegiatan
salam, sapa)
Isi 40-50 menit 2. Menyampaikan kontrak Mendengarkan dan
waktu selama melakukan
pembinaan askep gerontik mengklarifikasi yang
yang telah di setujui pada
disampaikan sesuai
kunjungan sebelumnya.
kontrak waktu yang
3. Menjelaskan definisi, tanda
dan gejala, penyebab Stroke disetujui.
non hemoragik
6. Mendiskusikan dengan
lansia akibat bila tidak
melakukan tindakan.
Mendengarkan,
7. Memotivasi lansia untuk
mengambil tindakan yang berdiskusi, mengambil
sesuai dengan solusi
Mengevaluasi sejauh mana tindakan
keluarga sudah mengambil
tindakan.
Penutup 3-5 menit 8. Mengevaluasi dan Menjawab pertanyaan,
menyimpulkan yang
disampaikan. dan mendengarkan
kesimpilan.
9. Menyepakati kegiatan
berikutnya dan waktu Menyetujui
pelaksanaan selanjutnya
(kunjungan berikutnya).
10. Mengakhiri kunjungan
Menyampaikan salam. Menjawab salam
4. Fase Terminasi
1) Resume kegiatan V
hemoragik.
hemoragik
hemoragik.
89
NAMA KK :
ALAMAT :
KUNJUNGAN KE :6
TOPIK KEGIATAN :
HARI/ TANGGAL :
1. Fase Persiapan
1) Latar Belakang
dan contoh bagaimana cara merawat dengan penyakit Stroke non hemoragik
pada lansia yang sakit dengan penjelasan serta demonstrasi cara perawatan
90
penyakit oleh mahasiswa kepada lansia yang menjadi pasien binaan. Adapun
hemoragik
hemoragik.
1) Analisa situasi
Mahasiswa sudah mengenal lansia yang menjadi pasien binaan, demikian juga
solusi yang benar menurut kesehatan mendiskusikan dengan lansia dampak dan
komplikasi bila tidak melakukan tindakan. Saat ini mahasiswa akan menjelaskan
2. Fase kerja
prosedur.
lansia.
2) Uraian kegiatan
3. Menjelaskan cara
perawatan lansia dengan Lansia mendengarkan
penyakit Stroke non dan memahami yang
hemoragik. disampaikan.
4. Mendemonstrasikan
cara perawatan lansia
dengan penyakit Stroke Melihat dan memahami
92
7. Mengevaluasi
keberhasilan keluarga
dalam melakukan
keperawatan.
Menyetujui
9. Menyepakati kegiatan
berikutnya dan waktu
pelaksanaan selanjutnya
(kunjungan berikutnya).
Menjawab salam
1. Mengakhiri
kunjungan,
menyampaikan salam
3. Fase Terminasi
1) Resume kegiatan IV
pelayanan.
NAMA KK :
ALAMAT :
KUNJUNGAN KE :7
TOPIK KEGIATAN :
HARI/ TANGGAL :
1. Fase Persiapan
1) Latar Belakang
pemberian health education untuk perawatan mandiri saat mahasiswa sudah tidak
2) Analisa situasi
Mahasiswa sudah mengenal lansia yang menjadi pasien binaan, demikian juga
tugas dengan penyakit gout arthritis. Saat ini mahasiswa akan melakukan terminasi
pasien dalam perawatan mandiri saat mahasiswa sudah tidak melakukan dan
3) Tujuan
a) Tujuan umum :
baik.
b) Tujuan khusus
95
lansia dan dapat menerima kontrak waktu dan ada kesepakatan bersama
untuk melaksanakannya.
2. Fase Pendahuluan
Tujuan kunjungan :
3. Fase Kerja
2) Uraian Kegiatan
3. Pemberian health
education dan menu diit
untuk perawatan mandiri Menerima health
saat mahasiswa sudah education
tidak melakukan dan
melaksanakan asuhan
keperawatan gerontik.
kesimpulan.
Menyimpulkan
yang disampaikan.
Menjawab salam
5. Mengakhiri
kunjungan
menyampaikan
salam .
4. Fase Terminasi
a) Lansia mengetahui kontrak waktu selama pembinaan yang telah di setujui pada
kunjungan sebelumnya.
Lampiran 11
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. TIK :
Setelah menyelesaikan…………,mahasiswa dapat
a. Menjelaskan tentang……….
b. Menjelaskan tentang……….
c. ………
d. ……...
e. ……..
B. MATERI
1……….
2……….
3……….
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. MEDIA
1.Audio Visual
98
2.Had Out
E. KEGIATAN PENYULUHAN
NO KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN WAKTU
PARTISIPAN
F. REFERENSI
1……………
2……………
3……………
4……………
5……………
REVI ARINTA
99
NIM. 2018.01.018
lampiran 12
1. IDENTITAS :
KLIEN
Nama : ...............................................................................................................................
....
Umur : ...............................................................................................................................
....
Agama : ...............................................................................................................................
....
Alamat asal : ...............................................................................................................................
....
Tanggal dating : .......................................... Lama Tinggal di
Panti ...................................................
2 DATA :
. KELUARGA
Nama : ...............................................................................................................................
...
Hubungan : ...............................................................................................................................
...
Pekerjaan : ...............................................................................................................................
...
Alamat : ...................................................................Telp : .................................................
..
3 STATUS KESEHATAN SEKARANG :
.
