1, 2017, 61-72
Published April 2017
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis
Bagus Handoko
Prodi Manajemen, STIE Harapan Medan, Indonesia
Email: baguscipta@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Promosi,
Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen di PT. Maxim
Housewares Indonesia Medan. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang
signifikan Promosi terhadap Kepuasan Konsumen, Besarnya pengaruh Promosi
Terhadap Kepuasan Konsumen adalah 20,9% Terdapat pengaruh yang signifikan Harga
terhadap Kepuasan konsumen, besarnya pengaruh Harga terhadap Kepuasan konsumen
adalah sebesar 16,2% Terdapat pengaruh yang signifikan Kualitas pelayanan terhadap
Kepuasan konsumen, besarnya pengaruh Kualitas pelayanan terhadap Kepuasan
konsumen adalah sebesar 63,6% Promosi, Harga dan Kualitas pelayanan secara
bersama– sama berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan konsumen di PT. Maxim
Houseware Indonesia Medan, dengan tingkat kemampuan Promosi, Harga dan Kualitas
pelayanan untuk menjelaskan Kepuasan konsumen adalah sebesar 82,5% sedangkan
sisanya sebesar 17,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam
model penelitian ini.
.
Kata Kunci: Promosi, Harga, Kualitas Pelayanan, Kepuasan
How to cite:
Handoko, B. (2017). Pengaruh Promosi, Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada
Titipan Kilat JNE Medan. Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis, 18(1), 61-72.
Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the 61-72
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 1, 2017, 61-72
Published April 2017
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis
Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the 62-72
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 1, 2017, 61-72
Published April 2017
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis
prakteknya, iklan telah dianggap sebagai pada para pemasar perangkat lunak
manajemen citra (image management) tersebut. Demikian pula halnya dengan
menciptakan dan memelihara citra dan penjabatan produk atau merek baru,
makna dalam benak konsumen. Walaupun perbandi ngan merek di jurnal dagang,
pertama-tama iklan akan mempengaruhi surat kabar atau majalah berita, atau
afeksi dan kognisi, tujuannya yang paling diskusi radio dan talk show di televisi
akhir adalah bagaimana mempengaruhi semuanya menyajikan berbagai
perilaku pembelian konsumen. informasi produk baru bagi konsumen
1. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah bentuk Harga
persuasi langsung melalui penggunaan Harga menurut Kotler (2001:124)
berbagai insentif yang dapat diatur adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk
untuk merangsang pembelian produk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi,
dengan segera dan atau meningkatkan harga adalah sejumlah nilai yang konsumen
jumlah barang yang dibeli oleh tukarkan untuk jumlah manfaat dengan
pelanggan. Tujuan dari promosi memiliki atau menggunakan suatu barang
penjualan, perusahaan dapat menarik atau jasa. Harga merupakan hal yang
pelanggan baru, mempengaruhi diperhatikan konsumen saat melakukan
pelanggannya untuk mencoba produk pembelian. Sebagian konsumen bahkan
baru, mendorong pelanggan membeli mengidentifikasikan harga dengan nilai.
lebih banyak, menyerang aktivitas Menurut Swasta (2001:89), harga
promosi pesaing, meningkatkan impulse merupakan sejumlah uang (ditambah
buying (pembelian tanpa rencana beberapa barang kalau mungkin) yang
sebelumnya), atau mengupayakan kerja dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
sama yang lebih erat dengan pengecer kombinasi dari barang beserta
2. Penjualan Personal pelayanannya.
Penjualan personal (Personal Harga seringkali digunakan sebagai
selling) adalah komunikasi langsung indikator nilai bilamana harga tersebut
(tatap muka) antara penjual dan calon dihubungkan dengan manfaat yang
pelanggan untuk memperkenalkan suatu dirasakan atas suatu barang atau jasa.
produk kepada calon pelanggan dan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
membentuk pemahaman pelanggan pada tingkat harga tertentu, bila manfaat
terhadap produk sehingga mereka yang dirasakan konsumen meningkat, maka
kemudian akan mencoba dan nilainya akan meningkat pula (Tjiptono,
membelinya 2005:97). Dalam penentuan nilai suatu
3. Publisitas barang atau jasa, konsumen
Publisitas (publicity) adalah membandingkan kemampuan suatu barang
bentuk-bentuk komunikasi tentang atau jasa dalam memenuhi kebutuhannya
perusahaan, produk, atau mereka si dengan kemampuan barang atau jasa
pemasar yang tidak membutuhkan subtitusi.
