Anda di halaman 1dari 13

Updating Materi

Perpajakan Berdasarkan
PMK 231/2019

Microlearning PPL Bendahara:


Studi Kasus Perpajakan atas Belanja
Barang dan Belanja Modal

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Kewajiban PPh
Pasal 4 Ayat 2 Pemotongan penghasilan yang dibayarkan kepada pihak lain atas:
Persewaan tanah dan / Hadiah Undian
bangunan
Pengalihan hak atas tanah Pembelian barang/jasa dr WP
dan/bangunan yg memiliki & menyerahkan
fotokopi Surat Keterangan
Usaha Jasa Konstruksi
berdasarkan PP 23
PP 23/2018

Tidak Dilakukan Pemotongan atas:


PP 34/2017
Persewaan tanah dan/bangunan kepada penyedia jasa
pelayanan penginapan beserta akomodasinya
Pengalihan tanah dan/bangunan oleh:
a. OP dg penghasilan di bawah PTKP, dengan nilai
pengalihan < Rp60.000.000,00.
b. OP/Badan dalam rangka BGS/BSG/pemanfaatan BMN
c. OP/Badan yang bukan subjek pajak PP 34/2016
Kewajiban PPh
Pasal 22
Pemungutan sehubungan dengan
pembayaran atas pembelian barang

Jumlah paling banyak Rp2.000.000 blm Utk Pembelian Barang dgn Dana BOS
termasuk PPN dan bukan merupakan
pembayaran yang dipecah
Utk Pembelian Gabah/Beras
Dengan Kartu Kredit Pemerintah (KKP)
Untuk pembelian barang dari WP yg
Untuk Pembelian BBM, BBG, pelumas, memiliki dan menyerahkan fotokopi
benda pos serta untuk pemakaian air & Surat Keterangan berdasarkan PP23
listrik
Untuk pembelian barang dari WP
dgn SKB Potput
PPh Pasal 23

Pemotongan atas penghasilan yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh
tempo pembayarannya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau Bentuk Usaha Tetap berupa:

Bunga termasuk premium, Tidak Dilakukan Pemotongan atas :


diskonto, dan imbalan karena
jaminan pengembalian utang Dibayarkan atau terutang kepada Bank

Royalty Sewa sehubungan dgn sewa guna usaha


dengan hak opsi
Hadiah, penghargaan, bonus, dan Terutang kepada badan usaha atas jasa
sejenisnya selain yang telah keuangan yang berfungsi sebagai penyalur
dipotong PPh Pasal 21 pinjman dan/atau pembiayaan
Sewa dan penghasilan lain Jasa yang telah dikenai PPh yang bersifat
sehubungan dgn penggunaan final
harta, kecuali yg telah dikenai PPh
Jasa dr WP yg memiliki & menyerahkan
Pasal 4 ayat (2)
fotokopi Surat Keterangan PP 23
Imbalan sehubungan dgn jasa yg
pembayarannya dibebankan pd Jasa pengangkutan/ekspedisi yang dikenai
APBN/APBD/APBDes selain jasa PPh Pasal 15
yang telah dipotong Pasal 21 Jasa yg telah dipotong PPh Pasal 21

Pembelian jasa dr WP dgn SKB Potput


KEWAJIBAN PPN
atas BELANJA
FP dibuat pada saat menyampaikan tagihan berdasarkan
dokumenpenagihan menggunakan kode Faktur Pajak 02
PKP
Tagihan Faktur
Rekanan Pajak

Penyerahan
BKP / JKP

Pembayaran
Tidak Dilakukan Pemungutan atas :

Jumlahnya paling banyak Rp2.000.000,00 Penyerahan jasa telekomunikasi


tidak termasuk PPN dan bukan merupakan oleh perusahaan telekomunikasi
pembayaranyang dipecah
Atas jasa angkutan udara yang
Pembayaran dg Kartu Kredit Pemerintah diserahkan oleh perusahaan
penerbangan
utk pengadaan tanah
Mendapat fasilitas PPN tidak FP
Utk penyerahan BBM & bahan bakar dipungut/dibebaskan 07/
minyak oleh Pertamina 08

