1 PASAL 1
KETENTUAN UMUM
PEMBANGUNAN IND
INDONESIA
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 2
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
Standard Nasional Indonesia (SNI), sebagaimana diberikan dalam Lampiran Spesifikasi ini harus
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan. Dalam segala hal, Penyedia Jasa harus menggunakan
SNI yang relevan atau setara untuk menggantikan standar-standar lain yang mungkin ditunjukkan
dalam Spesifikasi ini.. Bilamana standar tersebut tidak terdapat dalam SNI, Penyedia Jasa dapat
menggunakan standar lain yang relevan sebagai pengganti atas perintah Direksi Pekerjaan.
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar yang tersebut diatas,
maupun standar-standar Nasional lainnya, maka diberlakukan standar-standar Internasional
yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya berlaku standar-standar
Persyaratan Teknis dari Negara-negara asal bahan/pekerjaan yang bersangkutan
b. Jika ternyata pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat itu terdapat kelalaian/penyimpangan dari
peraturan-peraturan sebagaimana dinyatakan dalam ayat 1.1. diatas, maka Rencana Kerja
dan Syarat ini yang mengikat.
c. Merek-merek dagang
Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang dari bahan yang
disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-maksud perbandingan
terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya setelah mendapat
persetujuan Direksi atau Konsultan Pengawas.
Dalam hal dimana disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis bahan/pekerjaan
yang sama, maka Penyedia Jasa diharuskan untuk dapat menyediakan salah satu dari
padanya sesuai dengan persetujuan Direksi atau Konsultan Pengawas.
d. Pemakaian Umum
Penyedia Jasa tetap bertanggung jawab dalam menepati ketentuan yang tercantum dalam
rencana kerja berikut tambahan dan perubahannya.
Penyedia Jasa wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan maupun
bagian-bagiannya dan segera memberitahukan kepada Konsultan Pengawas tentang setiap
perbedaan yang ditemukannya didalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat dan dalam
Gambar Kerja maupun dalam pelaksanaan. Penyedia Jasa baru diijinkan membetulkan
kesalahan gambar dan melaksanakannya setelah ada persetujuan tertulis dari Penanggung
Jawab Kegiatan.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 3
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, didalam hal apapun menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa; oleh karenanya Penyedia Jasa diwajibkan mengadakan
pemeriksaan secara menyeluruh terhadap gambar-gambar dan dokumen yang ada.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 4
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 5
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
Gambar Arsitektur dengan Gambar Struktur, maka yang dipakai sebagai pegangan dalam
ukuran fungsional adalah Gambar Arsitektur, sedangkan untuk jenis dan kualitas bahan
dan barang adalah Gambar Struktur.
Gambar Arsitektur dengan Gambar Sanitasi, maka yang dipakai sebagai pegangan dalam
ukuran kualitas dan jenis bahan adalah Gambar Sanitasi, sedangkan untuk ukuran
fungsional adalah Gambar Arsitektur.
Gambar Arsitektur dengan Gambar Elektrikal, maka yang dipakai sebagai pegangan
dalam ukuran fungsional adalah Gambar Grsitektur, sedangkan untuk ukuran kualitas dan
bahan-bahan adalah Gambar Elektrikal/Listrik.
a. Termasuk semua yang belum terdapat dalam gambar kerja (Gambar Arsitektur, Gambar
struktur dan Gambar Mekanikal dan Elektrikal), baik karena penyimpangan, perubahan atas
perintah Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas, maka Penyedia Jasa harus membuat gambar-
gambar yang sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan, yang jelas memperlihatkan
perbedaan antara gambar kerja dan pekerjaan yang dilaksanakan.
b. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut kalkirnya (gambar asli) dan
biaya pembuatannya ditanggung Penyedia Jasa.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 6
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
1. Jadwal Waktu (Time Schedule) pelaksanaan secara rinci yang digambarkan secara Diagram
Panah (Network Planning) dan Diagram Balok (Barchart).
2. Jadwal Pengadaan Tenaga Kerja.
3. Jadwal Pengadaan Bahan/Material Bangunan.
4. Jadwal Pengadaan dan Pemakaian Peralatan.
5. Diagram Cash-Flow (Arus Tunai).
Bagan/Diagram tersebut diatas harus mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas/Direksi/Konsultan Pengawas sebagai dasar/pedoman Penyedia Jasa dalam
melaksanakan pekerjaannya dan Penyedia Jasa wajib mematuhi dan menepatinya.
1. Pelaksana atau tenaga ahli yang mengerti dan berpengalaman tentang gambar kerja dan
cara-cara pelaksanaan.
