https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Yuliani
Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya Jalan Ketintang
e-mail: yuliani@unesa.ac.id
Abstrak
Pada masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara online diperlukan bahan ajar elektronik yang dapat
memfasilitasi dalam pembelajaran biologi sekaligus melatihkan keterampilan proses sains terintegrasi untuk
memaksimalkan pembelajaran online. Salah satu metode yang menuntun dalam proses penemuan untuk
memfasilitasi ketrampilan proses sains terintegrasi yaitu Guided Discovery (GD). Tujuan penelitian ini adalah
mengembangan bahan ajar untuk menghasilkan e-LKPD berbasis guided discovery untuk melatih
keterampilan proses sains terintegrasi pada materi fotosintesis yang layak berdasarkan validitas, kepraktisan,
dan keefektifan. Penelitian ini mengunakan pengembangan model 4-D yakni Define, Design, Develop, tanpa
Disseminate. Data penelitian yang didapatkan dari pengembangan e-LKPD ini berasal dari hasil telaah,
validasi oleh para ahli, data hasil observasi keterlaksanaan oleh observer, dan data hasil pretest dan posttest
serta data respon peserta didik. Kriteria penilaian untuk validitas dinyatakan valid apabila persentasenya ≥
61%, sedangkan penilaian kepraktisan dinyatakan praktis apabila persentase observasi keterlaksanaan
mencapai ≥ 51% dan dikategorikan efektif berdasarkan ketuntasan indikator keterampilan proses sains
terintegrasi apabila peserta didik mendapat skor tes ≥ 75. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara
deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa e-LKPD yang dikembangkan mendapat persentase
validitas sebesar 98,05% dengan kategori sangat valid. Hasil kepraktisan mendapatkan persentase sebesar
84,77% dengan kategori sangat praktis. Hasil keefektifan mendapatkan beberapa hasil diantaranya ketuntasan
tes keterampilan proses sains terintegrasi sebesar 92%, ketercapaian indikator keterampilan proses sains
terintegrasi sebesar 89,3%, dan respon positif peserta didik terhadap e-LKPD yang dikembangkan sebesar
96,8%. Dengan begitu, e-LKPD yang dihasilkan berdasarkan aspek validitas, kepraktisan dan keefektifan
dinyatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
Kata Kunci: e-LKPD, guided discovery, keterampilan proses sains terintegrasi, fotosintesis.
Abstract
In the online distance learning period, electronic teaching materials that can facilitate learning biology as
well as train integrated science process skills are needed to maximize online learning. One method that guides
the discovery process to facilitate integrated science process skills is Guided Discovery. This study was
conduct to produce e-LKPD based on guided discovery to train integrated science process skills on
photosynthetic material that are feasible based on validity, practicality, and effectiveness. This research used
the 4-D development model namely Define, Design, Develop, without Disseminate. The data were obtained
from the result of reviews, validation by experts, observation of compliance by observers, pretest and posttest
results and also student responses. The assessment criteria for validity were declared valid if the percentage is
≥ 61%, while the practicality assessment is declared practical if the percentage of observations of compliance
reach ≥ 51% and is categorized as effective based on the completeness of the indicators of integrated science
process skills if the student gets a test score of ≥ 75. The data were analyzed using descriptive quantitative
tehnique. The results showed that the developed e-LKPD has a validity percentage of 98.05% with a very valid
category. The practicality results get a percentage of 84.77% with a very practical category. The results of the
effectiveness of obtaining several results include the completeness of the integrated science process skills test
of 92%, the achievement of the integrated science process skills indicator of 89.3%, and the positive response
of students to the developed e-LKPD of 96.8%. That way, the e-LKPD produced based on the aspects of
validity, practicality and effectiveness is declared suitable for use in learning.
Keywords: electronical worksheet, guided discovery, integrated science process skills, photosynthesis.
Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 510
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 511
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Materi yang memerlukan adanya praktikum dalam disesuaikan dengan langkah guided discovery dan
proses pembelajaran salah satunya adalah fotosintesis. indikator KPST. Ditinjau dari indikator pencapaian
Fotosintesis merupakan materi yang kompleks, sehingga kompetensi, langkah guided discovery dan indikator
diperlukan suatu aktivitas peserta didik atau praktikum keterampilan proses sains menunjukkan adanya
untuk menguatkan gagasan konsep yang sudah ada agar keterkaitan, artinya dapat dikatakan bahwa materi dan
materi dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik. metode guided discovery ini mampu memfasilitasi
Ditinjau dari penelitian Ulfa et al (2020) salah satu dilatihkannya KPST dengan dibantu oleh bahan ajar
materi biologi yang menjadi kesulitan guru dan peserta yang mendukung, salah satunya e-LKPD yang di
didik adalah materi fotosintesis yang dibuktikan dengan dalamnya berisi ringkasan materi, pedoman
hasil belajar peserta didik masih rendah dikarenakan aktivitas/praktikum dan soal-soal latihan yang membantu
kurangnya aktivitas peserta didik dalam pembelajaran. mempermudah proses pembelajaran sehingga siswa
Berdasarkan peraturan Permendikbud tahun 2018 materi dapat melakukan praktikum dengan baik dan benar.
