Anda di halaman 1dari 2

Keterampilan Bertanya dimasa pandemi

Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam suatu proses komunikasi,
termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau
pertanyaan yang dilontarkan guru sebagai stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan
jawaban (respon) dari peserta didik.  Pada proses pembelajaran pengajuan pertanyaan
berlangsung begitu saja pada kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup, tanpa
disadari sampai dimana tahapan-tahapan keterampilan bertanya merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan pada penerapan model-model pembelajaran yang dirancang.
Kondisi siswa dan guru yang tidak dapat bertemu secara langsung untuk menjaga
social distancing dan physical distancing inilah yang membuat pembelajaran harus dilakukan
melalui pembelajaran daring. Pada pembelajaran daring, kita mengenal ada istilah
pembelajaran sinkron. alam pembelajaran sinkron, siswa dan guru berada di tempat yang
sama pada waktu yang sama. Ini mirip dengan kelas tatap muka. Salah satu contoh
pembelajaran sinkron adalah ketika siswa dan guru berpartisipasidalam kelas melalui aplikasi
web conference. Ini menciptakan ruang kelas virtual yang memungkinkan siswa mengajukan
pertanyaan dan para guru menjawab secara instan. Secara keseluruhan, pembelajaran yang
sinkron memungkinkan siswa dan guru untuk berpartisipasi dan belajar secara langsung dan
terlibat dalam diskusi langsung. Berdasarkan kondisi yang terjadi selama pandemi covid-19
keterampilan bertanya bisa diterapkan luring maupun daring dan pada pembelajaran sinkron
ataupun pembelajaran asinkron.
Pada aspek keterampilan bertanya masih ditemukan beberapa siswa yang mengalami
kesulitan ketika guru memberikan pertanyaan, dan adapun kendalanya seperti :

1) Ketika guru menjelaskan materi sebagian siswa tidak mendengar penjelasan tersebut
sehingga pada saat guru memberikan pertanyaan siswa tidak bisa menjawab.
2) Lokasi yang tidak terjangkau jaringan internet, termasuk quota internet murid
minimalis.
3) Suara guru yang tidak terdengar jelas dikarenakan jaringan yang tidak mendukung
proses pembelajaran daring.
4) Menurunnya perhatian siswa seperti dikarenakan pertanyaan yang berulang.
5) Suasana proses pembelajaran yang kurang kondusif.

Sebagai seorang guru, harus mencari berbagai solusi dalam mengatasi kendala
tersebut. Adapun solusi nya yaitu sebagai berikut:
1. Dengan melalukan pembelajaran secara luring, dimana hal tersebut dapat mengatasi
permasalahan dalam suara dan jaringan yang terkendala pada pembelajaran daring.
Yang tentunya dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan cegah covid-19.
2. Dan dalam keterampilan bertanya kita perlu menunjukkan kepada seluruh peserta
didik bahwa kita menguasai persoalan yang dibahas dan pertanyaan yang kita ajukan
memang sangat menarik, bukan asal-asalan bertanya. Hal ini dapat kita buktikan
melalui sikap, baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika menerima
jawaban. Sikap dan gaya kita termasuk suara, ekspresi wajah, gerakan, dan posisi
badan menampakkan ada atau tidaknya kehangatan dan antusiasme kita.
3. Jangan mengulang pertanyaan apabila peserta didik tak mampu menjawabnya. Hal ini
dapat menyebabkan menurunya perhatian dan partisipasi.
4. Jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum peserta didik
memperoleh kesempatan untuk menjawabnya.
5. Usahakan agar peserta didik tidak menjawab secara serempak, dikarenakan hal
tersebut akan membuat kita tidak mengetahui dengan pasti siapa yang menjawab
dengan benar dan siapa yang salah.
6. Menentukan siswa yang harus menjawab sebelum mengajukan pertanyaan.
Pertanyaan diajukan lebih terdahulu kepada seluruh siswa. Kemudian guru menunjuk
salah seorang untuk menjawab.

Anda mungkin juga menyukai