2. Alat Bantu Kerja, Pompa Air untuk kerja, alat pemadat tanah, alat ukur waterpas, penyekat
tegak dan alat bantu pekerjaan lainnya.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 7
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
3. Bila diperlukan, sesuai dengan kondisi lapangan/situasi tempat kerja, maka sebelum
melakukan pekerjaan pembersihan, Penyedia Jasa maupun Pelaksana pembangunan,
Penyedia Jasa diwajibkan memasang alat-alat pengaman/pelindung/penyangga seperti
jaring/lori/katrol.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 8
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
2 PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
2.2.2 Dokumentasi
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 9
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
a Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama proyek berlangsung, Penyedia Jasa harus
memperhitungkan biaya penyediaan air bersih guna keperluan air kerja, air minum untuk
pekerja dan air kamar mandi/WC, selama berlangsungnya proyek.
b Air yang dimaksud adalah air bersih, baik yang berasal dari PAM atau sumber air, serta
pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air tersebut bagi keperluan pelaksanaan
pekerjaan dan untuk keperluan Direksi keet, Kantor Penyedia Jasa, Kamar Mandi/WC atau
tempat-tempat lain yang dianggap perlu.
c Penyedia Jasa juga harus menyediakan sumber tenaga listrik untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan, kebutuhan Direksikeet dan penerangan proyek pada malam hari sebagai
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 10
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
d Pengadaan penerangan dapat diperoleh dari sambungan PLN atau dengan Generator Set,
dan semua perijinan untuk pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
Pengadaan fasilitas penerangan tersebut termasuk pengadaan dan pemasangan instalasi
dan armatur, stop kontak serta saklar atau panel.
2.5 Pengukuran
a. Seluruh titik-titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran setempat,
yaitu titik-titik ukur yang ada di lapangan Proyek seperti yang direncanakan dalam
gambar-gambar grading dan seperti yang disetujui Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
b. Penyedia Jasa harus sudah memperhitungkan biaya untuk pengukuran atau penelitian
ukuran tata letak atau ketinggian bangunan.
c. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada Konsultan Pengawas agar dapat ditentukan
sebagai pedoman atau referensi dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Gambar
Kerja dan Persyaratan Teknis.
3 PASAL 3
PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN
3.1 Umum
Sesuai dengan peil-peil yang ditetapkan dalam gambar rencana maka harus diadakan
penggalian-penggalian dan atau pengurugan sehingga ukuran peil-peilnya sesuai rencana.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 11
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
Tanah bekas galian harus segera diangkat ke tempat di mana diperlukan tanah urugan dan jika
tidak diperlukan diangkut ke tempat di luar pekerjaan yang akan ditunjukan/ditentukan oleh
Direksi.
Tanah dasar bangunan, saluran dan badan jalan atau semua pekerjaan yang berhubungan
dengan paket pekerjaan, harus dipadatkan dengan stamper atau dengan mesin gilas sesuai
dengan yang ditentukan oleh Direksi, sehingga Direksi menyatakan cukup.
Pekerjaan urugan/timbunan tanah dilaksanakan pada pekerjaan galian yang terlampau dalam
atau lubang-lubang bekas galian harus diisi dengan tanah merah atau tergantung dari material
untuk pengurugan yang baik dengan cara disebarkan kemudian dipadatkan dengan stamper
atau mesin gilas sesuai dengan item pekerjaannya yang diminta. Tinggi peninggian perlapisan
max.20cm. Dan dilakukan selapis demi selapis sampai tinggi peil yang direncanakan. Hasil dari
pengurugan material tersebut harus dilakukan pengujian terhadap bestek apakah sudah masuk
CBR-nya atau belum dengan standart uji diantaranya SNI 03-1744-1989 (AASHTO T193-81),
SNI 03-2828-1992 (AASHTO T191-86), dll
1. Uraian Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah melaksanakan galian tanah dan penimbunan sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan, menjaga terhadap kemungkinan terjadinya longsoran
sehingga mengganggu pelaksanaan pekerjaan sampai pengurugan kembali hingga padat.
2. Pembersihan
Penyedia Jasaan harus membersihan dan menyingkirkan semua semak – semak, rumput –
rumput didalam daerah pekerjaan.
Dalam pembersihan ini semua tunggul – tunggul dan akar – akar harus dimusnahkan dan
disingkirkan sehingga nantinya dapat diyakini semak – semak dan rumput – rumput tidak
akan tumbuh kembali.
Sampah – sampah dan bahan – bahan lain yang tidak akan dipergunakan harus dibakar
dalam daerah yang lapang sehingga selama pembakaran tidak akan merusak pohon – pohon
yang ada disekitarnya.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 12
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
2. Pelaksanaan
a. Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman
yang perlu untuk dasar pondasi yang dipersyaratkan atau pada gambar – gambar.
Penggalian mencakup pemindahan tanah serta batu – batu dan bahan lain yang
dijumpai dalam pengerjaannya.
Kalau ternyata dijumpai kondisi yang tak memuaskan pada kedalaman yang
diperlihatkan dalam gambar – gambar maka penggalian harus diperdalam,
diperbesar atau diubah sampai disetujui Konsultan Pengawas , untuk mana
pekerjaan ini akan dinilai sebagai pekerjaan tambah.
Kalau terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga
dicapai kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar atau yang dapat
disetujui oleh Konsultan Pengawas, maka kelebihan diatas harus ditimbun kembali
dengan pasir yang dipadatkan tanpa pembebanan biaya tambahan kepada pemilik.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 13
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
Bahan timbunan harus bebas dari kotoran – kotoran, tumbuh – tumbuhan batu –
batuan atau bahan lain yang dapat merusak pekerjaan.