fotosintesis pada Kurikulum 2013 termuat dalam KD 4.2 Upaya untuk mengembangkan e-LKPD menjadi
salah satunya yakni menuntut peserta didik untuk lebih inovatif dan berbasis elektronik khususnya pada
menyusun laporan hasil percobaan tentang fotosintesis. materi Fotosintesis, yakni dilakukan dengan
KD 4.2 tersebut tentunya tidak dapat tercapai apabila mengembangkan e-LKPD menjadi tipe Flipbook,
peserta didik tidak melakukan percobaan pada proses dengan begitu halaman e-LKPD dapat dibolak-balik
pembelajarannya. seperti buku. E-LKPD dengan tipe Flipbook yang
Pembelajaran yang berlangsung di Indonesia pada dikembangkan bertujuan untuk menyempurnakan bahan
tahun 2020 hingga saat ini mengalami darurat ajar elektronik yang ada sehingga diharapkan dapat
pendidikan yang diakibatkan oleh adanya pandemi mengakomodasi kegiatan pembelajaran secara interaktif
COVID-19. Dampak dari pandemi COVID-19 salah baik dari segi tampilan maupun konten di dalamnya
satunya yakni terjadinya penutupan sementara semua seperti hyperlink, jelajah website, audio, animasi, dan
lembaga pendidikan yang ada di Indonesia sehingga video (Chandra, 2016). Selain itu, upaya untuk
pembelajaran di Indonesia saat ini menerapkan sistem mengembangkan e-LKPD berbasis flipbook bertujuan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring atau online untuk menarik minat belajar siswa pada saat pembelajan
hingga waktu yang tidak ditentukan. Menurut jarak jauh secara online, dengan begitu siswa dapat turut
Kemendikbud (2020) pembelajaran dari rumah yang aktif dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil
dilaksanakan secara online bertujuan untuk menjadikan belajar peserta didik. Hal tersebut didukung oleh
pembelajaran bermakna bagi peserta didik. Meskipun Septiana (2018) dalam penelitiannya yang
dengan kondisi yang seperti ini, peserta didik harus mengungkapkan penggunaan media Flipbook dapat
memperoleh pembelajaran yang semestinya dan dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar peserta didik.
melatih KPST serta memenuhi KD 4.2 sesuai dengan Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan adanya
tuntutan Kurikulum 2013. Menurut Kemenristek Dikti penelitian pengembangan yang bertujuan untuk
(2016) sumber belajar dalam PJJ adalah bahan ajar menghasilkan e-LKPD berbasis Guided Discovery untuk
berbasis TIK. Pendapat tersebut sesuai dengan melatihkan keterampilan proses sains terintegrasi pada
Kurikulum 2013, dimana dinyatakan bahwa materi Fotosintesis yang layak untuk digunakan pada
pembelajaran harus mengikuti perkembangan zaman, pembelajaran online berdasarkan validitas, kepraktisan
yakni pembelajaran dengan terintegrasi teknologi dan keefektifan. E-LKPD yang dikembangkan didesain
informasi dan komunikasi (Amirullah dan Susilo, 2017). menggunakan software Corel Draw X7 dan Photoshop
Alternatif bahan ajar yang dapat dikembangkan kemudian dikonversi menggunakan software Flip PDF
dalam memfasilitasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yaitu Professional.
dengan mengembangkan bahan ajar elektronik, salah
METODE
satunya yakni Lembar Kegiatan Peserta Didik-
Elektronik (e-LKPD). E-LKPD merupakan lembar Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan
kegiatan peserta didik versi elektronik yang dapat dibuka dengan menggunakan model 4D (Define, Design,
pada layar laptop, handphone, dan portabel lainnya serta Develop, dan Diseminate), tanpa tahap diseminate.
dapat menggabungkan fitur seperti gambar, video, audio, Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2020
hyperlink sehingga memungkinkan adanya interaksi hingga Januari 2021. Tahap pengembangan dilakukan di
antara peserta didik dan guru (Muhammad, 2017). Jurusan Biologi FMIPA UNESA. Terdapat uji coba e-
Kegiatan dalam E-LKPD yang dikembangkan LKPD dengan melibatkan 20 peserta didik kelas XII
SMA Negeri 1 Tarik yang dilaksanakan secara online
Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 512
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
dengan menggunakan WhatsApp Group dan Google Kepraktisan e-LKPD dilaksanakan secara online
meet. melalui google meet dan WhatsApp Group perkelompok,
Pada tahap awal penelitian, yakni tahap define dimana empat observer diminta untuk mengamati
(pendefisian), dimana dalam tahap ini dilakukan analisis aktivitas peserta didik masing-masing mengamati satu
kurikulum, analisis peserta didik, analisis konsep, dan kelompok yang beranggotakan 5 peserta didik pada saat
analisis tugas. Analisis dilakukan menggunakan silabus mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
biologi SMA. e-LKPD berbasis guided discovery. Penilaian
Pada tahap kedua, yakni tahap design (perancangan), kepraktisan ini dilakukan menggunakan lembar
dimana dalam tahap ini dilakukan penyusunan e-LKPD observasi keterlaksanaan e-LKPD yang dinilai dengan
dan desain awal e-LKPD. Tahap ini bertujuan untuk pedoman Skala Guttman 0-1. Skor yang diperoleh dari
merancang e-LKPD dengan menentukan materi yang hasil observasi dihitung skor rata-ratanya, kemudian skor
ada dalam e-LKPD dan menyusun rubrik penilaian untuk rata-rata digunakan untuk menghitung persentase
menilai kegiatan peserta didik pada materi fotosintesis. keterlaksanaan menggunakan rumus berikut:
Pada tahap terakhir, yakni tahap develop
(pengembangan). Tahap ini menghasilkan e-LKPD yang
telah direvisi berdasarkan kritik dan saran oleh validator.