Keluhan utama:
Obat-obatan:
FUNGSI FISIOLOGIS
1. Kondisi Umum
Ya Tidak
Kelelahan :
Perubahan BB :
Perubahan nafsu makan :
Masalah tidur :
Kemampuan ADL :
KETERANGAN : ......................................................................................................
......................................................................................................
2. Integumen
Ya Tidak
Lesi / luka :
Pruritus :
Perubahan pigmen :
Memar :
Pola penyembuhan lesi :
KETERANGAN : ..........................................................................................................
..........................................................................................................
3. Hematopoetic
Ya Tidak
Perdarahan abnormal :
Pembengkakan kel. :
Limfe
Anemia :
KETERANGAN : .....................................................................................................
4. Kepala
Ya Tidak
Sakit kepala :
Pusing :
Gatal pada kulit kepala :
KETERANGAN : ...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
5. Mata
Ya Tidak
Perubahan :
penglihatan
Pakai kacamata :
Kekeringan mata :
Nyeri :
Gatal :
101
Photobobia :
Diplopia :
Riwayat infeksi :
KETERANGAN : .........................................................................................................................
.........................................................................................................................
6. Telinga
Ya Tidak
Penurunan pendengaran :
Discharge :
Tinitus :
Vertigo :
Alat bantu dengar :
Riwayat infeksi :
Kebiasaan membersihkan telinga :
Dampak pada ADL : ..........................................................................................
KETERANGAN : ..........................................................................................
..........................................................................................
7. Hidung sinus
Ya Tidak
Rhinorrhea :
Discharge :
Epistaksis :
Obstruksi :
Snoring :
Alergi :
Riwayat infeksi :
KETERANGAN : ...................................................................................................................
...................................................................................................................
8. Mulut, tenggorokan
Ya Tidak
Nyeri telan :
Kesulitan menelan :
Lesi :
Perdarahan gusi :
102
Caries :
Perubahan rasa :
Gigi palsu :
Riwayat Infeksi :
Pola sikat gigi : ........................................................................................................
KETERANGAN : ........................................................................................................
........................................................................................................
9. Leher
Ya Tidak
Kekakuan :
Nyeri tekan :
Massa :
KETERANGAN : .........................................................................................................................
.........................................................................................................................
10. Pernafasan
Ya Tidak
Batuk :
Nafas pendek :
Hemoptisis :
Wheezing :
Asma :
KETERANGAN : ...................................................................................................................
...................................................................................................................
11. Kardiovaskuler
Ya Tidak
Chest pain :
Palpitasi :
Dipsnoe :
Paroximal nocturnal :
Orthopnea :
Murmur :
Edema :
KETERANGAN : ...............................................................................................................
...............................................................................................................
12. Gastrointestinal
Ya Tidak
Disphagia :
Nausea / vomiting :
Hemateemesis :
Perubahan nafsu makan :
Massa :
Jaundice :
Perubahan pola BAB :
Melena :
Hemorrhoid :
Pola BAB : ...........................................................................................................
KETERANGAN : ...........................................................................................................
...........................................................................................................
103
13. Perkemihan
Ya Tidak
Dysuria :
Frekuensi : .......................................................................................................
Hesitancy :
Urgency :
Hematuria :
Poliuria :
Oliguria :
Nocturia :
Inkontinensia :
Nyeri berkemih :
Pola BAK : ...........................................................................................................
KETERANGAN : ...........................................................................................................
...........................................................................................................
Reproduksi (perempuan)
Lesi :
Discharge :
Postcoital bleeding :
Nyeri pelvis :
Prolap :
Riwayat menstruasi : ..............................................................................................
Aktifitas seksual :
Pap smear :
KETERANGAN : ...........................................................................................................
...........................................................................................................
15. Muskuloskeletal
Ya Tidak
Nyeri Sendi :
Bengkak :
Kaku sendi :
Deformitas :
Spasme :
Kram :
Kelemahan otot :
Masalah gaya berjalan :
Nyeri punggung :
Pola latihan : ............................................................................................
Dampak ADL : ..................................................................................................
KETERANGAN : ...........................................................................................................
...........................................................................................................
16. Persyarafan
Ya Tidak
Headache :
104
Seizures :
Syncope :
Tic/tremor :
Paralysis :
Paresis :
Masalah memori :
KETERANGAN : ...........................................................................................................
...........................................................................................................
6. LINGKUNGAN :
Kamar :..............................................................................................................................
105
............
Kamar
mandi :...............................................................................................................................
Dalam
rumah.wisma :...................................................................................................................
Luar
rumah :..............................................................................................................................
...
1. Kemampuan ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
No Kriteria Dengan Mandiri Skor
Bantuan Yang
Didapat
1 Makan 5 10
5 Mandi 0 5
8 Mengenakan pakaian 5 10
2. Aspek Kognitif
Total nilai 30
Interpretasihasil :
24 – 30 : tidakadagangguankognitif
18 – 23 : gangguankognitifsedang
0 - 17 : gangguankognitifberat
Kesimpulan :…………………………………………………………………………………..
3. Tes Keseimbangan
Time Up Go Test
Interpretasi hasil
Interpretasi hasil:
107
4. Kecemasan, GDS
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0
sesuatu hal
10. Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1
12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0
13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1
14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0
15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0
Jumlah
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological
Nursing, 2006)
Interpretasi :
Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi
5. Status Nutrisi
Interpretasi:
0 – 2 : Good
Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia
Lembar Konsul