Test Kepadatan
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 14
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
a. Test kepadatan akan dilaksanakan tipa lapis secara bersamaan (Penyedia Jasa,
Konsultan Pengawasdan Pemberi Tugas/Pengguna Jasa). Mengenai pembiayaan
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
b. Test kepadatan untuk tiap lapis dilakukan sebanyak 1 (satu) titik setiap 2500 m2,
yang mana titik tersebut akan ditunjuk/ditetapkan oleh Konsultan Pengawas.
c. Peralatan yang digunakan untuk test kepadatan adalah dengan menggunakan sand
cone dan atau DCP atau sesuai petunjuk Konsutan Pengawas.
d. Apabila di suatu lapisan, hasil test kepadatan tidak memenuhi syarat yang telah
ditentukan maka pada lapisan tersebut harus diulangi proses pemadatannya, hingga
persyaratannnya tercapai.
e. Titik lokasi dan jadwal test kepadatan akan ditetapkan oleh Konsultan Pengawas.
Permukaan Tanah
Sebelum memulai suatu penggalian, Penyedia Jasa harus memeriksa permukaan tanah,
baik setempat maupun garis transisi yang tertera dalam kontrak adalah betul. Jika tidak
sesuai Pelaksana harus memberitahu secara tertulis kepada Pemberi Tugas/Pengawas,
jika tidak maka tuntutan mengenai ketidaksamaan permukaan tanah tidak akan
dipertimbangkan.
Bouwplank
Pemasangan tanda dan papan bangunan (Bouwplank). Patok-patok untuk penjelasan
dan pedoman letak bangunan dibuat dari besi yang dibeton, ditanam didalam tanah kuat
– kuat. Papan – papan untuk bangunan, dibuat dari kayu sekurang – kurangnya ukuran
2x20 cm. Diserut pada sisi atasnya dan dipakukan pada sisi atasnya dan dipakukan
pada tiang – tiang kayu yang cukup kuat ditanam dalam tanah. Tanda – tanda ukuran
dilakukan dengan tanda gergaji dan cat merah.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 15
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
Penjadwalan Pekerjaan
Pembuatan parit atau penggalian lainnya memotong jalan kendaraan harus
dilaksanakan dengan menggunakan pelaksanaan setengah lebar atau secara lain
diadakan perlindungan sehingga jalan tersebut dijaga tetap terbuka untuk lalu lintas
setiap waktu.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 16
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
termasuk pengangkutannya dan mendapatkan ijin dari pemilik atau penyewa lahan
dimana buangan tersebut dilakukan.
B. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pelaksanaan galian harus sekecil mungkin terjadi gangguan terhadap bahan-bahan
di bawah dan di luar batas galian yang ditentukan sebelumnya.
2. Sejauh mungkin dan seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik, Penyedia Jasa harus
menjaga galian tersebut bebas air dan harus dilengkapi dengan pompa-pompa,
peralatan dan tenaga kerja, serta membuat tempat air mengumpul, saluran
sementara atau tanggul sementara seperlunya untuk mengeluarkan atau
membuang air dari daerah-daerah sekitar galian.
3.2.2.2 Urugan
A. Uraian Pekerjaan
Pekerjaan ini terdiri dari mendapatkan, pengangkutan, penempatan dan memadatkan
tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembangunan, pematang, pengurugan
kembali parit-parit atau galian disekeliling pipa atau struktur serta pengurugan sampai
kepada garis batas, kemiringan dan ketinggian garis penampang melintang yang
ditentukan atau disetujui.
B. Bahan-Bahan
Sumber pengadaan
Bahan-bahan urugan harus dipilih dari sumber-sumber yang disetujui sesuai dengan
persyaratan pada bab “bahan-bahan dan penyimpangan” dari spesifikasi ini. Pengujian
klasifikasi tanah halus dilaksanakan atas perintah Direksi Teknik, yang sesuai dengan
AASHTO M145 untuk menentukan distribusi ukuran partikel dan plastisitas.
C. Pelaksanaan Pekerjaan
Penyiapan Lapangan
Sebelum mendapatkan urugan di atas suatu lapangan, semua operasi pemotongan
dan pengisian lubang-lubang disebabkan pembongkaran akar-akar harus diselesaikan
sesuai dengan spesifikasi, dan semua bahan-bahan yang tidak cocok harus dibuang
dari batangan tersebut seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.
Penimbunan Urugan
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 17
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
Pemadatan Urugan
a. Segera setelah penempatan dan penebaran urugan, masing-masing lapisan harus
dipadatkan menyeluruh dengan peralatan pemadatan yang cocok dan memadai
yang disetujui oleh Direksi Teknik sampai kepada persyaratan-persyaratan sebagai
berikut:
i. Lapisan-lapisan yang lebih dari 30 cm di bawah permukaan dasar harus
dipadatkan sampai > 95% kepadatan kering standar maksimum yang ditetapkan
sesuai dengan AASHTO T99.
ii. Lapisan-lapisan di dalam 30 cm atau kurang, dibawah permukaan tanah dasar,
harus dipadatkan sampai 100% kepadatan kering standar maksimum yang
ditetapkan sesuai dengan AASHTO T99 ( PB. 0111-76 ).