Hasil perhitungan tersebut, kemudian
Langkah-langkah dalam tahap develop (pengembangan)
diinterpretasikan dalam kriteria kepraktisan yang
yang dilakukan, yaitu: Telaah dan revisi e-LKPD,
diadaptasi dari Sugiyono (2016), yaitu e-LKPD
validasi dan revisi e-LKPD, uji coba terbatas, dan revisi
dinyatakan praktis skor apabila persentase
final.
keterlaksanaan mencapai ≥ 51%, dengan kriteria sebagai
Validitas e-LKPD yang dikembangkan ditinjau dari
berikut:
hasil validasi oleh para ahli, yaitu ahli pendidikan dan
Tabel 2. Intrepretasi Kelayakan Kriteria Kepraktisan
ahli materi serta satu guru biologi SMA Negeri 1 Tarik.
Persentase (%) Kriteria interpretasi
Perangkat yang digunakan untuk menentukan kelayakan
76-100 Sangat Praktis
e-LKPD berbasis guided discovery beupa lembar
51-75 Praktis
validasi yang digunakan oleh satu validator ahli materi,
26 – 50 Cukup Praktis
satu validator ahli pendidikan, dan satu validator guru
0 - 25 Kurang Praktis
biologi berdasarkan aspek penyajian, validasi aspek isi,
aspek kebahasaan, kesesuaian langkah Guided Discovery, (Sumber: Sugiyono, 2016)
dan ketercapaian indikator KPST dengan langkah guided Keefektifan e-LKPD yang dikembangan ditinjau dari
discovery. Penilaian validasi menggunakan kriteria Skala penilaian KPST peserta didik dan respon peserta didik
Likert 1-4. Skor validasi yang diperoleh dari tiga setelah kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara
validator dihitung rata-ratanya, kemudian untuk online dengan google meet dimana siswa dihimbau
mengetahui persentase kelayakan e-LKPD yang untuk mengerjakan pretest sebelum melakukan
dikembangkan digunakan rumus berikut: pembelajaran dan mengerjakan posttest setelah
melakukan pembelajaran menggunakan e-LKPD. Skor
yang diperoleh peserta didik pada saat pembelajaran
dihitung skor rata-ratanya menggunakan rumus berikut:
Hasil perhitungan tersebut, kemudian
diinterpretasikan dalam kriteria kelayakan yang
diadaptasi dari Riduwan (2017), yaitu e-LKPD
dinyatakan valid apabila memperoleh skor validitas Hasil analisis data ketuntasan indikator keterampilan
dengan persentase sebesar ≥ 61 % (Tabel 1). proses terintegrasi kemudian diinterpretasikan
Tabel 1. Kritesia Kelayakan ketuntasannya sesuai dengan ketuntasan nilai minimal
Persentase (%) Kriteria interpretasi (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah. Peserta didik
0 - 20 Tidak Valid
yang tergolong tuntas jika mendapat skor tes ≥ 75.
Selanjutnya dihitung persentase peserta didik yang
21 – 40 Kurang Valid
tergolong tuntas baik pretest maupun posttest.
41 - 60 Cukup Valid
Metode yang digunakan untuk mengetahui
61 - 80 Valid peningkatan hasil pengetahuan yaitu gain score dengan
81 - 100 Sangat Valid menggunakan rumus berikut:
(Sumber: Riduwan, 2017)
Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 513
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
1 - 48 Tidak efektif
49 - 61 Kurang efektif
62 - 74 Cukup efektif
75 - 87 Efektif 3. Cover dalam e-LKPD Pada cover dalam e-LKPD
1 1, terdapat gambar
88 - 100 Sangat efektif
percobaan ingenhousz di
(Sumber: Ratumanan dan Laurens, 2011) dalamnya yang
menggambarkan kegiatan
yang terdapat pada e-LKPD
HASIL DAN PEMBAHASAN
1 serta terdapat sekilas
Penelitian ini berhasil mengembanglan bahan ajar informasi mengenai
berupa e-LKPD berbasis guided discovery yang dapat percobaan ingenhousz guna
meningkatkan KPST pada materi fotosintesis kelas XII menambah wawasan peserta
didik.
SMA yang layak berdasarkan validitas, kepraktisan, dan
keefektifan, serta e-LKPD yang sesuai dengan
4. Cover dalam e-LKPD Pada cover dalam e-LKPD
kurikulum 2013. E-LKPD berbasis guided discovery ini 2 2 terdapat gambar daun
dikembangakan dengan metode 4D yang juga berwarna biru kehitaman
disesuaikan dengan pembelajaran online pada masa dan daun berwarna coklat
yang menggambarkan hasil
pandemi Covid-19 ini. Pada proses pengembangan
percobaan sach, sehingga
dengan metode 4-D ini dimulai dari tahap define dapat membantu siswa
(pendefinisian) lalu tahap design (perancangan) hingga dalam mengetahui kegiatan
tahap develop (pengembangan) dengan validasi produk yang akan dilakukan dalam
e-LKPD 2. Selain itu, juga
oleh para ahli, kepraktisan melalui lembar observasi oleh
terdapat sekilas informasi
empat observer, dan keefektifan melalui hasil tes KPST mengenai percobaan sach
berupa pretest-posttest dan respon peserta didik terhadap guna menambah wawasan
e-LKPD. peserta didik.
