Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian


Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian eksperimental,
yaitu mengetahui pengaruh variasi kadar Centella asiatica sebagai bahan aktif
dalam sediaan gel peel off mask kombinasi ekstrak pegagan (Centella asiatica)
dengan niacinamida 4% terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne.
Selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode
sumuran.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian


4.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Sediaan
Farmasetika, Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Laboratorium
Biomedik, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang.

4.2.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2020

4.3 Identifikasi Variabel


4.3.1 Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah penggunaan kadar bahan aktif
ekstrak Centella asiatica pada konsentrasi 1,25%, 2,5% dan 5%.
4.3.2 Variabel Tergantung
Variabel tergantung pada penelitian ini adalah diameter zona hambat dari
propionibacterium acne yang dihasilkan pada media agar plate metode
sumuran.

22
23

4.4 Alat dan Bahan Penelitian


4.4.1 Alat Penelitian
Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
pH meter Basic, Neraca analitikal digital, Steroglass hot plate, tabung
reaksi, cawan petri, jarum ose, mikropipet, label, autoclave, toples kaca, lilin,
incubator dan Laminar Air Flow (LAF).

4.4.2 Bahan Penelitian


Bahan- bahan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan: ekstrak
Pegagan (Centella asiatica), Niacinamida, PVA, Propilen glikol, Carbomer, TEA,
Metil paraben, BHT dan aquadest.. Adapun untuk melakukan uji aktivitas bakteri
dibutuhkan bakteri Propionibacterium acne dan Clindamycin sebagai kontrol
positif.

4.5 Metode Kerja

Identifikasi ekstrak pegagan (Centella asiatica) dengan dilakukan pengujian organoleptis


dan uji aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Propionibacterium acne.

Pembuatan sediaan gel peel off mask dari Centella asiatica dengan kadar (1,25%, 2,5%,
dan 5%) niacinamid 4% menggunakan gelling agent Carbomer dan pembentuk film
PVA.

Formula 1 dengan kadar Formula 2 dengan kadar Formula 3 dengan kadar


Centella asiatica 1,25% Centella asiatica 2,5% Centella asiatica 5%

Evaluasi Sediaan

Uji antibakteri terhadap


Propionobacterium acne

Analisis data

Gambar 4.1 Bagan Alur Kerja Penelitian


Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji karakterisasi
dari bahan aktif Centella asiatica. Pengujian dilakukan dengan cara mengamati
24

organoleptis dari warna dan bau, kemudian dilakukan uji aktivitas antibakteri
terhadap pertumbuhan Propionibacterium acne. Pembuatan sediaan gel peel off
mask ekstrak pegagan (Centella asiatica) dengan kadar 1,25%, 2,5% dan 5%,
Niacinamid 4% menggunakan gelling agent carbomer dengan kadar 0,5% dan
pembentuk lapisan film PVA dengan kadar 10%. Terdapat 3 formula gel peel off
mask yang akan diuji karakteristiknya meliputi karakeristik fisika (organoleptis,
viskositas, penetapan daya sebar), kimia (pH), dan uji aktivitas antibakteri
terhadap Propionibacterium acne dengan metode sumuran.
Masing-masing formulasi dilakukan replikasi produksi sebanyak tiga kali
dengan bobot sediaan 100 g. Setelah itu dilakukan pengujian pada sediaan gel peel
off mask dari Centella asiatica kombinasi niacinamid yang telah jadi. Bagan alur
kerja penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1 diatas.

