Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN : PEMBERIAN TERAPI OBAT INJEKSI

MELALUI JALUR IV BOLUS DI RUANG RAWAT JALAN

KLINIK REJOSARI HUSADA KLATEN

Disusun oleh :

SRI PARTINI

SN201212

PRODI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2020/2021


Analisis Sintesis Tindakan Pemberian Terapi Obat Injeksi Melalui Jalur IV Bolus

Di Rawat Jalan Klinik Rejosari Husada Klaten

Hari : Rabu

Tanggal : 10 Februari 2021

Jam : 16.00 WIB

A. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri

B. Diagnosis Medis
Typoid

C. Diagnosis Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisiologis

D. Data Yang Mendukung Diagnosis Keperawatan


DS : Pasien mengeluh sangat nyeri
P : saat beraktivitas
Q : panas
R : perut
S:6
T : Hilang Timbul
DO :
- Klien nampak meringis kesakitan
- Klien tampak tidak fokus pada pembicaraan

E. Dasar Pemikiran
Klien penderita typoid saat dikaji mengeluh nyeri dibagian perut dengan skala 6,
dan nyeri hilang timbul.
Klien mendapatkan terapi ketorolac 1 amp/2 mg per 12 jam, dan ceftriaxone 1
gr/12 jam. Adapun kandungan dan fungsi masing-masing obat tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Ketorolac (untuk mengatasi nyeri pada perut)
b. Ceftriaxone (antibiotik/untuk mengobati infeksi bakteri)

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


Pada pemberian terapi obat perawat harus memperhatikan 5 benar obat, yaitu
benar obat, benar dosis, benar waktu, benar pasien, dan benar rute. Prosedur
pemberian obat pada fase pre interaksi adalah berkenalan serta mengecek gelang
pasien untuk menghindari salah pemberian obat, menjelaskan tujuan pemberian obat
dan manfaat obat kemudian menanyakan kesiapan klien. Pada fase kerja prosedurnya
adalah sebagai berikut :
1. Pilih vena yang akan disuntikan / Memilih jalur pemberian obat (jika
menggunakan three way bisa langsung melalui three way)
2. Desinfeksi area pemberian obat
3. Suntikkan pada vena yang telah dipilih dan telah terpasang torniquet pada area
atas suntikan / Pasang spuit pada three way jika menggunakan three way.
4. Aspirasi untuk memastikan jarum telah masuk pembuluh darah / aspirasi
untuk memastikan tidak ada udara yang masuk pembuluh darah saat obat
dimasukan melalui three way.
5. Suntikan/berikan obat setelah 5 benar obat telah terpenuhi
6. Selesai, bereskan alat.
G. Analisis Tindakan
Terapi intravena merupakan pemberian cairan atau obat ke dalam pembuluh
darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu melalui pemasangan infus
(Heriana,2014).
Klien mengeluh nyeri pada perut telah diberikan terapi kolaborasi dengan
pemberian analgesik setelah di pastikan 5 benar obat. Terapi obat analgesik
(ketorolac) diberikan melalui jalur IV Bolus (Terpasang Threeway), diberikan kepada
Tn. A pada pukul 16.00 WIB dengan dosis 2 mg/12 jam telah diberikan untuk
menangani nyeri yang dirasakan klien.

H. Bahaya Dilakukannya Tindakan


Menurut Dewi et al (2018) Pemberian sediaan campuran intravena yang
terkontaminasi bakteri selama persiapan dan injeksi ke pasien dapat menyebabkan
infeksi nosokomial. Bakteri yang ditemukan dalam proses pencampuran yang tidak
memperhatikan prinsip steril adalah Enterobacter cloacae dan Staphylococcus
aureus.
Menurut Weleky dkk (2016) pemberian obat melalui terapi intravena dapat
menyebabkan kejadian flebitis. Selain itu jika cara pemberian obat dengan cara
menghentikan aliran maka efeknya pada klien adalah nyeri ketika obat mulai
dimasukan.

I. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dilakukan


Tindakan keperawatan lain yang dilakukan adalah Memberikan klien posisi nyaman,
dan menganjurkan klien untuk distraksi nyeri

J. Hasil Yang Didapatkan Setelah Dilakukanya Tindakan


S:
- Pasien mengeluh sangat nyeri
P : saat beraktivitas
Q : panas
R : perut
S:6
T : Hilang Timbul
O:
- Klien nampak meringis kesakitan
- Klien tampak tidak fokus pada pembicaraan
- Klien mengatakan sudah mencoba untuk mengalihkan rasa nyeri tapi sulit

K. Evaluasi Diri (berisi kesenjangan langkah yang telah dilakukan dengan SOP nya)
Telah sesuai dengan prosedur pemberian terapi obat melalui IV bolus

L. Daftar pustaka/referensi
Buluchek at al. (2013). Nursing Interventioms Classification (NIC) sixth edition.
Mosby. Elsevier

Dewi, Shinta Sari et al. (2018). Kontaminasi Bakteri Pada Sediaan Campuran
Intravena Di Bangsal Perawatan Rumah Sakit. Jurnal Sains Farmasi &
Klinis Vol. 5 No. 1 Pp. 7–11.

Herdman & Kamitsuru. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan : Definisi dan


klasifikasi 2018-2020. Jakarta. EGC

Heriana, P. (2014). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Seleky, Whanti dkk. (2016). Pengaruh Teknik Penyuntikan Intravena Dengan Cara
Mengalirkan Aliran Infus Terhadap Kejadian Flebitis Di Ruang Perawatan
Bougenvile Rsud Tobelo. Ejournal Keperawatan (e-Kp) Vol. 4 No. 1.

Mengetahui,

Mahasiswa pratikan, Pembimbing Klinik/CI

(................................) (...................................)

Anda mungkin juga menyukai