5. Fitur Bio think Fitur bio think Menyajikan
Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 514
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
No.
Tampilan & Fitur e-
Deskripsi komponen pengumpulan data yakni keterampilan
LKPD mengidentifikasi variabel dan membuat rancangan serta
informasi yang kemudian
dapat diambil judul
melakukan percobaan. Komponen ketiga yaitu
praktikum dan berisi pengolahan data yang di dalamnya disajikan pertanyaan
bacaam data hasil dan peetunjuk untuk membimbing peserta didik dalam
penelitian. Peserta didik memperoleh dan menyajikan data percobaan dengan
diharapkan dapat menyusun
rumusan masalah, hipotesis,
tertata secara sistematis, dengan begitu KPST yang
variabel dan melatih dilatihkan yakni keterampilan memperoleh dan
kemampuan analisis dari menyajikan data. Selanjutnya komponen keempat yaitu
hasil data penelitian dengan pembuktian, dimana di dalamnya disajikan beberapa
adanya fitur ini.
6. Fitur Bio Activity Fitur bio activity ini
pertanyaan yang menghubungkan antara data yang
disajikan dalam bentuk diperoleh dengan teori yang ada, dengan begitu dapat
kegiatan praktikum mandiri. dikatakan bahwa KPST yang dilatihkan adalah
Peserta didik diharapkan keterampilan menganalisis data. Komponen terakhir
dapat menyusun rancangan
praktikum berdasarkan
yaitu kesimpulan yang di dalamnya berisi pertanyaan
artikel yang disajikan dan guna memicu peserta didik untuk membuat simpulan
menganalisis data hasil dari kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan.
praktikum yang telah Salah satu karakteristik e-LKPD yang dikembangkan
dilakukan dengan adanya
fitur ini, selain itu fitur bio
adalah e-LKPD tipe flipbook yang memiliki efek transisi
activity juga menyajikan sehingga dapat dibolak-balik layaknya buku cetak. E-
tayangan video offline dan LKPD dapat dioperasikan menggunakan laptop atau
online dengan smarphone dan dapat diakses secara online atau offline.
menggunakan tautan link
untuk mengganti praktikum
E-LKPD menyajikan video yang bisa diakses secara
yang membutuhkan alat-alat offline dan hyperlink yang dapat digunakan untuk
lab dan menggunakan mengakses laman web yang dituju. E-LKPD ini dapat
bahan-bahan yang sulit digunakan untuk pembelajaran jarak jauh yang
didapatkan.
bermanfaat untuk kondisi pandemi COVID-19 saat ini.
E-LKPD yang telah dikembangkan bertujuan untuk
Hal tersebut didukung oleh Ambarita (2020) pada
memaksimalkan pembelajaran online karena pembatasan
kondisi pandemi ini sebaiknya membuat pembelajaran
sosial di masa pandemi Covid-19 dan telah disesuaikan
yang menarik melalui media pembelajaran berupa bahan
dengan pembelajaran berbasis guided discovery guna
ajar elektronik yang lebih variatif. Pemanfaatan
melatih KPST peserta didik. E-LKPD juga dirancang
teknologi berperan penting dalam pembelajaran jarak
untuk pembelajaran jarak jauh dengan adanya kegiatan
jauh (PJJ) yang sekarang dilaksanakan oleh para peserta
percobaan yang dapat dilakukan di rumah secara mandiri
didik.
menggunakan alat dan bahan yang sederhana sehingga
Pada penelitian ini dilakukan tiga penilaian untuk
menunjang peserta didik lebih memahami materi
menentukan kelayakan produk e-LKPD berbasis guided
pembelajaran terutama submateri Fotosintesis. Aktivitas
discovery, ketiga penilaian tersebut, yakni validasi,
peserta didik dalam e-LKPD ini ditunjukkan dalam lima
kepraktisan, dan keefektifan. Tiga penilaian tersebut
komponen yang berisi langkah guided discovery.
akan dibahas satu-persatu secara runtut.
Pada komponen pertama yaitu stimulasi dan
1. Validasi
identifikasi masalah yang di dalamnya menyajikan
Pada proses validasi, didapatkan hasil telaah dan
sumber bacaan dan gambar sesuai dengan materi guna
validasi oleh para dosen ahli materi maupun ahli
memicu peserta didik dalam merumuskan masalah,
pendidikan dan satu guru Biologi SMAN 1 Tarik. Tahap
dengan begitu KPST yang dilatihkan dalam komponen
pertama dilakukannya telaah dari masing masing
ini, yakni keterampilan merumuskan masalah dan
validator terhadap e-LKPD berbasis guided discovery ini
menyusun hipotesis. Selanjutnya komponen kedua yaitu
yang kemudian hasil telaah tersebut dianalisis secara
pengumpulan data yang di dalamnya disajikan
kualitatif sehingga didapatkan saran-saran yang
pertanyaan yang dapat membimbing peserta didik pada
bertujuan untuk memperbaiki e- LKPD (Herianto, 2020).
proses pengumpulan data dengan menuntun peserta didik
Adapun saran dan masukan yang didapatkan selama
dalam membuat rancangan percobaan berdasarkan alat
telaah oleh validator yang disajikan pada Tabel 6.
