Anda di halaman 1dari 3

RESUME

 Subjek Pajak merupakan orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan perundang-
undangan dapat dikenai pajak. Subjek Pajak telah memenuhi syarat objektif dan subjektif
perpajakan akan merubah menjadi Wajib Pajak. Syarat objektif adalah apabila orang
pribadi atau badan memperoleh penghasilan.
 PKP (Pengusaha Kena Pajak) adalah pengusaha yang memiliki omset > 4,8 Miliar, PKP
diwajibkan untuk mengeluarkan faktur pajak dan diharuskan melakukan pemungutan
PPN, jika PKP tidak melakukan hal demikian maka akan ada sanksi kenaikan.
 Faktur Pajak harus dibuat pada saat :
-saat penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak
-saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum
penyerahan BKP dan/atau JKP.
 SPT Tahunan terdiri SPT Tahunan PPh Badan dan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi.

SPT TAHUNAN BATAS WAKTU BATAS WAKTU


PELAPORAN PEMBAYARAN
PPh Badan Tgl 30 April Tgl 30 April
PPh Orang Pribadi Tgl 31 Maret Tgl 31 Maret

SPT MASA BATAS WAKTU BATAS WAKTU


PELAPORAN PEMBAYARAN
PPh Pasal 21 Tgl 20 Bulan Berikutnya Tgl 10 Bulan Berikutnya
PPh Pasal 22 Tgl 20 Bulan Berikutnya Tgl 10 Bulan Berikutnya
PPh Pasal 23 Tgl 20 Bulan Beriutnya Tgl 10 Bulan Berikutnya
PPh Pasal 25 Tgl 15 Bulan Berikutnya Tgl 15 Bulan Berikutnya
PPh Pasal 4 ayat (2) Tgl 20 Bulan Berikutnya Tgl 10 Bulan Berikutnya
Pajak Pertambahan Nilai Akhir Bulan Berikutnya Akhir Bulan Berikutnya
(PPN)
 Sanksi administrasi berupa denda sebesar:
-sebesar Rp.100.000 bagi WP yang tidak atau terlambat menyampaikan SPT Masa
-sebesar Rp.500.000 bagi WP yang tidak atau terlambat menyampaikan SPT PPN
-sebesar Rp.100.000 bagi WP yang tidak atau terlambat menyampaikan SPT Tahunan
Pajak Penghasilan Orang Pribadi
-sebesar Rp.1.000.000 bagi WP yang tidak atau terlambat menyampaikan SPT Tahunan
Pajak Penghasilan Badan
 Pembukuan adalah perhitungan biaya yang bisa dikurang dengan pendapatan serta ada
pelaporannya dengan omset >4,8 Miliar diwajibkan melakukan pembukuan.
 Pencatatan dilakukan tanpa ada pengurangnya serta tidak dilaporkan dengan omset <4,8
Miliar.
 Pemeriksaan pajak terkait:
-keberatan=dilakukan pada tingkat kanwil
-banding=dilakukan pada tingkat pengadilan
-gugatan=dilakukan langsung ke hakim
 Potong =dipotong dari nilainya (mengurangi harga) sesuai PPh masing-masing.
 Pungut= menambah harga, ditambahkan dari nilainya sesuai PPh masing-masing
 PPh 21 adalah Pajak Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang
dilakukan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi atas penghasilan berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dalam nama dan dalam bentuk apapun.
 Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 adalah PPh yang dipungut oleh :

a. Bendaharawan Pemerintah Pusat/Daerah, instansi, atau lembaga pemerintah dan


lembaga-lembaga negar lainnya, berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan
barang.
b. Badan-badan tertentu, baik badan pemerintah maupun swasta berkenaan dengan
kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain.
 Tarif PPh 23 dikenakan kepada Penerima Penghasilan WP Dalam Negeri dan WP Bentuk
Usaha Tetap (BUT) sebesar 15% dari jumlah bruto terkait deviden,bunga,royalty, hadiah.
Selain itu, sebesar 2% dari Jumlah Bruto atas Sewa dan Penghasilan Lain Sehubungan
dengan Penggunaan Harta.
 PPh 4 ayat 2 adalah pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan dari transaksi
pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real
estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan; dan. penghasilan tertentu lainnya, yang
diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah dan bersifat final.
 PPh 25 adalah pajak yang dibayar sendiri oleh wajib pajak selama tahun berjalan yang
merupakan angsuran pajak dari pajak yang akan terutang untuk satu tahun pajak / bagian
tahun pajak.
 Koreksi Fiskal Positif merupakan koreksi atas pendapatan dan biaya yang sifatnya
menambah Laba Fiskal.
 Koreksi Fiskal Negatif merupakan koreksi atas pendapatan dan biaya yang sifatnya
mengurangi Laba Fiskal.
 SPOP (Surat Pemberitahuan Objek Pajak) adalah surat yang digunakan wajib pajak untuk
melaporkan data objek pajak
 SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang) adalah surat yang diterbitkan oleh Kepala
Kantor Pelayanan PBB untuk memberitahukan besarnya pajak terhutang kepada wajib
pajak berdasarkan SPOP.
 PPN adalah pungutan yang dibebankan atas transaksi jual beli barang dan jasa yang
dilakukan oleh wajib pajak pribadi atau wajib pajak badan yang telah menjadi Pengusaha
Kena Pajak (PKP)
 Pajak Masukan adalah pada saat kita melakukan pembelian barang
 Pajak keluaran adalah pada saat kita melakukan penjualan barang.
 PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) adalah pajak yang dikenakan atas bumi dan bangunan
 Pembayaran PBB dilunasi selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak diterimanya SPPT
baik melalui pos ataupun diterima langsung.
 Jenis-jenis asuransi :Industrial All Risk, Earth Quake, Machinery Breakdown, Cash In
Safe, Cash In Transit

Anda mungkin juga menyukai