b. Pemadatan urugan tanah harus dilakukan hanya bila kadar air bahan tersebut
berada di dalam batas 3% kurang dari kadar air optimum sampai 1% lebih dari
kadar air optimum, kadar air optimum akan ditetapkan sebagai kadar air dimana
kepadatan kering maksimum dicapai bila tanah tersebut dipadatkan sesuai dengan
AASHTO T99 (PB 0111-76). Kepadatan tanah harus dilakukan test kepadatannya
setiap lapis demi lapis agar tanah mencapai kepadatan yang sama. Setiap
kepadatan tanah ini harus mendapar persetujuan dari Pengguna Jasa/Pemberi
Tugas atau konsultan Pengawas.
c. Urugan timbunan harus dipadatkan dimulai pada ujung paling luar serta masuk
ketengah dalam satu cara dimana masing-masing bagian menerima desakan
pemadatan yang sama.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 18
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
Test Kepadatan
a. Test kepadatan akan dilaksanakan tiap lapis secara bersamaan (Penyedia Jasa,
Konsultan Pengawasdan Pemberi Tugas/Pengguna Jasa). Mengenai pembiayaan
menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.
b. Test kepadatan untuk tiap lapis dilakukan sebanyak 1 (satu) titik setiap 2500m2,
yang mana titik tersebut akan ditunjuk/ditetapkan oleh Konsultan Pengawas.
c. Peralatan yang digunakan untuk test kepadatan adalah dengan menggunakan sand
cone dan atau DCP atau ssuai petunjuk Konsutan Pengawas.
d. Apabila di suatu lapisan, hasil test kepadatan tidak memnuhi syarat yang telah
ditentukan maka pada lapisan tersebut harus diulangi proses pemadatannya,
hingga persyaratannnya tercapai.
e. Titik lokasi dan jadwal test kepadatan akan ditetapkan oleh Konsultan Pengawas.
Penjadwalan Pekerjaan
a. Semua pekerjaan drainase tepi jalan disebelah tanah dasar harus diselesaikan dan
dapat berfungsi sampai satu tingkat yang dapat menyediakan drainase yang efektif
bagi limpasan air permukaan dari tanah dasar selama hujan lebat ataupun
sebagian hasil banjir dari daerah sekitarnya.
b. Gorong-gorong, dan bangunan-bangunan kecil lainnya yang diletakkan di bawah
tanah dasar harus diselesaikan sepenuhnya dengan urugan padat, sebelum
penyiapan tanah dasar dimulai.
Pengendalian Lalu Lintas
a. Pengendalian lalu lintas harus dilakukan oleh Penyedia Jasa sesuai dengan
peryaratan umum kontrak.
b. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap semua konsekwensi lalu lintas
yang diijinkan lewat di atas tanah dasar, selama pelaksanaan pekerjaan dan ia
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 19
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
harus melarang lalu lintas tersebut bilamana mungkin dapat menyediakan satu
jalan pengalihan atau pembangunan setengah lebar.
Perbaikan Penyiapan Tanah Dasar yang Tidak Memuaskan
Penyedia Jasa akan memperbaikinya atas biaya Penyedia Jasa sampai disetujui
Direksi Teknik, setiap alur bebas roda, gundukan dan kerusakan-kerusakan lain yang
diakibatkan oleh lalu lintas atau tenaga kerja Penyedia Jasa atas tanah dasar yang
sudah selesai.
B. Bahan-Bahan
Bahan tanah dasar dan kwalitasnya harus sesuai dengan persyaratan yang berkaitan
untuk timbunan biasa, timbunan pilihan, atau galian tanah dasar yang ada. Bahan-
bahan yang dipergunakan dalam masing-masing keadaan dipasang seperti yang telah
ditetapkan.
C. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Penyiapan Lapangan
a. Penggalian dan pengurugan untuk tanah dasar harus seperti yang ditetapkan
pada spesifikasi ini.
b. Penyedia Jasa harus menyediakan dan menggunakan mall logam dan mistar
logam untuk memeriksa punggung atau kemiringan melintang.
2. Pemadatan Tanah Dasar
Pemadatan lapisan tanah di bawah permukaan tanah dasar harus dilaksanakan
sesuai dengan persyaratan spesifikasi ini.
i. Lapisan-lapisan yang lebih dari 30 cm dibawah permukaan tanah dasar harus
dipadatkan sampai 95% kepadatan kering maksimum yang ditetapkan sesuai
dengan AASHTO T99.
ii. Lapisan-lapisan yang berada pada 30 cm atau kurang dan sampai permukaan
tanah dasar harus dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksium.