dan bahan serta gambar rancangan percobaan yang
Tabel 6. Hasil Saran dan Rrevisi e-LKPD
disajikan, dengan begitu KPST yang dilatihkan dalam
Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 515
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 516
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
komponen pendukung yang sangat berpengaruh dalam Selanjutnya aspek kesesuaian dengan langkah guided
bahan ajar elektronik yaitu gambar dan video percobaan. discovery. E-LKPD berbasis guided discovery ini dapat
Gambar dan video dalam e-LKPD membantu peserta menuntun siswa dalam menemukan konsep materi
didik dalam memvisualisasikan materi fotosintesis dan metabolisme terutama pada submateri fotosintesis. Hal
dapat menyampaikan pesan/isi materi maupun kegiatan ini dikarenakan kegiatan dalam e-LKPD berbasis guided
dalam e-LKPD sehingga peserta didik akan dengan discovery dapat melatih peserta didik untuk melakukan
mudah memproses informasi dengan baik serta kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah pada
mengerjarkan lembar kerja yang tersedia sesuai perintah materi bahasan dengan cara mengaitkan dengan kasus
dengan benar. Sehingga hasil validitas pada aspek yang terjadi di lingkungan sekitar yang mana akan
penyajian termasuk dalam kategori sangat valid dengan menghasilkan pengetahuan, pemahaman masalah serta
nilai sebesar 95,75%. cara untuk menyelesaikan masalah tersebut
Aspek yang dinilai selanjutnya yakni aspek isi. (Mursitaningrum, 2019). Pada aspek langkah metode
Fatmawati (2016) menyatakan bahwa penyusunan guided discovery mendapatkan hasil yang baik, hal
LKPD perlu memerhatikan analisis kurikulum yang tersebut dikarenakan e-LKPD yang dikembangkan
bertujuan agar pengembangan LKPD sesuai dengan mencantumkan langkah guided discovery. Tiap langkah
kompetensi dasar (KD), dan indikator pembelajaran serta guided discovery sudah tersusun dengan baik dalam e-
pokok materi bahasan yang telah ditentukan, dengan LKPD secara runtut dan sudah dijabarkan di
begitu tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan pembahasan tahap pengembangan dalam penelitian ini.
maksimal pada saat pembelajaran jarak jauh seperti saat Hal tersebut menunjukkan bahwa langkah-langkah yang
ini. Aspek isi pada pengembangan e-LKPD ini disajikan dalam e-LKPD telah sesuai dengan langkah-
mendapatkan hasil yang baik. Hasil nilai tersebut langkah guided discovery dan memenuhi kriteria semua
didapatkan dari proses menganalisis kurikulum yang komponen yang harus ada pada pembelajaran
telah diamanatkan KI dan KD mengenai materi menggunakan metode guided discovery. Sehingga aspek
metabolisme kelas XII, namun yang diterapkan pada e- langkah metode guided discovery dinyatakan sangat
LKPD berbasis guided discovery ini yakni KD 4.2 saja. valid dengan persentase skor sebesar 98,25%.
Selanjutnya mengembangkan indikator pencapaian Aspek terakhir yakni aspek ketercapaian indikator
kompetensi dan tujuan pembelajaran. Selain itu, keterampilan proses sains terintegrasi dengan langkah
penelitian ini telah menganalisis peserta didik, konsep, guided discovery. Nugroho (2018) dalam penelitiannya
dan tugas. Sehingga, aspek isi mendapatkan kategori menyatakan bahwa bahan ajar berbasis guided discovery
sangat valid dengan nilai sebesar 97,25%. dapat meningkatkan 6 indikator keterampilan proses
Aspek berikunya yang dinilai yaitu aspek kebahasaan. sains hal ini ditandai dengan adanya peningkatan
Aspek kebahasaan. Kebahasaan adalah salah satu syarat keterampilan proses sains siswa yang signifikan dengan
konstruktif dan syarat utama dalam pembuatan bahan n-gain sebesar 0,383 dan termasuk kategori sedang.
ajar atau e-LKPD dengan berdasarkan Pedoman Umum Langkah guided discovery pada e-LKPD yang
Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan syarat kebahasaan dikembangjan menumbuhkan keterampilan memecahkan
yang mudah dipahami atau efektif dan tidak bermakna masalah oleh peserta didik diantaranya kegiatan
ganda dan bahasa yang mampu memotivasi peserta didik membuat rumusan masalah, membuat hipotesis,
(Rossa, 2019). Di sisi lain, kebahasaan juga merupakan mengklasifikasikan variabel percobaan, merancang dan
faktor penting dalam pembelajaran karena bahasa dalam melakukan percobaan, menganalisis hasil data percobaan
LKPD berfungsi sebagai penghubung atau perantara serta merumuskan kesimpulan yang dilatihkan dalam e-
peserta didik untuk dapat memahami arti dari informasi LKPD. Hal ini menandakan bahwa e-LKPD yang
yang terkandung dalam bahan ajar dan meminimalisir dikembangkan mampu melatihkan setiap indikator
terjadi salah tafsir (Sihafudin, 2020). Pada KPST. Sehingga pada aspek ini dinyatakan dalam
pengembangan e-LKPD ini mendapatkan nilai yang baik. kategori sangat valid dengan persentase skor sebesar
Hal ini dikarenakan dalam e-LKPD yang dikembangkan 99%.
