Anda di halaman 1dari 4

A. Betulkah puisi lama selalu mengandung rima? Buktikan dan diskusikan!

Puisi lama adalah puisi yang lebih terikat oleh berbagai aturan daripada
puisi baru apalagi modern, karena pada masa itu masyarakat cenderung
statis dan bersifat kolektif. Untuk membuktikan bahwa puisi lama selalu
mengandung rima, mari simak contoh puisi lama di bawah ini.
1) Pantun
Berlari cepat mengejar waktu
Terlambat sudah tertinggal kereta
Pendidikan itu harus nomor satu
Bagi kemajuan bangsa kita
Contoh pantun bersajak silang dengan rima a-b-a-b.

2) Karmina
Ikan lele beli di pasar
Persoalan sepele jangan diumbar
Karmina berbeda dengan pantun, karmina hanya memiliki dua larik. Jika
diperhatikan contoh karmina di atas, karmina juga memiliki rima tengah
bukan pada akhirannya saja. Dengan demikian rima pada karmina sama
dengan pantun yaitu a-b-a-b

3) Gurindam
Barang siapa mencari ilmu
Maka carilah ke para guru
Rima dalam gurindam adalah a-a karena gurindam hanya memiliki 2 larik
dalam satu bait, keduanya merupakan isi.

4) Syair
SYAIR PERAHU
(karya Hamzah Fansuri)

Inilah gerangan suatu madah,


mengarangkan syair terlalu indah,
membetuli jalan tempat berpindah,
Di sanalah i`tikat diperbetuli sudah.

Wahai muda, kenali dirimu,


inilah perahu tamsil tubuhmu,
tiadalah berapa lama hidupmu,
ke akhirat jua kekal diammu.

Hai muda arif-budiman,


hasilkan kemudi dengan pedoman,
alat perahumu jua kerjakan,
itulah jalan membetuli insan.

Perteguh jua alat perahumu,


hasilkan bekal air dan kayu,
dayung mengayuh taruh di situ,
supaya laju perahumu itu.
(Puisi Lama, 1985: 71)
Berdasarkan contoh di atas sayir memiliki 4 larik pada setiap bait. Syair di
atas memiliki rima a-a-a-a-a-a pada setiap baitnya.

5) Bidal
Ada budi ada talas, ada budi ada balas.
Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlewati.
Bidal memiliki beberapa jenis seperti ungkapan, peribahasa, tamsil, ibarat,
pepatah, dan pameo. Bidal juag memiliki irama dan rima.

6) Talibun
Di kala mendung mulai menyapa
Rintik hujan mulai bersiap
Pelangi pun telah menyemburat
Jika hendak beroleh surga
Buat amal soleh padat merayap
Tinggalkan semua hal maksiat

Contoh di atas adalah talibun 6 baris. Talibun mirip seperti seperti pantun
namun bisa memiliki lebih dari 4 baris asalkan genap. Rima talibun adalah
abc-abc atau abcd-abcd. Rima pada contoh talibun di atas adalah abc-abc.

7) Seloka

seloka 12 baris:
Cendawan berduri robekkan kain
Ambil tambang diikat sebelah
Pikirkan diri yang belum kawin
Adakah kumbang bersedia singgah
Ambil tambang diikat sebelah
Robek menganga si kain perca
Adakah kumbang bersedia singgah
Taman bunga mekar ceria
Robek menganga si kain perca
Buat tambalan kain pengganti
Taman bunga mekar ceria
Sudah tentukan si hari jadi

Contoh seloka di atas memiliki rima a-b-a-b.

8) Mantra

Mantera
(karya Sutardji Calzoum Bachri)

Lima percik mawar


Tujuh sayap merpati
Sesayat langit perih
Dicabik puncak gunung
Sebelas duri sepi
Dalam dupa rupa
Tiga menyan luka
Mangasapi duka

Puah!
Kau jadi kau
Kasihku

Mantra bersifat mistis dan mengandung kekuatan gaib. Mantra juga


mengandung rima dan irama.
Berdasarkan contoh dari 8 jenis puisi lama di atas, dapat kita ambil
kesimpulan bahwa puisi lama memang selalu mengandung rima.

B. Mengapa puisi baru jarang bahkan tidak diajarkan di sekolah?


Pembelajaran puisi memang lebih banyak melibatkan puisi lama, seperti
pantun, gurindam, dan peribahasa. Puisi baru meski juga diajarkan namun
tidak sebanyak puisi lama bobotnya. Menurut saya hal tersebut karena puisi
lama memiliki banyak jenis dengan aturan yang jelas dan terikat sehingga
materinya lebih mudah untuk dipisah seperti materi bidal (peribahasa,
ungkapan, pepatah), pantun, dan gurindam, untuk puisi lama lainnya masih
jarang diajarkan. Sedangkan puisi baru diajarkan secara umum bukan
berdasarkan jenisnya.

C. Dalam jenis puisi, apa persamaan dan perbedaan antara mantra dan puisi
mantra

Mantra merupakan kumpulan kata-kata yang dipercaya mempunyai kekuatan


mistis atau gaib. Mantra diucapkan dalam waktu dan tempat tertentu sesuai
dengan tujuannya. Mantra bukan untuk sembarang orang, tetapi hanya
dikuasai oleh oleh orang tertentu seperti dukun/paranormal karena kekuatan
magisnya yang tidak dapat dimiliki sembarang orang meski mantra yang
dibacakan sama. Persamaan mantra dan puisi mantra yaitu pada permainan
bunyi-bunyiannya, keduanya sama-sama terdiri dari rangkaian kata yang
memiliki rama dan irama. Perbedaan mantra dan puisi mantra yaitu teletak
pada kepercayaannya. Mantra dipercaya bukan hanya sekadar rangkaian kata
tapi juga memiliki kekuatan gaib tertentu sesuai dengan tujuannya, sedangkan
puisi mantra tidak memiliki kekuatan apa-apa dan hanya sekadar permainan
kata-kata dengan mementingkan keindahan bunyi.

Anda mungkin juga menyukai