■ Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul ketika berusia 40 tahun. Beliau
menerima wahyu dari Allah SWT. Wahyu itu harus disampaikan kepada
umatnya.Wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad adalah surat Al-’Alaq
ayat 1-5. Nabi Muhammad menerimanya saat sedang berada di Gua Hira.
Tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan. Saat itu beliau sedang memikirkan
keadaan masyarakat jahilliyah yang tidak mau menyembah Allah, Tuhan
semesta alam melainkan menyembah berhala. Mereka juga mempunyai akhlak
yang buruk. Masyarakat jahilliyah suka berjudi dan mabuk-mabukan.
Ketika Nabi Muhammad sedang merenung, tiba- tiba datang Malaikat Jibril
yang menyerupai seorang laki-laki kepadanya.
■ Malaikat Jibril mendekapnya dengan erat. “Bacalah Hai Muhammad!”,
seru Jibril. “Saya tak bisa membaca!, jawab Muhammad. Jibril kemudian
melepaskan pelukannya. Kemudian kembali memeluk sambil mengulang
kata-katanya. “Saya tak bisa membaca!, jawab Muhammad lagi. Kejadian
itu dilakukan berulang-ulang. Akhirnya Nabi diajarkan surat Al-’Alaq
sampai hafal. Setelah Nabi hafal, Jibril pun pergi. Ketika wahyu itu telah
selesai diterimanya, Nabi merasa lemas. Dalam keadaan seperti itu, nabi
pulang ke rumahnya.Wajah nabi terlihat sangat pucat. “Selimuti aku ya
Khadijah!”, seru Nabi kepada Siti Khadijah sesampainya di rumah. Istri
Nabi yang salehah itu pun segera menyelimutinya. Setelah Nabi merasa
tenang, Nabi bercerita kepada istrinya tentang peristiwa di Gua Hira.
Kejadian itu juga diceritakan kepada Waraqah bin Naufal, Saudara
Khadijah yang merupakan ahli Taurat dan Injil. Menurutnya, hal itu adalah
tanda kerasulan Muhammad karena hal itu telah disebutkan pada kitab-
kitab sebelumnya.
Tahukah kalian apa itu Al-‘Alaq?
Mengenal Surah Al alaq