Notula Webinar Pahlawan Nasional
Notula Webinar Pahlawan Nasional
Para Pahlawan”
Tujuan: Untuk menumbuh kembangkan jiwa kepahlawanan para pemuda serta meneladani sikap
dan semangat para pahlawan Nasional di Indonesia sehingga Indonesia memiliki lebih banyak
pahlawan kedepannya.
Susunan Acara
Pelaksanaan
1. Seminar dibuka oleh moderator dengan ucapan salam, menyampaikan latar belakang
diadakannya seminar. Moderator memperkenalkan narasumber/penyaji dari Bapak Irjen
Pol Muhammad Iqbal, S.I.K, MH, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdani, S.Sos, M. Han, &
TGB Dr. H. Muhammad Zainul Majdi MA serta mempersilakan untuk menyampaikan
narasinya.
2. Welcoming speech sekaligus pembukaan acara talkshow oleh ibu Wakil Gubernur
menyampaikan harapan-harapan beliau agar NTB mampu mencetak pahlawan-pahlawan
nasional melalui keahlian masing-masing. selain itu juga generasi muda diharapkan
mampu meneladani sikap, karakter, dan prestasi TGB yang merupakan suri tauladan yang
baik bagi para pemuda Indonesia.
3. Penyaji pertama (Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S. Sos., SH., M. Han)
menyampaikan beberapa point kepada audiens, diantaranya;
Dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia perlu kita catat bersama bahwa
kemerdekaan yang hari ini kita rasakan merupakan hasil jerih payah perjuangan
dari para pahlawan terdahulu bangsa Indonesia, bukan pemberian ataupun hadiah
dari negara lain sehingga sudah menjadi kewajiban kita untuk terus memelihara
bangsa dan terus melanjutkan perjuangan para pahlawan tersebut.
Permasalahan pandemi yang sedang dihadapi dunia saat ini, merupakan
tantangan tersendiri bagi setiap negara terutama negara berkembang seperti
Indonesia. Apabila penemuan vaksin terhadap Covid-19 tidak dapat ditemukan
dalam waktu dekat tentu akan sangat berdapampak pada indoesia dan negara
negara lain selaku negara berkembang.
Permasalahan lain yang juga menjadi tantangan untuk Indonesia adalah jumlah
penduduk yang terus mengalami kenaikan yang sangat tinggi yaitu terdapat
sekitar 2 Miliyar penduduk dalam jangka waktu 9 tahun ini, sementara jumlah
ideal penampungan penduduk bagi bumi hanya sekitar 3-4 miliyar penduduk.
Selain itu juga diperkirakan pada tahun 2056 nanti aka nada sekitar 14,5 Miliyar
penduduk di bumi hingga kedepannya diperkirakan bahwa energi fosil dunia
akan habis dan dibutuhkan energy hayati sebagai alternatifnya. Hal ini tentu
menjadikan setiap manusia dituntut untuk menjadi lebih kompetitif dan juga
kreatif khususnya di Indonesia.
Perang masa kini bukan lagi tentang senjata namun perang masa kini adalah
perang energi, Perang Biologi & perang Ekonomi (Pangan, Air, dan Energi). Hal
ini menjadikan negara-negara besar dunia melirik negara-negara potensial untuk
dikuasai terutama di sekitar wilayah equator karena merupakan wilayah yang
sangat startegis
Indonesia perlu berhati-hati pada ancaman Proxy war yang sedang mengintai
negara Indonesia, seperti Indonesia yang tidak stabil, suhu politik yang memanas,
banyaknya kelompok yang dibiayai asing untuk memecah belah persatuan,
adanya kelompok radikal, dan meruncingnya isu sara
Adapun hal-hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah kerusakan yang lebih
parah pada negara kita ada 4, diantaranya;
Memahami makna sebenarnya dari Pancasila
UUD 1945
BHINEKA TUNGGAL IKA
NKRI HARGA MATI
Adapun dari pemaknaan pancasila adalah sebagai berikut,
Pada sila pertama, adalah tentang cara beragama,
Pada sila kedua adalah tentang cara berinteraksi dengan sesama manusia,
Pada sila ketiga adalah tentang cara mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa,
Pada sila keempat adalah tentang cara berdemokrasi, dan
Pada sila kelima adalah tentang tujuan nasional.
