Anda di halaman 1dari 10

r TARJIH EDISI KE I DESEMBER 19961

I
PERKEMBANGAN TEORI FEMINISME
MASA KIN1 DAN MENDATANG
SERTA KAITANNYA DENGAN PEMIKIRAN KEISLAMAN

Dr. Ratna Megawangi

Persoulan yang menyangkut h& status, dan kedudukan wanita di sektor domestik dan publik
mempakan masalah pelik yang tents menjadi bahan perdebatan. B a y a k r y a ragam pendapat
yang bersumber dari beberapa disiplin ilmu @Isdat, agama, sosiologi, politik biologi dan
psikologi), telah menimbulkan bermacam-macam teori tentang feminisme dan berbagai corak
gerakannya.
I. Pengantar
Memang tidak mudah menarik titik Karenanya, wanita perlu disosialisasikan agar
pers-amaan dan perbedaan dari teori-teori mempunyai karakter seperti pria. Beberapa
fermnisme yang ada. Banyak, teori yang konsep landasan teori untuk mencapai tujuan tersebut
dan proposisinya saling tumpang tindih karena telah dikembangkan, seperti dalam ferninisme
pengembangan suatu teori dipengaruhi oleh liberal, sosialis-hhrxk, radikal, dan teologi
teori-teori yang lainnya. Narnun ada satu ke- pembebasan, yang seluruhnya dapat disebut
samaan mum dari teori-teori yang ada, yaitu feminisme modern. I
asumsi yang dipakai tentang sistem patriarki. Kedua, melakukan transformasi sosial
4
"
Asumsi feminisme tentang ideologi patriarki melalui perubahan yang evolusioner. Berbeda
adalah negatif, dimana ideologi ini telah me- dengan pola pertama, para feminis dalam
nempatkan wanita pada posisi subordinat, yaitu kelompok ini percaya pada pemahaman de-
di bawah posisi pria. terminist& biologi, yaitu yang menegaskan
Penolakan para feminis pa& sistem perbedaan alami antara pria dan wanita, se-
patriarki telah mewarnai gerakarmya, yaitu hi- timbul apa yang disebut kualitas
ingin meruntuhkan struktur patriarki agar ter- feminin dan maskulin. Karenanya, kelompok
capai sistem yang lebih egaliter. Usaha untuk ini berpendapat bahwa untuk meruntuhkan
meruntuhkan struktur patriarki dapat dgolong- sistem patriarki, dapat dilakukan dengan me-
kan menjadi dua pola umum. nonjolkan kualitas feminin. Apabila wanita da-
Pertama, melakukan transformasi pat masuk ke dalam dunia maskulia, maka ke-
sosial dengan perubahan eksternal yang beradaan kualitas feminin dapat mengubah
revolusioner. Para feminis dalam kelompok ini sistem patriarki yang hirarkis dan dominatif?
berpendapat bahwa wanita perlu masuk ke da- menjadi sistem matriarki yang yang egaliter.
lam dunia pria agar kedudukan dan statusnya Feminisme kultural (cultural feminism) mem-
setara dengan pria. Untuk itu para wanita perlu landasan teoritis bahwa kualitas femi-
mengadopsi W t a s maskulin agar mampu nin dapat menjadi idiologi matxiarkis yang da-
bersaing dengan pria. Filsafat eksistensialisme pat menggantikan sistem patriarkis dalam se-
telah d i a p l i k a s i untuk membenarkan premis gala relasi sosial.
bahwa tidak ada perbedaan fitrah antara pria Perbedaan pendekatan pola pertama
dan wanita, dimana stereotip gender yang ada dan kedua telah banyak menimbulkan pro dan
selama ini adalah konstruksi sosial budaya. kontra dikalangan aktifk feminis sendiri,
bahwa rasa arnbivalensi pada para feminis olah berkata pada wanita : "Do you want a
terutama bagi mereka yang tidak menguasai choice ? I give you choice, No More Mr. Nice
teori feminisrne. Para feminis yang tergabung Guy !" Sulit bagi pria di Barat untuk memberi-
dalam kelornpok pertama atau para feminis kan komitmen dan melindungi para wanita
modern mengkritik kelompok kedua sebagai yang dianggapnya sudah setara, sehingga
pola yang justru melanggengkan sistem patri- wanita tidak perlu lagi diperlakukan secara
arki. Karena rornantisasi W t a s ferninin akan khusus. Ditarnbah lagi, para ferninis modern
menyebabkan wanita tetap pada posisinya, menolak konsep ketergantungan wanita pada
yaitu sebagai figur pengasuh, pasif dan pemeli- pria-
hara yang akhirnya cocok untuk menjadi ibu Kondisi wanita yang mernburuk ini te-
dan pekerjaan-pekerjaan di sektor domestik. lah membuat banyak wanita yang memper-
Sedangkan kelompok kedua (feminis- tanyakan kembali kebebasan yang telah
me kultural) mengkritik kelompok pertarna diperolehnya. Wendy Kaminer dalam bukunya
karena pendekatannya tidak akan meruntuh- A FiefiI Freedom: Women's Flight Ji-om
kan sistem patriarki pada dunia maskulin, tetapi Equality (1990)' mengatakan bahwa banyak-
hanya mengubah komposisi para aktor-ak- nya para wanita, termasuk kaum fenrinisnya,
tornya saja, dimana para wanita sudah lebih yang mengkntik konsep kebebasan wanita
.banyak ikut aktif di dunia rnaskulin yang tadi- yang justru teiah menjadi konsep yang
nya didominasi oleh pria. Para wanita dianggap "menakutkann. hiIenurut mereka konsep in.
