Anda di halaman 1dari 4

BAB III

ANALISIS JURNAL

No. Author Design Title Theory Objective Sampel Education Follow Up And Primary Outcome Conclusion
Country Programme Outcome Measure (PO) Secondary
Intervention Group Outcome (SO)
(IG) And Control
Group (CG)
1. Author : Latihan Populasi pada Kelompok intervensi Latihan pernafasan Kelompok Terdapat
Dian Kartikasari, Pernapasan penelitian ini adalah dan kelompok kontrol diafragma intervensi terdapat peningkatan
Ikhlas Diafragma semua pasi en asma di ukur APE pre test dilakukan 2 100% (14 pasien) APE lebih
Muhammad Jenie Meningkatkan rawat jalan di dan frekuensi kali/hari di pagi mengalami tinggi pada
dan Yanuar Arus Puncak Rumah Sakit kekambuhan. setelah solat peningkatan APE kelompok
Primanda Ekspirasi (Ape) Yogyakarta. Sampel Kelompok intervensi shubuh dan setelah setelah diberikan pasien asma
Dan penelitian berjumlah diberikan obat-obatan sholat ashar selama intervensi ringan-sedang
Tahun : 28 subjek pene- sesuai advice dokter 2 minggu berturut- sedangkan pada yang
Menurunkan
2019 litian yang dibagi dan tambahan turut dengan penga- kelompok kontrol mendapatkan
Frekuensi menjadi dua intervensi latihan wasan motivator. terdapat 50% (7 latihan
Kekambuhan kelompok. pernapasan diafragma pasien) mengalami pernapasan
Pasien Asma selama 15 menit, peningkatan dan diafragma
sedangkan kelompok 50% (7 pasien) dibandingkan
kontrol hanya mengalami nilai dengan
diberikan obat-obatan konstan APE kelompok
sesuai advice dokter. setelah diberikan pasien asma
intervensi. ringan sedang
Pada kelompok yang tidak
intervensi terdapat mendapatkan
7,14% (1 pasien) latihan
mengalami nilai pernapasan
konstan frekuensi diafragma.
kekambuhan dan Selain itu,
terdapat 92,86% terdapat
(13 pasien) penurunan
mengalami frekuensi
penurunan kekambuhan
frekuensi lebih tinggi
kekambuhan pada
setelah diberikan kelompok
intervensi pasien asma
sedangkan pada ringan-sedang
kelompok kontrol yang
terdapat 28,57 (4 mendapatkan
pasien) mengalami latihan
nilai konstan pernapasan
frekuensi diafragma
kekambuhan dan dibandingkan
71,43% (10 pasien) dengan
mengalami kelompok
penurunan pasien asma
frekuensi ringan- sedang
kekambuhan yang tidak
setelah diberikan mendapatkan
intervensi. latihan
pernapasan
diafragma.
2. Author : Pengaruh Terapi Sampel 32 pasien Kelompok intervensi Menurut peneliti Hasil penelitian Penelitian ini
Bambang Utoyo Diaphragmatic yang diambil secara diberikan obat asma Terapi menunjukkan yaitu terapi
Dan Irmawan Breathing accidental dan Diaphragmatic Diaphragmatic sesudah diberikan Diaphragmati
Andri Nugroho Exercise sampling. Breathing Exercise Breathing Exercise obat asma dan c Breathing
Terhadap sedangkan kelompok dapat memberikan Diaphragmatic Exercise
Tahun : Pengontrolan kontrol obat asma dan manfaat yang lebih Breathing Exercise efektif
2021 Pernapasan terapi nafas dalam. besar, aman, rata- rata responden meningkatkan
Pasien Asma nyaman dan memiliki skor pengontrolan
Di Kecamatan memperbaiki pengontrolan pernafasan
Sruweng kualitas hidup pernapasan pasien asma.
seluruh penderita pernapasan 22,75
asma karena karena (Terkontrol Baik).
terapi ini Pada kelompok
merupakan suatu kontrol
bentuk olahraga menunjukkan
yang gerakannya sesudah diberikan
tidak begitu berat obat asma dan
(relaks), tidak terapi nafas dalam
menyebabkan rata-rata responden
energi banyak memiliki skor
berkurang. pengontrolan
pernapasan masih
dalam kondisi tidak
terkontrol skor
19,25.
3. Author : Pengaruh sampling dengan Peneliti tidak Intervensi yang Nilai rata-rata RR Kesimpulan
Santi Dwi Diaphragmatic jumlah sampel 14 menggunakan dilakukan dalam sebelum dilakukan dari penelitian
Pangestuti, Breathing responden. kelompok kontrol penelitian ini intervensi ini
Murtaqib dan Exercise dan kelompok adalah diaphragmatic menunjukan
terhadap Fungsi diaphragmatic breathing exercise bahwa
Nur Widayati intervensi
Pernapasan (RR breathing exercise adalah 23 diaphragmatic
dan APE) pada sekali dalam sehari kali/menit, dan breathing
Tahun :
Lansia di UPT selama 2 minggu. rata-rata setelah exercise
2018 Pengumpulan data dilakukan memiliki
PSLU
Kabupaten dilakukan oleh intervensi adalah pengaruh yang
Jember peneliti 21 kali/menit. Nilai signifikan
menggunakan rata-rata APE terhadap
teknik observasi, sebelum dilakukan fungsi
yakni mengukur intervensi pernapasan
nilai RR dan APE diaphragmatic (RR dan APE)
setiap sebelum breathing exercise pada lansia.
(pretest) dan adalah 78,99%, dan
sesudah (postest) rata-rata setelah
intervensi, yang dilakukan
kemudian dicatat intervensi adalah
dalam lembar 84,95%. Ada
observasi. pengaruh
diaphragmatic
breathing exercise
terhadap fungsi
pernapasan (RR
dan APE) pada
lansia di UPT
PSLU Kabupaten
Jember dengan (p
value

0.000 < 0,05),


dengan hasil
penelitian terjadi
penurunan rata-rata
RR sebesar 2
kali/menit dan
penurunan rata-rata
APE sebesar
5,96%.

Anda mungkin juga menyukai