Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH FISIKA

SMA/MA/SMK KELAS X

HAKIKAT FISIKA DAN PROSEDUR ILMIAH

Oleh :
Nama : Niken Helmalia Ramadhani
Kelas : X MIPA 4
Absen : 23
BAB I
PENDAHULAN

A.    Latar Belakang
               Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari gejala
alam yang tidak hiddup atau materi dalam lingkungan hidup ruang dan waktu, serta
semua interaksi yang menyertainya. Laboratorium adalah suatu tempat dimana
mahasiswa atau Praktikan, dosen, dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di
laboratorium kimia tak akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari
berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat
berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat
mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang
melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang
akan digunakan .
            Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap keselamatan
dan bahaya kerja dilaboratorium.Telah banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita
luka baik yang bersifat luka permanen, luka ringan, maupun gangguan kesehatan dalam
yang dapat menyebabkan penyakit kronis maupun akut, serta kerusakan terhadap
fasilitas – fasilitas dan peralatan penunjang Praktikum yang sangat mahal harganya.
Semua kejadian ataupun kecelakaan kerja di laboratorium sebenarnya dapat dihindari
dan diantisipasi jika para Praktikan mengetahui dan selalu mengikuti prosedur kerja
yang aman di laboratorium.
            Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga
kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju
masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu
ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Fisika dan Perlunya Mempelajari Fisika


1. Penertian Fisika
            Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari gejala
alam yang tidak hiddup atau materi dalam lingkungan hidup ruang dan waktu, serta
semua interaksi yang menyertainya. Fisika sering disebut sebagai ilmu paling mendasar
karena setiap ilmu alam lainnya yaitu biologi, kimia, geologi, dan lain-lain mempelajari
jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Fisiks jugs berkaitan erat
dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis. Fisika juga
berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi
matematis. Matematika yang digunakan dalam ilmu fisika biasanya lebih rumit daripada
matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. ada wilayah luas penelitian
yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis yang
mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.
2.  Hakikat ilmu Fisika
            Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam melalui
pengamatan, eksperimen, dan analisis. Fisika sebagai salah satu cabang dari sains
merupakan ilmu pengetahuan yang memepelajari materi dan energy serta interaksi
antara keduanya. Hakikat fisika adalah Fisika sebagai produk (a body knowledge), sikap
(a way of thingking), dan proses (a way of investigating).

3. Fisika sebagai Produk


Produk yang dimaksud dalam fisika adalah kumpulan pengetahuan yang dapat berupa
fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori dan model.

4.  Fisika sebagai Proses


Semua jenis produk dihasilkan setelah kita mempelajari gejala alam yang melibatkan
materi,energy dan interaksinya melalui serangkaian proses. Proses tersebut meliputi
langkah-langkah pengamatan, perumusan masalah, penyusunan hipotesis melalui
eksperimen, analisis data, dan penarikan kesimpulan.
5. Fisika sebagai Sikap
Setiap langkah dalam proses membutuhkan sikap ilmiah yang baik, antara lain rasa
ingin tahu, rasa percaya, kreatif, teliti, objektif, jujur, terbuka, mau bekerja sama, dan
mau mendengarkan pendapat orang lain.
B. Ruang Lingkup Fisika
1. Fisika Pada Yunani
Pada bangsa Yunani, seperti juga pada bangsa-bangsa sekitarnya, terdapat suatu
mitologi yang kaya serta luas. Mitologi ini dapat dianggap sebagai perintis yang
mendahului filsafat, karena mite-mite sudah merupakan percobaan untuk mengerti.
Mite-mite sudah memberi jawaban atas pertanyaan yang hidup dalam hati manusia: dari
mana dunia kita? Dari mana kejadian dalam alam? Apa sebab matahari terbit, lalu
terbenam lagi? Melalui mite-mite, manusia mencari keterangan tentang asal usul alam
semesta dan tentang kejadian-kejadian yang berlangsung di dalamnya. Mite jenis
pertama yang mencari keterangan tentang asal usul alam semesta sendiri biasanya
disebut mite kosmogonis, sedangkan mite jenis kedua yang mencari keterangan tentang
asal usul serta sifat kejadian dalam alam semesta disebut mite kosmologis. Khusus pada
bangsa Yunani ialah mereka mengadakan beberapa usaha untuk menyusun mite-mite
yang diceritakan oleh rakyat menjadi suatu keseluruhan yang sistematis. Dalam usaha
itu sudah tampaklah sifat rasional bangsa Yunani. Karena dengan mencari suatu
keseluruhan yang sistematis, mereka sudah menyatakan keinginan untuk mengerti
hubungan mite-mite satu sama lain dan menyingkirkan mite yang tidak dapat
dicocokkan dengan mite lain.