sudah menjadi male clone (tiruan pria) di dapat membuat para pria bebas dari beban dan
dunia masLw,ulin, yaitu para wanita yang telah tanggung jawabnya terhadap nafkah dan kese-
mengadopsi kualitas maskulin (kompetitif, jahteraan istrinya.
dominan, ambisi vertikal, dan memenuhi Selain itu timbul tuduhan-tuduhan
kepentingan pribadi). bahwa feminisme telah merusak keluarga,
karena secara teori feminisme modern adalah
11. Titik Balik Feminisrne anti keluarga. Antara tahun 1963 dan 1975
Dengan semakin maraknya gerakan angka perceraian di AS telah meningkat sebe-
feminisme di Barat sejak akhir 1960an; angka sar 100 %.4 Juga masalah kesejahteraan anak-
partisipasi angkatan kerja wanita meningkat anak yang semakin meng-khawatirkan. Isu-isu
secara drastis. Contohnya di AS, yaitu sekitar ini semakin s e ~ gdiulas dalam berbagai
33%pada tahun 1950 menjadi 60 % pada per- terbitan dan media sejak pasca 1980an. Be-
tengahan 1980an.l Namun dibalik kernajuan berapa yang terbaru rnkalnya buku WIen the
wanita dalam p-ipasinya di dunia maskulin, Bough Breaks: The Cost of Neglecting Our
banyak yang mengkritik bahwa kondisi wanita Children (Syhia Ann Hewlett, 1992), Ties
bukan menjadi lebih baik, tetapi menjadi mem- that Stress: The New Family Imbalance
buruk. Syhria Hewlett dalam bukunya A (David Elkind, 1994), Fatherless America:
Lesser Life :The Myth of Women's Liberation Confronting Our Most Urgent Social Problem
in America (1986)', dengan rinci mengulas (David Blankenhorn, 1995), The Minimal
kondisi wanita yang menyedihkan karena Familzy ( Dizard and Galdin, 1990), dan seba-
adanya gerakan feminisme. Istilahfeminization gainya.
of poverty @emiskinan perempuan) semakin Semua masalah di atas adalah cermin
terdengar pada pertengahan tahun 1980 an. dari keberhasilan usaha transformasi sosial
Menurunnya kondisi wanita ini salah dengan meruntuhkan sistem patriarki yang
satunya disebabkan oleh pembalasan pria merupakan basis dari institusi keluarga kon-
(male backlash) yang secara panjang lebar vensional. Hal ini juga dibahas oleh David
diuraikan oleh Susan Faludii The Undeclared Popenoe dalam bukunya Disturbing The Net:
War Against American Women ( 1990). Familiy Change and Decline in Modern So-
Menurut Juli Loesch (1992) seorang feminis ciety (1988). Popenoe membahas beberapa
radikal tahun 1970an berkata, para pria seolah- negara sosialis yang memang dengan sengaja
ingin menghdangkan struktur patriarki seperti mempertahankan kualitas feminin perempuan),
negara-negara Skandinavia. Apa yang terjadi di menjadi l e b i realistis, dimana dengan semata-
negara-negara Skandinavia menurut Popenoe: rnata masuk ke dunia maskulin tidak dapat
"Angka perkmuinan rendah, frehensi kumpul mengubah masyarakat menjadi lebih baik.
kebo tinggi ... perpecahan keluarga, anak di- Diskusi mereka beralih sekitar bagaimana
Iahirkan diluar perkmuinan, angka keluarga wanita dengan kualitas femininnya dapat
(single parent), dun angka wanita yang mengubah dunia melalui perannya sebagai ibu,
bekeija semuanya tinggi ". pengasuh dan pernelihara di dalam keluarga
Isu-isu yang diuraikan di atas memberi- dan lingkungan sekitarnya. Para feminis ini
kan kontribusi dan berbaliknya arah perkem- menamakan dirinya ekofeminis.
bangan pemjkjran feminisme pada pasca Josephia Donovan, seorang ahli teori
1980an. Para feminis sendiri berbalik meng- feminisme dari University of Maine, merarnal-
kritik teorinya sendiri, bahwa teori-teori kan bahwa gerakan feminis pasca tahun
feminisme yang ada hampir tidak permh 1990an akan Fwarnai dan diilhami oleh teori
menyentuh masalah kesejahteraan anak-anak ekofeminisme. Teori ekofeminisme mem-
dan kelestarian hgkungan hidup. Susan Gor- punyai konsep yang bertolak belakang dengan
don &lam bukunya The Prisoner of Man's teori-teori ferninis modern (feminisme liberal,
Dream, menyatakan pengalaman pribadinya Manris, sosialist dan radikal) yang telah me-
yang merasa di khianati. Ia menjadi aktifis w& gerakan feminisme modern sejak awal
ferninis karena percaya dengan slogan feminis, abad ke 20 sampai akhir 1970an di Barat Guga
bahwa masuknya wanita ke dunia maskulin da- di Indonesia akhir-akhirin.).
