Informasi Manajemen sebagai pendukung strategis perusahaan untuk bertahan pada Era Revolusi Industri 4.0 Disusun Oleh : M.Reza khatami (2018-182), Mohammad Noufal(2018-204), Rijal Azmi M(2018-168) Revolusi Industri Revolusi industri 4.0 adalah era industri di mana seluruh entitas yang ada di dalamnya dapat saling berkomunikasi secara real time kapan saja dengan berlandaskan pemanfaatan teknologi internet dan CPS guna mencapai tujuan tercapainya kreasi nilai baru. Pengertian Revolusi Industri Menurut Para Ahli: 1. Kanselir Jerman, Angela Merkel (2014) revolusi industri 4.0 adalah transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional. 2. Schlechtendahl dkk (2015) pengertian revolusi industri menekankan kepada unsur kecepatan dari ketersediaan informasi, yakni lingkungan industri di mana seluruh entitasnya selalu terhubung dan mampu berbagi informasi satu dengan yang lain.
Sejarah Revolusi Indsutri 4.0
Revolusi Industri 4.0 pertama kali dikenalkan oleh Prof Klaus Schwab dan Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF). Dijelaskan bahwa revolusi industri 4.0 mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental. Revolusi industri ini merupakan generasi ke-4 yang memiliki skala, ruang lingkup, dan kompleksitas yang lebih luas dibanding sebelumnya. Revolusi industri sendiri dimulai sejak abad ke-18 untuk mengembangkan industri kreatif.
Inovasi Disruptif Teknologi Seluler Era 4.0
Inovasi disruptif (disruptive innovation) adalah inovasi yang membantu menciptakan pasar baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan teknologi terdahulu. Inovasi disruptif mengembangkan suatu produk atau layanan dengan cara yang tak diduga pasar, umumnya dengan menciptakan jenis konsumen berbeda pada pasar yang baru dan menurunkan harga pada pasar yang lama. Contoh nyata dari perubahan tersebut sangat terlihat jelas pada perkembangan dari ponsel seluler yang dulunya symbian menjadi Android/Ios. Seiring dengan perkembangan pesat yang terjadi pada industri produk dan jasa, di era globalisasi ini banyak pula bermunculan inovasi yang meningkatkan produk atau jasa dengan cara yang tak terduga dan mengubah cara penggunaan maupun pasarnya. Dalam Revolusi Industri 4.0 Perkembangan teknologi komunikasi seluler yang terjadi saat ini adalah pergeseran jaringan dari 4G(LTE)/4.5G menjadi 5G yang dimarkaan oleh China. Walaupun banyak Pro-Kontra mengenai hal ini, tetap saja brand brand Teknologi Seluler tetap andil dalam mengembangkan 5G. Sebagai contoh lain, dulunya orang yang sering menyimpan data di flashdisk/harddisk, sekarang mereka bisa menyimpan secara cloud, hal ini tentu memudahkan user dalam membawa data serta keamanan dari data mereka. Walaupun masih banyak orang yang masih menggunakan flashdisk sebagai penyimpanan mereka karena fleksibel dan enak untuk dibawa kemanapun mereka mempunyai kerentanan kehilangan barang tersebut misal jatuh atau tertinggal. Sekarang jika orang orang menyimpan data mereka di cloud mereka akan tenang karena mereka tidak akan kehilangan data mereka dan kemananpun(Privacy) terjamin. Peranan Sistem Informasi Manajemen Era 4.0 Pada dasarnya, sistem informasi manajemen memiliki fungsi utama untuk mengalirkan umpan balik dari posisi paling bawah sampai ke atas. Sistem ini juga menjadi alat pengawasan dan sarana dalam membuat rencana. Semua bidang organisasi dan bisnis perlu menerapkan sistem ini. Terutama, hal tersebut karena peran penting sistem informasi yang dapat mengoptimalkan operasional bisnis. Berikut peran penting tersebut: 1. Mengoptimalkan kegiatan operasional suatu bisnis. 2. Mempermudah pengambilan keputusan oleh karyawan sampai manager. 3. Meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menjadi pemain pasar yang unggul serta kompetitif. 4. Membantu semua karyawan untuk membuat keputusan penting.
Tujuan Diterapkannya Sistem Informasi Manajemen Era 4.0
Adanya sistem ini akan mempermudah pendekatan dalam organisasi. Dengan begitu, perencanaan bisa dibuat dengan matang sehingga manajemen akan berperan lebih optimal di dalam organisasi. Tujuan sistem informasi manajemen adalah: 1. Menyediakan informasi untuk merencanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan memperbaiki secara berkelanjutan. 2. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk menghitung harga pokok penjualan, produk, layanan dan semacamnya. 3. Sebagai tolak ukur dalam mengambil keputusan.