TEKANAN HIDROSTATIS
(HYDROSTATIC PRESSURE)
II.1 Pendahuluan
Didalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai berbagai macam zat yaitu zat cair,
zat padat, dan zat gas. Zat cair merupakan cairan berbentuk cair seperti air, minyak,
bensin dan sebagainya. Zat padat adalah zat yang memiliki bentuk keras atau padat
seperti es batu. Zat gas merupakan zat yang berbentuk gas atau udara seperti balon yang
ditiup berisi gas.
Fluida adalah zat yang tidak dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan
terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Oleh sebab itu yang termasuk fluida
hanyalah zat cair dan zat gas.
Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang
dibagi dengan luas bidang itu. Pada fluida statis terdapat tekanan hidrostatis. Tekanan
hidrostatis memiliki keterkaitan terhadap luas permukaan wadah atau bejana.
Tekanan hidrostatis didefinisikan sebagai besarnya gaya tekan zat cair yang
dialami oleh bejana tiap satuan luas. Didalam fluida terdapat tekanan dimana jika luas
permukaan wadah lebih besar maka tekanan yang dihasilkan semakin kecil dan
sebaliknya jika luas permukaan wadah wadah lebih kecil maka tekanan yang dihasilkan
semakin besar. Jadi luas permukaan wadah mempengaruhi besar atau kecilnya tekanan
yang dihasilkan.
Tekanan hidrostatis menyatakan bahwa tekanan suatu zat cair sangat tergantung
pada kedalamannya. Makin tinggi kedalamannya makin tinggi pula tinggi tekanan
hidrostatisnya. Pada percobaan ini dilakukan pengukuran dengan rumus-rumus yang
didasari pada prinsip keseimbangan momen.
Adapun tekanan hidrostatis dilakukan dengan menggunakan alat seperempat
lingkaran atau kwadran dalam 2 kondisi yaitu beban tenggelam sebagian dan beban
tenggelam seluruhnya.
II.2 Tujuan Percobaan
1. Untuk menentukan besarnya tekanan dan besarnya gaya yang bekerja pada bidang
rata yang tenggelam sebagian.
2. Untuk menentukan besarnya tekanan dan besarnya gaya yang bekerja pada bidang
rata yang tenggelam seluruhnya.
3. Untuk mengetahui prinsip percobaan tekanan hidrostatis
0
a
d
Y Y/3
m.g
b
Gambar II.1. Kondisi Benda Tenggelam Sebagian
Mo =0
dimana :
m = massa anak timbangan
L = 0,275 m
b = 0,075 m
a = 0,1 m
d = 0,l m
Y = tinggi paras air
= kerapatan air
Gaya hidrostatis F untuk permukaan beban terendam sebagian
didefinisikan sebagai
F=ρgAh ( Newton )
dengan A=Bd
dan h = C = d/2
Sehingga
ρgBd 2
F= ( Newton )
2
Sedangkan untuk kedalaman pusat tekanan percobaan atau Momen M
dapat didefinisikan sebagai
M=Fh ( Nm)
Momen penyeimbang dihasilkan oleh berat W, yang dikenakan pada
penggantung pada ujung lengan penyeimbang, panjang lengan penyeimbang
L. Untuk keseimbangan statis, dua momen adalah sama, yaitu
Fh=WL=mgL
0
a
(Y-d)/3
Y
d
Y/3
m.g
b
Gambar II.2. Kondisi Benda Tenggelam Seluruhnya
Mo =0
m.g.L = 0,5..g.b.Y2 (a + d -Y/3 ) - 0,5..b (Y - d)2(a - 1/3 (Y - d))
