Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN OBSERVASI KEWIRAUSAHAAN

“KRIPAR YUMMY (KRIPIK PARE YUMMY)”

Dosen Pengampu :ROHAINIYAH ZAIN, S.E., M.Pd

Diajukan Oleh :

Sri Kurnia Lestari 170110069

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI

UNIVERSITAS HAMZANWADI

2018/2019
PROFIL PEMILIK KRIPIK PARE YUMMY

Nama : TESTY (Titin, Ade, Isti, Tary)

 Baiq Widya Santika Agustina (titin)


 Ade Irma Purnama Sari (ade)
 Ispiana (Ispi)
 Sri Kurnia Lestari (Tary)

Alamat : Pancor Sanggeng, Gg. Pendidikan

Pendidikan : S1 Matematika Universitas Hamzanwadi

S1 Biologi Universitas Hamzanwadi

S1 Ekonomi Universitas Hamzanwadi

S1 Ekonomi Universitas Hamzanwadi

Pengalaman : Peraih Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Kemenristekdikti 2018

Nama Usaha : Kripik Pare Yummy

Berdiri : 2019

Alamat Usaha : PAncor Sanggeng, Gg. Pendidikan

Karyawan : 4 orang

Usaha yang lain: Es Jeli Caper (Campur Pare), Doremis (dodol pare manis)

Berawal dari seorang mahasiswi bernama Baiq Widya Santika Agustina(19)


yang ingin mengikuti sebuah kompetisi yang berbasis kemahasiswaan yaitu Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM). Ia merekrut kawan-kawan yang dikenal dan dipercayainya
yakni Sri Kurnia Lestari (20), Ispiana (21) dan Ade Irma Purnama Sari (19) untuk bergabung
bersamanya dan membuat sebuah tim untuk mengikuti kompetisi tersebut. mereka berempat
merupakan mahasiswa semester muda di salah satu Universitas Hamzanwadi yakni salah satu
universitas yang berlokasi di daerah Lombok Timur. Meski mereka berasala dari program
studi yang berbeda-beda namun mereka memiliki minat dan tujuan yang sama yaitu ingin
membawa nama baik kampus mereka sekaligus mendapatkan keuntungan baik berupa
keahlian ataupun profit dari kegiatan mereka.

Merekapun mulai mengusung sebuah ide yang sedikit asing ditelinga masyarakat
yaitu pembuatan selai yang berbahan dasar dari buah Pare (dalam bahasa sasak perie) yang
dimana kita ketahui buah ini juga dapat dikategorikan sebagai sayuran yang memiliki rasa
yang sangat pahit dan sangat tidak digemari oleh hampir semua kalangan namun mereka
tetap optimis untuk mengajukan ide itu pada PKM tersebut.

Singkat cerita, ide yang mereka tawaran berhasil didanai oleh Kemenristekdikti
sebesar Rp5.000.000,-. yang kemudian dari uang tersebut mereka harus mampu
merealisasikan rencana-rencana kegiatan mereka persis seperti yang telah mereka tulis dalam
proposal yang telah mereka ajukan sebelumnya. Hingga sampai pada titik ini dimana rencana
usaha yang mereka lakukan belumlah sepenuhnya memnuhu isi dari proposal yang
sebelumnya mereka buat, sehingga hal itu membuat mereka terus memproduksi berbagai
macam kreasi makanan yang bahkan sebelumnya belum pernah mereka lakukan.

Di bulan awal perintisan usaha mereka, mereka hanya berfokus pada pembuatan selai
dari buah pare, meskipun berkali-kali menuai kegagalan namun mereka tetap optimis bahwa
aka nada saat dimana selai mereka berhasil bahkan layak dipasarkan. Sampai pada bulan
kedua pada akhirnya produk selai mereka mengalami peningkatan yang baik, bahkan
memasuki bulan ketiga mereka bahkan mampu membuat berbagai kreasi makanan dengan
campuran buah pare tersebut tanpa memiliki rasa pahit yang terlalu menggnggu. Diantara
produk yang berhasil mereka pasarkan dari buah pare tersebut antara lain;

1. Es Jelly Caper ( campur Pare ),

2. Kripar Yummy (Kripik Pare Yummy),

3. Manire ( Manisan Jeli Pare), dan

4. Doremis (Dodol Pare Manis).

Sampai saat ini mereka terus aktif memasarkan produk mereka dengan berbagai cara,
mulai dari sosial media maupun face to face. Mereka juga bahkan menggunakan jasa
endorcement untuk mempermudah gerak mereka melakukan promosi. Bahkan meski baru
berjalan kurang dari 2 minggu mereka mampu memproduksi Es Jelly Caper merka lebih dari
150 pcs. Memang bukan angka yang fantastis, namun hal tersebut mampu menjadi bukti
bagaimana produk yang mereka hadirkan mampu menarik perhatian para konsumen meski
memiliki usia yang bisa dibilang sangat muda.

Sampai saat ini terus terjadi penjualan yang signifikan, jika dibandingkan jumlah
produksi pertama sampai pemeroduksian keenam. Diawal produksi mereka hanya mampu
menjual 7 pcs es jelly caper dan dengan kemasan apa adanya dengan cara berjualan keliling
di daerah taman tugu selong, namun setelah melakukan penambahan pada desain stiker untuk
bagian kemasannya, produk mereka mengalami beberapa perubahan keadaan, produk mereka
mulai dilirik dan perlahan tapi masti sampai saat ini mereka terus memproduksi es jelly caper
mereka tidak kurang dari 20 pcs es jelly caper bahkan tanpa melakukan perjalana berkeliling
ke daerah tugu lagi, karena mereka sudah memiliki beberapa pelanggan tetap yang nantinya
siap mereka antarkan ke tempat pelanggan tersebut.
Bahkan rencana mereka pada sebelum akhir dari bulan mei 2019 ini mereka sudah
mampu menyewa tempat kecil yang nantinya akan berlokasi di daerah pancor bermi sebagai
rumah produksi mereka. Tidak hanya itu, mereka pun mengajukan kerjasama pada beberapa
kumunitas-komunitas remaja, organisasi dan himpunan- himpunan mahasiswa dalam hal
pengembangan usaha mereka baik dari segi pensuplyan komoditas, pelestarian bahan baku,
mapun sosialisasi manfaat produk terutama segi kekayaan flora di Indonesia.

Rencana besar mereka pula dalam waktu dekat ini akan mengikuti sebuah bazar yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah NTB yang dalam hal ini merupakan salah satu
agenda dari Terune Dedare Lombok Timur 2019 dalam rangka pengenalan dan promosi
daerah berpotensi wisata. Hal ini tentu menjadi hal yang nantinya diharapkan akan mampu
meningkatkan eksistensi dari produk-produk yang mereka hasilkan.

2. 2 Apa Saja Permasalahan yang Dihadapi Serta Usaha yang Dilakukan

Setelah bisnis varian makanan berbahan dasar pare ini mulai bisa dikatakan
berkembang maka ada tantangan yang harus mereka hadapi, karena mengingat bahwa mereka
masih berstatus sebagai mahasiswa dan juga memiliki beberapa kegiatan organisasi lain yang
mereka jalani membuat mereka sangat kesulitan dalam membagi waktu bekerja mereka
terlebih lagi tuntutan dari hal-hal tertentu yang mengharuskan mereka untuk mampu meraih
prestasi dan nilai yang baik dalam akademik. Maka dari itu mereka berinisiatif untuk
melakukan perekrutan tenaga kerja paruh waktu yang nantinya mampu meluangkan waktu
mereka sedikit tidak untuk membantu proses pembuatan produk mereka.

Namun, tentu hal yang menjadi pertimbangan mereka adalah ketika banyak orang
yang mengetahui proses produksi mereka membuat dalam membuat varian makanan
berbahan dasar pare tersebut dikhawatirkan akan membuat produk mereka mendapat pesaing
dari dalam yang nantinya menjadi hal yang menyamarkan eksistensi mereka. Apalagi focus
dari kegiatan yang mereka lakukan adalah untuk memenangkan sebuah kompetisi, yang
dimana hal yang mereka tawarkan adalah keunikan dari produk yang mereka hasilkan. Ketika
produk yang mereka tawarkan kehilangan keunikannya tentu akan menjadi nilai minus
terhadap penilaian mereka nantinya. Hal tersebut tentu membuat mereka mengalami dilema
yang sangat sulit bagi mereka.

Namun untuk menyiasati hal tersebut merekapun melakukan sedikit perubahan


rencana dalam perekrutan karyawan paruh waktu yang semula akan mereka pekerjakan
sebagai penolong dalam kegiatan produksi menjadi bagian pembudidaya bahan baku yang
tentunya tidak membutuhkan resep rahasia produk mereka. Sehingga merekapun dapat
kemudahan dalam pemasokan bahan dasar dan beberapa bahan-bahan lainnya tanpa khawatir
akan ada hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang dipaparkan sebelumnya.

Masalah selanjutnya adalah dibagian pendistribusian produk mereka. Hal ini


merupakan konsekuensi bagi mereka karena menggunakan media sosial media yang
menyebabkan banyak calon pelanggan yang berada dalam jarak yang jauh dengan mereka
namun sangat penasaran dengan produk yang mereka tawarkan. Hal ini tentunya pada
awalnya membuat mereka sedikit kesulitan, namun mereka akhirnya mengambil sebuah
alternative dengan membebanani biaya ongkir kepada pelanggan yang bergantung pada jarak
yang tentunya tingkat harga ongkir sangat bergantung pada jauh dekatnya jarak yang mereka
lalui dalam mengantarkan pesanan. Namun, untuk menambah promosi mereka juga
menggratiskan ongkir untuk sekitar wilayan Pancor sehingga hal ini mendorong calon
pelanggan untuk datang sendiri ke daerah pancor demi menghemat biaya ongkir yang
nantinya akan dikeluarkan apabila tidak menggunakan cara seperti tadi. Tentunya hal tersebut
akan mempermudah mereka dan meringankan beban biaya mereka.

