Anda di halaman 1dari 13

BioEdu

Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi


Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK-ELEKTRONIK (E-LKPD)


BERBASIS GUIDED DISCOVERY UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
TERINTEGRASI PADA MATERI FOTOSINTESIS KELAS XII SMA
Development of Guided Discovery Based Electronical Student Worksheet to Train Integrated Science
Process Skill on Photosynthesis Topic of 12th Grade in Senior High School

Devi Nur Melati Fitriasari


Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya Jalan Ketintang
e-mail: devinurmelatifitriasari1013@gmail.com

Yuliani
Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya Jalan Ketintang
e-mail: yuliani@unesa.ac.id

Abstrak
Pada masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara online diperlukan bahan ajar elektronik yang dapat
memfasilitasi dalam pembelajaran biologi sekaligus melatihkan keterampilan proses sains terintegrasi untuk
memaksimalkan pembelajaran online. Salah satu metode yang menuntun dalam proses penemuan untuk
memfasilitasi ketrampilan proses sains terintegrasi yaitu Guided Discovery (GD). Tujuan penelitian ini adalah
mengembangan bahan ajar untuk menghasilkan e-LKPD berbasis guided discovery untuk melatih
keterampilan proses sains terintegrasi pada materi fotosintesis yang layak berdasarkan validitas, kepraktisan,
dan keefektifan. Penelitian ini mengunakan pengembangan model 4-D yakni Define, Design, Develop, tanpa
Disseminate. Data penelitian yang didapatkan dari pengembangan e-LKPD ini berasal dari hasil telaah,
validasi oleh para ahli, data hasil observasi keterlaksanaan oleh observer, dan data hasil pretest dan posttest
serta data respon peserta didik. Kriteria penilaian untuk validitas dinyatakan valid apabila persentasenya ≥
61%, sedangkan penilaian kepraktisan dinyatakan praktis apabila persentase observasi keterlaksanaan
mencapai ≥ 51% dan dikategorikan efektif berdasarkan ketuntasan indikator keterampilan proses sains
terintegrasi apabila peserta didik mendapat skor tes ≥ 75. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara
deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa e-LKPD yang dikembangkan mendapat persentase
validitas sebesar 98,05% dengan kategori sangat valid. Hasil kepraktisan mendapatkan persentase sebesar
84,77% dengan kategori sangat praktis. Hasil keefektifan mendapatkan beberapa hasil diantaranya ketuntasan
tes keterampilan proses sains terintegrasi sebesar 92%, ketercapaian indikator keterampilan proses sains
terintegrasi sebesar 89,3%, dan respon positif peserta didik terhadap e-LKPD yang dikembangkan sebesar
96,8%. Dengan begitu, e-LKPD yang dihasilkan berdasarkan aspek validitas, kepraktisan dan keefektifan
dinyatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
Kata Kunci: e-LKPD, guided discovery, keterampilan proses sains terintegrasi, fotosintesis.

Abstract
In the online distance learning period, electronic teaching materials that can facilitate learning biology as
well as train integrated science process skills are needed to maximize online learning. One method that guides
the discovery process to facilitate integrated science process skills is Guided Discovery. This study was
conduct to produce e-LKPD based on guided discovery to train integrated science process skills on
photosynthetic material that are feasible based on validity, practicality, and effectiveness. This research used
the 4-D development model namely Define, Design, Develop, without Disseminate. The data were obtained
from the result of reviews, validation by experts, observation of compliance by observers, pretest and posttest
results and also student responses. The assessment criteria for validity were declared valid if the percentage is
≥ 61%, while the practicality assessment is declared practical if the percentage of observations of compliance
reach ≥ 51% and is categorized as effective based on the completeness of the indicators of integrated science
process skills if the student gets a test score of ≥ 75. The data were analyzed using descriptive quantitative
tehnique. The results showed that the developed e-LKPD has a validity percentage of 98.05% with a very valid
category. The practicality results get a percentage of 84.77% with a very practical category. The results of the
effectiveness of obtaining several results include the completeness of the integrated science process skills test
of 92%, the achievement of the integrated science process skills indicator of 89.3%, and the positive response
of students to the developed e-LKPD of 96.8%. That way, the e-LKPD produced based on the aspects of
validity, practicality and effectiveness is declared suitable for use in learning.
Keywords: electronical worksheet, guided discovery, integrated science process skills, photosynthesis.

Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 510
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

PENDAHULUAN memahami konsep-konsep yang rumit dan kompleks


serta meningkatkan dalam mengingat (Victoria, 2016).
Pembelajaran biologi merupakan pembelajaran yang
Pada proses penerapan KPST dalam kegiatan
di dalamnya mengajarkan cara memahami dan mencari
pembelajaran memerlukan adanya metode pembelajaran
tahu tentang proses yang terjadi pada tubuh makhluk
yang mendukung. Salah satu metode pembelajaran yang
hidup dan lingkungan secara ilmiah dan sistematis,
mendukung tercapainya indikator KPST dalam
dengan begitu pembelajaran biologi tidak hanya tentang
implementasi, yakni metode guided discovery.
penguasaan konsep, namun juga merupakan suatu proses
Sebagaimana yang dikatakan oleh Rosidi (2016) dalam
penemuan konsep (Tanjung, 2016). Proses menemukan
penelitiannya yang menyatakan bahwa metode
konsep oleh peserta didik dapat diimplementasikan
pembelajaran yang dapat membuat peserta didik turut
melalui kegiatan praktikum yang dapat melatihkan
aktif saat pembelajaran adalah metode guided discovery,
keterampilan proses peserta didik, di sisi lain proses
dengan begitu dapat memicu kemampuan berpikir
menemukan konsep secara mandiri oleh peserta didik
peserta didik dan melatihkan keterampilan proses sains
juga dapat meningkatkan kemampuan mengingat peserta
dalam menjawab suatu permasalahan. Pendapat tersebut
didik (Mursitaningrum, 2019). Proses penemuan konsep
selaras dengan penelitian Sucipta et al (2018) yang
secara mandiri dapat dilakukan dengan implementasi
menyatakan bahwa metode guided discovery adalah
keterampilan proses sains.
metode yang di dalamnya mengutamakan aktivitas
Keterampilan proses sains merupakan pendekatan
peserta didik dalam proses penemuan konsep dengan
yang mengarahkan bahwa dalam proses menemukan
bimbingan guru dan teman sebaya. Pada setiap kegiatan
suatu konsep diperlukan ketrampilan tertentu, yakni
dalam guided discovery, guru berperan sebagai fasilitator
keterampilan dalam mengamati, melakukan percobaan,
dengan membimbing dan memotivasi peserta didik
menganalisis data, dan mengomunikasikan gagasan hasil
dalam menemukan konsep dan fakta melalui suatu
eksperimen. Keterampilan proses sains mengutamakan
percobaan baik secara individu atau kelompok (Riyanto
adanya keterampilan memperoleh pengetahuan melalui
et al, 2017).
suatu percobaan dan mengomunikasikan pengetahuan
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada
yang telah diperoleh. Sebagaimana yang tertera pada
metode guided discovery memiliki keterkaitan dengan
Kurikulum 2013 yang menekankan penerapan
indikator pada keterampilan proses terintegrasi.
keterampilan proses sains (KPS) dalam pembelajaran,
Keterkaitan tersebut, yaitu a) langkah orientasi dan
dikarenakan pada beberapa kompetensi dasar (KD) lebih
identifikasi masalah untuk melatih keterampilan
tepatnya KD 4 pada sebagian besar materi biologi
merumuskan masalah dan menyusun hipotesis; b)
menuntut peserta didik untuk menyajikan laporan
langkah mengumpulkan data untuk melatih keterampilan
praktikum. KPS sebagaimana dimaksud meliputi
mengidentifikasi variabel, merancang penelitian, dan
mengamati, menanya, membuat dugaan sementara atau
melakukan percobaan; c) langkah pengolahan data untuk
hipotesis, melakukan eksperimen, mengolah dan
melatih keterampilan memperoleh dan menyajikan data;
menyajikan data, menyimpulkan, dan menciptakan pada
d) langkah pembuktian untuk melatih keterampilan
suatu pembelajaran (Nuzulia et al, 2017). KPS yang
menganalisis data yang telah diperoleh; dan e) langkah
dapat memenuhi tuntutan Kurikulum 2013 dengan
menarik kesimpulan untuk melatih keterampilan
indikator tersebut yakni keterampilan proses sains
menyimpulkan dan mengomunikasikan konsep yang
terintegrasi (KPST), dimana peserta didik dituntun
telah diperoleh. Langkah-langkah kegiatan tersebut
supaya dapat bereksperimen (Vasmin et al, 2020).
mampu memicu peserta didik untuk berpikir logis dan
Berdasarkan Permendikbud No. 104 Tahun 2014,
sistematis dalam menemukan konsep melalui kegiatan
pada kurikulum 2013 menyatakan bahwa KPST
praktikum. Hal ini membuat peserta didik aktif dalam
memiliki 8 indikator, yang meliputi membuat rumusan
pembelajaran, dengan begitu dapat dinyatakan bahwa
masalah, merumuskan hipotesis, mengidentifikasi
metode yang efektif dan dapat menunjang tercapainya
variabel, merancang eksperimen, melakukan ekperimen,
indikator KPST yakni metode guided discovery
menyajikan data, menganalisis data, dan menyimpulkan.
(Mursitaningrum, 2019). Metode guided discovery ini
Berdasarkan indikator tersebut, dapat dikatakan bahwa
merupakan metode pembelajaran yang di dalamnya
KPST memberikan pengalaman langsung pada peserta
terdapat praktikum yang bertujuan untuk menemukan
didik dalam menemukan suatu konsep, dengan begitu
konsep/pengetahuan dan menuntut siswa belajar aktif
peserta didik dapat terbantu dalam menemukan dan
pada proses pembelajaran.

Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 511
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

Materi yang memerlukan adanya praktikum dalam disesuaikan dengan langkah guided discovery dan
proses pembelajaran salah satunya adalah fotosintesis. indikator KPST. Ditinjau dari indikator pencapaian
Fotosintesis merupakan materi yang kompleks, sehingga kompetensi, langkah guided discovery dan indikator
diperlukan suatu aktivitas peserta didik atau praktikum keterampilan proses sains menunjukkan adanya
untuk menguatkan gagasan konsep yang sudah ada agar keterkaitan, artinya dapat dikatakan bahwa materi dan
materi dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik. metode guided discovery ini mampu memfasilitasi
Ditinjau dari penelitian Ulfa et al (2020) salah satu dilatihkannya KPST dengan dibantu oleh bahan ajar
materi biologi yang menjadi kesulitan guru dan peserta yang mendukung, salah satunya e-LKPD yang di
didik adalah materi fotosintesis yang dibuktikan dengan dalamnya berisi ringkasan materi, pedoman
hasil belajar peserta didik masih rendah dikarenakan aktivitas/praktikum dan soal-soal latihan yang membantu
kurangnya aktivitas peserta didik dalam pembelajaran. mempermudah proses pembelajaran sehingga siswa
Berdasarkan peraturan Permendikbud tahun 2018 materi dapat melakukan praktikum dengan baik dan benar.
fotosintesis pada Kurikulum 2013 termuat dalam KD 4.2 Upaya untuk mengembangkan e-LKPD menjadi
salah satunya yakni menuntut peserta didik untuk lebih inovatif dan berbasis elektronik khususnya pada
menyusun laporan hasil percobaan tentang fotosintesis. materi Fotosintesis, yakni dilakukan dengan
KD 4.2 tersebut tentunya tidak dapat tercapai apabila mengembangkan e-LKPD menjadi tipe Flipbook,
peserta didik tidak melakukan percobaan pada proses dengan begitu halaman e-LKPD dapat dibolak-balik
pembelajarannya. seperti buku. E-LKPD dengan tipe Flipbook yang
Pembelajaran yang berlangsung di Indonesia pada dikembangkan bertujuan untuk menyempurnakan bahan
tahun 2020 hingga saat ini mengalami darurat ajar elektronik yang ada sehingga diharapkan dapat
pendidikan yang diakibatkan oleh adanya pandemi mengakomodasi kegiatan pembelajaran secara interaktif
COVID-19. Dampak dari pandemi COVID-19 salah baik dari segi tampilan maupun konten di dalamnya
satunya yakni terjadinya penutupan sementara semua seperti hyperlink, jelajah website, audio, animasi, dan
lembaga pendidikan yang ada di Indonesia sehingga video (Chandra, 2016). Selain itu, upaya untuk
pembelajaran di Indonesia saat ini menerapkan sistem mengembangkan e-LKPD berbasis flipbook bertujuan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring atau online untuk menarik minat belajar siswa pada saat pembelajan
hingga waktu yang tidak ditentukan. Menurut jarak jauh secara online, dengan begitu siswa dapat turut
Kemendikbud (2020) pembelajaran dari rumah yang aktif dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil
dilaksanakan secara online bertujuan untuk menjadikan belajar peserta didik. Hal tersebut didukung oleh
pembelajaran bermakna bagi peserta didik. Meskipun Septiana (2018) dalam penelitiannya yang
dengan kondisi yang seperti ini, peserta didik harus mengungkapkan penggunaan media Flipbook dapat
memperoleh pembelajaran yang semestinya dan dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar peserta didik.
melatih KPST serta memenuhi KD 4.2 sesuai dengan Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan adanya
tuntutan Kurikulum 2013. Menurut Kemenristek Dikti penelitian pengembangan yang bertujuan untuk
(2016) sumber belajar dalam PJJ adalah bahan ajar menghasilkan e-LKPD berbasis Guided Discovery untuk
berbasis TIK. Pendapat tersebut sesuai dengan melatihkan keterampilan proses sains terintegrasi pada
Kurikulum 2013, dimana dinyatakan bahwa materi Fotosintesis yang layak untuk digunakan pada
pembelajaran harus mengikuti perkembangan zaman, pembelajaran online berdasarkan validitas, kepraktisan
yakni pembelajaran dengan terintegrasi teknologi dan keefektifan. E-LKPD yang dikembangkan didesain
informasi dan komunikasi (Amirullah dan Susilo, 2017). menggunakan software Corel Draw X7 dan Photoshop
Alternatif bahan ajar yang dapat dikembangkan kemudian dikonversi menggunakan software Flip PDF
dalam memfasilitasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yaitu Professional.
dengan mengembangkan bahan ajar elektronik, salah
METODE
satunya yakni Lembar Kegiatan Peserta Didik-
Elektronik (e-LKPD). E-LKPD merupakan lembar Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan
kegiatan peserta didik versi elektronik yang dapat dibuka dengan menggunakan model 4D (Define, Design,
pada layar laptop, handphone, dan portabel lainnya serta Develop, dan Diseminate), tanpa tahap diseminate.
dapat menggabungkan fitur seperti gambar, video, audio, Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2020
hyperlink sehingga memungkinkan adanya interaksi hingga Januari 2021. Tahap pengembangan dilakukan di
antara peserta didik dan guru (Muhammad, 2017). Jurusan Biologi FMIPA UNESA. Terdapat uji coba e-
Kegiatan dalam E-LKPD yang dikembangkan LKPD dengan melibatkan 20 peserta didik kelas XII
SMA Negeri 1 Tarik yang dilaksanakan secara online

Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 512
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

dengan menggunakan WhatsApp Group dan Google Kepraktisan e-LKPD dilaksanakan secara online
meet. melalui google meet dan WhatsApp Group perkelompok,
Pada tahap awal penelitian, yakni tahap define dimana empat observer diminta untuk mengamati
(pendefisian), dimana dalam tahap ini dilakukan analisis aktivitas peserta didik masing-masing mengamati satu
kurikulum, analisis peserta didik, analisis konsep, dan kelompok yang beranggotakan 5 peserta didik pada saat
analisis tugas. Analisis dilakukan menggunakan silabus mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
biologi SMA. e-LKPD berbasis guided discovery. Penilaian
Pada tahap kedua, yakni tahap design (perancangan), kepraktisan ini dilakukan menggunakan lembar
dimana dalam tahap ini dilakukan penyusunan e-LKPD observasi keterlaksanaan e-LKPD yang dinilai dengan
dan desain awal e-LKPD. Tahap ini bertujuan untuk pedoman Skala Guttman 0-1. Skor yang diperoleh dari
merancang e-LKPD dengan menentukan materi yang hasil observasi dihitung skor rata-ratanya, kemudian skor
ada dalam e-LKPD dan menyusun rubrik penilaian untuk rata-rata digunakan untuk menghitung persentase
menilai kegiatan peserta didik pada materi fotosintesis. keterlaksanaan menggunakan rumus berikut:
Pada tahap terakhir, yakni tahap develop
(pengembangan). Tahap ini menghasilkan e-LKPD yang
telah direvisi berdasarkan kritik dan saran oleh validator.
Hasil perhitungan tersebut, kemudian
Langkah-langkah dalam tahap develop (pengembangan)
diinterpretasikan dalam kriteria kepraktisan yang
yang dilakukan, yaitu: Telaah dan revisi e-LKPD,
diadaptasi dari Sugiyono (2016), yaitu e-LKPD
validasi dan revisi e-LKPD, uji coba terbatas, dan revisi
dinyatakan praktis skor apabila persentase
final.
keterlaksanaan mencapai ≥ 51%, dengan kriteria sebagai
Validitas e-LKPD yang dikembangkan ditinjau dari
berikut:
hasil validasi oleh para ahli, yaitu ahli pendidikan dan
Tabel 2. Intrepretasi Kelayakan Kriteria Kepraktisan
ahli materi serta satu guru biologi SMA Negeri 1 Tarik.
Persentase (%) Kriteria interpretasi
Perangkat yang digunakan untuk menentukan kelayakan
76-100 Sangat Praktis
e-LKPD berbasis guided discovery beupa lembar
51-75 Praktis
validasi yang digunakan oleh satu validator ahli materi,
26 – 50 Cukup Praktis
satu validator ahli pendidikan, dan satu validator guru
0 - 25 Kurang Praktis
biologi berdasarkan aspek penyajian, validasi aspek isi,
aspek kebahasaan, kesesuaian langkah Guided Discovery, (Sumber: Sugiyono, 2016)
dan ketercapaian indikator KPST dengan langkah guided Keefektifan e-LKPD yang dikembangan ditinjau dari
discovery. Penilaian validasi menggunakan kriteria Skala penilaian KPST peserta didik dan respon peserta didik
Likert 1-4. Skor validasi yang diperoleh dari tiga setelah kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara
validator dihitung rata-ratanya, kemudian untuk online dengan google meet dimana siswa dihimbau
mengetahui persentase kelayakan e-LKPD yang untuk mengerjakan pretest sebelum melakukan
dikembangkan digunakan rumus berikut: pembelajaran dan mengerjakan posttest setelah
melakukan pembelajaran menggunakan e-LKPD. Skor
yang diperoleh peserta didik pada saat pembelajaran
dihitung skor rata-ratanya menggunakan rumus berikut:
Hasil perhitungan tersebut, kemudian
diinterpretasikan dalam kriteria kelayakan yang
diadaptasi dari Riduwan (2017), yaitu e-LKPD
dinyatakan valid apabila memperoleh skor validitas Hasil analisis data ketuntasan indikator keterampilan
dengan persentase sebesar ≥ 61 % (Tabel 1). proses terintegrasi kemudian diinterpretasikan
Tabel 1. Kritesia Kelayakan ketuntasannya sesuai dengan ketuntasan nilai minimal
Persentase (%) Kriteria interpretasi (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah. Peserta didik
0 - 20 Tidak Valid
yang tergolong tuntas jika mendapat skor tes ≥ 75.
Selanjutnya dihitung persentase peserta didik yang
21 – 40 Kurang Valid
tergolong tuntas baik pretest maupun posttest.
41 - 60 Cukup Valid
Metode yang digunakan untuk mengetahui
61 - 80 Valid peningkatan hasil pengetahuan yaitu gain score dengan
81 - 100 Sangat Valid menggunakan rumus berikut:
(Sumber: Riduwan, 2017)

Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 513
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

E-LKPD yang dihasilkan pada penelitian ini telah


disesuaikan dengan pedoman pengembangan e-LKPD
dan berdasarkan langkah-langkah metode guided
Nilai gain yang diperoleh nantinya akan discovery. Aktivitas peserta didik dalam e-LKPD
diinterpretasikan sesuai dengan kriteria tingkat gain guna disesuaikan dengan tahapan langkah guided discovery
mengetahui peningkatan nilai pretest dan posttest. dimana setiap langkahnya bertujuan untuk melatihkan
Kriteria tingkat gain dapat dilihat pada Tabel 3. KPST. Adapun gambaran produk yang dihasilkan
Tabel 3. Kriteria N-Gain beserta fitur-fiturnya dapat dilihat pada Tabel 5.
N-gain Kategori
Tabel 5. Tampilan dan Fitur e-LKPD yang dihasilkan.
0,70 < g < 1,00 Tinggi Tampilan & Fitur e-
No. Deskripsi
0,30 < g < 0,70 Sedang LKPD
1. Cover utama Pada tampilan ini didesain
0,00 < g < 0,30 Rendah
dengan tampilan yang
(Sumber: Hake, 1999) sederhana dan cukup
Respon peserta didik dianalisis menggunakan angket menarik dimana cover
menampilkan judul materi
dimana peserta didik diminta menjawab pertanyaan yang
(Fotosintesis), strategi
diajukan dengan pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak”. pembelajaran, jenjang
Lembar penilaian menggunakan skala Guttman. Total sekolah. Adapun tampilan
skor yang didapat berdasarkan hasil respon peserta didik cover terdapat gambar
percobaan ingenhousz yang
kemudian dihitung skor rata-ratanya. Hasil perhitungan
menggambarkan proses
tersebut, kemudian diinterpretasikan dalam kriteria fotosintesis.
respon peserta didik yang diadaptasi dari Ratumanan dan 2. Cover dalam Pada tampilan cover dalam
Laurens (2011), yaitu e-LKPD dinyatakan praktis terdapat nama kelompok
apabila memperoleh skor persentase rata-rata > 75% guna memudahkan
pemahaman peserta didik
(Tabel 4). bahwa e-LKPD tersebut
Tabel 4. Kriteria Interpretasi Respon Peserta Didik dikerjakan secara
Skor Rata-rata (%) Kategori berkelompok.

1 - 48 Tidak efektif
49 - 61 Kurang efektif
62 - 74 Cukup efektif
75 - 87 Efektif 3. Cover dalam e-LKPD Pada cover dalam e-LKPD
1 1, terdapat gambar
88 - 100 Sangat efektif
percobaan ingenhousz di
(Sumber: Ratumanan dan Laurens, 2011) dalamnya yang
menggambarkan kegiatan
yang terdapat pada e-LKPD
HASIL DAN PEMBAHASAN
1 serta terdapat sekilas
Penelitian ini berhasil mengembanglan bahan ajar informasi mengenai
berupa e-LKPD berbasis guided discovery yang dapat percobaan ingenhousz guna
meningkatkan KPST pada materi fotosintesis kelas XII menambah wawasan peserta
didik.
SMA yang layak berdasarkan validitas, kepraktisan, dan
keefektifan, serta e-LKPD yang sesuai dengan
4. Cover dalam e-LKPD Pada cover dalam e-LKPD
kurikulum 2013. E-LKPD berbasis guided discovery ini 2 2 terdapat gambar daun
dikembangakan dengan metode 4D yang juga berwarna biru kehitaman
disesuaikan dengan pembelajaran online pada masa dan daun berwarna coklat
yang menggambarkan hasil
pandemi Covid-19 ini. Pada proses pengembangan
percobaan sach, sehingga
dengan metode 4-D ini dimulai dari tahap define dapat membantu siswa
(pendefinisian) lalu tahap design (perancangan) hingga dalam mengetahui kegiatan
tahap develop (pengembangan) dengan validasi produk yang akan dilakukan dalam
e-LKPD 2. Selain itu, juga
oleh para ahli, kepraktisan melalui lembar observasi oleh
terdapat sekilas informasi
empat observer, dan keefektifan melalui hasil tes KPST mengenai percobaan sach
berupa pretest-posttest dan respon peserta didik terhadap guna menambah wawasan
e-LKPD. peserta didik.
5. Fitur Bio think Fitur bio think Menyajikan

Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 514
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

No.
Tampilan & Fitur e-
Deskripsi komponen pengumpulan data yakni keterampilan
LKPD mengidentifikasi variabel dan membuat rancangan serta
informasi yang kemudian
dapat diambil judul
melakukan percobaan. Komponen ketiga yaitu
praktikum dan berisi pengolahan data yang di dalamnya disajikan pertanyaan
bacaam data hasil dan peetunjuk untuk membimbing peserta didik dalam
penelitian. Peserta didik memperoleh dan menyajikan data percobaan dengan
diharapkan dapat menyusun
rumusan masalah, hipotesis,
tertata secara sistematis, dengan begitu KPST yang
variabel dan melatih dilatihkan yakni keterampilan memperoleh dan
kemampuan analisis dari menyajikan data. Selanjutnya komponen keempat yaitu
hasil data penelitian dengan pembuktian, dimana di dalamnya disajikan beberapa
adanya fitur ini.
6. Fitur Bio Activity Fitur bio activity ini
pertanyaan yang menghubungkan antara data yang
disajikan dalam bentuk diperoleh dengan teori yang ada, dengan begitu dapat
kegiatan praktikum mandiri. dikatakan bahwa KPST yang dilatihkan adalah
Peserta didik diharapkan keterampilan menganalisis data. Komponen terakhir
dapat menyusun rancangan
praktikum berdasarkan
yaitu kesimpulan yang di dalamnya berisi pertanyaan
artikel yang disajikan dan guna memicu peserta didik untuk membuat simpulan
menganalisis data hasil dari kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan.
praktikum yang telah Salah satu karakteristik e-LKPD yang dikembangkan
dilakukan dengan adanya
fitur ini, selain itu fitur bio
adalah e-LKPD tipe flipbook yang memiliki efek transisi
activity juga menyajikan sehingga dapat dibolak-balik layaknya buku cetak. E-
tayangan video offline dan LKPD dapat dioperasikan menggunakan laptop atau
online dengan smarphone dan dapat diakses secara online atau offline.
menggunakan tautan link
untuk mengganti praktikum
E-LKPD menyajikan video yang bisa diakses secara
yang membutuhkan alat-alat offline dan hyperlink yang dapat digunakan untuk
lab dan menggunakan mengakses laman web yang dituju. E-LKPD ini dapat
bahan-bahan yang sulit digunakan untuk pembelajaran jarak jauh yang
didapatkan.
bermanfaat untuk kondisi pandemi COVID-19 saat ini.
E-LKPD yang telah dikembangkan bertujuan untuk
Hal tersebut didukung oleh Ambarita (2020) pada
memaksimalkan pembelajaran online karena pembatasan
kondisi pandemi ini sebaiknya membuat pembelajaran
sosial di masa pandemi Covid-19 dan telah disesuaikan
yang menarik melalui media pembelajaran berupa bahan
dengan pembelajaran berbasis guided discovery guna
ajar elektronik yang lebih variatif. Pemanfaatan
melatih KPST peserta didik. E-LKPD juga dirancang
teknologi berperan penting dalam pembelajaran jarak
untuk pembelajaran jarak jauh dengan adanya kegiatan
jauh (PJJ) yang sekarang dilaksanakan oleh para peserta
percobaan yang dapat dilakukan di rumah secara mandiri
didik.
menggunakan alat dan bahan yang sederhana sehingga
Pada penelitian ini dilakukan tiga penilaian untuk
menunjang peserta didik lebih memahami materi
menentukan kelayakan produk e-LKPD berbasis guided
pembelajaran terutama submateri Fotosintesis. Aktivitas
discovery, ketiga penilaian tersebut, yakni validasi,
peserta didik dalam e-LKPD ini ditunjukkan dalam lima
kepraktisan, dan keefektifan. Tiga penilaian tersebut
komponen yang berisi langkah guided discovery.
akan dibahas satu-persatu secara runtut.
Pada komponen pertama yaitu stimulasi dan
1. Validasi
identifikasi masalah yang di dalamnya menyajikan
Pada proses validasi, didapatkan hasil telaah dan
sumber bacaan dan gambar sesuai dengan materi guna
validasi oleh para dosen ahli materi maupun ahli
memicu peserta didik dalam merumuskan masalah,
pendidikan dan satu guru Biologi SMAN 1 Tarik. Tahap
dengan begitu KPST yang dilatihkan dalam komponen
pertama dilakukannya telaah dari masing masing
ini, yakni keterampilan merumuskan masalah dan
validator terhadap e-LKPD berbasis guided discovery ini
menyusun hipotesis. Selanjutnya komponen kedua yaitu
yang kemudian hasil telaah tersebut dianalisis secara
pengumpulan data yang di dalamnya disajikan
kualitatif sehingga didapatkan saran-saran yang
pertanyaan yang dapat membimbing peserta didik pada
bertujuan untuk memperbaiki e- LKPD (Herianto, 2020).
proses pengumpulan data dengan menuntun peserta didik
Adapun saran dan masukan yang didapatkan selama
dalam membuat rancangan percobaan berdasarkan alat
telaah oleh validator yang disajikan pada Tabel 6.
dan bahan serta gambar rancangan percobaan yang
Tabel 6. Hasil Saran dan Rrevisi e-LKPD
disajikan, dengan begitu KPST yang dilatihkan dalam

Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 515
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