pat mentransformasikan dunia menjadi lebih Teori-teori feminisme modern bera-
damai. Ternyata yang ia dapatkan keadaan sumsi bahwa individu adalah makhlbk otonom
dunia semaki. rusak, karena wanita telah yang lepas dari pengaruh lingkungannya dan
masuk ke dalan perangkap sistem patriarkis menentukan jalan hidupnya sendiri. Sedang
dan menjadi male clone. teori ekofeminisme adalah teori yang melihat
individu secara lebih komprehensif, yaitu seba-
111. Visi moral Feminisme Baru ( 27te New gai makhluk yang terikat dan berinteraksi
Feminist Moral Y i n ) dengan lingkungannya-
Kritikan-kritikan pa& feminisme telah Beberapa buku yang bermunculan ten-
mengubah arah diskusi feminisme pada tahun tang ekofeminisme diantaranya adalah Heal-
1980aq menjadi l e b i terfokus pada analisis ing the Wounds: The Promise of Ecofeminism
kualitas feminin, dan cenderung menerima (Judith Plant, 1989), Stuying Alive, Women,
perbedaan antara wanita dan p r k Mereka Ecolqgy and Development in India ( Vandana
mulai percaya bahwa perbedaan gender bukan Shiva, 1988), From Apoca&pse to Genesis
semata-mata ko5nstruksi sosial budaya, tetapi (Anne Primavesi, 1991), Reweaving the
juga intrinsic. Hal ini bertolak belakang World: m e Emergency of Ecofeminism (Irene
dengan premis ferninisme Mands, sosialis dan Diamond e t . 4 1990) dan banyak lagi.
radikal yang menyatakan bahwa sikap feminin Ecofeminisme mempunyai manifesto
pada- wanita diakibatkan oleh adanya yang disebut "A Declaration of Interdepend-
sosialisasi, bukan karena fitrah. Sehingga para ence " yang isinya adalah sebagai berikut :
feminis ini menginginkan para wanita " When in the course of human events,
mengadopsi kualitas maskulin dengan cara it becomes necessary a new bond among !
'mendewi-tololkan7 wanita yang berperan se- peoples of the earth, connecting each to the
bagai ibu. other, undertaking equal responsibilities un-
Banyak ferninis yang sebelumnya ter- der the laws of nature, a decent respect for
gabung dalarn kelompok feminisme Mtural the welfare of humandkind and all lge on
(kelompok yang ingin mengubah sistem patri- earth requires is to Declare our Interdepend-
arki dengan masuk ke dunia maskulin dengan ence .... that humandkind h m not woven the
web of lrfe; we are but one thread within it. formasi internal ini adalah menurnbuhkan ke-
U%tever we do to the web, we do to our- sadaran akan saltng keterkaitan antar man&
selves. dan alam semesta. Pendekatan internal atau
IV. Interaksi mtara Feminisme dan Agama esoteric lebih melihat inti kesamaan dari s e g h
Interahi antara teori f h i n k m e dan yang termadestasi walaupun berbeda-beda
agama telah ada sejalan dengan berkembang- (univ). Sedangkan pendekatan elsternal lebii
nya paham teologi pembebasan yang memakai menitikberatkan pada masalah perbedaan dari
paradigma M a i i . Teologi ferninis adalah segala yang t d e s t a s i (separateness atau
gerakan refonnis dan revolusioner untuk dualisme). Dalam lilsafat keilmuan mirip
mendekonstruksi idiologi atau pemahaman dengan panteisme neoplatonian (kesatuan wu-
keagamaan yang bias lelaki. Dekonstruksi ini jud), dan materhbme Cartesian (dualisme).
bertujuan untuk menghapus patria&, dan Menurut spiritualitas ekofeminis,
mencari landasan teologis akan persamaan dominannya konsep separateness atau
antara pria dan wanita. keterpisahan antara segala sesuatu (antar
Teologi ferninis pada intinya sama manusia rnaupun manush dan alam) di-
dengan feminisme sosialis, radikal dan h i karenakan manusia terlalu condong dengan
yaitu ingin menghitangkan segala stereotip pemujaan uTuhan rnaskuiinn ( "the Father
gender sehingga wanita dapat menyamai pria Gkl'') dan kurang pada "Tuhan Femininn
dalam berbagai aspek kehidupan. Perbedaan- ("the Mother God"). Akibatnya manusia
nya adalah teologi ferninis memakai agama un- mengintemalisasi sifatnya dengan "the Father
tuk mencapai tujuannya. Di Indonesia teologi God" sebagai yang kuasa, F, terpisah, in-
ferninis juga sudah mulai merebak dengan dependen, jauh dan dorninan. Maka manusia
diadakmya simposium yang diadakan oleh cenderung melihat m u s i a lainnya sebagai
Pusat Studi Islam Lembaga Penelitian Univer- ego-ego yang saling terpisah. Manusia dan
sitas Islam Indonesia (PSILP-UII). Dalarn alam menjadi begitu terisolasii yaitu menjadi
simposium tersebut beberapa perhiran fiqih subjek dan objek, sehingga terjadilah pengua-
perempuan V q h a1 mar'ah) telah digugat. Be- saan dan eksploitasi darn oleh manusia. I
berapa rumusan yang d i h a s i i adalah Ima-i bahwa "Tuhan Femininn
perernpuan boleh menjadi imam shalat, men- menurut M a t ini dapat membuat rnanusia
jadi khotib, menjadi muazin dan melalcukan menginternakasikan sifat-sifat ffeminin, yaitu
aqad nikah meskipun tanpa walim8 pengasih, pemelihara, b-tu, penerima, her-
Namun yang menjadi pertanyaan ada- serah diri dan segala kualitas ferninin lainnya.