telah sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Peserta didik yang belum terbiasa menggunakan
Indonesia (PUEBI) serta menggunakan bahasa yang KPST secara mandiri membutuhkan bimbingan dari
mudah dipahami dan sesuai oleh peserta didik. Sehingga, guru, sehingga diperlukan e-LKPD berbasis penemuan
aspek kebahasaan mendapatkan kategori sangat valid terbimbing atau guided giscovery. Kegiatan dengan
dengan nilai sebesar 100%. menggunakan metode pembelajaran guided discovery ini
akan memberikan bimbingan kepada peserta didik
Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 517
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
berupa petunjuk baik lisan atau tulisan melalui guru. discovery pada materi fotosintesis baik. Maulidar (2016)
Pernyataan tersebut didukung dengan penelitian menyatakan bahwa metode guided discovery merupakan
Mursitaningrum (2019) yang menyatakan bahwa metode metode pembelajaran dimana siswa diberi stimulasi
guided discovery memiliki langkah kegiatan melalui suatu persoalan yang ada di sekitar kemudian
pembelajaran untuk melahtihan KPST diantaranya yakni peserta didik dibimbing dalam menemukan konsep
penyesuaian, membuat rumusan masalah, memperoleh pengetahuan bagi dirinya melalui seuatu percobaan,
data, mengolah data, pembuktian konsep, dan menarik selain itu di dalamnya peserta didik juga dimotivasi agar
kesimpulan guna memperoleh konsep pengetahuan aktif dalam melakukan percobaan, berpendapat,
dengan bimbingan guru atau teman sebaya. berdiskusi, serta bertanya dan menjawab pertanyaan
2. Kepraktisan sehingga siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran.
Kepraktisan e-LKPD yang dikembangkan pada Hal tersebut mendukung hasil dari observasi
penelitian ini ditinjau berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan yang diperoleh rata-rata persentase
keterlaksanaan e-LKPD. Observasi ini dilakukan oleh keterlaksanaan e-LKPD sebesar 84,77% dan
empat observer pada saat pembelajaran berlangsung dikategorikan praktis. Hal ini menunjukkan bahwa e-
guna mengetahui keterlaksanaan e-LKPD di dalam LKPD yang dikembangkan praktis dan pembelajaran
pembelajaran. Hasil observasi keterlaksanaan e-LKPD berbasis guided discovery memicu peserta didik untuk
dapat dilihat pada Tabel 8. turut aktif dalam mengikuti kegiatan praktikum.
Tabel 8. Hasil observasi keterlaksanaan e-LKPD Pada hasil observasi keterlaksanaan terdapat kegiatan
Terlaksana (Ya) yang mendapatkan persentase keterlaksanaan tertinggi
e- e- dengan nilai persentase sebesar 100% dan 95%, kegiatan
No Kegiatan dalam e-LKPD
LKPD LKPD
tersebut yakni kegiatan melakukan percobaan dan
1 2
1 Peserta didik mengoperasikan e- mengamati video percobaan sach. Hal ini dikarenakan
LKPD dengan baik (tidak ada 70 80 kegiatan tersebut membutuhkan adanya kerjasama dalam
kendala yang berarti) kelompok, sehingga peserta didik dintuntut untuk turut
2 Peserta didik bersama dengan
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Di sisi lain, rasa
anggota kelompok membuat
rumusan masalah berdasarkan
65 70 ingin tahu peserta didik saat melakukan kegiatan
bacaan yang telah disajikan percobaan menjadikan peserta didik antusias dan turut
3 Peserta didik bersama dengan berpartisipasi saat melakukan kegiatan praktikum
anggota kelompok membuat
80 85 (Mursitaningrum, 2019)
hipotesis berdasarkan rumusan
masalah 3. Kkeefektifan
4 Peserta didik bersama dengan Keefektifan e-LKPD berbasis guided discovery yang
anggota kelompok mengidentifikasi 85 90 telah dikembangkan diperoleh dari tes KPST yang
variabel percobaan
berupa pretest & posttest dan respon peserta didik. Tes
5 Peserta didik membaca tabel alat
85 80 KPST dibuat dengan mengembangkan indikator menjadi
dan bahan untuk praktikum
6 Peserta didik mengamati rancangan butir soal yang memenuhi indikator KPST. Respon
80 85
percobaan peserta didik diperoleh dari tanggapan peserta didik
7 Peserta didik menyiapkan alat dan
95 80 setelah menggunakan e-LKPD pada proses pembelajaran.
bahan di rumah masing-masing
8 Peserta didik melakukan kegiatan Penggunaan tes KPST bertujuan untuk mengetahui
praktikum ingenhouzs ataupun 100 95 keefektifan pengalaman belajar yang didapatkan oleh
mengamati video percobaan sach peserta didik. Tes keterampilan ini dilakukan dalam dua
9 Peserta didik memasukkan data
85 90 tahap, yaitu tahap tes sebelum menggunakan e-LKPD
hasil pengamatan kedalam tabel
10 Peserta didik melakukan diskusi atau pretest dan tahap tes setelah menggunakan e-LKPD
untuk menjawab pertanyaan terkait 90 95 atau posttest. Peserta didik dinyatakan tuntas apabila
praktikum yang dilaksanakan skor tes dan ketuntasan indikator sesuai dengan kriteria
11 Peserta didik membuat kesimpulan
85 90 ketuntasan iminimal yang telah ditentukan oleh sekolah,
. secara berkelompok
Rata-rata: 85,45 yaitu mendapat nilai tes ≥ 75. Hasil tes keterampilan
84,09%
% proses sains terintegrasi (KPST) dapat dilihat pada tabel
Rata-rata total: 84,77% 9.
