Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Sumberdaya

Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau
unsur tertentu dalam kehidupan. Sumberdaya tidak selalu bersifat fisik,tetapi juga
non-fisik. Sumber daya untuk bahan galian adalah perhitungan jumlah atau kuantitas
yang terdapat dipermukaan atau di bawah bumi yang telah dilakukan penelitian tetapi
belum diketahui layak atau tidaknya dan mungkin dapat diekstrkasikan dengan
tingkat keberhasilan yang masih harus dipertimbangkan. Istilah sumberdaya dalam
teknik kebumian dapat berkonotasi kuantitatif, atau yang berarti perkiraan besarnya
potensi sumberdaya yang secara teknis menunjukan harapan untuk dikembangkan
setelah penelitian dan kegiatan eksplorasi. Jenis-jenis Sumberdaya Alam:
1. Penggolongan Sumberdaya Alam
a. Sumberdaya Alam Berdasarkan Asalnya
1. Sumber daya alam organik (biotik), yaitu sumber daya alam yang berasal dari
kehidupan. Contoh: batu bara, minyak bumi.
2. Sumber daya alam anorganik (abiotik), yaitu sumber daya alam yang bukan
dari kehidupan.Contoh: timah, bauksit, besi, dan gas alam.
Berdasarkan bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan, sumber daya alam
diklasifikasikan menjadi berikut ini.
a. Sumberdaya alam materi
Sumber daya alam materi adalah sumber daya alam yang berupa benda mati,
diambil dari alam secara langsung maupun melalui proses penambangan,
pengolahan, sehingga memiliki manfaat yang lebih untuk kelangsungan kehidupan
manusia
b. Sumberdaya Mineral
Sumber daya mineral yang tergolong tidak dapat diperbarui di antaranya logam
mulia (emas, perak, platina), bukan logam mulia (tembaga, timbal, seng, timah, besi,
mangaan, nikel), dan bahan galian industri (fosfat, asbes, belerang, gamping, pasir
kuarsa, oker, lempung, mangaan, diatomae, gips, dan anhidrid).

4
1. Mineral logam
Mineral logam meliputi berbagai bahan galian biji yang biasanya diperoleh
melalui usaha penggalian. Sebagai contoh adalah:
a. Biji timah, didapat dari batuan granit
b. Biji besi, didapat dari tanah yang mengandung besi
c. Biji tembaga, didapat dari penambangan yang dilakukan di lereng gunung
d. Biji bauksit, berasal dari dalam tanah berlumpur
e. Emas dan perak, didapat dari penambangan yang dilakukan di sungai atau di
dalam tanah
2. Mineral bukan logam
Mineral bukan logam meliputi berbagai bahan galian industry, yaitu bahan dasar
untuk kepentingan industry tertentu. Sebagai contoh adalah:
a. Pasir kuarsa (hasil pelapukan batu kuarsa), ditemukan sebagai endapan di muara
sungai, pantai, atau danau
b. Kaolin (tanah liat putih), merupakan pelapukan batuan granit
c. Belerang, terbentuk di daerah gunung api dan sumber air panas, berupa solfatar
(gas mengandung belerang)
d. Batu gamping/kapur, berasal dari sisa-sisa rumah binatang karang yang hidup di
laut (daerah penghasil kapur merupakan bekas laut yang telah terangkat)
Bahan-bahan mineral nonlogam banyak digunakan sebagai bahan baku
industri (industri pertanian, obat-obatan), bahan bangunan, perhiasan. Hasilnya
antara lain batu-batu, semen, pupuk, batu permata.

2.2 Pengklasifikasian Cadangan dan Sumberdaya


Cadangan (reserve) merupakan suatu bagian dari sumber daya yang
telah diteliti serta dikaji kelayakannya dan telah dipustuskan kelayakannya untuk
dieksploitasi berdasarkan kondisi ekonomi dan teknologi pada saat itu. Sehingga
cadangan ini merupakan istilah yang dapat digunakan untuk menyatakan
sumberdaya yang dapat dieksploitasi. Sedangkan sumberdaya belum tentu
dapat dieksploitasi walaupun didapat bahan galian tambang dikarenakan
beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti perizinan yang menyangkutpaut
dengan area hutan lindung, dsb.