2. Fisika Pada Masa Modern


            Fisika modern adalah suatu upaya untuk memahami segala proses inti interaksi
materi yang mempergunakan perangkat-perangkat sains dan rekayasa. Fisika modern
mengimplikasi bahwa penjelasan dari abad ke-19 terhadap suatu fenomena tidaklah
cukup untuk menjelaskan alam yang teramati oleh perangkat-perangkat modern. Fisika
modern pada umumnya menganggap bahwa penjelasan konsisten terhada pengamatan-
pengamatan ini akan menggabungkan unsur-unsur mekanika kuantum dan relativitas.
            Fenomena pada kecepatan yang lambat dan jarak yang jauh biasanya tercakupi
oleh fisika klasik. Fisika modern seringkali melibatkan kondisi-kondisi ekstrem; pada
praktiknya, efek-efek kuantum biasanya melibatkan jarak yang sebanding dengan
ukuran atom (kira-kira 10−9 m), sedangkan efek-efek relativistik biasanya melibatkan
kecepatan yang sebanding dengan laju cahaya (kira-kira 108 m/s).
C. Hubungan fisika dengan Ilmu lainnya
1. Hubungan Fisika dan Teknologi
Beberapa bidang fisika digunakan dalam teknologi. Teknologi adalah aplikasi sains; dan
itu termasuk pembangunan jalan, komunikasi, penerbangan dan teknologi medis, antara
lain. Pemindai ultrasound, tabung sinar-X, dan stetoskop yang digunakan di rumah sakit
adalah contoh penerapan fisika dalam teknologi medis.
2. Hubungan fisika dengan kimia
Ilmu yang mungkin paling dipengaruhi oleh fisika adalah kimia. Secara historis, hari-
hari awal kimia hampir seluruhnya berhubungan dengan apa yang sekarang kita sebut
kimia anorganik, kimia zat yang tidak terkait dengan makhluk hidup. Analisis yang
cukup diperlukan untuk menemukan keberadaan banyak elemen dan hubungan mereka
— bagaimana mereka membuat berbagai senyawa yang relatif sederhana yang
ditemukan di bebatuan, bumi, dll. Kimia awal ini sangat penting untuk fisika. Interaksi
antara dua ilmu itu sangat hebat karena teori atom dibuktikan sebagian besar oleh
eksperimen dalam kimia.
Teori kimia, yaitu, dari reaksi itu sendiri, dirangkum untuk sebagian besar dalam bagan
periodik Mendeleev, yang memunculkan banyak hubungan aneh di antara berbagai
elemen, dan itu adalah kumpulan aturan tentang substansi mana yang dikombinasikan
dengan
3. Hubungan fisika dengan astronomi
Astronomi lebih tua dari fisika. Faktanya, ia memulai fisika dengan menunjukkan
kesederhanaan yang indah dari gerakan bintang dan planet, yang pemahamannya adalah
awal dari fisika. Tetapi penemuan yang paling luar biasa dalam semua astronomi adalah
bahwa bintang-bintang terbuat dari atom-atom yang sama seperti yang ada di bumi.1
Bagaimana ini dilakukan? Atom membebaskan cahaya yang memiliki frekuensi
tertentu, sesuatu seperti timbre alat musik, yang memiliki nada atau frekuensi suara
tertentu.
Ketika kita sedang mendengarkan beberapa nada yang berbeda kita dapat membedakan
mereka, tetapi ketika kita melihat dengan mata kita pada campuran warna, kita tidak
dapat mengatakan bagian-bagian dari mana itu dibuat, karena mata tidak sedekat telinga
dalam hal ini. koneksi. Namun, dengan spektroskop kita dapat menganalisis frekuensi
dari gelombang cahaya dan dengan cara ini kita dapat melihat sangat banyak atom yang
berada di bintang yang berbeda. Faktanya, dua unsur kimia ditemukan pada bintang
sebelum mereka ditemukan di bumi. Helium ditemukan di matahari, dari mana
namanya, dan technetium ditemukan di bintang-bintang keren tertentu. Ini, tentu saja,
memungkinkan kita untuk membuat kemajuan dalam memahami bintang-bintang,
karena mereka terbuat dari jenis atom yang sama yang ada di bumi.
4. Hubungan fisika dengan biologi
Ada hubungan awal yang menarik antara fisika dan biologi di mana biologi
membantu fisika dalam penemuan konservasi energi, yang pertama kali ditunjukkan
oleh Mayer sehubungan dengan jumlah panas yang diambil dan diberikan oleh makhluk
hidup.
Jika kita melihat proses biologi hewan hidup lebih dekat, kita melihat banyak
fenomena fisik: sirkulasi darah, pompa, tekanan, dll. Ada saraf: kita tahu apa yang
terjadi ketika kita menginjak batu tajam, dan itu entah bagaimana informasi lain pergi
dari kaki ke atas. Sangat menarik bagaimana itu terjadi. Dalam penelitian mereka
tentang saraf, para ahli biologi telah sampai pada kesimpulan bahwa saraf adalah tabung
yang sangat halus dengan dinding kompleks yang sangat tipis; melalui dinding ini
pompa sel ion, sehingga ada ion positif pada ion luar dan negatif di bagian dalam,
seperti sebuah kapasitor.