Kategori: Praktis Tabel 9. Hasil Tes Keterampilan Proses Sains
Berdasarkan analisis hasil observasi keterlaksanaan Terintegrasi
e-LKPD berbasis guided discovery oleh para observer Peserta Pretest Posttest N- Kategori
(Tabel 8) menunjukkan bahwa e-LKPD berbasis guided Didik ke- Gain
Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 518
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Peserta Pretest Posttest N- Kategori Ketercapaian indikator KPST juga ditinjau dari
Didik ke- A B A B Gain pretest dan posttest. Ketercapaian indikator dapat dilihat
1 61 TT 69 TT 0,21 Rendah
pada gambar 4.
2 66 TT 80 T 0,41 Sedang
3 54 TT 97 T 0,93 Tinggi
4 66 TT 80 T 0,41 Sedang
5 47 TT 100 T 1 Tinggi
6 66 TT 80 T 0,41 Sedang
7 66 TT 70 TT 0,12 Rendah
8 80 T 97 T 0,85 Tinggi
9 73 TT 100 T 1 Tinggi
10 66 TT 80 T 0,41 Sedang
11 71 TT 94 T 0,79 Tinggi
12 60 TT 100 T 1 Tinggi
13 76 T 93 T 0,71 Tinggi
14 66 TT 80 T 0,41 Sedang
15 86 T 100 T 1 Tinggi
16 76 T 90 T 0,59 Sedang
17 74 TT 93 T 0,73 Tinggi
18 61 TT 100 T 1 Tinggi Gambar 4. Ketercapaian Indikator Keterampilan
19 57 TT 100 T 1 Tinggi Proses Sains Tterintegrasi
20 69 TT 83 T 0,45 Sedang
Keterangan:
Rata-rata 67,05 89,30 0,67
A : Merumuskan masalah
Kategori TT T Sedang B : Menyusun hipotesis
Ketuntasan 20% 90% C : Mengidentifikasi variabel
D : Merancang dan melakukan percobaan
Hasil analisis data hasil tes KPST yang telah
E : Memperoleh dan menyajikan data
dilakukan di SMAN 1 Tarik, terdapat peningkatan
F : Menganalisis data
ketuntasan peserta didik secara individu dengan N-gain
G : Menyimpulkan
sebesar 0,67 dan dikategorikan sedang. Rata-rata nilai 20
Pada hasil tes KPST terjadi peningkatan indikator
peserta didik pada hasil tes pretest hanya sebesar 67,05
KPST dari pretest dan posttest sebesar 22,3%. Hasil ini
dengan kategori tidak tuntas. Rata-rata nilai 20 peserta
selaras dengan pendapat Mursitaningrum (2019) pada
didik pada hasil tes posttest sebesar 89,30 dengan
penelitiannya yang mengatakan bahwa peningkatan pada
kategori tuntas, namun terdapat 2 peserta didik yang
hasil tes dan ketercapaian indikator dikarenakan peserta
dinyatakan tidak tuntas. Ketidaktuntasan 2 peserta didik
didik telah melakukan proses belajar menggunakan e-
pada posttest dikarenakan peserta didik belum terbiasa
LKPD dengan bimbingan dan arahan dari guru sehingga
belajar menemukan konsep secara mandiri pada materi
peserta didik dapat menguasai KPST yang dilatihkan.
yang dianggap rumit. Hal ini didukung oleh pernyataan
Pada hasil tes KPST yang didapatkan, terdapat
Mursitaningrum (2019) dalam penelitiannya, bahwa
ketercapaian indikator mengidentifikasi variabel yang
kesulitan yang dialami peserta didik dalam memahami
lebih tinggi dibandingkan indikator menyusun hipotesis,
konsep materi selama pembelajaran berbasis guided
hal ini dikarenakan banyaknya peserta didik yang salah
discovery ini terjadi karena peserta didik diminta untuk
mengartikan bahwasanya hipotesis merupakan jawaban
menemukan konsep secara mandiri menggunakan e-
atau dugaan sementara atas rumusan masalah, sehingga
LKPD berbasis guided discovery, sehingga perlu
pada saat menjawab hipotesis, peserta didik tidak
pengarahan dari guru dalam mengerjakan setiap tugas
memberikan dugaan sementara dari rumusan masalah
dalam e-LKPD. Hasil tersebut juga dukung oleh
yang telah dibuat, melainkan peserta didik justru
penelitian Syaifullah (2018) Peserta didik akan
menjawab dengan menjelaskan definisi serta suatu
mengalami kesulitan ketika tertinggal dan tidak
konsep pengetahuan dari rumusan masalah yang telah
berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena
mereka buat. Sedangkan pada indikator mengidentifikasi
itu, guru berperan sebagai motivator yang mampu
variabel peserta didik sudah paham kriteria dan definisi
memberi dorongan pada peserta didik agar antusias dan
dari masing-masing variabel, sehingga siswa dapat
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dalam upaya
mengidentifikasi masing-masing variabel dengan baik
memotivasi, diperlukannya analisis terhadap hal-hal
dan benar. Selain itu, hasil pada ketercapaian indikator
yang melatarbelakangi menurunnya hasil belajar peserta
merancang dan melakukan percobaan memperoleh hasil
didik diakibatkan karena ketertinggalan pada saat
tertinggi, hal ini sejalan dengan mengidentifikasi
pembelajaran berlangsung.
Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 519
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
variabel, ketika peserta didik dapat menentukan variabel Ucapan terima kasih disampaikan oleh peneliti kepada
dengan benar maka dapat mempermudah peserta didik kepada Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si., dan Prof. Dr.
dalam merancang dan melakukan suatu percobaan. Endang Susantini, M.Pd. yang telah berkenan menjadi
Kepraktisan juga ditinjau berdasarkan respon peserta penelaah e-LKPD berbasis guided discovery pada materi
didik. Rekapitulasi respon peserta didik dapat dilihat fotosimtesis. Adapun ibu guru SMAN 1 Tarik Sidoarjo
pada tabel 9. yaitu ibu Islamyah M.Pd. yang berkenan menjadi
Tabel 9. Hasil Respon Peserta Didik Terhadap e-LKPD validator e-LKPD ini serta seluruh siswa kelas XII IPA 8
No. Aspek yang dinilai Rerata Kategori SMAN 1 Tarik yang telah terlibat dan berkenan
(%)
berpartisipasi dalam uji coba serta memberikan respon
1. Penyajian 96 Efektif
2. Kebahasaan 92,8 Efektif
terhadap pengembangan e-LKPD berbasis guided
3. Isi discovery pada materi fotosintesis.
- Melatihkan keterampilan
proses sains terintegrasi PENUTUP
- Membantu dalam
memahami materi Eefektif Simpulan
99,6
fotosintesis E-LKPD berbasis guided discovery pada materi
- Membantu siswa turut fotosintesis yang dikembangkan dinyatakan layak untuk
aktif dalam
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan
pembelajaran
memperoleh persentase validasi seluruh aspek sebesar
Rata-rata keseluruhan 96,8 Efektif
98,05% berdasarkan aspek penyajian, aspek isi, aspek
Berdasarkan hasil respon peserta didik, e-LKPD kebahasaan, aspek kesesuaian langkah guided discovery,
yang telah dikembangkan mendapat respon positif dan aspek ketercapaian indikator KPST. Produk e-LKPD
sebesar 96,8% dan dikategorikan sangat baik. Hasil ini juga dinyatakan praktis dengan nilai sebesar 84,77%.
tersebut menunjukkan bahwasanya peserta didik Produk e-LKPD yang dihasilkan dinyatakan efektif dan
menyukai kegiatan pembelajaran menggunakan e-LKPD dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan
yang telah dikembangkan karena kegiatan pembelajaran ketuntasan tes KPST sebesar 92%, ketercapaian
menjadi lebih menyenangkan, e-LKPD memberi indikator KPST sebesar 89,3%, dan respon positif
kemudahan dalam pembelajaran, menarik perhatian peserta didik terhadap e-LKPD yang dikembangkan
peserta didik, memberi kepuasan karena dapat sebesar 96,8%.
melatihkan KPST, dan menjadikan peserta didik lebih
teliti dalam melakukan kegiatan percobaan pada saat Saran
pembelajaran secara daring dari rumah. Hasil terebut Saran yang diajukan peneliti untuk ditindaklanjuti pada
didukung dengan pernyataan Rosidi (2018) yang penelitian selanjutnya yaitu diharapkan adanya penelitian
mengemukakan bahwa penggunaan model guided pada tahap implementasi lebih luas, sehingga e-LKPD
discovery akan membuat pembelajaran menjadi menarik, berbasis guided discovery pada materi fotosintesis bisa
merangsang, dan menyenangkan bagi peserta didik dijadikan sebagai sumber belajar yang efektif untuk
sehingga menghasilkan respon positif. melatih keterampilan proses sains terintegrasi yang
Berdasarkan hasil tes KPST dan respon peserta didik mudah diakses baik oleh guru maupun peserta didik.
terhadap e-LKPD yang telah dikembangkan,
menunjukkan hasil tes dengan kategori tuntas dan hasil DAFTAR PUSTAKA
respon dengan kategori sangat baik. Maka e-LKPD pada
materi fotosintesis yang dikembangkan dinyatakan Amirullah dan Susilo.m2018. Pengembangan Media
efektif digunakan dalam kegiatan pembelajaran secara Pembelajaran Interaktif Pada Konsep Monera
Berbasis Smartphone Android. Wacana Akademia.
daring dan menjadi bahan ajar yang mampu menunjang
Vol 2. No. 1.
pembelajaran berbasis guided discovery serta dapat
melatihkan KPST. Hasil ini sejalan dengan penelitian Chandra, R. 2016. Pengembangan Media Buku Cerita
Bergambar Flipbook untuk Peningkatan Hasil
Nugroho (2018) bahwa bahan ajar berbasis guided
Belajar pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
discovery sangat efektif untuk meningkatkan Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Islam As-Salam
keterampilan proses sains peserta didik, karena bahan di Malang. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana
dalamnya berisi tuntunan langkah-langkah sehingga Malik Ibrahim Malang.
dapat melatihkan KPST peserta didik.
Fatmawati, A. (2016). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Konsep Pencemaran Lingkungan
Ucapan Terima Kasih
Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 520
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 521
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 522