D. Pengendalian Mutu
Pengujian-pengujian kwalitas untuk kepadatan dilapangan dan daya dukung harus
dilakukan untuk setiap 100 m panjang jalan sesuai dengan persyaratan pada
spesifikasi ini. CBR minimum untuk tanah dasar harus 5%, dan bilamana hal ini tidak
dapat tercapai perlu dipasang bahan lapis pondasi bawah atau bahan timbunan
pilihan.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 20
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
4 PASAL 4
PEKERJAAN PONDASI
b. Lantai Kerja t = 5 cm
Umum
Didalam teknik pondasi terdapat bermacam –macam cara untuk menghitung besarnya
kapasitas daya dukung tanah pondasi yang dapat disebut pioner dan palin terkenal dikemukakan
oleh Terzaghi (1943), kemudian disusul oleh peneliti lainnya. Beban yang ada didalam tanah
mengakibatkan pembagian Zone Tegangan dalam :
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 21
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 22
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
n) Bila ada pekerjaan-pekerjaan pasangan batu kali yang tidak diterima oleh pihak
pengawas, dikarenakan dalam pengerjaannya diluar aturan-aturan yang berlaku, maka
pekerjaan tersebut harus dibongkar, dan diperbaiki lagi atas beban kontraktor.
o) Pekerjaan menimbun kembali bekas galian, tidak diperkenankan sebelum pihak
konsultan pengawas atau wakilnya memberikan izin untuk pekerjaan tersebut.
a) Yang dimaksud dengan pekerjaan urugan pasir padat adalah pekerjaan urugan pasir
diatas dasar galian tanah pondasi dan dibawah lapisan lantai kerja, lapisan bawah lantai,
dan seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.
b) Pasir yang digunakan harus bersih, bebas dari segala kotoran dan gumpalan-gumpalan
tanah liat, lumpur dan bahan-bahan organis lainnya.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 23
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
c) Pemadatan lapisan pasir urug dilakukan lapis demi lapis maksimum 15 cm, hingga
mencapai tebal yang ditentukan, setiap lapisan pasir harus rata dan disirami dengan air
secekupnya hingga diperoleh kepadatan maksimum.
Pekerjaan lantai kerja ini bertujuan agar tidak terjadi pengeroposan pada tanah asli pondasi
juga dapat mengurangi kebutuhan dan ketebalan item pekerjaan diatasnya. Komposisi
Campuran Pekerjaan Lantai kerja antara lain :
Semen
Pasir
Split
Air
Dengan perbandingan 1 : 3 : 5 agar menghasilkan mutu beton K-125 sehingga dapat
menahan beban diatasnya dengan cara mengurangi ketebalannya.
a) Untuk pekerjaan urugan kembali , tanah yang digunakan sebagai pengisi adalah tanah
bekas galian , dan untuk mengikuti elevasi yang diinginkan akan mendatangkan tanah
urug dengan bahan yang telah disetujui oleh konsultan .
b) Dengan perhitungan volume kebutuhan adalah 20 % lebih banyak dari volume yang
akan diisi . Karena akan dipadatkan tahap demi tahap dengan stap maksimal 10 cm .Pasir
urug yang digunakan adalah pasir urug berbutir , bersih dari Lumpur dan kotoran lainnya
c) Pelaksanaan pekerjaan urugan tanah serta pemadatan tanah meliputi seluruh detail
dalam gambar kerja baik itu pekerjaan urugan tanah bekas galian,, maupun urugan tanah
peninggian elevasi lantai dan pekerjaan yang berhubungan serta atas petunjuk pengawas.
d) Bahan tanah untuk urugan harus memenuhi persyaratan.
e) Semua bagian/daerah urugan/timbunan (fill) harus diatur lapis demi lapis antara 15 s/d
20 cm, lalu dipadatkan dengan menggunakan mesin pemadat juga dikerjakan lapis per
lapis, sehingga dicapai suatu lapisan ketebalan 15 cm ataupun 20 cm dalam keadaan
padat. Pemadatan harus menggunakan Baby foot roller dengan berat tekanan +/-3 ton s/d
5 ton. Dan untuk urugan yang sifatnya sebagai urugan kembali bekas galian
pondasi/sloof, harus dipadatkan dengan menggunakan mesin stampler plate dengan
beratnya tekanan +/-500 kg s/d 1000 kg.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 24
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
f) Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan, sisa-sisa puing-puing,
sampah-sampah tidak diperbolehkan sebahan bahan/disertakan tanah urugan, dalam arti
material yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai bahan timbunan.
g) Pemadatan harus mencapai 90% dari kepadatan modify proctor, bila ada material
pengisi yang tidak memenuhi persyaratan, maka kontraktor harus menggantinya tanpa
biaya tambahan.
h) Selama pemadatan harus selalu dikontrol kadar air dari material yang sama dengan
kadar air optimum dari hasil standard test dari contoh material.
5 PASAL 6
PEKERJAAN PIPA SULING-SULING
6. 1 Suling-suling harus dibuat dari pipa PVC dengandiameter 50 mm (2”) dan palingtidak satu buah
untuk setiap 2 m² luas permukaan.Setiap ujung pemasukan suling-suling harus dilengkapi
dengan saringan berupa ijuk ataupun geotextile untuk menghindari kemasukan material,
sehingga menghambatpelepasan air.
6. 2 Suling-suling dipasang bersamaan dengan pasangan batu/beton dan disisakan minimal 0,20 m
keluar sisi belakang pasangan batu (total 1m panjang perbuah) guna pemasangan saringan
sebelum diurug.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 25
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
6 PASAL 7
PEKERJAAN PLESTERAN
A. Persyaratan Bahan
a. Bahan semen portland yang digunakan/dipakai harus terdiri dari satu produk, mutu I
dan yang disetujui Direksi/Konsultan Pengawas serta memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam NI-8. Bahan pasir harus memenuhi syarat NI-3 dan PUBI-1982.
b. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10.
c. Campuran (aggregate) untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas
dari segala macam kotoran, harus bersih dan diayak dengan ayakan # 1,6 – 2,0 mm.
B. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Seluruh plesteran pada dinding batu bata dengan campuran adukan 1 PC : 5 pasir,
kecuali pada dinding batu bata semenraam/trasraam/rapat air.
- Pada dinding batu bata semenraam/rapat air, diplester dengan campuran adukan 1 PC
: 3 pasir (dilakukan pada bagian-bagian yang ditentukan disyaratkan dalam detail
Gambar Kerja).
- Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan
seperti yang telah disyaratkan.
- Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan diatas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari
jenisnya dan disetujui Direksi/Konsultan Pengawas.
- Semen Portland yang dikirim kesite/lokasi kerja harus dalam keadaan tertutup atau
dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan
tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
- Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan untuk dinding finish sesuai dengan
yang ditunjukkan dalam detail Gambar Kerja. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 26
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memprkuat daya lekat plesteran, pada
bagian pekerjaan yang diijinkan Direksi/Konsultan Pengawas.
- Pertemuan antara plesteran dengan jenis pekerjaan yang lain, dibuat naat (tali air)
dengan lebar minimal 7 mm kedalaman 5 mm, kecuali bila ditentukan lain.
- Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan
campuran yang homogen, acian dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering
betul).
- Kelembaban plesteran harus dijaga hingga pengeringan permukaan plesteran setiap
kali terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan
penutup yang bisa mencegah penyerapan air secara cepat.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 27
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
5. Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan
menggunakan cetok.
6. Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan benar-
benar rata dan halus.
7. Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram air.
karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.
8. Pekerjaan acian dinding selesai, namun perlu menunggu beberapa waktu untuk
melanjutkan ke pengerjaan pengecatan.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 28
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
7 PASAL 9
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
Surat Keputusan bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No. KEP.
07 / MEN / 1984 tentang tenaga kerja borongan dan harian 30 / KPTS / 1984
bebas pada proyek-proyek Departemen Pekerjaan Umum.
7.1.2 Pelaporan
Ketentuan didalam Buku Pedoman bahwa setiap kejadian kecelakaan atau kejadian berbahaya
harus dilaporkan kepada Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Pekerjaan Umum yang
dalam hal ini dapat diinterprestasikan Kadep atau Kanwil masing-masing.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 29
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
7.1.3 Pengawasan
Selanjutnya SKB tersebut diatas menyebutkan bahwa pengawasan atas pelaksanaan
ketentuan-ketentuan didalam SK tersebut secara fungsional oleh Departemen Tenaga Kerja
dan Departemen PU sesuai dengan ruang lingkup tugas dan tanggung jawab masing-masing,
7.1.4 Sanksi
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER. 01/MEN/1980 menyebutkan bahwa pelanggar
ketentuan K3 Konstruksi dapat dipidana selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-
tingginya Rp. 100.000,-.
Didalam SKB disebutkan bahwa Menteri PU berwenang memberi sanksi administrative
terhadap pihak-pihak yang tidak mentaati ketentuan K3 Konstruksi telah ditetapkan.
7.2.1 Ketentuan
Penyedia Jasa harus menunjuk petugas k3 Konstruksi yang bertanggung jawab
mengawasi koordinasi pekerjaan yang dilakukan untuk menghindarkan resiko bahaya
kecelakaan.
Petugas K3 Konstruksi harus bekerja full-time untuk mengurus dan menyelenggarakan K3
Konstruksi.
Penyedia Jasa yang mempekerjakan pekerjaan dengan jumlah minimal 100 orang atau
kondisi dari sifat proyek memang memerlukan, wajib membentuk unit struktural dari
organisasi Penyedia Jasa.
Petugas K3 konstruksi dan Unit Pembina k3 Konstruksi bekerja sebaik-baiknya dibawah
koordinasi Penyedia Jasa.
Serta bertanggung jawab kepada Manajer Proyek.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 30
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
Tutup Kepala
1. Helm untuk melindungi kepala dari benturan benda keras.
2. Topi untuk melindungi dari terik matahari.
Tutup Telinga
Untuk melindungi telinga dari suara yang bising atau keras.
Masker
Untuk melindungi pernafasan dari kotoran-kotoran debu atau gas beracun.
Kaca Mata Hitam
Untuk melindungi dari sinar yang terlalu terang.
Sarung Tangan
Untuk melindungi tangan dari luka akibat gesekan atau zat-zat.
Sabuk Pengaman
Untuk melindungi dari kecelakaan ditempat yang tinggi atau terperosok dalam lubang atau
lumpur yang dalam.
Jaket Pelampung
Untuk menghindari tenggelam dalam air.
Sepatu Karet
Untuk melindungi kaki dari luka akibat menginjak benda-benda tajam dan menghindari dari
tergelincir akibat jalan licin.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 31
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
Jas Hujan
Untuk melindungi tubuh dari air hujan.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 32
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
2. Petugas
Semua pengawas dan beberapa tenaga kerja harus dilatih menggunakan alat pemadam
kebakaran.
Orang yang terlatih dan cara menggunakan alat pemadam kebakaran harus selalu siap
selama jam kerja.
3. Pencegah dan Peringatan
Perlu dihindarkan penempatan peralatan yang mudah mengakibatkan kebakaran pada
bahan yang mudah terbakar seperti kayu, terpal, bahan kanvas dan lain-lain.
Menghindari penimbunan atau penempatan barang-barang yang mudah terbakar
diruang yang tidak terjaga keamanannya seperti : debu, serbuk gergaji, lap berminyak,
potongan kayu, bahan-bahan kimia, minyak solar atau bensin.
Pengawasan secara rutin pada tempat-tempat dimana resiko kebakaran sangat besar.
Tanda, petunjuk, sign dan peringatan atas : tempat/area yang berbahaya untuk umum,
tampat alarm atau alat pemadam kebakaran serta nomor telepon Dinas Pemadam
Kebakaran.
7.4.5 Perancah
Dalam pelaksanaan pekerjaan di ketinggian yang tidak dapat dikerjakan secara aman, maka
perlu dibuat perancah dengan ketentuan sebagai berikut :
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 33
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
c. Sambungan dilakukan dengan coakan (2 klaim bulat), pada tempat yang tidak
menerima banyak goyangan, kecuali untuk bambu tidak diperkenankan membuat
coakan.
- Balok Memanjang
a. Jarak vertikal balok memanjang tidak boleh melebihi 4 m.
b. Sambungan balok memanjang harus diikat erat-erat menjadi satu dengan tiang
vertikal.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 34
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
- Balok Kopel
a. Tiang perancah yang dipasang pada suatu bangunan harus di kopel, secara
diagonal dari atau ke bawah pada seluruh panjangnya.
b. Balok kopel diikat erat pada balok memanjang dan tiang vertikal pada titik-titik
silangnya.
c. Tiang perancah yang berdiri bebas harus dikopel dengan menggunakan palang
penguat.
c. Tidak boleh dipasang dengan jarak kurang dari 5 m dari jaringan/peralatan listrik.
d. Pipa harus mempunyai ukuran dan ukuran yang cukup untuk menahan beban,
minimal diameter 5 cm.
7.4.6 Tangga
Dalam pelaksanaan pekerjaan Bangunan Air dengan konstruksi yang tinggi mungkin
diperlukan tangga.
1) Tangga Kerja
Tangga kerja menurut penggunaannya dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 35
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
Tangga yang terbuat dari kayu harus terbuat dari mutu yang kuat, tidak ada kerusakan
dan kayu yang arah seratnya memanjang.
Tangga yang terbuat dari logam harus tidak licin, bersih dan tidak berkarat serta dicat
dengan cat anti karat.
Jarak antara anak tangga harus sama, tidak boleh kurang dari 25 cm atau lebih dari 35
cm.
Tangga kerja terbuat dari kayu tidak boleh dicat tetapi harus dipernis atau diberi
pengawat yang jernih (transparan).
Tangga kerja yang dipergunakan dalam waktu lama perlu dirawat dan diadakan
pemeriksaan pada waktu-waktu tertentu.
Jarak perletakan kaki bawah ke dinding sandaran harus lebih kurang ¼ panjang tangga.
Pekerja yang menggunakan tangga harus :
- Kedua tangan bebas untuk memegang tangga dan tidak membawa beban berat.
- Menghadap tangga.
- Tidak menggunakan alas kaki yang licin.
Tempat/kedudukan tangga harus dalam kondisi yang sempurna/stabil dan aman dari
gangguan kendaraan atau orang serta tidak diletakkan di depan pintu yang terbuka ke
arahnya, dan terikat kuat/tidak bergeser.
Pengaman diperlukan bila dipakai di tempat ramai.
3) Tangga Lepas Dua Kaki
Tinggi maksimal tangga lepas 9 m setiap perbedaan tinggi 9 m harus diberi bordes yang
mempunyai ukuran yang cukup dan mempunyai railing.
Tangga kerja lepas yang terbuat dari kayu harus diberi besi pengikat silang untuk
menjamin kekuatannya.
Setiap tangga lepas yang digunakan untuk hubungan tingkat harus :
- Paling sedikit 1 m lebih tinggi dari tingkat yang dituju.
- Satu dari kaki tangga diperpanjang ke atas 1 m untuk pegangan.
4) Tangga yang dapat berdiri sendiri :
Tangga boleh lebih panjang dari 6 m, lebar antara kaki di ujung atas minimal 40 cm,
lebar di bawah minimal 50 cm.
Kaki bagian belakang diberi alas yang kuat.
Tangga yang melebihi 1,5 m panjangnya harus diberi dua atau lebih ikatan silang.
Antara kaki depan dengan belakang harus terikat dengan kuat.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 36
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
Dilengkapi dengan peralatan tempat bekerja yang aman dan terbuat dari kerangka besi
yang tipis tetapi kuat.
Bila sedang digunakan rodanya harus terkunci.
Tangga lepas mekanik tidak boleh digerakkan bila seseorang sedang bekerja, kecuali
sudah dirancang untuk hal tersebut.
Tanah yang didatangkan dari quarry menuju lokasi pngurugan (lokasi proyek) dengan
menggunakan dump truck harus ditutup dengan terpal agar tanah yang dibawa tidak
berjatuhan ke area jalan yang dilalui oleh dump truck tersebut.
Setiap dump truck yang keluar dan masuk di quarry maupun di lokasi proyek (pengurugan)
harus dilakukan pembersihan tanah yang melekat pada semua roda dengan menggunakan
air atau dengan alat lainnya (terutama di musim penghujan) agar tanah yang melekat di
roda tersebut tidak membahayakan pengendara lain baik pejalan kaki maupun kendran
roda dua.
Tenaga-tenaga untuk pelaksanaan kebersihan tersebut sudah merupakan tanggungjawab
serta kewajiban (sudah diperhitungkan seluruh biayanya) dari Penyedia Jasa dari mulai
awal pelaksanaan sampai dengan akhir pelaksanaan proyek.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 37
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 38
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
7.5.2 Pelaksanaan
1. Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja paling sedikit 10 (sepuluh) orang tenaga
kerja atau membayar upah kepada seluruh tenaga kerja, kerjanya paling sedikit Rp
1.000.000,- (satu juta rupiah) sebulan, wajib mengikut sertakan kerjanya dalam program
jaminan sosial tenaga kerja.
2. Program jaminan sosial tenaga karja sebagaimana dimaksud di atas diselelnggarakan oleh
Badan Penyelenggara, dalam hal ini PT. Jamsostek.
4. Kepesertaan tenaga kerja harian lepas, tenaga kerja borongan dan tenaga kerja kontrak
dalam program jaminan sosial tenaga kerja diatur lebih lanjut oleh Menteri.
5. Untuk tenaga kerja borongan dan tenaga kerja lepas diatur oleh :
a. Surat Keputusan bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No. :
KEP-07/MEN/1984 dan No. : 30/KPTS/1984 tertanggal 29 Januari 1984, khusus bagi
pekerja yang bekerja di proyek-proyek Departemen Pekerjaan Umum.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 39
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
rumah sakit dan tunjangan sementara tidak mampu bekerja, tunjangan cacat, tunjangan
kematian dan biaya penguburan.
7. Apabila ada yang mengalami kecelakaan kerja, tenaga kerja atau siapa saja harus
secepatnya memberitahukan ke perusahaan/pengusaha.
8. Pengusaha wajib memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan bagi tenaga kerja
yang tertimpa kecelakaan.
9. Pengusaha wajib menigisi dan mengirimkan formulir Jamsostek 3 kepada Depnaker dan
PT. JAMSOSTEK (Persero) setempat sebagai Laporan Kecelakaan Kerja Tahap 1 tidak
lebih dari 2 x 24 (dua kali dua puluh empat) jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan.
10. Pengusaha wajib melaporkan Kecelakaan Tahap ke II kepada Kantor Depnaker dan PT.
Jamsostek (Persero) setempat dengan mengisi formulir Jamsostek 3a dalam waktu tidak
lebih dari 2 x 24 (dua kali dua puluh empat) jam setelah menerima surat keterangan dokter
(formulir Jamsostek 3b) yang menerangkan :
c. Keadaan cacat total tetap untuk selama-lamanya baik fisik maupun mental, atau
d. Meninggal Dunia.
7.5.3 Santunan
1. Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan kecelakaan kerja.
Dalam hal ini adalah mereka yang memborong pekerjaan sendiri.
2. Pengusaha wajib melaporkan kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja kepada Kantor
Departemen Tenaga Kerja dan Badan Penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 kali 24
jam.
3. Pengusaha wajib melaporkan kepada Kantor Departemen Tenaga Kerja dan Badan
Penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 kali 24 jam setelah tenaga kerja yang
tertimpa kecelakaan oleh dokter yang merawatnya dinyatakan sembuh, cacat atau
meninggal dunia.
[Type text]
Rencana Kerja dan Syarat -syarat 40
RKS Pembangunan tpt bidang jembatan
4. Pada dasarnya pembayaran jaminan yang menjadi hak tenaga kerja dibayarkan langsung
kepada yang bersangkutan, dalam hal tenaga kerja meninggal dunia kepada ahli warisnya
yang sah.
Setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja berhak
mendapat Jaminan Kecelakaan Kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun
setelah hubungan kerja berakhir. Hak atas Jaminan Kecelakaan Kerja bagi tenaga kerja yang
hubungan kerjanya telah berakhir akan diberikan, apabila menurut hasil diagnosis dokter
yang merawat penyakit tersebut diakibatkan oleh pekerjaan selama tenaga kerja yang
bersangkutan masih dalam hubungan kerja. Hak jaminan kecelakaan kerja tersebut akan
diberikan, apabila penyakit tersebut timbul dalam waktu paling lama 3 (tiga) tahun terhitung
sejak hubungan kerja tersebut berakhir.
Bila tenaga kerja tertimpa penyakit yang timbul karena hubungan kerja, pengusaha wajib
mengisi dan mengirimkan formulir khusus tidak lebih dari 2 x 24 (dua kali dua puluh empat)
jam sejak menerima diagnosis dari Dokter Pemeriksa. Penyampaian formulir tersebut
berfungsi sebagai pengajuan permintaan pembayaran jaminan kecelakaan kerja. Karena itu
harus disertai bukti-bukti sesuai ketentuan yang berlaku.
[Type text]