Anda di halaman 1dari 8

1.

Jelaskan dukungan psikososial yang diperlukan oleh pasien di unit intensif care
Dukungan psikososial yang diperlukan oleh pasien di Unit Intensuf care adalah :
a. Modifikasi lingkungan
Pertama adalah merubah lingkungan ICU. Lingkungan ICU sebaiknya senantiasa
dimodifikasi supaya lebih fleksibel walaupun menggunakan banyak sekali peralatan
dengan teknologi canggih, serta meningkatkan lingkungan yang lebih mendukung
kepada proses recovery (penyembuhan pasien) (Jastremski, 2000)
b. Terpai music
Tujuan therapy musik adalah menurunkan stress, nyeri, kecemasan dan isolasi.
Beberapa penelitian telah meneliti efek musik pada physiology pasien yang sedang
dirawat dan menemukan bahwa terapi musik dapat menurunkan heart rate,
komplikasi jantung dan meningkatkan suhu ferifer pada pasien AMI. Juga
ditemukan bahwa terapi musik dapat menurunkan stress pasien
c. Melibatkan kelurga dan memfasilitasi keluarga dalam perawatan pasien kritis
ICU harus mampu mengakomodasi kebutuhan pasien dan keluarganya. Pasien
tentunya sangat mengharapkan dukungan emosional dari keluarganya karenanya jam
besuk harus lebih fleksibel. Selama ini jam bezuk hanya 2 kali sehari. Hal ini perlu
dimodifikasi terutama untuk seseorang yang sangat berarti bagi pasien. Disamping
itu keluarga perlu diberikan ruangan tunggu yang nyaman dengan fasilitas kamar
mandi, TV dan internet connection
d. Komunikasi terapeutik
Perawat dan tenaga kesehatan lainnya sering lupa atau kurang perhatian terhadap
masalah komunikasinya dengan pasien dan keluarganya.

2. Apakah keunikan merawat pasien anak di ICU?


Dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak tentu berbeda dibandingkan dengan
orang dewasa. Perawat harus memahami dan mengingat beberapa prinsip yang berbeda
dalam penerapan asuhan keperawatan anak, dimana prinsip tersebut terdiri dari:
Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik, artinya bahwa
tidak boleh memandang anak dari segi fisiknya saja melainkan sebagai individu yang
unik yang mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan menuju proses kematangan.
a. Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai tahap
perkembangannya. Sebagai individu yang unik, anak memiliki berbagai kebutuhan
yang berbeda satu dengan yang lain sesuai tumbuh kembang. Kebutuhan fisiologis
seperti nutrisi dan cairan, aktivitas, eliminasi, tidur dan lain-lain, sedangkan
kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang akan terlihat sesuai tumbuh
kembangnya.
b. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan derajat kesehatan yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan
dan kematian pada anak mengingat anak adalah penerus generasi bangsa
c. Dalam mensejahterakan anak maka keperawatan selalu mengutamakan kepentingan
anak dan upayanya tidak terlepas dari peran keluarga sehingga selalu melibatkan
keluarga.
d. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga untuk
mencegah, mengkaji, mengintervensi dan meningkatkan kesejahteraan hidup,
dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral (etik)
dan aspek hukum (legal).

3. Jelaskan sejauh mana keterlibatan keluarga diperlukan ketika pasien dirawat di ICU
dalam kondisi kritis ?
Keluarga didefinisikan sebagai individu yang dapat memberikan dukungan dan memiliki
hubungan yang signifikan terhadap pasien. Family centered Care (FCC) merupakan
suatu pendekatan terhadap perawatan kesehatan yang menghormati dan responsive
terhadap kebutuhan dan nilai anggota masing-masing keluarga (Davidson et al., 2017).
Terdapat 4 alasan tentang peran penting anggota keluarga dalam perawatan pasien kritis:
a. Pasien yang dirawat di ruang ICU memiliki efek yang besar terhadap gejala
psikologis keluarga termasuk stress akut, cemas dan depresi. Dampak dari berbagai
gabungan gejala pada keluarga mengakibatkan sindrom keluarga pasca perawatan
intensif (postintensive care syndrome family/ PICS-F). Hal utama yang dapat
dikaitkan dengan adanya gejala psikologis ini yaitu pentingnya meningkatkan
komunikasi dengan keluarga.
b. Keluarga sebagai pengganti pembuat keputusan dari pasien.
c. Pasien sering menginginkan keluarga terlibat dalam perawatan pasien, dengan alasan
perspektif keluarga harus didahulukan dan kemudian akan membantu pasien dalam
mengambil sebuah keputusan.
d. Terdapat bukti bahwa mendukung anggota keluarga dalam perawatan pasien di ICU
dapat meningkatkan hasil perawatan pasien dan memungkinkan keluarga menjadi
pengasuh yang lebih efektif (Davidson et al., 2017; Gerritsen et al., 2017).
Seorang wanita usia 63 tahun di rawat di ICU dengan stroke hemorhagic kondisi tidak
sadar tekanan darah 180/110 mmHg, frekuensi nadi 92 x/mnt frekwensi nafas 24 x/mnt
terpasang infus RL 15 x/mnt dan terpasang sonde feeding dengan mak