5
Sumberdaya dapat diidentifikasi yang meliputi komponen ekonomi dan
subekonomi. Sumberdaya diidentifikasi dapat terbagi menjadi kategori berikut:
2.2.1 Sumberdaya Terukur (Measured Resource)
Sumberdaya Terukur adalah sumberdaya yang ditentukan berdasarkan
kegiatan-kegiatan dalam pensurveyan lapangan agar dapat melakukan
penentuan berdasarkan bukti-bukti geologi, pemboran, parit uji, sumur uji,
ataupun metoda pengambilan data lainnya. Adapun dalam membahas batubara
terukur, yaitu cadangan batubara dari tingkat kerapatan serta kualitas datanya yang
dapat dipercayakan sebagai acuan dalam perhitungan ketebalan dan
kedalaman. Adapun dengan persyaratan dasar perhitungannya adalah sebagai
berikut:
a. Jarak spasi antara titik bor > 1 km
b. Radius dari pengamatan terakhir > 0.5 km
c. Tebal batubara relatif konstan
d. Lapisan batubara menerus ( tidak terputus ) , bila tidak menerus maka mak jarak
pengamatan harus dipersempit lagi .
e. Titik pengamatan dalam satu lapisan batubara yaitu Outcrop , trencing area
kerja tambang dalam titik bor.
f. Khusus untuk data batubara dari drilling yang dipakai data coring saja
dengan recovery minimum 90 %.
2.2.2 Sumberdaya Terunjuk (Indicated Resource)
Sumberdaya tertunjuk adalah sumberdaya yang dapat ditentukan
berdasarkan bukti-bukti geologinya, pemboran, Sumur uji, parit uji, serta metode
dalam pengambilan contoh lainnya, dengan sayarat dimana jarak antara
titik pengambilan contoh satu dengan yang lainnya relatif cukup jauh namun cukup
untuk penggambaran keberlanjutan endapan dengan tingkat keyakinan melebihi
daripada sumberdaya tereka. Adapun dalam membahas cadangan batubara,
estimasi yang dapat dihitung berdasarkan titik-titik pengamatan. Dalam syarat
perhitungannya, data yang mesti didapat dengan kenyataan di lapangannya
yakni :
a. Tebal lapisan batubara relatif konstan.
b. Lapisan batubara menerus atau tidak menerus ( terputus ). Titik pengamatan
dalam satu lapisan batubara yaitu Outcrop ( singkapanbagian – bagian luar ),

6
trencing ( pembuatan parit/channel ) guna mengetahui out crop di ujung
cropline (garis singkapan ), daerah kerja tambang dalam titik bor .
c. Radius dari data point terakhir maksimum 1 km. Khusus untuk data batubara
dari bor samping dari hasil coring bias juga dari data non coring yang didukung
dari data loging.
2.2.3 Sumberdaya Tereka (Inferred Resource)
Sumberdaya tereka adalah Sumberdaya yang dapat ditentukan dengan
kegiatan pengambilan data berdasarkan bukti-bukti geologi, pemboran, parit uji,
sumur uji, ataupun metode lainnya. Data yang diperoleh dari sumberdaya tereka
terbatas, sehingga keberlanjutan atau kontinuitas dari endapan dan data-data
geologi yang diapat tidak dapat diyakini secara penuh. Jika ditinjau dari endapan
batubara, sumberdaya tereka adalah cadangan batubara terduga yang diluar
sumber terukur dan sumber tertunjuk dihitung atas kontrol titik – titik pengamatan
yang spasinya sangat jauh atau titik pengamatannya kurang akurat untuk diambil
dasar perhitungan.

2.3 Metode Perhitungan Cadangan

Cadangan adalah hal yang penting dalam penentuan penambangan di suatu


endapan dengan ekonomis serta bernilai jual tinggi. Tingkat kepastian dan keyakinan
estimasi menentukan dalam keputusan layaknya dilakukan eksploitasi. Estimasi
sumberdaya dan cadangan meliputi kategorisasi dan kalkulasi sumberdaya
dan cadangan. Pehitungan cadangan ini adalah hal vital saat melakukan
eksplorasi. Perhitungan yang dimaksudkan dimulai dari sumberdaya hingga
cadangan yang nantinya dapat dimanfaatkan. Hasil perhitungan cadangan inilah yang
nantinya akan menetukan sebagai evaluasi untuk layak dilakukan penambangan
ataupun tidak. Metode-metode perhitungan cadangan ini antara lain :
a. Metode Cross Section
b. Metode Isoline (metode Kontur)
c. Metode Model Blok (grid)
d. Metode Poligon (area of influence)
e. Metode Penampang (Cross Section

Anda mungkin juga menyukai