m.L = 0,5..b.Y2 (a + d - Y/3 ) - 0,5..b.(Y - d)2 (a - 1/3 (Y - d))
m.L = 0,5..b { Y2 (a + d - Y/3 ) - (Y - d)2 (a- 1/3 (Y - d)
dimana :
m = massa anak timbangan
L = 0,275 m
b = 0,075 m
a = 0,1 m
d = 0,l m
Y = tinggi paras air
= kerapatan air
I x = Io +A h 2
D2 2
d
I x =BD [ ( )]
12
+ d-
2
(m4 )
Mo = 0
m.g.L = 0,5..g.b.Y2 (a + d -Y/3 ) - 0,5..b (Y - d)2(a - 1/3 (Y - d))
m.L = 0,5..b.Y2 (a + d - Y/3 ) - 0,5..b.(Y - d)2 (a - 1/3 (Y - d))
m.L = 0,5..b { Y2 (a + d - Y/3 ) - (Y - d)2 (a- 1/3 (Y - d)
maka massa anak timbangan adalah :
1 Y 1
M= 2 ( ( ) (
ρb Y 2 a+ d− −( Y −d )2 a− ( Y −d )
3 3 ))
L
Gaya didefinisikan sebagai berikut :
F= m.a
Dengan :
m = massa = massa anak timbangan = M
a = gaya gravitasi = g
Maka :
Gaya tekanannya adalah :
Fh = M x g
Gaya beban adalah :
Fp = m x g
II.4 Alat dan Bahan
II.6 Nomenklatur
Tabel II.4 Nomenklatur untuk Tekanan Hidrostatis
Judul Kolom Satuan Notasi Tipe Deskripsi
Tinggi vertikal dari permukaan
Tinggi Kuadran M D Diberikan kuadran. Bisa diambil dari
pengukuran sendiri
Lebar Kuadran M B Diberikan Lebar horizontal kuadran. Bisa
diambil dari pengukuran
sendiri
Panjang lengan penyeimbang.
Bisa diambil dari pengukuran
Panjang sendiri.
M L Diukur
Penyeimbang Note: pengukuran harus
dilakukan dari penggantung
berat ke titik tumpuan
Jarak dari bagian atas
Jarak Kuadran
permukaan kuadran vertikal ke
ke Pivot M H Diberikan
tinggi tumpuan. Bisa dilakukan
(tumpuan)
dengan pengukuran sendiri
Berat yang dikenakan pada
lengan penyeimbang.
Massa Kg M Diukur
Note: massa diberikan dalam
gram
Kedalaman dasar kuadran di
Kedalaman
bawah permukaan bebas
yang M D Diukur
Note: skala alat dikalibrasikan
ditimbulkan
dalam mm
3
¿ 998+ ( ) (−2)
5
¿ 998+(−1,2)
¿ 996,8 kg /m3
2 y
0 ,5 . .b. y . a b
3
M
L
II.8.2.6 Sudut ( ) :
Diketahui :Rata-rata efisiensi = 86,6522 %
Ditanya :=?
Rata−rata efisiensi
Jawab : β=arc tan
100
86,6522
= arc tan = 40.91˚
100
Tabel II.7 Hasil Perhitungan Benda Tenggelam Sebagian
Tinggi Paras Massa Anak
No Massa Gaya Tekan Air Gaya Berat Beban Efisiensi
Air Timbangan
m (Kg) Y (m) M (Kg) Fh (N) Fp (N) %
1. 0,070 0,063 0,097 0,948 0,687 72,457
2. 0,080 0,066 0,105 1,034 0,785 75,875
3. 0,090 0,069 0,115 1,124 0,883 78,540
4. 0,100 0,072 0,124 1,217 0,981 80,601
5. 0,110 0,076 0,137 1,346 1,079 80,182
6. 0,120 0,080 0,151 1,480 1,177 79,550
7. 0,130 0,082 0,158 1,549 1,275 82,343
8. 0,140 0,085 0,169 1,655 1,373 83,009
9 0,150 0,087 0,176 1,727 1,472 85,227
10 0,160 0,090 0,187 1,837 1,570 85,449
Rata - Rata
80,323
Efisiensi
Sudut B 38,770
Tabel II.8 Fh vs Fp untuk Tenggelam Sebagian
Gaya Berat
Gaya Tekan Air
Beban
Fh (N) Fp (N)
0,948 0,687
1,034 0,785
1,124 0,883
1,217 0,981
1,346 1,079
1,480 1,177
1,549 1,275
1,655 1,373
1,727 1,472
1,837 1,570
Terendam Sebagian
Diketahui : d = 0,063 m
m = 0,07 kg
g = 9,81 m/s2
B = 0,075 m
ρ = 996,8 kg/m3
L = 0,275 m
H = 0,2 m
Ditanya : Gaya hidrostatis (F) ?