4. Berdasarkan teks di atas, maka diagnosa keperawatan apa saja yang dialami oleh pasien
tersebut? 
a. Perfusi serebral tidak efektif b.d hipertensi ditandai dengan penurunan kesadaran
dan peningkatan tekanan darah
b. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot ditandai dengan kekuatan
otot menurun

5. Jelaskan rencana keperawatan untuk masing masing masalah keperawatan pada nomor
4
a. Perfusi serebral tidak efektif b.d hipertensi ditandai dengan penurunan kesadaran
dan peningkatan tekanan darah
1) Observasi
 Identifikasi penyebab peningkatan TIK
 Monitor peningkatan tekanan darah
 Monitor pelebaran tekanan nadi
 Monitor penurunan frekuensi jantung
 Monitor ireguleritas irama napas
 Monitor penurunan tingkat kesadaran
 Monitor perlambatan atau ketidaksimetrisan respon pupil
 Monitor kadar CO2 dan pertahankan dalam rentang yang
diindikasikan
 Monitor tekanan perfusi cerebral
 Monitor jumlah, kecepatan, dan karakterisik drainase cairan
cerebrospinal
 Monitor efek stimulus lingkungan terhadap TIK
2) Terapeutik
 Ambil sampel drainase cairan cerebrospinal
 Kalibrasi tranduser
 Pertahankan sterilitas pemantauan
 Pertahankan posisi kepala dan leher netral
 Bilas system pemantauan
 Atur intervensi pemantauan sesuai kondisi
 Dokumentasikan hasil pemantauan
3) Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
b. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot ditandai dengan kekuatan
otot menurun
1) Observasi
 Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
 Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
 Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai
mobilisasi
 Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
2) Terapeutik
 Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis:pagar tempat
tidur)
 Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
 Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
pergerakan
3) Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
 Anjurkan melakukan mobilisasi dini
 Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis: duduk di
tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)

6. Sebutkan Kriteria hasil yang diharapkan sesuai pada masalah keperawatan nya
a. Perfusi serebral tidak efektif b.d hipertensi ditandai dengan penurunan kesadaran
dan peningkatan tekanan darah
Perfusi serebral meningkat dengan kriteria hasil :
 Tingkat kesadaran meningkat
 Tekanan intra kranial menurun
 Sakit kepala menurun
 Gelisah menurun
 Kecemasan menurun
 Agitasi mneurun
 Demam menurun
 Nilai rata-rata tekanan darah membaik
 Kesadaran membaik
 Tekanan darah sistolik membaij
 Tekanan daran diastolic membaik
 Reflek saraf membaik
b. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot ditandai dengan kekuatan
otot menurun
Mobilitas fisik meningkat dengan kriteria hasil :
 Pergerakan ektrimitas meningkat
 Kekuatan otot meningkat
 Rentang gerak (ROM) meningkat
 Nyeri menurun
 Kecemasan menurun
 Kaku sendi menurun
 Gerakan tidak terkoordinasi menurun
 Gerakan terbatas menurun
 Kelemahan fisik menurun