lah : apakah dengan rumusan tersebut dunia Kualitas-Wtas ferninin ini akan menjadikan
akan menjadi lebih baik ? Inilah yang menjadi manusia sadar bahwa elemen-elemen &lam
inti persoalan yang dipertanyakan oleh para diri manusia, antar manusia, bumi, langit, selu-
ekofeminis. Bersamaan dengan semakin domi- xuh kosmos, pada esensinya adalah satu yang
nannya teori ekofeminisme, interaksi antara berasal dari "theMother God".
agama dan feminisme telah pula berubah.
Kalau teologi ferninis lebih menyentuh aspek V. Sumbangan PemiMran Islam pada
eksternal, materi, dan legahstik agama, maka Perkem bangan Feminisme Mendatang
persinggungan antara ekofeminisme dan agama Uraian di atas menunjukkan bahwa
lebii kepada aspek spiritual, internal dan sub- perkembangan teori ekoferninisme akhir-akhir
stantif. Teori ini disebut spiritualitas e k o f ~ - ini dan selanjutnya di masa depan, aspek-aspek
ni~.~ spiritual akan menjadi top& yang penting. Na-
Spiritualitas ekofeminis mengajak mun ekofeminisme sesungguhnya belum men-
manusia untuk mentransformasikan spiritual jelaskan beberapa problem mendasar secara
manusia guna mewujudkan masyarakat yang tuntas, walaupun ada beberapa ha1 yang
lebih baik, bukan mengadakan transfontmi menarik dari filsafat ini.
eksternal yang sudah dianggap gagal. Trans- E k o f d m e menolak patriarki seba-
gai simbolkasi The Father God, dan hanya simya dapat bertolak belakang da+ apa yang
menerima matriarki yang merupakan refleksi tertulis. Tentunya penafsiran rm sangat
dari The Mother God Padahal ekofeminisme beragam tergantung apa maunya penafsir.
percaya bahwa pada intinya segala sesuatu Disini seolah-olah agama direduksi W i n y a
adalah satu. Disinilah missing link yang belum hanya sekedar alat legitimasi dalam mencapai
dianalisa secara tuntas dalam spiritualitas eko- tujuan hedonistik manusia (lcekwsaan, materi,
feminis. Bagaimam ada dualisme kualitas status). Manusia justru menjadi "penguasan al-
Tuhan hi? Bagaimana hubungan keduanya? Quran dengan mengubah-ubah tafsir al-Qur'an
Kalau akhir dari segalanya menurut sesuai kepentingarmya. Manusia akan meng-
ekofeminisme adalah satu, b a g a i m a ~kesatuan klaim otoritas dirinya, atau 'mempertuhankan
antara kedua kualitas Tuhan tersebut ? 'pendapatnya. Inilah yang dianggap oleh Marx
Pada tabran sosial, ekofemintsrne bahwa agama hanyalah sekedar superstructure
memberi nilai yang lebih ti& pa& W t a s yang ti&k a& nilai esensi keabadian, karena
feminin, bahwa secara berlebihan memujanya dapat dimanipulasi tergantung kepentingan
dan mengkritik kualitas maskdin yang diang- manusia.
gapnya hirarki. Bukankah himenciptakan pola Sachiko Murata dalam bukunya yang
hirarki baru bahwa W t a s feminin a& di menakjubkan, The Tao of Islam: A smrce-
puncak kebenaran? Apakah kualitas maskulin book on Gender Relationships in Islamic
diciptakan untuk selatu dan selamanya jelek, Thought (1992)justru mengajak pembaca un-
.
atau W t a s ferninin selalu dan selamanya tuk melihat makna batin dari ayat-ayat terse-
baik? Semuanya ini tidak dibahas dalam but. Murata me@ teks-teks suii temtama
ecofeminism, paling tidak sejauh yang saya Mazhab Ibnu Arabi dalam analisisnya. Murata
ketahui. mengatakan bahwa dalam dunia Islam main
Disidahmungkinpemikiranlslamda- stream terlalu berat mengacu pa& pendekatan
pat memberikan kontribusi penting &lam syariah atau hukurn dan kuTang memakai
menjawab persoalan-persoalan di atas. Karena pendekatan hakikat atau rna'rifat &lam meiihat
patriarki memang ada pa& Islam, misalnya sesuatu permasalahan. Ia mengatakan juga
melegitimasi penghormatan kepada yang lebih bahwa main stream Islam terlalu berat pa&
tua, suami sebagai kepala keluarga dan seba- i n t e i sifat Tuhan yang Agung (Jalal -
gainya. Beberapa ayat al-Qur'an secara kualitas maskulin) dan kurang pa&
eksplisit menyatakan pria sederajat lebih tinggi intemalhsi sifat Tuhan yang Indah (Jamal -
daripada perempuan. "Danpara wanita mem- M t a s feminin). Hal ini telah menyebabkan
punyai hakyang seimbang dengan h a j i b a n - keterpisahan antara manusia (separateness)
nya menurut cara yang malru$ Akan tetapi karena h a n g menekankan aspek kesatuan.