4.5.1 Formulasi Gel Peel off Mask Centella asiatica


Dalam penelitian ini dibuat gel peel off mask dari Centella asiatica
kombinasi niacinamid sebanyak tiga formula dengan perbedaan pada variasi kadar
Centella asiatica yaitu FI= 1,25%, FII= 2,5%, FIII= 5% dan masing-masing
formula dilakukan replikasi produksi sebanyak tiga kali. Berikut adalah rancangan
formula dari tiga formula yang akan dibuat:
Tabel IV.1 Formula Peel off Mask Centella asiatica kombinasi Niacinamid

Nama Bahan Fungsi Berat dalam %


FI FII FIII F0
Ekstrak Bahan aktif 1,25% 2,5% 5% -
Pegagan
Niacinamid Bahan aktif 4% 4% 4% -
PVA Pembentuk lapisan 10% 10% 10% 10%
film
Carbomer Gelling agent 0,5% 0,5% 0,5% 0,5%
TEA Alkalizing agent 1,5% 1,5% 1,5% 1,5%
Propilen glikol Humektan 5% 5% 5% 5%
Metil Paraben Pengawet 0,2% 0,2% 0,2% 0,2%
BHT Antioksidan 0,5% 0,5% 0,5% 0,5%
Aquadest Pelarut 100 g 100 g 100 g 100g
25

Berikut merupakan skema kerja pembuatan sediaan gel peel off mask, dapat
dilihat pada Gambar 4.2 dibawah ini :
Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang masing-masing bahan yang dibutuhkan pada setiap formula

Kembangkan carbomer dengan aquades dan tambahkan TEA 1,5%, gerus


hingga menjadi bentuk gel (campuran A)

Kembangkan PVA kedalam air panas pada suhu 80 oC dan diaduk hingga
homogen (campuran B)

Metil paraben, Niacinamid dan BHT dilarutkan kedalam Propilen glikol aduk
ad larut kemudian tambahkan ke campuran A gerus ad homogen (campuran
C)

(Campuran B) masukkan ke dalam (Campuran C) di dalam mortir kemudian


masukkan ekstrak Centella asiatica dan gerus sampai homogen.

Sediaan yang sudah homogen, lakukan cek pH kembali.

Gambar 4.2 Skema Kerja Pembuatan Gel Peel off Mask Centella asiatica

4.5.2 Uji Aktivitas Antibakteri


Metode yang dipilih untuk pengujian antibakteri pada sediaan gel peel off
mask Centella asiatica adalah metode sumuran, Tahapan prosedur dilakukan
berdasarkan penelitian Prayoga (2013) dengan modifikasi sebagai berikut:
1. Pembuatan Media MHA (Mueller Hinton Agar)
Pembuatan medium Muller Hinton Agar (MHA) media MHA ditimbang
sebanyak 12,16 gram kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 500 mL,
kemudian dilarutkan dengan 320 mL aquades steril, dipanaskan sampai
mendidih. MHA yang telah dibuat dituang ke dalam tabung reaksi steril
masing-masing sebanyak 20ml kemudian ditutup kertas aluminium dan
disterilkan dalam autoklaf 15 menit dengan suhu 121ºC. kemudian media
26