No. Saran Hasil Revisi


kebahasaan, kesesuaian e-LKPD dengan langkah guided
disovery, dan ketercapaian indikator keterampilan proses
1 Mengedit tulisan “kerjakan Mengubah warna tulisan sains dengan langkah guided discovery. Tahapan validasi
pretest” agar pemilihan “kerjakan pretes” menjadi ini sangat diperlukan untuk perbaikan yang lebih
warnanya sesuai dengan e- warna hitam dengan
LKPD. background hijau.
mendalam terhadap e-LKPD yang telah dikembangkan
sebelum nantinya akan ditinjau kepraktisan melalui
2 Mengedit ukuran gambar Mengecilkan ukuran gambar
angket respon guru biologi. Hasil penilaian validasi oleh
percobaan gelas karena percobaan gelas menjadi
kurang proporsional dan lebih proporsional. tiga validator disajikan pada Tabel 7.
terlalu besar. Tabel 7. Hasil Validasi e-LKPD berbasis Guided
3 Mengedit cover e-LKPD 1, Mengubah tulisan mengenai
Discovery untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains
seharusnya pada cover keterangan percobaan Terintegrasi
percobaan Ingenhousz tidak Ingenhousz pada cover e- No. Kriteria Rerata Kategori
boleh ditunjukkan hasilnya LKPD 1 dengan mengubah (%)
bahwa percobaan sesuai saran yang telah 1. Aspek Penyajian 95,75 Sangat valid
Ingenhousz bertujuan untuk diberikan oleh dosen 2. Aspek Isi 97,25 Sangat valid
membuktikan bahwa proses validator, yakni menghapus 3. Aspek Kebahasaan 100 Sangat valid
fotosintesis menghasilkan tujuan dari percobaan 4. Aspek Langkah Guided
98,25 Sangat valid
oksigen, karena ini nanti Ingenhousz yang Discovery
yang akan ditemukan sendiri menghasilkan oksigen dan 5. Aspek Ketercapaian
oleh peserta didik, tidak mengganti dengan faktor- Indikator Keterampilan
99 Sangat valid
boleh diberi tahu sebelum faktor yang dibutuhkan Proses Sains Terintegrasi
melakukan percobaan. dalam proses fotosintesis. melalui Guided Discovery
Persentase skor validitas e-LKPD
4 Mengedit tulisan Mengubah tulisan 98,05% Samgat valid
seluruh aspek:
“Bagaimana pengaruh “Bagaimana pengaruh
cahaya terhadap cahaya terhadap Berdasarkan Tabel 7 diperoleh hasil rekapitulasi
pertumbuhan kecambah?” pertumbuhan kecambah?” penilaian validasi e-LKPD secara keseluruhan yaitu
karena cahaya bukanlah menjadi “Bagaimana termasuk kategori sangat valid dengan nilai sebesar
variabel, kurang jelas, yang pengaruh intensitas cahaya
98,05%. Adapun tinjauan dari tiap aspek kelayakan yang
benar “intensitas cahaya” terhadap pertumbuhan
pada petunjuk rumusan kecambah?” pada petunjuk dinilai diantaranya aspek komponen aspek penyajian,
masalah. rumusan masalah. aspek isi, aspek kebahasaan, aspek kesesuaian dengan
5 Mengubah Kompetensi Tampilan materi
langkah guided discovery atau penemuan terbimbing,
Dasar karena e-L e-LKPD metabolisme yang dan aspek ketercapaian indikator keterampilan proses
hanya untuk KD 4.2 saja menjelaskan tentang KD sains dengan langkah guided discovery diperoleh nilai
bukan mengandung KD 3.2. diubah menjadi tujuan berturut turut sebesar 95,75%, 97,25%, 100%, 98,25%
pembelajaran.
dan 99%.
6 Rancangan percobaan Mengubah gambar Khafida (2021) menyatakan pada penelitiannya
memuat beberapa alternatif rancangan percobaan agar
bahwasanya sistematika penyajian dalam e-LKPD harus
variabel manipulasi yang variabel manipulasinya
dicampur yaitu intensitas hanya satu saja, yakni suhu, disajikan secara konsisten, konsep dan alenia yang
cahaya, suhu, dan sehingga peserta didik tidak runtun, serta kebutuhan makna materi yang sesuai.
ketersediaan CO2, sehingga bingung dalam melakukan Adapun pendukung kelayakan penyajian yang meliputi
dapat mengakibatkan peserta suatu percobaan.
gambar, warna, layout, dan design e-LKPD yang
didik bingung karena
banyaknya variabel menarik serta tulisan yang digunakan untuk
manipulasi. menumbuhkan motivasi dan minat peserta didik selama
7 Peserta didik dapat Menambahkan definisi
pembelajaran atas penggunaan e-LKPD yang dihasilkan.
menentukan definisi operasional variabel agar Komponen gambar pada LKPD merupakan suatu hal dua
operasional variabel agar mempermudah siswa dalam dimensi yang secara visual membantu memudahkan
mudah menentukan menentukan cara mengamati peserta didik dalam memahami informasi atau ide secara
bagaimana mengamati variabelnya.
variabelnya.
jelas daripada yang dapat diungkapkan oleh kata-kata
Tahapan berikutnya adalah tahapan penilaian validasi Hariadi (2016). Pada aspek penyajian e-LKPD yang
terhadap produk pembelajaran yaitu e-LKPD berbasis dikembangkan mendapatkan hasil yang baik, hal ini
guided discovery materi Fotosintesis oleh para validator. dikarenakan penyajian dalam e-LKPD yang didesain
Hasil nilai validitas pada e-LKPD ini ditinjau dari lima sesuai tema dan materi Fotosintesis dengan
kelayakan komponen yakni validitas penyajian, isi, pengoperasian e-LKPD yang mudah digunakan dan
tampilan serta layout yang sesuai serta adanya

Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 516
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

komponen pendukung yang sangat berpengaruh dalam Selanjutnya aspek kesesuaian dengan langkah guided
bahan ajar elektronik yaitu gambar dan video percobaan. discovery. E-LKPD berbasis guided discovery ini dapat
Gambar dan video dalam e-LKPD membantu peserta menuntun siswa dalam menemukan konsep materi
didik dalam memvisualisasikan materi fotosintesis dan metabolisme terutama pada submateri fotosintesis. Hal
dapat menyampaikan pesan/isi materi maupun kegiatan ini dikarenakan kegiatan dalam e-LKPD berbasis guided
dalam e-LKPD sehingga peserta didik akan dengan discovery dapat melatih peserta didik untuk melakukan
mudah memproses informasi dengan baik serta kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah pada
mengerjarkan lembar kerja yang tersedia sesuai perintah materi bahasan dengan cara mengaitkan dengan kasus
dengan benar. Sehingga hasil validitas pada aspek yang terjadi di lingkungan sekitar yang mana akan
penyajian termasuk dalam kategori sangat valid dengan menghasilkan pengetahuan, pemahaman masalah serta
nilai sebesar 95,75%. cara untuk menyelesaikan masalah tersebut
Aspek yang dinilai selanjutnya yakni aspek isi. (Mursitaningrum, 2019). Pada aspek langkah metode
Fatmawati (2016) menyatakan bahwa penyusunan guided discovery mendapatkan hasil yang baik, hal
LKPD perlu memerhatikan analisis kurikulum yang tersebut dikarenakan e-LKPD yang dikembangkan
bertujuan agar pengembangan LKPD sesuai dengan mencantumkan langkah guided discovery. Tiap langkah
kompetensi dasar (KD), dan indikator pembelajaran serta guided discovery sudah tersusun dengan baik dalam e-
pokok materi bahasan yang telah ditentukan, dengan LKPD secara runtut dan sudah dijabarkan di
begitu tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan pembahasan tahap pengembangan dalam penelitian ini.
maksimal pada saat pembelajaran jarak jauh seperti saat Hal tersebut menunjukkan bahwa langkah-langkah yang
ini. Aspek isi pada pengembangan e-LKPD ini disajikan dalam e-LKPD telah sesuai dengan langkah-
mendapatkan hasil yang baik. Hasil nilai tersebut langkah guided discovery dan memenuhi kriteria semua
didapatkan dari proses menganalisis kurikulum yang komponen yang harus ada pada pembelajaran
telah diamanatkan KI dan KD mengenai materi menggunakan metode guided discovery. Sehingga aspek
metabolisme kelas XII, namun yang diterapkan pada e- langkah metode guided discovery dinyatakan sangat
LKPD berbasis guided discovery ini yakni KD 4.2 saja. valid dengan persentase skor sebesar 98,25%.
Selanjutnya mengembangkan indikator pencapaian Aspek terakhir yakni aspek ketercapaian indikator
kompetensi dan tujuan pembelajaran. Selain itu, keterampilan proses sains terintegrasi dengan langkah
penelitian ini telah menganalisis peserta didik, konsep, guided discovery. Nugroho (2018) dalam penelitiannya
dan tugas. Sehingga, aspek isi mendapatkan kategori menyatakan bahwa bahan ajar berbasis guided discovery
sangat valid dengan nilai sebesar 97,25%. dapat meningkatkan 6 indikator keterampilan proses
Aspek berikunya yang dinilai yaitu aspek kebahasaan. sains hal ini ditandai dengan adanya peningkatan
Aspek kebahasaan. Kebahasaan adalah salah satu syarat keterampilan proses sains siswa yang signifikan dengan
konstruktif dan syarat utama dalam pembuatan bahan n-gain sebesar 0,383 dan termasuk kategori sedang.
ajar atau e-LKPD dengan berdasarkan Pedoman Umum Langkah guided discovery pada e-LKPD yang
Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan syarat kebahasaan dikembangjan menumbuhkan keterampilan memecahkan
yang mudah dipahami atau efektif dan tidak bermakna masalah oleh peserta didik diantaranya kegiatan
ganda dan bahasa yang mampu memotivasi peserta didik membuat rumusan masalah, membuat hipotesis,
(Rossa, 2019). Di sisi lain, kebahasaan juga merupakan mengklasifikasikan variabel percobaan, merancang dan
faktor penting dalam pembelajaran karena bahasa dalam melakukan percobaan, menganalisis hasil data percobaan
LKPD berfungsi sebagai penghubung atau perantara serta merumuskan kesimpulan yang dilatihkan dalam e-
peserta didik untuk dapat memahami arti dari informasi LKPD. Hal ini menandakan bahwa e-LKPD yang
yang terkandung dalam bahan ajar dan meminimalisir dikembangkan mampu melatihkan setiap indikator
terjadi salah tafsir (Sihafudin, 2020). Pada KPST. Sehingga pada aspek ini dinyatakan dalam
pengembangan e-LKPD ini mendapatkan nilai yang baik. kategori sangat valid dengan persentase skor sebesar
Hal ini dikarenakan dalam e-LKPD yang dikembangkan 99%.
telah sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Peserta didik yang belum terbiasa menggunakan
Indonesia (PUEBI) serta menggunakan bahasa yang KPST secara mandiri membutuhkan bimbingan dari
mudah dipahami dan sesuai oleh peserta didik. Sehingga, guru, sehingga diperlukan e-LKPD berbasis penemuan
aspek kebahasaan mendapatkan kategori sangat valid terbimbing atau guided giscovery. Kegiatan dengan
dengan nilai sebesar 100%. menggunakan metode pembelajaran guided discovery ini
akan memberikan bimbingan kepada peserta didik

Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 517
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

berupa petunjuk baik lisan atau tulisan melalui guru. discovery pada materi fotosintesis baik. Maulidar (2016)
Pernyataan tersebut didukung dengan penelitian menyatakan bahwa metode guided discovery merupakan
Mursitaningrum (2019) yang menyatakan bahwa metode metode pembelajaran dimana siswa diberi stimulasi
guided discovery memiliki langkah kegiatan melalui suatu persoalan yang ada di sekitar kemudian
pembelajaran untuk melahtihan KPST diantaranya yakni peserta didik dibimbing dalam menemukan konsep
penyesuaian, membuat rumusan masalah, memperoleh pengetahuan bagi dirinya melalui seuatu percobaan,
data, mengolah data, pembuktian konsep, dan menarik selain itu di dalamnya peserta didik juga dimotivasi agar
kesimpulan guna memperoleh konsep pengetahuan aktif dalam melakukan percobaan, berpendapat,
dengan bimbingan guru atau teman sebaya. berdiskusi, serta bertanya dan menjawab pertanyaan
2. Kepraktisan sehingga siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran.
Kepraktisan e-LKPD yang dikembangkan pada Hal tersebut mendukung hasil dari observasi
penelitian ini ditinjau berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan yang diperoleh rata-rata persentase
keterlaksanaan e-LKPD. Observasi ini dilakukan oleh keterlaksanaan e-LKPD sebesar 84,77% dan
empat observer pada saat pembelajaran berlangsung dikategorikan praktis. Hal ini menunjukkan bahwa e-
guna mengetahui keterlaksanaan e-LKPD di dalam LKPD yang dikembangkan praktis dan pembelajaran
pembelajaran. Hasil observasi keterlaksanaan e-LKPD berbasis guided discovery memicu peserta didik untuk
dapat dilihat pada Tabel 8. turut aktif dalam mengikuti kegiatan praktikum.
Tabel 8. Hasil observasi keterlaksanaan e-LKPD Pada hasil observasi keterlaksanaan terdapat kegiatan
Terlaksana (Ya) yang mendapatkan persentase keterlaksanaan tertinggi
e- e- dengan nilai persentase sebesar 100% dan 95%, kegiatan
No Kegiatan dalam e-LKPD
LKPD LKPD
tersebut yakni kegiatan melakukan percobaan dan
1 2
1 Peserta didik mengoperasikan e- mengamati video percobaan sach. Hal ini dikarenakan
LKPD dengan baik (tidak ada 70 80 kegiatan tersebut membutuhkan adanya kerjasama dalam
kendala yang berarti) kelompok, sehingga peserta didik dintuntut untuk turut
2 Peserta didik bersama dengan
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Di sisi lain, rasa
anggota kelompok membuat
rumusan masalah berdasarkan
65 70 ingin tahu peserta didik saat melakukan kegiatan
bacaan yang telah disajikan percobaan menjadikan peserta didik antusias dan turut
3 Peserta didik bersama dengan berpartisipasi saat melakukan kegiatan praktikum
anggota kelompok membuat
80 85 (Mursitaningrum, 2019)
hipotesis berdasarkan rumusan
masalah 3. Kkeefektifan
4 Peserta didik bersama dengan Keefektifan e-LKPD berbasis guided discovery yang
anggota kelompok mengidentifikasi 85 90 telah dikembangkan diperoleh dari tes KPST yang
variabel percobaan
berupa pretest & posttest dan respon peserta didik. Tes
5 Peserta didik membaca tabel alat
85 80 KPST dibuat dengan mengembangkan indikator menjadi
dan bahan untuk praktikum
6 Peserta didik mengamati rancangan butir soal yang memenuhi indikator KPST. Respon
80 85
percobaan peserta didik diperoleh dari tanggapan peserta didik
7 Peserta didik menyiapkan alat dan
95 80 setelah menggunakan e-LKPD pada proses pembelajaran.
bahan di rumah masing-masing
8 Peserta didik melakukan kegiatan Penggunaan tes KPST bertujuan untuk mengetahui
praktikum ingenhouzs ataupun 100 95 keefektifan pengalaman belajar yang didapatkan oleh
mengamati video percobaan sach peserta didik. Tes keterampilan ini dilakukan dalam dua
9 Peserta didik memasukkan data
85 90 tahap, yaitu tahap tes sebelum menggunakan e-LKPD
hasil pengamatan kedalam tabel
10 Peserta didik melakukan diskusi atau pretest dan tahap tes setelah menggunakan e-LKPD
untuk menjawab pertanyaan terkait 90 95 atau posttest. Peserta didik dinyatakan tuntas apabila
praktikum yang dilaksanakan skor tes dan ketuntasan indikator sesuai dengan kriteria
11 Peserta didik membuat kesimpulan
85 90 ketuntasan iminimal yang telah ditentukan oleh sekolah,
. secara berkelompok
Rata-rata: 85,45 yaitu mendapat nilai tes ≥ 75. Hasil tes keterampilan
84,09%
% proses sains terintegrasi (KPST) dapat dilihat pada tabel
Rata-rata total: 84,77% 9.
Kategori: Praktis Tabel 9. Hasil Tes Keterampilan Proses Sains
Berdasarkan analisis hasil observasi keterlaksanaan Terintegrasi
e-LKPD berbasis guided discovery oleh para observer Peserta Pretest Posttest N- Kategori
(Tabel 8) menunjukkan bahwa e-LKPD berbasis guided Didik ke- Gain

Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 518
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