D. Metode ilmiah
1. Pegertian
            Metode ilmiah adalah proses keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara
sistematis melalui bukti fisis. Pada ilmu fisika, metode ilmiah memastikan
didapatkannya suatu kesimpulan yang didukung oleh bukti-bukti dan tersusun secara
sistematis. Jika tidak dilakukan metode ilmiah maka eksperimen-eksperimen yang
dilakukan akan meragukan dan tidak dapat ditetapkan hukum atau rumus yang jelas
akan terjadinya suatu fenomena fisis.
2. Langkah-Langkah Metode Ilmiah
            Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan
untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science project). Secara umum metode ilmiah
meliputi langkah-langhkah berikut.
a. Observasi Awal

   Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan , langkah pertama
untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan
informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman
berbagai sumber ilmu pengetahuan, dan berkonsultasi dengan ahli yang sesuai
      1.            Gunakan semua referensi (buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview,
dan lainnya).
      2.            Kumpulkan informasi dari ahli (instrukutur, peneliti, insinyur, dan lainnya).
      3.             Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik

b. Mengidentifikasi Masalah

  Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan


dinyatakan dalam pernyataan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu
pertanyaan bukan jawaban YA atau TDAK. Sebagai contoh : Bagaimana cara
menyimpan energi surya dirumah?
1.          Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas
2.          Pilih pemasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti
3.          Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen

c. Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis


            Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian
masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan
sebelum penelitian yang seksama atas topik ilmiah dilakukan. Oleh karena itu
kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. perlu
diingatkan bahwa jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis  tidak benar bukan
berarti penelitian yang dilakukan salah

d. Melakukan Ekperimen
            Ekperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan.
Perhitungkan semua variabel , yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada
tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen, yaitu varibel bebas,
variabel terikat dan variabel kontrol.
              Variabel bebas merupakan vaariabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel
terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas.
Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.

D. Keselamatan kerja di laboratorium


1. Syarat Laboratorium Yang Baik
• Kelengkapan alat keselamatan, nomor telepon penting (pemadam kebakaran, petugas
medis).
• Ruangan laboratorium yang memiliki sistem ventilasi yang baik. Proses keluar masuk
Data yang stabil, sirkulasi Data segar yang masuk dan keluar ruangan harus
diperhatikan dengan baik. Semakin banyak sirkulasi Data, maka kondisi laboratorium
juga akan sehat.
•  Ruangan laboratorium harus ditata dengan rapi, penempatan bahan kimia dan
peralatan percobaan harus ditata dengan rapi supaya mudah untuk mencarinya. Bila
perlu, berikan denah atau panduan penempatan bahan kimia di rak supaya semakin
memudahkan untuk mencari bahan kimia tersebut.
• Alat keselamatan kerja harus selalu tersedia dan dalam kondisi yang baik dan siap
pakai.
• Laboratorium harus memiliki jalur evakuasi yang baik. Laboratorium setidaknya
memiliki 2 pintu keluar dengan jarak yang cukup jauh.
• Bahan kimia yang berbahaya harus ditempatkan di rak khusus dan dipisahkan dua
bahan kimia yang menimbulkan ledakan bila bereaksi.