pembayaran misalnya, sebuah artikel di Harga merupakan salah satu atribut
majalah PC World yang penting yang dievaluasi oleh konsumen
membandingkan berbagai macam sehingga manajer perusahaan perlu benar-
merek perangkat lunak pengolah data benar memahami peran tersebut dalam
merupakan informasi produk yang mempengaruhi sikap konsumen. Harga
sangat berguna bagi konsumen namun sebagai atribut dapatdiartikan bahwa harga
tidak dibebankan biaya sama sekali merupakan konsep keanekaragaman yang
Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the 63-72
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 1, 2017, 61-72
Published April 2017
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis
memiliki arti berbeda bagi tiap konsumen, dihadapkan pada tantangan untuk dapat
tergantung karakteristik konsumen, situasi memenuhi kebutuhan pengguna jasa.
dan produk (John C. Mowen dan Michael Menurut Payne (2000 : 17), pelayanan
Minor, 2002:132). Dengan kata lain, pada yang diberikan kepada pengguna jasa sangat
tingkat harga tertentu yang telah penting bagi perusahaan yang menghasilkan
dikeluarkan, konsumen dapat merasakan jasa karena :
manfaat dari produk yang telah dibelinya. a. Pengguna jasa merupakan sumber
Dan konsumen akan merasa puas apabila pendapatan perusahaan karena pengguna
manfaat yang mereka dapatkan sebanding jasa membayar jasa yang dijual.
atau bahkan lebih tinggi dari nominal uang b. Kompensasi yang semakin hebat pada
yang mereka keluarkan. saat ini seiring dengan kemajuan
teknologi.
Kualitas Pelayanan c. Hubungan erat antara jasa dengan
Untuk mengetahui dasar dan apa itu pengguna jasa karena jasa dan pengguna
pelayanan, maka perlu dipahami definisi jasa merupakan suatu bagian yang tidak
dari pelayanan yang telah dikemukakan. dapat dipisahkan.
Menurut Yoeti (2001:1) Pelayanan adalah d. Masyarakat semakin kritis, semakin maju
suatu produk yang tidak nyata (intangible) dan semakin mengetahui hak-hak untuk
dari hasil kegiatan timbal balik antara dilayani dengan sebaik-baiknya.
pemberi jasa (producer) dan penerima jasa e. Pelayanan merupakan produk kerjasama
(customer) melalui suatu atau beberapa ketertiban satu unit kerja dengan unit
aktivitas untuk memenuhi kebutuhan kerja lainnya yang memerlukan perilaku
pelanggan. dan sikap kerjasama dari para petugas.
Menelusuri arti pelayanan tidak lepas Menurut Yoeti (2001 : 78), Dalam
dari masalah kepentingan umum, yang salah satu studi mengenai kualitas pelayanan
menjadi asal usul timbulnya istilah yang melibatkan 800 (delapan ratus)
pelayanan publik. Dengan kata lain antara pengguna jasa berusia 25 tahun ke atas
kepentingan umum ada kaitannya dengan disimpulkan bahwa terdapat lima dimensi
pelayanan umum. Pelayanan menurut Payne kualitas pelayanan sebagai berikut :
(2000:49), merupakan hal, cara atau a. Tangibles atau bukti fisik adalah
melayani, menyediakan segala apa yang kemampuan suatu perusahaan dalam
diperlukan orang. Sedangkan menurut menunjukkan eksistensinya kepada pihak
Fitzsimmons (2001:51), Pelayanan adalah eksternal. Penampilan dan kemampuan
suatu usaha yang bertujuan untuk sarana dan prasarana fisik perubahan dari
memuaskan individu dengan memenuhi keadaan lingkungan sekitar merupakan
kebutuhan (needs) ataupun keinginan bukti nyata dari pelayanan yang
(wants) individu tersebut. diberikan oleh pemberi jasa yang
Dalam dunia bisnis dengan persaingan meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang
banyak perusahaan yang memberikan dan sebagainya), perlengkapan dan
produk dan kualitas yang saling bersaing. peralatan yang digunakan (teknologi)
Dalam situasi yang seperti ini, maka yang serta penampilan karyawan.