Peserta Pretest Posttest N- Kategori Ketercapaian indikator KPST juga ditinjau dari
Didik ke- A B A B Gain pretest dan posttest. Ketercapaian indikator dapat dilihat
1 61 TT 69 TT 0,21 Rendah
pada gambar 4.
2 66 TT 80 T 0,41 Sedang
3 54 TT 97 T 0,93 Tinggi
4 66 TT 80 T 0,41 Sedang
5 47 TT 100 T 1 Tinggi
6 66 TT 80 T 0,41 Sedang
7 66 TT 70 TT 0,12 Rendah
8 80 T 97 T 0,85 Tinggi
9 73 TT 100 T 1 Tinggi
10 66 TT 80 T 0,41 Sedang
11 71 TT 94 T 0,79 Tinggi
12 60 TT 100 T 1 Tinggi
13 76 T 93 T 0,71 Tinggi
14 66 TT 80 T 0,41 Sedang
15 86 T 100 T 1 Tinggi
16 76 T 90 T 0,59 Sedang
17 74 TT 93 T 0,73 Tinggi
18 61 TT 100 T 1 Tinggi Gambar 4. Ketercapaian Indikator Keterampilan
19 57 TT 100 T 1 Tinggi Proses Sains Tterintegrasi
20 69 TT 83 T 0,45 Sedang
Keterangan:
Rata-rata 67,05 89,30 0,67
A : Merumuskan masalah
Kategori TT T Sedang B : Menyusun hipotesis
Ketuntasan 20% 90% C : Mengidentifikasi variabel
D : Merancang dan melakukan percobaan
Hasil analisis data hasil tes KPST yang telah
E : Memperoleh dan menyajikan data
dilakukan di SMAN 1 Tarik, terdapat peningkatan
F : Menganalisis data
ketuntasan peserta didik secara individu dengan N-gain
G : Menyimpulkan
sebesar 0,67 dan dikategorikan sedang. Rata-rata nilai 20
Pada hasil tes KPST terjadi peningkatan indikator
peserta didik pada hasil tes pretest hanya sebesar 67,05
KPST dari pretest dan posttest sebesar 22,3%. Hasil ini
dengan kategori tidak tuntas. Rata-rata nilai 20 peserta
selaras dengan pendapat Mursitaningrum (2019) pada
didik pada hasil tes posttest sebesar 89,30 dengan
penelitiannya yang mengatakan bahwa peningkatan pada
kategori tuntas, namun terdapat 2 peserta didik yang
hasil tes dan ketercapaian indikator dikarenakan peserta
dinyatakan tidak tuntas. Ketidaktuntasan 2 peserta didik
didik telah melakukan proses belajar menggunakan e-
pada posttest dikarenakan peserta didik belum terbiasa
LKPD dengan bimbingan dan arahan dari guru sehingga
belajar menemukan konsep secara mandiri pada materi
peserta didik dapat menguasai KPST yang dilatihkan.
yang dianggap rumit. Hal ini didukung oleh pernyataan
Pada hasil tes KPST yang didapatkan, terdapat
Mursitaningrum (2019) dalam penelitiannya, bahwa
ketercapaian indikator mengidentifikasi variabel yang
kesulitan yang dialami peserta didik dalam memahami
lebih tinggi dibandingkan indikator menyusun hipotesis,
konsep materi selama pembelajaran berbasis guided
hal ini dikarenakan banyaknya peserta didik yang salah
discovery ini terjadi karena peserta didik diminta untuk
mengartikan bahwasanya hipotesis merupakan jawaban
menemukan konsep secara mandiri menggunakan e-
atau dugaan sementara atas rumusan masalah, sehingga
LKPD berbasis guided discovery, sehingga perlu
pada saat menjawab hipotesis, peserta didik tidak
pengarahan dari guru dalam mengerjakan setiap tugas
memberikan dugaan sementara dari rumusan masalah
dalam e-LKPD. Hasil tersebut juga dukung oleh
yang telah dibuat, melainkan peserta didik justru
penelitian Syaifullah (2018) Peserta didik akan
menjawab dengan menjelaskan definisi serta suatu
mengalami kesulitan ketika tertinggal dan tidak
konsep pengetahuan dari rumusan masalah yang telah
berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena
mereka buat. Sedangkan pada indikator mengidentifikasi
itu, guru berperan sebagai motivator yang mampu
variabel peserta didik sudah paham kriteria dan definisi
memberi dorongan pada peserta didik agar antusias dan
dari masing-masing variabel, sehingga siswa dapat
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dalam upaya
mengidentifikasi masing-masing variabel dengan baik
memotivasi, diperlukannya analisis terhadap hal-hal
dan benar. Selain itu, hasil pada ketercapaian indikator
yang melatarbelakangi menurunnya hasil belajar peserta
merancang dan melakukan percobaan memperoleh hasil
didik diakibatkan karena ketertinggalan pada saat
tertinggi, hal ini sejalan dengan mengidentifikasi
pembelajaran berlangsung.

Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 519
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

variabel, ketika peserta didik dapat menentukan variabel Ucapan terima kasih disampaikan oleh peneliti kepada
dengan benar maka dapat mempermudah peserta didik kepada Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si., dan Prof. Dr.
dalam merancang dan melakukan suatu percobaan. Endang Susantini, M.Pd. yang telah berkenan menjadi
Kepraktisan juga ditinjau berdasarkan respon peserta penelaah e-LKPD berbasis guided discovery pada materi
didik. Rekapitulasi respon peserta didik dapat dilihat fotosimtesis. Adapun ibu guru SMAN 1 Tarik Sidoarjo
pada tabel 9. yaitu ibu Islamyah M.Pd. yang berkenan menjadi
Tabel 9. Hasil Respon Peserta Didik Terhadap e-LKPD validator e-LKPD ini serta seluruh siswa kelas XII IPA 8
No. Aspek yang dinilai Rerata Kategori SMAN 1 Tarik yang telah terlibat dan berkenan
(%)
berpartisipasi dalam uji coba serta memberikan respon
1. Penyajian 96 Efektif
2. Kebahasaan 92,8 Efektif
terhadap pengembangan e-LKPD berbasis guided
3. Isi discovery pada materi fotosintesis.
- Melatihkan keterampilan
proses sains terintegrasi PENUTUP
- Membantu dalam
memahami materi Eefektif Simpulan
99,6
fotosintesis E-LKPD berbasis guided discovery pada materi
- Membantu siswa turut fotosintesis yang dikembangkan dinyatakan layak untuk
aktif dalam
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan
pembelajaran
memperoleh persentase validasi seluruh aspek sebesar
Rata-rata keseluruhan 96,8 Efektif
98,05% berdasarkan aspek penyajian, aspek isi, aspek
Berdasarkan hasil respon peserta didik, e-LKPD kebahasaan, aspek kesesuaian langkah guided discovery,
yang telah dikembangkan mendapat respon positif dan aspek ketercapaian indikator KPST. Produk e-LKPD
sebesar 96,8% dan dikategorikan sangat baik. Hasil ini juga dinyatakan praktis dengan nilai sebesar 84,77%.
tersebut menunjukkan bahwasanya peserta didik Produk e-LKPD yang dihasilkan dinyatakan efektif dan
menyukai kegiatan pembelajaran menggunakan e-LKPD dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan
yang telah dikembangkan karena kegiatan pembelajaran ketuntasan tes KPST sebesar 92%, ketercapaian
menjadi lebih menyenangkan, e-LKPD memberi indikator KPST sebesar 89,3%, dan respon positif
kemudahan dalam pembelajaran, menarik perhatian peserta didik terhadap e-LKPD yang dikembangkan
peserta didik, memberi kepuasan karena dapat sebesar 96,8%.
melatihkan KPST, dan menjadikan peserta didik lebih
teliti dalam melakukan kegiatan percobaan pada saat Saran
pembelajaran secara daring dari rumah. Hasil terebut Saran yang diajukan peneliti untuk ditindaklanjuti pada
didukung dengan pernyataan Rosidi (2018) yang penelitian selanjutnya yaitu diharapkan adanya penelitian
mengemukakan bahwa penggunaan model guided pada tahap implementasi lebih luas, sehingga e-LKPD
discovery akan membuat pembelajaran menjadi menarik, berbasis guided discovery pada materi fotosintesis bisa
merangsang, dan menyenangkan bagi peserta didik dijadikan sebagai sumber belajar yang efektif untuk
sehingga menghasilkan respon positif. melatih keterampilan proses sains terintegrasi yang
Berdasarkan hasil tes KPST dan respon peserta didik mudah diakses baik oleh guru maupun peserta didik.
terhadap e-LKPD yang telah dikembangkan,
menunjukkan hasil tes dengan kategori tuntas dan hasil DAFTAR PUSTAKA
respon dengan kategori sangat baik. Maka e-LKPD pada
materi fotosintesis yang dikembangkan dinyatakan Amirullah dan Susilo.m2018. Pengembangan Media
efektif digunakan dalam kegiatan pembelajaran secara Pembelajaran Interaktif Pada Konsep Monera
Berbasis Smartphone Android. Wacana Akademia.
daring dan menjadi bahan ajar yang mampu menunjang
Vol 2. No. 1.
pembelajaran berbasis guided discovery serta dapat
melatihkan KPST. Hasil ini sejalan dengan penelitian Chandra, R. 2016. Pengembangan Media Buku Cerita
Bergambar Flipbook untuk Peningkatan Hasil
Nugroho (2018) bahwa bahan ajar berbasis guided
Belajar pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
discovery sangat efektif untuk meningkatkan Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Islam As-Salam
keterampilan proses sains peserta didik, karena bahan di Malang. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana
dalamnya berisi tuntunan langkah-langkah sehingga Malik Ibrahim Malang.
dapat melatihkan KPST peserta didik.
Fatmawati, A. (2016). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Konsep Pencemaran Lingkungan
Ucapan Terima Kasih

Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 520
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

Menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Mursitaningrum, R, & Yuliani. 2019. Keefektifan


Masalah Untuk SMA Kelas X. Edu Sains. Vol. 4(2), LKPD Berbasis Guided Discovery Untuk
hal: 94-103. Melatihkan Keterampilan Proses Sains Terintegrasi
Pada Materi Fotosintesis. Jurnal BioEdu. ISSN:
Hake, R. R. 1999. Analyzing Change/Gain Scores.
2302-9528 Vol. 8 No.3.
American Education Research Association’s
Division D, Measurement and Research Nuzulia, Adlim, & Nnurmalah, C. 2017. Relevnsi
Methodology. Kurikulum dan Keterampilan Proses Sains
Terintegrasi Mahasiswa Kimia, Fisika, Biologi, dan
Hariadi, A. 2016. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis
Matematika. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia,
Gambar Proses dalam Pembelajaran IPA SMP.
Vol. 05, No 01, (hal 120-126).
Jurnal Pembelajaran Fisika, 4(5):433-441.
Riduwan, R., & Sunarto., S. 2017. Pengantar Statistika
Herianto, I. 2020. Validitas dan Keefektifan Lembar
untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi,
Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Contextual
Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Teaching and Learning (CTL) pada Materi
Psikotropika untuk Melatihkan Kemampuan Literasi Riyanto, Susantini, E., & Rahayu, Y., S. 2017.
Sains Siswa SMA. Jurnal Bioedu. Vol 9, No. 1. “Pengembangan perangkat Pembelajaran Biologi
Materi Enzim berbasis Metode Guided Discovery
Kemendikbud. (2017). Panduan Implementasi
Learning untuk Melatih Keterampilan Berpikir
Kecakapan Abad 21 Kurikulum 2013 di Sekolah
Kritis”. Jurnal Penelitian Pendidikan Sains. Vol. 3
Menengah Atas. Jakarta: Kementerian Pendidikan
No. 1: 269–273.
dan Kebudayaan Indonesia
Rosidi, Irsyad. 2016. “Pengembangan Lembar Kegiatan
Kemendikbud. (2020). Pelaksanaan Kebijakan
Siswa Berorientasi Pembelajaran Penemuan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran
Terbimbing (Guided Discovery Learning) untuk
Coronavirus Disease (Covid- 1 9) Revisi ke-5.
Melatihkan Keterampilan Proses Sains”. Jurnal
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pena Sains Vol. 3 No. 1. h. 50-60.
Indonesia
Rossa, W & Susantini, E. 2019. Validitas
Kemenristek Dikti (2016). Panduan Pelaksanaan PJJ
Pengembangan LKS Berbasis CTL pada Materi
2016. Jakarta: Kementerian Riset, Teknologi, dan
Ekosistem untuk Melatihkan Keterampilan Proses
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Sains Siswa Kelas X SMA. Jurnal BioEdu. Vol. 9,
Kementrian Kesehatan R1 (2020). Pedoman No. 3
Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease
Septiana, B., Indana, S., & Bashri, A. 2018. The
(COVID-19). Jakarta: Kemenkes RI.
Validity and Practicality of E-Book Flipbook-Based
Khafida, I.L., & Ismono. 2021. Pengembangan LKPD On Tissues Structure and Organ Function of Plant In
Inkuiri Berbasis Hands-On & Minds-On Activity 11th Grades High School Material. Jurnal BioEdu.
untuk Meningkatkan HOTS pada Materi Laju Vol 7 (2)
Reaksi. UNESA Journal of Chemical Education, Vol.
Sihafudin, A. 2020. Validitas dan Keefektifan LKPD
4, No.2, pp. 163-171.
Pembuatan Virgin Coconut Oil Secara Enzimatis
Maulidar, N., Yusrizal, dan Halim, A. 2016. Pengaruh Berbasis PBL Untuk Melatihkan Keterampilan
Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery Proses Sains Pada Materi Bioteknologi. Jurnal
Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep dan BioEdu,9(1)
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP Pada
Soewondo, A., & Yuliana, Y. 2019. Efektivitas Lembar
Materi Kemagnetan. Jurnal Pendidikan Sains
Kerja Siswa Berbasis CTL pada Materi Transportasi
Indonesia, Vol. 04, No. 02, hlm 69-75.
Membrane untuk Memfasilitasi Kemampuan
Nugroho, M., Prayitno B., & Masykuri, M. 2018. Berpikir Kritis Siswa. Jurnal BioEdu. Vol 8 (3)
Pengembangan Modul IPA Berbasis Guided
Sucipta, Ahman, E., & Budiwati, N. 2018. “Metode
Discovery Learning (GDL) Dengan Tema
Guided Discovery Learning terhadap Tingkat
Fotosintesis Untuk Meningkatkan Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa Dilihat dari Motivasi Belajar”.
Proses Sains Siswa SMP/MTs Kelas VIII SMP Al
Indonesian Journal of Economics Education, Vol. 1
Ma’rufiyah Tempuran. Jurnal Inkuiri. ISSN: 2252-
No. 1. h. 2.
7893, Vol. 7, No. 1, (hal 151-1).
Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Muhammad, M., Rahadian, D., & Safitri, E.R. (2017).
Bandung: CV Alfabeta.
Penggunaan digital book berbasis android untuk
meningkatkan motivasi dan keterampilan membaca Syaifullah. 2018. Peran Guru Dalam Meningkatkan
pada pelajaran bahasa arab. Pedagogia: Jurnal Ilmu Motivasi Belajar Siswa di SMPN 2 Wera Kabupaten
Pendidikan. Vol. 15(2), hal: 170-182.

Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 521
BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 3 Tahun 2021 Hal: 510-522

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

Bima Tahun Pelajaran 2017/2018. EduSociata


Jurnal Pendidikan Sosiologi. Vol. 2 No. 1.
Tanjung, Indayana. 2016. Guru dan Strategi Inkuiri
dalam Pembelajaran Biologi. Jurnal Tarbiyah. ISSN:
0854-2627, Vol. 23, No. 1, (hal 66).
Ulfa, K., Suprianto, B., dan Anggraini, Sri. 2020.
Validitas Pengembangan Strategi Pembelajaran
PPDP pada Materi Fotosintesis untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Kelas XII SMA di Kota Palembang.
Jurnal Bioilmi. P-ISSN 2503-4561 & E-ISSN 2527-
3760. Vol 6. No. 1.
Vasmin, M. E., Syafriati, Y. M., Sada, & Nurfadilah.
2020. Analisis Faktor Kesulitan Peserta Didik
Dalam Proses Ppembelajaran Biologi Pada
Implementasi Kurikulum 2013.
Victoria, P. M. R. 2016. Peran Pendekatan
Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran IPA.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan. 73-81.
Jayapura: Magister Manajemen Pendidikan
Universitas Cenderawasih.

Fitriasari, Devi NurMelati & Yuliani: Pengembangan e-LKPD Materi Fotosintesis 522

Anda mungkin juga menyukai