PPN&PPnBM yang terutang dipungut, disetor, dan


dilaporkan oleh PKP Rekanan
PENYETORAN & PELAPORAN

Instansi
Pemerintah

Penyetoran Pelaporan

Jangka waktu penyetoran PPh dan PPN


1. SPT Masa PPh Pasal 21/26 dan SPT
a. Max 7 hari setelah tanggal pembayaran dg unifikasi paling lama tanggal 20 bulan
mekanisme Uang Persediaan. berikutnya
b. Pada hari yang sama dg tanggal 2. SPT Masa PPN paling lama akhir bulan
pembayaran dg mekanisme Langsung berikutnya setelah Masa Pajak berakhir
Contoh Kasus

Satker A melakukan pembelian alat tulis kantor


senilai Rp5.000.000,00 dari Toko X

Ada beberapa kemungkinan dari transaksi ini:


1. Toko X mempunyai NPWP
2. Toko X tidak mempunyai NPWP
3. Toko X memiliki dan menyerahkan Surat Keterangan PP
23/2018
4. Satker A menggunakan Kartu Kredit Pemerintah untuk
pembayaran transaksi ini
Pajak Penghasilan
No Uraian PPN
Pasal 22 PP 23/2018 (PPh Pasal 4
1. Satker A melakukan 1,5 % x Rp75.000 10 % x Rp500.000
pembelian alat tulis kantor Rp5.000.000 Rp5.000.000
secara tunai senilai
Rp5.000.000,00 dari Toko X.
2. Tidak memiliki NPWP 3%x Rp150.000 10 % x Rp500.000
Rp5.000.000 Rp5.000.000
3. Memiliki Surat Keterangan 0,5% x Rp25.000 10 % x Rp500.000
PPh berdasarkan PP 23/2018 Rp5.000.000 Rp5.000.000

4. Menggunakan KKP Tidak Dipungut oleh Tidak Dipungut oleh


Bendahara Bendahara
Satker A membuat seragam batik untuk pegawai
sebanyak 100 potong, kain batik telah dibeli
sebelumnya, dan pembuatan akan dilakukan
oleh perusahaan garmen dgn biaya pengerjaan
sebesar Rp15.000.000 (tidak termasuk PPN)
dan terdapat biaya tambahan bahan sebesar
Rp6.000.000 (tidak termasuk PPN)
Pajak Penghasilan
No Uraian PPN
Pasal 22 Pasal 23
1. Apabila Tagihan bisa dirinci untuk jasa dan bahan
• Biaya untuk bahan tambahan 1,5% x Rp90.000 - - 10% x Rp600.000
Rp6.000.000 Rp6.000.000 Rp6.000.000
• Biaya pembuatan baju - - 2% x Rp300.000 10% x Rp1.500.000
seragam Rp15.000.000 Rp15.000.000 Rp15.000.000
2. Apabila tagihan tidak dirinci - - 2% x Rp420.000 10% x Rp2.100.000
antara jasa dan bahan sebesar Rp21.000.000 Rp21.000.000
Rp21.000.000
Pejabat Pengadaan Satker A membeli computer
dengan harga Rp11.550.000,- di Toko Bhineka
(harga termasuk PPN)
a. Pembayaran dilakukan tunai dengan UP
b. Pembayaran dilakukan dengan Kartu Kredit
Pemerintah
DPP =

DPP = 10.500.000

Pajak Penghasilan
No Uraian PPN
Pasal 22
Pembelian Komputer (Belanja
Modal) dengan harga
Rp11.550.000 termasuk PPN

1. Jika transaksi dilakukan 1,5% x Rp157.500 10% x Rp1.050.000


pembayaran secara tunai Rp10.500.000 Rp10.500.000
dengan UP
2. Jika transaksi dilakukan Tidak Dipungut oleh Tidak Dipungut oleh
pembayaran melalui Kartu Bendahara Bendahara
Kredit Pemerintah
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

Anda mungkin juga menyukai