Pusat tekanan percobaan (h”) ?
Pusat tekanan teoritis (h”) ?
B d2
Dijawab : F = ρ∙g
2
0,075× 0,06 32
= 996,8 x 9,81 x
2
= 1,4554 N
mgL
h” (percobaan) =
F
0,0 7× 9,81 ×0,275
= 1,4 554
= 0,1297 m
d
h” (teoritis) = H−
3
0,06 3
= 0,2 - 3
= 0,179 m
1 Y 1
M= 2 ( ( ) (
ρb Y 2 a+ d− −( Y −d )2 a− ( Y −d )
3 3 ))
L
M=
1 0,1 09 1
2 ( (
× 99 6,8 ×0,075 0,109 2 0,1+0,1−
3 ) (
− ( 0,109−0,1 )2 0,1− ( 0,109−0,1 )
3 ))
0,275
M = 0,2636 kg
2, 2563
¿ × 100 %
2, 5859
¿ 8 7,254 %
8 65,552%
Rata-rata effisiensi ¿
10
¿ 8 6 , 655 %
II.8.3.6 Sudut ( ) :
Diketahui : Rata-rata efisiensi = 86,655%
Ditanya : = ?
Jawab : Rata−rata efisiensi
β=arc tan
100
mL
h”(percobaan) = D
(
ρBD d−
2 )
0,2 3 0× 0,275
= 99 6,8× 0,075 ×0,1 × 0,1 09− 0,1
(2 )
= 0,1433 m
D2 D 2
h” (teoritis) =
12 (
+ d−
2
+ H−d
)
D
d−
2
0,12 2
0,1
=
12 (
+ 0 ,109−
2 ) + 0,2 – 0,109
0,1
0,1 09−
2
= 0,164124 m
II.9 Kesimpulan Dan Saran
II.9.1 Kesimpulan
1. Pada percobaan benda tenggelam sebagian dan seluruhnya untuk
memberikan tekanan kesegala arah, semakin jauh jarak kedalamannya
maka semakin besar pula tekanan hidrostatikanya.
2. Kemampuan suatu zat cair pada percobaan benda tenggelam sebagian
dan seluruhnya untuk memberikan tekanan ke segala arah maupun pada
suatu arah tertentu sangat tergantung pada kedalaman dan massa yang
diberikan.
3. Pada beban tenggelam sebagian, untuk massa 0,07 – 0,16 kg nilai
tinggi paras air yang di dapatkan sebesar 0,063 – 0,090m. Sedangkan
beban tenggelam seluruhnya untuk massa 0,23 – 0,32 kg nilai tinggi paras
air yang di dapatkan sebesar 0,109 – 0,132m.
4. Untuk tenggelam sebagian pada kedalaman 0,063 m - 0,090 m didapat
gaya hidrostatis 1,457 – 2,974 N dan pada tenggelam seluruhnya pada
kedalaman 0,109 m - 0,132 m didapat gaya hidrostatis 4,362 N – 6,397N.
5. Pada percobaan didapat sudut β untuk kondisi benda tenggelam
sebagian adalah sebesar 38,70° .
6. Pada percobaan didapat sudut β untuk kondisi benda tenggelam
seluruhnya adalah sebesar 40,91°.
II.9.2 Saran
1. Untuk mendapatkan data – data yang akurat dari hasil percobaan yang
telah dilakukan oleh praktikan, sebaiknya pengukuran atau
pengambilan data percobaan dilakukan lebih dari satu kali dan
dilakukan oleh beberapa orang sehingga peluang untuk suatu kesalahan
dapat di hilangkan sedemikian rupa.
2. Praktikan sebaiknya mempersiapkan diri dengan materi-materi yang
akan dipraktekan, agar dalam kegiatan praktikum tidak terhambat.
3. Ketelitian pada saat perhitungan sangat dibutuhkan, terutama dalam
penggunaan satuan karena akan berakibat fatal pada perhitungan-
perhitungan lainnya.