paling menentukan adalah organisasi yang b. Reability atau andalan adalah
dapat menghasilkan pelayanan yang terbaik. kemampuan suatu perusahaan untuk
Memuaskan pengguna jasa sebenarnya memberikan pelayanan sesuai yang
adalah memenuhi kebutuhan-kebutuhan dijanjikan secara akurat dan terpercaya.
mereka sebagai pembeli pelayanan maka Kinerja harus sesuai dengan harapan
pengguna jasa yang berarti ketepatan
Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the 64-72
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 1, 2017, 61-72
Published April 2017
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis
waktu, pelayanan yang sama untuk dan harapan konsumen atas layanan yang
semua pengguna jasa tanpa kesalahan, mereka terima (Lupiyoadi, 2001).
sikap yang simpatik dan akurasi yang Engel, et al dalam Tjiptono, (2005:89)
tinggi. menyatakan bahwa kepuasan pelanggan
c. Responsiveness atau ketanggapan adalah merupakan evaluasi purna beli dimana
suatu kemauan untuk membantu dan alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya
memberikan pelayanan yang cepat / sama atau melampaui harapan pelanggan,
responsif dan tepat kepada pengguna jasa sedangkan ketidakpuasan timbul apabila
dengan penyampaian informasi yang hasil (outcome) tidak memenuhi harapan.
jelas. Tidak membiarkan pengguna jasa Bila kepuasan konsumen terhadap
menunggu tanpa adanya suatu alasan barang/jasa jauh dibawah apa yang
yang jelas menyebabkan persepsi yang diharapkan, maka konsumen akan
negatif dalam kualitas pelayanan. kehilangan minat terhadap
d. Assurance atau jaminan dan kepastian produsen/penyedia jasa dalam hal ini adalah
adalah pengetahuan, sopan santun dan rumah sakit. Demikian pula sebaliknya, jika
kemampuan para karyawan perusahaan barang/jasa yang mereka nikmati
untuk menumbuhkan rasa percaya memenuhi/melebihi tingkat kepentingannya,
pengguna jasa kepada perusahaan yang maka konsumen akan cenderung memakai
terdiri dari beberapa komponen antara lagi barang/jasa tersebut (Kotler, 2001:59).
lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, Kepuasan pasien adalah suatu tingkat
kompetensi dan sopan santun. perasaan pasien yang timbul sebagai akibat
e. Empathy adalah memberikan perhatian dari kinerja layanan kesehatan yang
yang tulus dan bersifat individual atau diperolehnya setelah pasien
pribadi yang diberikan kepada pengguna membandingkannya dengan apa yang
jasa dengan berupaya memahami diharapkannya. Pasien baru akan merasa
keinginan mereka. Suatu perusahaan puas apabila kinerja layanan kesehatan yang
diharapkan memiliki pengertian dan diperolehnya sama atau melebihi
pengetahuan secara spesifik serta harapannya dan sebaliknya, ketidakpuasan
memiliki waktu pengoperasian yang atau perasaan kecewa pasien akan muncul
nyaman bagi pengguna jasa. apabila kinerja layanan kesehatan yang
diperolehnya itu tidak sesuai dengan
Kepuasan Konsumen harapannya. Dengan demikian, kepuasan
Menurut Kotler (2001:56) kepuasan memang menjadi variabel yang sangat
konsumen adalah perasaan senang atau penting untuk mengukur pemasaran
kecewa seseorang yang berasal dari pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan
perbandingan antara kesannya terhadap hasil akhir dari pelayanan yang telah
kinerja atau hasil suatu produk dengan diberikan apaakah sesuai dengan harapan
harapan-harapannya. Jika kenyataan lebih atau keinginan pasien.
dari yang diharapkan, maka layanan dapat Menurut Lupiyoadi (2001:158)
dikatakan bermutu sedangkan jika menyatakan bahwa dalam menentukan
kenyataan kurang dari yang diharapkan, kepuasan, terdapat lima faktor utama yang
maka layanan dikatakan tidak bermutu. harus diperhatikan oleh perusahaan, yaitu:
Apabila kenyataan sama dengan harapan, a. Kualitas produk; Pelanggan akan merasa
maka layanan dise but memuaskan. Dengan puas bila hasil evaluasi mereka
demikian service quality dapat didefinisikan menunjukkan bahwa produk yang
sebagai jauhnya perbedaan antara kenyataan mereka gunakan berkualitas.
Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the 65-72
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 1, 2017, 61-72
Published April 2017
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis
Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the 66-72
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 1, 2017, 61-72
Published April 2017
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis
informasi yang ingin diketahui. Target menghasilkan yang sama. Reliabilitas yang
populasi adalah sekumpulan satuan tinggi ditunjukkan dengan nilai 1,
pengamatan atau objek yang memiliki reliabilitas dianggap sudah cukup
informasi yang dibutuhkan peneliti. Adapun memuaskan atau tinggi adalah lebih besar
yang menjadi populasi dalam penelitian ini atau sama dengan 0,60. Untuk pengujian ini
adalah seluruh konsumen yang berkunjung dilakukan dengan teknik Cronbach Alfa.
di PT Maxim Houseware Indonesia Medan. Teknik Analisa data yang digunakan
Sampel adalah jumlah yang mewakili dari adalah model Model analisis regresi
populasi yang akan dijadikan sebagai berganda (Sugiyono, 2006:254) dengan
responden penelitian Jalaluddin (2002:83). model persamaan regesi sebagai berikut:
Teknik pengambilan sampling yang Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +e ........... (1)
digunakan adalah metode Purposive Dimana : Y: Kepuasan Konsumen, a:
Sampling. Metode Purposive Sampling Konstanta, b1 : Koefisien regresi variabel
merupakan metode pengambilan sampel X1, b2Koefisien regresi variabel X2, b3:
menggunakan kriteria tertentu yang Koefisien regresi variabel X3, X1: Promosi,
berdasarkan justifikasi peneliti. Adapun X2 : Harga, X3 : Kualitas Pelayanan
yang menjadi kriteria pengambilan sampel Untuk melihat pengaruh variabel
penelitian ini adalah konsumen PT. Maxim bebas terhadap variabel terikat, masing-
Housewares Indonesia Gatot Subroto Medan masing dilakukan pengujian hipotesis adalah
yang berkunjung pada outlet perusahaan, Uji Parsial ( Uji t ) dilakukan untuk
periode Pengamatan dan pengambilan mengetahui pengaruh masing-masing
sampel untuk ukuran 3 bulan, yaitu Mei – variabel bebas terhadap variabel terikat.
Juli 2016, sampel merupakan konsumen Kriteria pengujian dilakukan dengan
berusia > 21 tahun membandingkan nilai t-hitung dengan t-
Dalam mengumpulkan data penulis
tabel yaitu :
menggunakan beberapa metode 1) Jika t-hitung > t-tabel, tolak Ho terima Ha
pengumpulan data berupa angket pada taraf signifikan 95%
(kuesioner) yaitu membuat pertanyaan atau 2) Jika t-hitung < t-tabel, terima Ho tolak Ha
kuesioner yang akan dibagikan kepada pada taraf signifikan 95%
responden menggunakan Skala Likert. Uji Simultan ( Uji F ), dilakukan
Uji validitas adalah untuk mengukur untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
ketepatan suatu instrumen penelitian atau terhadap variabel terikat secara serempak
dengan kata lain bahwa uji ini dilakukan (simultan). Adapun kriteria pengujian
untuk mengetahui sejauhmana item dilakukan dengan membandingkan F-hitung
pertanyaan yang digunakan dapat menguji dengan F-tabel, sebagai berikut :
suatu model dalam penelitian ini. Adapun
1) Bila Fhitung Ftabel pada taraf signifikan
kriteria pengujian ini dilakukan dengan
95%, maka hipotesis alternatif diterima.
membandingkan nilai korelasi masing-
masing item pertanyaan terhadap totalnya ( 2) Bila Fhitung Ftabel pada taraf signifikan
r- hitung ) dengan r-tabel, dimana item 95%, maka hipotesis alternatif ditolak.
pertanyaan dikatakan valid jika r-hitung Uji ini dilakukan untuk mengetahui
lebih besar dari r-tabel ( r-hitung > r-tabel ). seberapa besar persentase variabel Promosi,
Uji reliabilitas dilakukan untuk menjamin Harga dan Kualitas Pelayanan mampu
instrumen yang digunakan merupakan menerangkan variabel Kepuasan Konsumen.
sebuah instrumen handal, konsisten, stabil Uji ini dapat dilihat dengan menggunakan
dan dependibalitas, sehingga apabila rumus D = R2 x 100%.
digunakan berulang-ulang maka akan
Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the 67-72
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 1, 2017, 61-72
Published April 2017
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis
Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the 68-72
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 1, 2017, 61-72
Published April 2017
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk melihat apakah di dalam model Gambar 2. Uji Heteroskedastisitas
regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari
residual satu pengamatan ke pengamatan Regresi Linear Berganda
yang lain. Pada uji ini digunakan metode Berdasarkan olahan data yang telah
Scatterplot yang dapat dilihat pada gambar dilakukan, maka dapat diketahui bahwa
berikut ini: model hubungan dari analisis regresi linear
berganda ini dilihat dari tabel berikut ini:
Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the 69-72
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 1, 2017, 61-72
Published April 2017
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis
Model t Sig.
Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai signifikansi adalah sebesar 0,000 lebih kecil
signifikan dari variabel Promosi (X1) adalah jika dibandingkan dengan niai alfa sebesar
sebesar 0.048 lebih kecil jika dibandingkan 0,050. Dengan demikian dapat disimpulkan
dengan nilai alfa sebesar 0.050 dengan bahwa Kepuasan Konsumen berpengaruh
demikian dapat disimpulkan bahwa promosi signifikan terhadap Kepuasan konsumen
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan
konsumen. Selanjutnya pada variabel Harga Uji F
(X2) diketahui nilai signifikansi adalah Uji serempak dilakukan untuk melihat
sebesar 0,014 lebih kecil jika dibandingkan tingkat signifikansi ketiga variabel bebas
dengan niai alfa sebesar 0,050. Dengan secara bersama – sama berpengaruh
demikian dapat disimpulkan bahwa Harga terhadap variabel terikat. Hasil uji secara
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan serempak dapat dilihat pada tabel dibawah
konsumen. Kemudian pada variabel ini:
Kualitas Pelayanan (X3) diketahui nilai
Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the 70-72
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 1, 2017, 61-72
Published April 2017
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis
4. Sebaiknya bagi peneliti yang akan datang Swasta Basu, 2001, Konsep dan Strategi
dapat melakukan penelitian dengan Analisa Kuantitatif Saluran
menambahkan variabel – variabel lain Pemasaran, Edisi Ketiga,
yang lebih besar pengaruhnya terhadap Yogyakarta, BPFE-UGM.
Kepuasan konsumen. Sugiarto, Endar, (2002), Psikologi
Pelayanan Dalam Industri Jasa,
REFERENSI Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Alma, Buchari, (2004), Manajemen Utama, Jakarta.
Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Sunarto (2003), Perilaku Konsumen,
Penerbit Alfabeta, Bandung. Yogyakarta, Penerbit AMUS dan
Atmaja, A.K. 2011. Analisis pengaruh CV dan Ngeksigndo Utama
Kualitas Pelayanan Terhadap Tjiptono, Fandy, (2005), Pemasaran Jasa.
Kepuasan Pelanggan (Studi pada Edisi Pertama, Malang, Bayu
Tiket Garuda di PT. Falah Media
Fantastic Tour Travel Bogor). Yoeti, Oka A., (2001), Strategi Pemasaran
Skripsi, Ekonomi-S1, Fakultas Jasa, Penerbit Gramedia Pustaka
Ekonomi, Universitas Utama, Jakarta.
Diponogoro, Semarang. Payne, Adrian, (2000), Pemasaran Jasa,
Deli Putra, Naimuddin (2000), Karakteristik Cetakan I, Edisi I, Penerbit Andi
Pelayanan, Penerbit PT. offset, Yogyakarta.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. www.suyatno.blog.undip.ac.id
Fitzsimmons, (2001), Pelayanan Barang
dan Jasa, Terjemahan Alih
Bahasa Ellen Gunawan Sitompul,
Uka Wikarya, dan Anton
Hendranata Penerbit Kanisius,
Yogyakarta.
John C Mowen dan Michael Minor, 2002,
Perilaku Konsumen, Binarupa
Aksara,Jakarta.
Khatimah, Husnul. 2011. Analisis Pengaruh
Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Nasabah (Studi pada
Nasabah BRI Cabang Semarang
Pattimura). Skripsi, Ekonomi-S1,
Fakultas Ekonomi, Universitas
Diponogoro, Semarang
Kotler, Philip, (2001). Manajemen
Pemasaran di Indonesia, Buku I,
Jakarta, Penerbit Salemba Empat.
Lupiyoadi Rambat, (2001), Menajemen
Jasa, Teori dan Praktik, Edisi
pertama, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Rangkuti, Freddy (2002), Riset Pemasaran,
Penerbit Elex Media Computindo,
Jakarta
Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the 72-72
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).