Anda di halaman 1dari 17

MATERI SENI BUDAYA

APRESIASI SENI BUDAYA


NUSANTARA
(KD.3.6 & 4.6)
PENGERTIAN APRESIASI

Kegiatan mengamati, menghayati,


menikmati, memahami suatu nilai dan
memberi kritik simpati terhadap sebuah
karya seni.

Berasal dari bahasa Latin Appresiatus


yang artinya penilaian atau penghargaan
Kegiatan apresiasi yaitu :
- Melakukan pengamatan pemahaman
- Penilaian atau evaluasi
- Mengkritik

Kegiatan seni merupakan kegiatan yang khusus dan istimewa dan merupakan kegiatan yang memberikan
kesan mengenai dunia dan sekitarnya melalui sentuhan artistik dan keindahan ciptaan yang ada. Terbentuk
dari dua kemungkinan yaitu afektif dan kreatif.
• Proses apresiasi afektif
terjadi karena pengamatan seni cepat mengalami empati dan rasa puas.
• Proses apresiasi kreatif
terjadi karena pengamat seni sadar dalam menghayati dan menilai menggunakan aspek logika untuk
menentukan nilai suatu karya seni.
TUJUAN APRESIASI

Tujuan akhir setelah melakukan kegiatan apresiasi seni rupa ialah


untuk:
• Mengembangkan kreasi dan nilai estetis.
• Mengembangkan imajinasi
• Mengevaluasi karya seni
• Mengembangkan serta penyempurnaan hidup.
MANFAAT APRESIASI
• Agar kita dapat mengenal suatu bentuk karya seni. Artinya, kita tidak hanya tahu bahwa itu adalah karya seni,
tapi kita memahami karya seni tersebut dari segala sisi.
• Agar kita dapat meningkatkan serta memupuk kecintaan kita terhadap suatu karya seni, baik itu karya seni
dari bangsa sendiri maupun dari luar. Serta, juga dapat meningkatkan dan memupuk kecintaan kepada sesama
manusia.
• Juga sebagai sarana untuk melakukan penilaian, penikmatan, empati, hiburan, serta edukasi.

• Apresiasi juga mampu menimbulkan hubungan timbal-balik yang positif antara penikmat karya seni dan
pencipta.
• Selain itu, agar kita juga dapat memperoleh suatu pengalaman dan ilmu baru ketika menikmati karya seni
rupa dan sebagai suatu bekal untuk menciptakan serta mengembangkan suatu karya seni yang lebih baik dan
berkualitas di kemudian hari.
JENIS-JENIS APRESIASI
BERDASARKAN TINGKATANNYA

• Apresiasi empatik
yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni yang dapat ditangkap dengan sebatas indrawi saja.
• Apresiasi estetis
yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan pengamatan dan penghayatan yang
mendalam.
• Apresiasi kritik
yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan klasifikasi, deskripsi, analisis, tafsiran, dan
evaluasi serta menyimpulkan hasil penilaian atau penghargaannya. Apresiasi yang satu ini dapat dilakukan
dengan mengamati suatu benda secara langsung dan nyata.
JENIS-JENIS APRESIASI
BERDASARKAN PENDEKATANNYA

• Apresiasi pasif
yaitu kegiatan apresiasi yang hanya melihat atau menikmati karya tanpa melakukan pendalaman lebih lanjut
mengenai karya seni tersebut

• Apresiasi aktif
yaitu kegiatan apresiasi seni secara mendalam setelah melakukan penialaian terhadap suatu karya seni
dengan mencari informasi lebih mendalam terkait karya tersebut
JENIS-JENIS APRESIASI
BERDASARKAN PENDEKATANNYA

Apresiasi aktif kemudian akan melahirkan dua hal, yakni pendekatan


aplikatif dan pendekatan kesejarahan

• Pendekatan aplikatif : upaya yang dilakukan seseorang untuk menunjukkan apresasi


dengan cara terjun langsung ke dalam bentuk seni yang dia sukai (belajar musik, mencari
tutorial, dll)
• Pendekatan kesejarahan : mencari asal-usul dan sisi sejarah dari sebuah karya seni, atau
bisa disebut penelusuran riwayat. (mencari informasi lewat buku atau wawancara)
TAHAPAN KHUSUS DALAM PROSES APRESIASI
KREATIF

• Pengamatan fisik
• Aktivitas fisiologis
• Aktivitas psikologis
• Aktivitas penghayatan
• Aktivitas Evaluasi
• Aktivitas penghargaan
a. Kegiatan Mengamati
Dalam kegiatan mengamati terdapat beberapa proses, yaitu sebagai berikut.