Namun tentunya, Tantangan utama mereka adalah bagaimana agar kualitas dan rasa
dari produk varian makanan berbahan dasar pare ini tetap sama meskipun sudah menginap
berhari-hari dan tidak rusak ataupun mengurangi kualitas produk tersebut. karena tentunya
kualitas dan rasa merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam bisnis makanan. Harus
ada jaminan dari sebuah produk untuk selalu memberikan yang terbaik kepada konsumen.
Adapun untuk mengatasi hal tersebut mereka melakukan beberapa tahapan-tahapan yang
menjadi rahasia perusahaan mereka. Sehingga pada akhirnya produk-produk yang mereka
hasilkan tidak menimbulkan kekecewaan baik dari segi rasa maupun kualitas ataupun
tampilan dari produk mereka.

Dari kereluruhan masalah diatas, kesungguhan manajemen varian makanan berbahan


dasar pare ini merupakan ujian paling berat untuk tetap konsisten menjalankan bisnis ini
walaupum banyak tantangan yang harus dihadapi. Kualitas produk menjadi prioritas utama
untuk selalu diperhatikan karena akan mempengaruhi citra produk mereka di mata
masyarakat.

2. 3 Apa Upaya Kreasi dan Inovasi yang Dilakukan Dalam Pengembangan Usaha
(Upaya Kreatifitas dan Inovasi yang Dilakukan dalam Pengembangan Usaha)

Usaha yang diawali oleh ide yang unik ini akhirnya banyak menarik minat orang lain
untuk menjadi mitra bisnis. Salah satu produk ini (es jelly caper) akhirnya menawarkan pola
kerjasama dengan beberapa komuniatas/organisasi/himpuanan masyarakat. Dengan bahan
baku dan resepnya yang tetap mereka yang membuat untuk menjaga rasa dan kualitasnya.

Untuk beberapa produk mereka seperti es jeli caper hal yang dilakukan adalah dengan
menambah varian rasanya yaitu: rasa melon dan cocopandan. Untuk kripik pare yummy
mereka menawarkan beberapa varian rasa: original, balado, dan jagung bakar. Untuk Manire
mereka menawaran berbagai varian rasa seperti: melon, strawberry, jeruk, dan anggur.
Sementara untuk Doremis mereka mengandalkan kemasan sebagai bentuk inovasi mereka.
Sehingga selain pelanggan memiliki banyak pilihan rasa untuk menikmati produk-produk
mereka, pelanggan pun dapat memuaskan diri mereka dengan tampilan cantik dan menarik
dari kemasan yang mereka tawarkan.

Alasan mengapa Produk-produk berbahan dasar pare dapat berkembang:


1) Masyarakat mengetahui sendiri khasiat dari buah pare
2) Masyarakat merasa tertantang dengan makanan berbahan dasar pare namun memiliki
rasa yang tidak terlalu pahit
3) Kemasan yang cantik
4) Tidak terlalu sulit untuk ditemukan
5) Harga jual yang terjangkau bagi setiap golongan masyarakat
6) Penggunaan jasa endorcement
7) Produknya mengenyangkan
8) Dukungan dari beberapa pihak atau agen untuk melakukan promosi
9) Aktif dalam promosi media sosial

Motivasi beliau adalah lakukan sedini mungkin yang kamu bisa, apa yang kamu bisa
lakukan dahulu.

Analisis SWOT

 Streanght
− Keunikan produk
− Harga terjangkau
− Variant rasa
− Team yang solid
− Kemasan yang menarik
− Lokasi strategis
− Menerima jasa ongkir untuk jumlah pembelian tertentu
− Memiliki manfaat kesehatan
− Tanpa bahan pengawet
− Sangat Cocok dijadikan lauk ataupun cemilan
− Metode pemasaran yang luas (media sosial dan secara langsung)
 Weakness
− Tempat kurang luas untuk beroperasi
− Kesibukan karyawan
− Proses yang panjang dan melelahkan
− Harga bahan baku yang sering kali dinamis
− Keterbatasan karyawan untuk bekerja maksimal
− Seringkali mengalami kerugian dalam manajemen bahan baku
 Namun, kelemahan-kelemahan diatas mendorong Testy semakin cermat dalam
pemilihan waktu bekerja, manajemen waktu pemasaran dll. Dan juga melakukan
mitra dengan kelompok pemuda desa untuk pemasokan bahan baku yang lebih
murah.
 Opportuning
− Orang-orang yang malas untuk keluar rumah hanya untuk membeli cemilan
− Anak kos-kosan yang mencari alternative makan selain lauk
− Masyarakat yang mengenal manfaat buah pare
− Pecinta cemilan dengan varian rasa yang banyak
 Threat
− Buah pare terlanjur terlabeli dengan sayuran sangat tidak sedap
− Keterbatasan waktu dan jumlah tenaga kerja yang membuat usaha tersebut
terkesan setengah hati dalam memanajemen usaha serta operasi
− Sangat banyaknya produk sejinis yang memiliki bahan baku yang pada
dasarnya tidak diragukan

Anda mungkin juga menyukai