2. Tata tertib keselamatan kerja


Tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut :
1.      Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam
laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.
2.      Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke lab. Hal ini untuk mencegah
hal-hak yang tidak diinginkan.
3.      Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
4.      Jangan melakukan praktikum sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya
bahan kimia, alat-alat dan cara pemakaiannya.
5.      Bertanyalah jika anda merasa ragu atau tidak mengerti saat melakukan percobaan.
6.      Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
7.      Pakailah jas laboratorium saat bekerja di laboratorium.
8.      Harus mengetahu cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye
shower, respirator dan alat keselamatan kerja lainnya.
9.      Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan sebaiknya segera melaporkannya ke petugas
laboratorium.
10.  Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang
volatil dan mudah terbakar.
11.  Setiap pekerja di laboratorium harus mengetahui cara pemberian pertolongan
pertama pada kecelakaan.
12.  Buanglah sampah pada tempatnya.
13.  Usahakan untuk tidak sendirian si ruang laboratorium supaya bila terjadi kecelakaan
dapat dibantu dengan segera.
14.  Jangan bermain-main didalam ruangan laboratorium.
15.  Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
16.  Dilarang merokok, makan, dan minum di laboratorium

3. Simbol Keselamatan Kerja


Gambar diatas adalah simbol-simbol yang umumnya ada di laboratorium. Simbol ini
harus diperhatikan dan dipahami supaya Anda mengetahui bahaya yang ada pada suatu
benda atau zat kimia. Berikut adalah penjelasan simbol-simbol tersebut.
a.       Animal hazard adalah bahaya yang berasal dari hewan. Mungkin saja hewan itu
beracun karena telah disuntik bermacam-macam zat hasil eksperimen atau dapat
menggigit dan mencakar Anda.
b.      Sharp instrument hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang
tajam. Benda itu jika tidak digunakan dengan benar maka dapat melukai Anda.
c.       Heat hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang panas. Tangan Anda
akan kepanasan jika menyentuh benda tersebut dalam keadaan aktif atau menyala.
d.      Glassware hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah pecah.
BIasanya berupa gelas kimia.
e.       Chemical hazard adalah bahaya yang berasal dari bahan kimia. Bisa saja bahan
kimia itu dapat membuat kulit kita gatal dan iritasi.
f.       Electrical hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang
mengeluarkan listrik. Hati-hati dalam menggunakannya supaya tidak tersengat listrik.
g.      Eye & face hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang dapat
membuat iritasi pada mata dan wajah. Gunakan masker atau pelindung wajah sebelum
menggunakan bahan tersebut.
h.      Fire hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah terbakar.
Contohnya adalah kerosin (minyak tanah) dan spiritus.
i.        Biohazard adalah bahaya yang berasal dari bahan biologis. Bahan tersebut bisa
dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti AIDS. Contohnya adalah tempat
pembuangan jarum suntik.
j.        Laser radiation hazard adalah bahaya yang berasal dari sinar laser.
k.      Radioactive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda radioaktif. Benda ini
dapat mengeluarkan radiasi dan jika terpapar terlalu lama maka akan menyebabkan
kanker.
l.        Explosive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah meledak.
Jauhkan benda tersebut dari api.
4. Prosedur Penyelamatan kerja Labolatorium
            Di dalam ruang laboratorium harus sudah tersedia seluruh alat keselamatan kerja
supaya saat terjadi kecelakaan atau darurat bisa diatasi dengan cepat. Berikut alat-alat
keselamatan kerja yang ada di laboratorium :
a.       Pemadam kebakaran
b.      Eye washer
c.       Water shower
d.      Kotak P3K
e.       Jas Lab
f.       Peralatan Pembersih
g.      Obat-obatan
h.      Kapas
i.        Plater pembalut
j.        Aturan-Aturan Keselamatan Kerja

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam melalui
pengamatan, eksperimen, dan analisis. Fisika sebagai salah satu cabang dari sains
merupakan ilmu pengetahuan yang memepelajari materi dan energy serta interaksi
antara keduanya.

Anda mungkin juga menyukai