para suami mempunyai satu tingkatan Pendapat ini serupa dengan konsep
('daraja ') kelebihan daripada istrinya. "'QS spiritualitas ekofemintsrne. Namun Murata ti-
2: 228); "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin &k melihat pakbrki sebagai suatu yang
bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah negatif. Karena Tuhan, melalui nama-ma-
melebihn sebagian mereka (Iaki-laki) atas Nya adalah keseimbangan antara yang patri-
sebagianyang lain..." (QS 4 : 24). banyak lagi arki, yaitu Agung, Kuasa dan yang matriarki
ayat-ayat al-Qur'an dan Hadist yang mengim- yaitu Dekat, Pengasih, Penyayang, Penerima.
p W i hal serupa yang mencakup hukum Islam mengakui adalanya lawan kebalikan dari
waris, kesaksian, W t a s aka1 clan agama segala sesuatu, seperti nama-nama Tuhan Ja-
antara pria dan wanita. maLUalal atau LutjVQahr atau Rahma
Penafsiran ayat-ayat tersebut &pat /Ghadab, t m a s u k ciptaan-ciptaan-Nya langitl
& i t dari dua ski4 yaitu aspek eksternal dan bumi, atashawah, rajalabadi, cahayalgelap,
juga internal. Paradigma teologi ferninis ten- nyatalgaib, femininmaskulin, termasuk patri-
tunya akan menafsirkan secara ekternal sesuai arki Imatriarki. Dualitas ini selalu a& baik da-
dengan tujuan penafsiran, sehrngga makna taf- lam tataran ilahiah, tataran kosmos, maupun
tataran manusia, yang semuanya mempunyai Kalau dikaitkan dengan konteks
analoginya dan ada maksudnya. perkembangan ferninisme, makq terlihat
Hal yang menarik dari uraian Murata analoginya, dimana pria yang memindas dalarn
adalah bahwa patriarki dan matriarki pada tata- struktur patriarki adalah mereka yang mem-
ran manisia masing-masing mempunyai sisi punyai sifat maskulinitas negatif, dilain plhak
positii dan negatihya, yang keduanya saling juga bersifat feminitas negatif karena tidak
melengkapi. Tujuan penciptaan adalah pene- mampu melawan dsu-nafsu rendahnya.
gasan AUah yang satq melalui keseimbangan Inilah yang mau diubah oleh para feminis. Un-
dan kesatuan Jamal (feminitas) clan Jalal tuk mengubahnya, para feminis modern
(maskulinitas) baik secara internal maupun mengajak wanita untuk mengadopsi sifat
eksternal. Dengan kata lain, esensi tujuan maskutin, tetapi sifat maskulin negatif (karena
hidup manusia baik pria maupun wanita adalah juga ingin kekuasaan), seh_znggapara wanita ini
untuk menjadi insan kamil, yaitu manusia yang juga bersifat ferninin negatifyang tidak mampu
dapat menyatukan ski ilahiah jamal dan jalal melawan dsu-nafsu keduniaan. Para e k e
menjadi kamal (sempurna) ferninis ingin menonjohn sifat ferninin positif,
Insan kamil adalah tujuan akhir yang namun dengan cara (menjelekkan) sifat
harus dicapai oleh setiap manusia, yaitu maskulinitas, cara yang merupakan ciri khas
manusia yang telah mencapai nafsu mashwlinitas negatif, yaitu yang selalu ingin
mutma 'inah. Jiwa inilah yang akan diterima meninggikan diri (sifatsifat iblis QS 38: 76).
oleh AUah, "Hai jiwa yang mutma'innah. Sehingga dambaan kaum feminis untuk
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati mengubah hgkungan sosial yang lebih egaliter
yang puas lagi diridhai-Nya. MMaka rnasuklah akan sulit sekali, kalau individu-individu
kedalam jama'ah hamba-hambaku dan rnanusianya masih tetap mempunyai sifat-sifat
rnasuklah ke dalam surga-Ku " (QS. 89: 27- negatif. Maka mungkin benar apa yang di-
30). Murata menguraikan bahwa jiwa katakan Murata bahwa : "Our problem today
mutma 'innah adalah yang disebut dengan jiwa is that men and women are unequal, but that
ksatria (patriarki positif), yaitu jiwa yang telah there are hardly any true men o r true women
mengalahkan nafsu a m a h dan nafsu-nafsu lefr In the world".
rendah lainnya.
Menurut Murata, sebagian besar VI. Feminisme Marxis
manusia mempunyai sifat patriarki negatif dan Teori-teori ferninisme modem yang
matriarki negatif. Patriarki negatif adalah jiwa mendapatkan momentumnya di Barat pada ku-
yang ingin berkuasa, mendominasi, meninggi- run waktu 1960-an sampai 1970-an,
kan dirj, mempertuhankan dii Sedangkan ma- dipengaruhi oleh pihak materialisme yang
triarki negatif adalah jiwa yang menyerahkan menganggap sifat dasar manusia adalah se-
dirinya atau bersikap pasif pada segala sesuatu mata-mata untuk memenuhi kepentingan
yang rendah (materi, keduniaan, kegelapan dan pribadinya (konsep Hobbesian, homo homini
segala sifat yang buruk). Kedua sifat ini di- lupus). Karenanya, kehidupan masyarakat di-
miJiki oleh setiap manusia, baik pria maupun wamai oleh pola relasi dominasi, pemindasan,
wanita. Untuk mencapai jiwa mutma'innah dan konflik kepentingan yang berkepanjangan.