Pesan pemateri 1 pada pemuda Indonesia “ Bangsa dan negara Indonesia tidak
akan hancur karena diserang musuh dari negara lain, namun hanya akan hancur
karena bangsanya sendiri, maka jangan mudah terpengaruh budaya asing dan
arus globalisasi yang bersifat negatif”
4. Penyaji Kedua (Irjen Pol Muhammad Iqbal, S.I.K, M.H) juga menyampaikan beberapa
point kepada audiens, diantaranya;
Sehingga jika tidak dikelola dengan baik justru akan menjadi ancaman besar bagi
Indonesia. Karena potensi konflik di Indonesia yang sangat besar jusrtru datang
dari keberagaman yang dimilikinya.
Pembelajar yang baik merupakan pembelajar yang suka bertemu dengan orang
baru, berdiksusi hal positif, suka mengupgrade diri, dan selalu berorientasi pada
perubaha yang lebih baik dari sebelumnya. Karena pada hakikatnya, pembelajar
merupakan agent of change, agent of development, agent of modernization, socio
control, pembangun pendidikan, serta pemilik semangat juang yang tinggi.
Adapun peran pembelajar yang baik diantaranya,
1. Ikut serta melakukan sosialisasi dengan memanfaatkan media sosial dengan
bijak
2. Memperbanyak interaksi antara kampus dengan masyarakat melalui giat
bersama
3. Menjadi contoh bagi masyarakat dalam berdemokrasi yang baik
4. Turut menyuarakan persatua & kesatuan, kebhinekaan, pancasila, dll
5. Mampu membawa ide positif yang kreatif, inoatif, dinamis, optmis, & erpikir
Out of The Box
Pesan yang disampaikan oleh pemateri kedua adalah “ HP/Gadget yang kita
pegang saat ini terkadang bisa menjadi racun, maka berhati hatilah dan
gunakanlah dengan cara yang baik”
5. Penyaji Ketiga (TGB. Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi, MA) juga menyampaikan
beberapa point kepada audiens, diantaranya;
Ketika kita berbicara tentang kepahlawanan, maka sikap yang harus kita
tanamkan pada diri kita ada 3 yakni,
1. Cinta tanah air
2. Keberanian
3. Kerelaan berkorban (lakil fidaya ittihadi)
Sebagai pemegang estafet perjuangan para pahlawan maka sudah selayaknya kita
melakukan
1. Literasi terus menerus (memperkaya diri dengan Ilmu Pengetahuan dan
Tekonolgi seoptimal mungkin)
2. Kolaborasi, mengingat bahwa kita merupakan makhluk sosial yang tidak
mungkin bisa hidup dan bekerja sendiri maka kita membutuhkan kerjasama
dengan pihak-pihak yang lain. Seperti hal nya Rasulullah SAW yang
meskipun merupakan seorang rasul, beliau tetap membutuhkan ratusan
sahabat untuk menemani beliau berjuang membela agama islam
3. Aksi, berkaca dengan melihat para pahlawan yang terus berjuang secara nyata
dalam setiap pergerakan dan perjuangannya, maka kitapun perlu untuk
melakukan aksi yang nyata untuk meraih apa yang kita cita-citakan
1) Tanya: Apa yang harus kita lakukan sebagai bentuk mengahrgai jasa para pahlawan ?
Jawab:
2) Tanya: Bagaimana membentuk dan mendidik generasi yang positif di masa Covid-19?
Jawab:
Kesimpulan: dari presentasi penyaji dapat disimpulkan bahwa bangsa yang baik adalah bangsa
yang mengahrgai jasa para pahlawannya, bukan hanya dengan perkataannya namun dibuktikan
melalui aksi-aksi serta mengoptimalkan diri dalamkebaikan sehingga kedepannya kita dapat
menjadi peneladan semangat perjuangan para pahlawan yang baik serta menjaga diri dari hal-hal
yang dapat berpotensi merusak kesatuan bangsa dan negara dan juga ikut serta dalam menjaga
kebhinekaan Indonesia.
Notulis
(Sri Kurnia Lestari)