1) Fisis, yaitu aktivitas yang dilakukan oleh mata untuk mengamati dan menerima rangsangan
dari objek karya seni yang dilihatnya.

2) Fisiologis, yaitu suatu proses dalam menyalurkan rangsangan yang diterima oleh indra
melalui syaraf sampai ke otak.

3) Psikologis, yaitu aktivitas jiwa dan indra rasa untuk memahami objek fisik secara realita dari
apa yang diamati sehingga si pengamat dapat memberikan tanggapan dan penggambaran atau
interpretasi imajinatif yang mendorong kreativitas pada saat mengamati karya seni.
b. Kegiatan Menghayati
Dalam menghayati karya seni, si penghayat akan turut terlibat langsung
secara aktif dan selektif terhadap karya yang dihayati. Si penghayat
akan melakukan penyesuaian dan menerima nilai-nilai estetis yang
terkandung di dalam karya seni tersebut. Namun, ada kalanya si
penghayat menerima sepenuhnya seluruh objek yang sedang
diamatinya secara tidak sadar dan tanpa kritikan. Menurut Theodor
Lipps pengalaman estetis seperti itu disebut juga sikap empathy.
c. Kegiatan Mengevaluasi

Kegiatan mengevaluasi adalah kegiatan melakukan penilaian terhadap


karya seni sesuai dengan pedoman, kaidah, norma, dan etika yang
berlaku. Denga demikian, seorang apresiator atau kritikus dapat
memilah mana karya seni yang dianggap baik dan mana karya seni
yang dianggap kurang baik. Ia juga dapat menunjukkan dan
mencarikan jalan pemecahannya demi penyempurnaan dalam
penciptaan karya seni berikutnya.
d. Kegiatan Berapresiasi

Pada tahapan kegiatan ini seorang apresiator telah bergerak


di mana hati dan peraasaannya hanyut bersama-sama dengan
nilai keindahan yang mempesona. Ia seperti berada dalam
karya tersebut. Ia dapat merasakan sendiri apa yang
dirasakan oleh si pembuatnya. Menurut Herbert Read dalam
bukunya The Meaning of Art mengatakan bahwa sikap
tersebut berarti seorang apresiator telah mencapai rasa
simpathy.
PENERAPAN APRESIASI SENI BUDAYA
NUSANTARA
Agar seni budaya nusantara tetap lestari maka perlu dilakukan apresiasi
terhadap karya seni tersebut dengan cara :

• Mengenali bentuk-bentuk seni budaya nusantara


• Mempelajari bentuk-bentuk seni budaya nusantara
• Menampilkan bentuk-bentuk seni budaya nusantara
TUGAS
PENERAPAN APRESIASI SENI BUDAYA
NUSANTARA
• CARILAH MOTIF RAGAM HIAS DARI : JAWA, SUMATERA, KALIMANTAN,
PAPUA, DAN SULAWESI MASING-MASING SATU MOTIF RAGAM HIAS,
BERIKAN DESKRIPSI TERKAIT MOTIF TERSEBUT.
• GAMBARLAH SEBUAH MOTIF RAGAM HIAS NUSANTARA YANG
MENURUTMU PALING MENARIK PADA KERTAS GAMBAR A3
KEMUDIAN DIBERI WARNA SESUAI CONTOHNYA.
CONTOH
1. MOTIF RAGAM HIAS SULAWESI

Paqkadang pao

Nama ini berarti “kait mangga”. Oleh Karena itu, ukiran


ini berbentuk seperti kait penjolok yang digunakan
untuk mengambil mangga. Ukiran ini dimaknai bahwa
untuk mengaitkan harta benda ke rumah harus dengan
cara yang jujur dan perlu kerjasama di lingkungan
keluarga atau masyarakat.
SEKIAN
&
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai