Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita sering melihat karya seni yang sangat beragam dan
pada karya seni tersebut tak jarang kita juga telah melakukan suatu penghargaan atau penilaian
pada karya seni tersebut. Nah, inilah yang kita sebut dengan apresiasi seni rupa.
Menurut Brent G. Wilson dalam bukunya yang berjudul Evaluation of Learning in Art Education,
apresiasi sendiri memiliki 3 konteks utama, yakni:
Feeling (Perasaan) : Berkaitan dengan perasaan mengenai suatu keindahan.
Valuing (Penilaian) : Sangat erat kaitannya dengan penilaian suatu karya seni.
Emphatizing (Empati) : Berkaitan dengan penghormatan atau penghargaian terhadap dunia
seni dan profesi seperti pelukis, pepatung, pemahat, pegrafis, pedesain, pekria, dan lain-lain.
Siapa yang dapat melakukan apresiasi seni rupa? Siapa saja dapat melakukan apresiasi terhadap
karya seni rupa. Apresiasi juga dibedakan menjadi dua tipe, yakni:
Apresiasi pasif; pelaku dari apresiasi ini adalah orang yang masih awam terhadap seni,
namun memiliki minat yang baik terhadap suatu karya seni.
Apresiasi aktif; apresiasi yang dilakukan muncul setelah seseorang itu menilai suatu karya
seni.
Tahapan Apresiasi:
Selain dari jenis-jenis apresiasi yang telah dijabarkan, untuk melakukan suatu apresiasi seni kreatif
juga memerlukan lima tahapan khusus sebagai berikut:
Pengamatan : Pengamatan terhadap suatu karya seni ini tidak dilakukan dengan satu indera
saja. Namun, dengan memberdayakan seluruh pribadi. Maksudnya, apresiasi ini juga dilakukan
dengan ketajaman pengamatan seseorang serta pengetahuan ilmu seni.
Aktivitas Fisiologis : Aktivitas fisiologis adalah tindakan nyata dalam melakukan suatu
pengamatan.
Aktivitas Psikologis : Aktivitas psikologis merupakan persepsi dengan evaluasi yang
kemudian dapat menimbulkan suatu interpretas imajinatif sebagai pendorong kreativitas.
Aktivitas Penghayatan : Aktivitas penghayatan dapat dilakukan dengan mengamati suatu
objek karya seni secara mendalam.
Aktivitas Penghargaan : Aktivitas penghargaan merupakan suatu evaluasi terhadap objek
dengan menyampaikan saran atau kritikan.
Manfaat Apresiasi
Mengapa seseorang melakukan kegiatan apresiasi terhadap karya seni rupa? Tentunya banyak sekali
manfaat yang dapat kita peroleh jika kita melakukan apresiasi terhadap suatu karya seni rupa,
beberapa di antaranya adalah:
Agar kita dapat mengenal suatu bentuk karya seni. Artinya, kita tidak hanya tahu bahwa itu
adalah karya seni, tapi kita memahami karya seni tersebut dari segala sisi.
Agar kita dapat meningkatkan serta memupuk kecintaan kita terhadap suatu karya seni, baik
itu karya seni dari bangsa sendiri maupun dari luar. Serta, juga dapat meningkatkan dan
memupuk kecintaan kepada sesama manusia.
Juga sebagai sarana untuk melakukan penilaian, penikmatan, empati, hiburan, serta edukasi.
Apresiasi juga mampu menimbulkan hubungan timbal-balik yang positif antara penikmat
karya seni dan pencipta.
Selain itu, agar kita juga dapat memperoleh suatu pengalaman dan ilmu baru ketika
menikmati karya seni rupa dan sebagai suatu bekal untuk menciptakan serta mengembangkan
suatu karya seni yang lebih baik dan berkualitas di kemudian hari.
Tujuan Apresiasi
Dari sense of beauty atau rasa keindahan yang diberikan oleh Tuhan untuk
manusia, apresiasi seni rupa berbeda dari setiap individu yang menilai suatu karya seni tersebut.
Apresiasi yang diberikan juga tidak melulu bernilai positif saja, kadang bisa juga bernilai negatif.
Namun, mengapa ada apresiasi seni rupa?
Tujuan seseorang melakukan apresiasi seni rupa adalah menjadikan masyarakat agar tahu
apa, bagaimana, dan alasan dari karya seni tersebut diciptakan. Maka, dapat disimpulkan bahwa
agar masyarakat dapat menanggapi, menghayati, dan menilai suatu karya. Tujuan lain dari apresiasi
seni rupa adalah untuk mengembangkan nilai estetika dari suatu karya seni, serta mengembangkan
kreasi dan untuk suatu penyempurnaan hidup.