7. Sebutkan klasifikasi derajat dehidrasi dan sebutkan tanda-tandanya


a. Dehidrasi ringan:
Penemuan klinis:
 Selaput lender kering
 Nadi normal sedikit meningkat
b. Dehidrasi sedang:
Penemuan klinis:
 Selaput lender sangat kering
 Status mental tampak lesu
 Nadi cepat
 Tekanan darah mulai menurun
 Oliguria
c. Derajat berat:
Penemuan klinis:
 Selaput lender pecah-pecah
 Mungkin pasien tidak sadar
 Tekanan darah menurun
 Anuria
8. Jelaskan cairan apakah yang tepat diberikan pada pasien dengan shock hypovolemic
Cairan yang tepat diberikan pada pasien shock hypovolemic yaitu:
a. Cairan kristaloid:
 Ringer Asetate
 Nacl 0,9%
 Ringer Laktate
b. Cairan koloid
 Darah
 Albumin
 Gelatin
 Dextran
 HES
9. Sebutkan APD yang digunakan standar perawatan Covid di ICU?
Menurut Standar Pedoman Perlindungan Dokter (PB IDI, 2020), standar APD
perawatan Covid di Ruang ICU adalah:
a. Standar APD Ruang ICU rawat inap non COVID-19, tempat praktik umum dan
kegiatan yang tidak mengandung aerosol, yaitu:
 Penutup kepala
 Masker bedah
 Baju/pakaian jaga
 Sarung tangan lateks
 Pelindung wajah
 Pelindung kaki
b. Standar APD Ruang ICU pada pemeriksaan pasien dengan gejala infeksi
pernapasan, pengambilan spesimen non pernapasan yang tidak menimbulkan
aerosol, ruang perawatan COVID-19, pemeriksaan pencitraan pada
suspek/probable/terkonfirmasi COVID-19, yaitu:
 Penutup kepala
 Pelindung mata dan wajah
 Masker bedah
 Baju/pakaian jaga
 Gown
 Sarung tangan lateks
 Pelindung kaki
c. Standar APD Ruang ICU Covid dengan tindakan operasi pada pasien
suspek/probable/terkonfirmasi COVID-19, kegiatan yang menimbulkan aerosol
(intubasi, ekstubasi, trakeotomi, resusitasi jantung paru, bronkoskopi, pemasangan
NGT, endoskopi gastrointestinal) pada pasien suspek/probable/terkonfirmasi
COVID-19, yaitu:
 Penutup kepala
 Pelindung mata dan wajah (face shield)
 Masker N95 atau ekuivalen
 Baju scrub/pakaian jaga
 Coverall/gown dan apron
 Sarung tangan bedah lateks
 Boots/sepatu karet dengan pelindung sepatu
10. Jelaskan bagaimana sistem keselamatan kerja minimal untuk ICU

Tata Laksana Keselamatan Karyawan


Setiap petugas medis maupun non medis menjalankan prinsip pencegahan infeksi, yaitu:
a. Menganggap bahwa pasien maupun d IRI / ICU nya send IRI / ICU dapat 
menularkan
b. Menggunakan alat pelindung (sarung tangan, kacamata, sepatu boot/alas kaki
tertutup, celemek, masker dll) terutama bila terdapat kontak dengan spesimen pasien
yaitu: urin, darah, muntah, sekret,
c. Melakukan perasat yang aman bagi petugas maupun pasien, sesuai prosedur yang
ada, mis: memasang kateter, menyuntik, menjahit luka, memasang infus, dll .
d. Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum dan sesudah menangani
e. Terdapat tempat sampah infeksius dan non
f. Mengelola alat dengan mengindahkan prinsip sterilitas yaitu :
 Dekontaminasi dengan larutan klorin
 Pencucian dengan sabun
 Pengeringan
g. Menggunakan baju kerja yang
h. Melakukan upaya-upaya medis yang tepat dalam menangani kasus :
 HIV / AIDS (sesuai prinsip pencegahan infeksi).
 Flu burung
i. Kewaspadaan standar karyawan / petugas IRI / ICU  dalam menghadapi penderita
dengan dugaan flu burung adalah :
 Cuci tangan
Cuci tangan dilakukan dibawah air mengalir dengan menggunakan sikat selama
± 5 menit, yaitu dengan menyikat selruh telapak tangan maupun punggung
tangan.
 Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah memeriksa
 Memakai masker N95 atau minimal masker badan
 Menggunakan pelindung wajah / kaca mata goggle (bila diperlukan)
 Menggunakan apron / gaun pelindung
 Menggunakan sarung tangan
 Menggunakan pelindung kaki (sepatu boot)
 Hepatitis B / C (sesuai prinsip pencegahan infeksi)

Anda mungkin juga menyukai