disimpan dilemari es. Media dapat digunakan dengan cara dipanaskan


kembali sampai mendidih dan dituangkan kedalam cawan petri (Zahro &
Agustini, 2013).
2. Kultur bakteri
Pembuatan stok bakteri ini dilakukan untuk memperbanyak dan
meremajakan bakteri, dengan cara menginokulasikan 1 oce biakan murni
bakteri Propionibacterium acne ke dalam MHA kemudian diinkubasi pada
suhu 37oC selama 24 jam didalam inkubator.
3. Pembuatan Mc Farland
Larutan H2SO4 0,36 N sebanyak 99,5 ml dicampurkan dengan larutan
BaCL2.2H20 1,175% sebanyak 0,5 ml dalam erlenmayer. Kemudian
dikocok sampai terbentuk larutan yang keruh. Kekeruhan ini dipakai sebagai
standar kekeruhan suspensi bakteri uji (Prayoga, 2013).
4. Pembuatan Suspensi Bakteri
Bakteri uji diambil sebanyak 1 ose dengan kawat ose steril lalu
disuspensikan kedalam tabung yang berisi 2 ml larutan NaCl 0,9% sehingga
diperoleh kekeruhan yang sama dengan standar kekeruhan larutan Mc.
Farland (Susanto dkk.,2012)
5. Tahap pengujian daya hambat bakteri
 Diambil 1 tabung media MHA (20ml) kemudian dipanaskan hingga
mendidih, setelah media dalam kondisi hangat dituangkan ke dalam
cawan petri yang telah diberi suspensi bakteri sebanyak 1ml, campuran
ini dihomogenkan dengan cara digoyang-goyang kemudian ditutup dan
dibiarkan memadat
 Buat lubang di media MHA yang telah diinokulasikan bakteri
menggunakan cork borer dengan dimeter lubang 7mm sebanyak 5
lubang
 Kemudian masukan sediaan peel off mask, kontrol (+) dan kontrol (-)
menggunakan mikropipet masing-masing sebanyak 50 µL ke dalam
setiap lubang dimedia MHA
 Dimasukan kedalam toples kaca kemudian diberi lilin kecil,tutup rapat
dan diinkubasi ke dalam inkubator pada suhu 37oC selama 24 jam
27

 Amati dan ukur diameter zona terang (clear zone) yang terbentuk
disekitar lubang

A C
E

Gambar 4.3 Desain Penempatan Lubang Sumuran


Keterangan : A : Kontrol + ( Clindamycin)
B : Kontrol – ( Formula tanpa kandungan bahan aktif)
C : Formula I
D : Formula II
E : Formula III
6. Pengukuran diameter zona hambat
Pengamatan dilakukan dengan cara mengukur zona terang (clear zone) yang
terbentuk menggunakan jangka sorong dengan cara mengukur secara
horizontal dan vertical sehingga dapat disebut dengan zona hambat.
Menurut (Susanto & Ruga, 2012) kategori zona hambat dapat diketahui
pada Tabel 3.

Tabel IV.2 Kategori Diameter Zona Hambat

Diameter Kekuatan daya hambat


≤ 5 mm Lemah
6-10 mm Sedang
11-20 mm Kuat
≥21 mm Sangat kuat
28

4.6 Metode Analisis


Data yang diperoleh dari uji antibakteri dianalisa secara statistik
menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) dengan
menggunakan metode one way anova untuk mengetahui perbedaan dari masing-
masing kelompok perlakuan dengan taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05. Untuk
mengetahui formula mana yang terdapat perbedaan yang bermakna dapat dilihat
dari nilai P signifikasi. Apabila P signifikasi yang didapat lebih besar dari derajat
kemaknaan 0,05 maka tidak ada perbedaan yang bermakna, dan sebaliknya jika
nilai P signifikasi lebih kecil dari derajat kemaknaan 0,05 maka menunjukan ada
perbedaan yang bermakna. Dilanjutkan dengan uji Tukey HSD (Honestly
Significant Difference) untuk mengetahui formula mana yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai

  • SKRIPSI
    SKRIPSI
    Dokumen100 halaman
    SKRIPSI
    novighitha
    Belum ada peringkat
  • Sampul Luar
    Sampul Luar
    Dokumen1 halaman
    Sampul Luar
    Rizka Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Rizka Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen25 halaman
    Bab Ii
    Rizka Amalia
    Belum ada peringkat
  • PENDAHULUAN
    PENDAHULUAN
    Dokumen16 halaman
    PENDAHULUAN
    Rizka Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Rizka Amalia
    Belum ada peringkat
  • Naskah Publikasi
    Naskah Publikasi
    Dokumen17 halaman
    Naskah Publikasi
    Rizka Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen7 halaman
    Bab Iv
    Rizka Amalia
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH KEL.03 Penilaian Pembelajaran
    MAKALAH KEL.03 Penilaian Pembelajaran
    Dokumen20 halaman
    MAKALAH KEL.03 Penilaian Pembelajaran
    Rizka Amalia
    Belum ada peringkat