setiap orang hams mentransformasikan batin- Pemenuhan kepentingan pribadi ini me-merlu-
nya untuk menjadi matriarki positif, yaitu sifat kan karakter manusia yang ekspresif, yaitu ra-
.yang merendahkan dan menyerahkan dirinya sional, kompetitif, mampu mengubah keadaan-
pada jiwa yang lebih tinggi (akal ruh illahiah, nya dan hgkwgamya. Citra wanita yang ber-
Tuhan), sehingga mencapai jiwa mutma'innah tolak belakang dengan karakter tersebut, diang-
yaitu patriarki positif. Pencapaian W t a s sem- gap telah menempatkan wanita pada posisi
puma inilah yang dimaksudkan Al Qur7an subordinat.
bahwa pria (patriarki positif) sederajat lebii Karl Marx mengatakan bahwa basis
bnggi dari wanita (matriarki posit@. kehidupan masyarakat berdasarkan pola relasi
material dan zkonomi yang selalu menimbul- para ibu &pat menyerahkan anak-anaknya un-
kan konflik Basis materialisme ini juga tuk diasuh secara kolektif misalnya tempat
berlaku dalam kehidupan keluarga, yang secara pengasuhan anak). Seperti yang dikatakan
rinci dikembangkan oleh sahabat Karl Man, Engels:
Frederiech Engels, &lam bukunya Origins of
the Family, Private Property, and the State " With the transfer of the means of production

(1884). Menurut Engels, suarni adalah into community ownership, the single family
cerminan daxi kaum borjuis istri sebagai cemes to be the economic unity of scciety.
kaum proletar yang tertindas. Hal ini terjadi Private housekeeping is transformed into a
karena pria menguasai basis material yang le- social industry. The care and education of
bih besar, dimana ia diwajibkan untuk mencari children becomes a public d a i r ; society looks
nan<ah dan memenuhi kebutuhan hidup ke- after all children alike, whether they are le-
luarganya. Maka suarni dengan sendirinya gitimate or not" (hal. 67)
mempunyai posisi yang lebih kuat dan istri Gerakan feminisme yang berdasarkan
serta anaknya menjadi pjhak yang lemah paham materialisme dan pola relasi k&
karena ketergantungan ekonominya pa& berkembang menjadi gerakan-gerakan ferninis-
kepala keluarga. Bahkan istri dianggap sebagai me sosialis, radikal, dan liberal (Anderson,
"budak" seperti yang dikatakan ~ n g e l s . ~ 1983).14
"... the wife became the head servant,

excluded fiom all participation in social pro- VII. Ferninisrne Sosialis


duction" fial 65). " The indrvidual famzly IS Feminisme sosialis bertujuan ingin
fatnded on the open or concealed domeshc mengadakan restrukturisasi masyarakat agar
~ the wife... " fial. 65)
d a v e of tercapai kesetaraan gender. Ketimpangan gen-
Disini tedihat bahwa paham material- der ini disebabkan oleh sistem kapitalisme yang
isme yang dikembangkan Marx dan Engels te- menimbulkan kelas-kelas dan division of labor,
lah menentukan nilai dari eksistensi seseorang, termasuk didalam keluarga. Feminisme sosialis
dimana kepemilikan materi &pat memberikan adalah gerakan feminisme yang mengadopsi
kekuasaan pa& seseorang. Pekerjaan domestik teori p r m s Maxis, yaitu teori penyadaran
yang dilakukan wanita tidak m e n g h a s h pa& kelompok terthdas, agar para wanita
uang. Oleh karena itu, wanita dianggap infe- sadar bahwa mereka merupakan 'kelas' yang
rior, sebagai 'budak' dan tidak mempunyai tidak diuntungkan. Proses penyadaranini ada-
kekuasaan dan institusi keluarga yang menem- lah usaha untuk memb@tkan rasa emosi
patkan suami sebagai kepala keluarga dan pen- (emotional arousal) para wanita agar mereka
cari na£kah. bangkit untuk mengubah keadaannya.15
Solusi yang diberikan Engels untuk Proses penyadaran ini adalah tema sen-
membebaskan perempuan dari penindasan da- tral dari gerakan ferninisme sosialis, karena
lam keluarga adalah dengan mengajak perem- menurut para feminis banyak para wanita yang
puan untuk masuk ke sektor publik. Partisipasi ti& sadar bahwa mereka adalah kelompok
wanita dalam sektor publik &pat membuat yang tertindas oleh sistem patriarki. Contohnya
wanita produktif (menghasilkan matduang), dengan menonjolkan isu-isu betapa wanita
sehingga konsep pekerjaan domestik perem- diperlakukan 'tidak manusiawi', dikurung di
puan tidak ada lagi Bahkan usaha meng- 'sangkar emas' sampai pa& isu 'mengapa
hapuskan keberadaan institusi keluarga perlu hams wanita yang membuatkan kopi untuk
dilakukan, karena keluarga dianggap sebagai para suami', dan sebagainya.
institusi yang melahirkan kapitalisme. Sebagai Timbulnya kesadaran ini akan mem-
gantinya, menciptakan keluarga kolektif di- buat para wanita bangkit emosinya, dan secara
mana pekejaan rumah tangga dilakukan secara kelompok diharapkan untuk mengadakan
kolektif, termasuk pengasuhan dan pendidikan konflik langsung dengan kelompok dominan
anak yang &pat dilakukan (tempat dimana (pria). Sernakin tinggi tingkat konflik antara
kelas wanita dan kelas dominan diharapkan M.Teologi Feminis
dapat meruntuhkan sistem patriarki. Premis ini Teologi feminis bersumb& dari
berasal dari konsep dialektis yang dikembang- mazhab teologi pembebasan (liberation
kan oleh Hegel yang diacu oleh AAanr.l6 ," theology) yang dikembangkan oleh James
kapitalisme terdiri dari konflik-konflik kelas Cone di akhir 1960an.~' Teologi pembebasan
yang akhirnya akan membuat sistem tersebut telah diaplikasikan pada buruh tani di Am&
runtuh,dandapat tercipta masyarakat egaliter." Latin dan beberapa kelompok yang dianggap
tertindas. Pola relasi materialist& dan ekonomi
VIII. Ferninisme radikal menurut Marx adalah fondasi masyarakat yang
Teori feminisme radikal berkembang mendasari segala hukum, moral, agama dan
pesat di AS pada kurun waktu 1960-an dan institusi politik kemasyarakatan. Hukum,
1970an. Teori ini walaupun mempunyai dasar moral, agama dan sistem politik oleh Max
filosofk yang sama dengan teori feminisme diisebut superstructure atau super-struktural.
sosialis, namun feminisme radikal lebih mem- Ibarat sebuah bangunan, atapnya &pat
folcuskan serangannya pada keberadaan insti- diibaratkan sebagai suprastrulctur sebuah
tusi keluarga dan sistem patriarki17 Keluarga masyarakat, yang mengpmbarkan ideologi,
dkqgapnya sebagai institusi yang m e l e g i b i agama dan norma-norma kemasyarakatan.
dominasi pria (patriarki) sehingga wanita ditin- Atap dari bangunan tersebut (suprastruktur)
das. sangat ditentukan oleh tiang-tiang penya-
Manifesto ferninisme radikal yang ganya. Tiang-tiang penyangga inilah yang dise-
diterbitkan dalarn Notes from the Second Sex but basis pola relasi sosiat Karenanya,
(1970) mengatakan bahwa lembaga per- suprastruktur ini dapat dimanipulasi atau &pat
kawinan adalah lembaga formalisasi untuk diubah-ubah tergantung kepentingan. Kalau
menindas wanita, sehingga tugas utama para pemikiran Manr murni menganggap agama
radikal ferninis adalah untuk menolak institusi dipakai sebagai kelas penguasa untuk mele-
keluarga baik pa& teori maupun praktis.ls g i b i kekuasaannya, paham teologi pembe-
Bahkan feminisme radikal mernbuat quota basan adalah menggunakan agarna sebagai alat
pada w o t a n y a , bahwa diharapkan tidak untuk membebaskan golongan yang dianggap
lebih dari 113 nya yang hidup dalam lembaga tertindas.
perkawinan. Teologi pembebasan yang diterapkan
Ferninisme radikal cenderung mem- pada wanita yang dianggap kelas tertindas
benci pria sebagai individy dan mengajak disebut teologi feminis (reminist theologr3.
wanita untuk man& bahkan tanpa perlu ke- Teologi feminisme ini berkembang pada
-beradaan pria dalam kehidupan wanita. Elsa berb ai agama seperti Kristen, Yahudi dan
Gildow (1977) berteori bahwa menjadi lesbian % Menurut para ferninis agama-agama
Islam.
adalah telah terbebas dari dorninasi pria baik tersebut sering ditafsirkan dengan memakai
internal maupun eksternal.lg Martha Shelley idiologi patriarki dan menyudutkan wanita. Isu-
(1970) berkata bahwa wanita lesbian perlu di- isu yang sering dipermasalahkan adalah tentang
jadikan model sebagai wanita rnandiri. Menu- penciptaan Adam dan Hawa dan kepemim-
rutnya : pinan perempuan dalarn agarna. Misalnya me-
nolak penafsiran bahwa Hawa diciptakan dari
"I have never met a Iesbian who was tulang rusuk Adam. Teologi feminis d a h
not iz feminist. .. I have never met a Iesbian
Islam juga menolak ayat-ayat A1 Qur'an yang
who believe that she was innately less rational
secara eksplisit mengatakan bahwa istri dicip-
or capable thav a man ... in a male-dominates
society, lesbianist is a sign of mental health." takan dari diri suaminya.
Beberapa ayat al-Qur'an dan Hadist mana istri &pat menceraikan suaminya tanpa
mengatakan bahwa kaum perempuan dicip- melihat siapa yang salah, dan berlakunya mar-
takan dari dan untuk pria. Misalnya, dua ayat riage contract dimana setiap pasangan yang
al-Qur'an "Hai sekalian manusia bertakwalah menikah boleh membuat term kontraknya
hpada Tuhanmu yang telah menciptakan sendiri, tanpa mengikuti hukum perkawinan
kamu dari seorang diri dun dari padanya, yang berlaku.
Tuhan menciptakun istrinya ... " (QS. 4: 1)
"Dia menciptakun kamu dari diri yang satu
dun darinya Dia menciptakan istrinya agar ia
merasa senang hpadanya (QS 7 :189). Juga
sebuah Hadis, "Berilah perhatian yang baik
hpada wanita, karena sesungguhnya ia
diciptakan dari tulang iga, dun yang paling SUMBER ACUAN
bengkok dalam tulang iga adalah yang paling
atas. '3 Bagi para teolog ferninis, semuanya
itu mengimplikasikan bahwa seolah-olah ' ~ l a u .F and Ferber. M. The Economics of
perempuan adalah makhluk kedua (secondary Women, Men, and Work NJ: Pentice-
creation) dan harus ditolak. Hall. 1986
X. Ferninisrne Liberal Hewlett, SyKa, A Lesser Life: The Myth o f
Feminisme liberal berasurnsi bahwa Women's Liberation in America
pada dasarnya tidak a& perbedaan antara pria Warner Books.
dan wanita, oleh karena itu wanita harus mem- Kaminer, W, A Fie@l Freedom: Women's
punyai hak yang sarna dengan pria. Ferninisme Flight Ji-om Equality, Mass" Addison-
liberal lebih memfokuskan pada perubahan'un-
dang-undang dan hukum yang dianggap dapat Wesley, 1990
melestarikan sistern patriarki. Misalnya, me-
nempatkan undang-undang yang menempatkan
4
Skolnicn, Arlene, The intimate Environment:
Exploring Marriage and the Famih
-.
suami sebagai kepala keluarga. Boston: Little, Brown and Company,
Konsep kepala keluarga konvensional 1987.
yang berlaku secara universal adalah suarni se- 5
bagai pemberi nafkah dan pelindung keluarga- Bem, Sandra Lipsitz, The Lenses of Gender:
nya. Hal ini oleh feminist liberal tidak sesuai Transforming the Debate on Sexual
dengan konsep kebebasan individu untuk Inequality, New Haven: Yale
mandii dan menentukan jalan hidupnya University Press, 1993.
sendi. Konsep kepala keluarga ini menurut 6
Josepjine Donovan, Feminist Theory, New
mereka &pat membuat wanita menjadi terus York: Continuum, 1994
tergantung pada pria. Margrit Eichler (1987)'~ 7
memberikan saran kepada pemerintah Canada "A Declaration of Interdependence,
untuk membuat kebijaksanaan sosial untuk Ecofeminist Newsletter", 1, No.1
keluarga, yang harus berlandaskan pa& asumsi (Spring 1990): p.7
"Every adult would be considered Majalah Hidayatullah, edisi 101th
responsible for his or her own economic well- W e b r u a r i 1996, ha1 71
being. Where this was imposible, the support 9
obligation would shift to the state, not to a b g , Ursula, Women and Spiritualig,
fami& memberl'.(hal 80) Pennsylvania: The Pennsyhrania State
Perubahan undang-undang yang telah University Press, 1993.
berhasil diperjuangkan contohnya dengan
diberlakukannya no faztlt divorce di AS, di-
and Christian Traditions, New York:
10
Michael Zimrnerman, "Deep Ecology and Simon and Schuster, 1974, juga dalam
Ecofeminism, " In: Diamond and Daly, Mary Ajer the Death of God the
Orenstein (eds), ibid Father: Womens3 Liberation and the
11
Karl Marx and Frederick Engels: Selected Transformation of Christian Cons-
Work, Moscow: Progress Publishers, ciousness, in C.P. Christ and E.J.
1969 Plaskow (eds, Womenspirit Rising
l2 Penerapan teori Marx-Engels dalam kehi- New York Harper & Row. Untuk
dupan keluarga diuraikan dalam Islam lihat Engineer, Asghar A& The
Collins, Randal, Sociology of Marriage Rights of Women in Islam
and the Family: Gender, Love, and Diriwayatkan Muslim dari Hadist Jabir
Property, Chicago: Nelson-Hall, 1987 " Eichler, M, "Family Change and Social
13
Frederick Engels, Origins of the Fami&, Policies" in : A n b n et.al (eds)
Private Property, and the State (1884: Family Matters Toronto: Methuen,
New York: International, 1942) Re- 1987
ferensi selanjutnya dipakai di dalam
teks. Macmillan, 1983.
14
Anderson, M, Thinkrng About Fomen:
SocioZogical and Feminist Perspec-
tives, New York Ma- 1983.
IS
Donovan, J, ibid
16
Dalam Turner, Jonathan, The Structure of
Sociology Theov, Illionis: The Dorsey
Press, 1978
l7 Lhat Donovan, ibid, ha1 142-143
l8 Lihat Donovan, J, ha1 143
19
Gidlow, Else, Lesbianism as a Liberating
Force (1977), daIam LiJlian Faderman,
Surpassing the Love ofMen, Romantic
Friendship and Lave Between Women
from the Renaissance to the Present':
New York: Morrow 1981
20 Martha Shelley, "Notes of a Radical
Lesbian " dalam Morgan, R (ed)
S i s i e r h d is PaoerJitl: An Anthologi
of Writtingsfrom Women's Liberation
Movement New York, Vintage, 1970
21
Cone, James, Black Theologi and Black
Paver, New York: Seabury, 1969
22
Lihat Ruether, Rosemary Radford, Religion
and Sexism of Women in the Jewish

Anda mungkin juga menyukai