Anda di halaman 1dari 61
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, SURAT MENTERI DALAM NEGERI Nomor_: 900/795/B.3/I) Tanggal :31 Agustus 2016 PEDOMAN PELAKSANAAN REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2016 KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 31 Agustus 2016 Nomor 900/795/B.3/13 Yth. 1. Seluruh Gubernur Sifat SEGERA 2. Seluruh Bupati/Walikota Lampiran : 1 (Satu) Berkas Di- Hal : Pedoman Pelaksanaan Tempat Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah berbasis akrual. Menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah, maka sejak tahun 2014 Pemerintah Daerah dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual*Laporan keuangan yang diususun terdiri atas: Laporan Realisasi Anggaran; Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih; Neraca; Laporan Operasional; Laporan Arus Kas; Laporan Perubahan Ekuitas; dan Catatan atas, Laporan Keuangan. ~<: Schubungan dengan hal tersebut dan sambil _menunggu ditetapkannya peraturan pengganti Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, bersama ini disampaikan kepada Saudara agar menugaskan APIP Provinsi, Kabupaten/Kota melakukan Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual, sesuai dengan pedoman pada lampiran surat ini. ‘ Demikian untuk menjadi maklum dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. ‘Tembusan Yeh Menteri Dalam Negeri, sebagai laporan; Direletur .lenderal Bina Keuangan Daerah; Ketua DPRD Provinsi se-Indonesia; Kepala SKPKD Provinsi se-Indonesia; Ketua DPRD Kabupaten/Kota se-Indonesia; dan Kepala SKPKD Kabupaten/Kota se-Indonesia. DAFTAR ISI Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 900/795/B.3/IJ Tanggal 31 Agustus 2016 Hal Pedoman Pelaksanaan Reviu LKPD A. Latar Belakang B_ Maksud Tujuan 1 2 C___Ruang Lingkup 2 Sasaran, 3 3 3 B_ Dasar Hukum F.__ Pengertian Umum B. Program Kerja Reviu Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih 33 Program Kerja Reviu Neraca 34 LAMPIRAN Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 900/795/8.3/1) Tanggal 31 Agustus 2016 PEDOMAN PELAKSANAAN REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam _penyelenggaraan pemerintahan daerah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Kepala daerah menyampaikan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD dengan dilampiri laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) meliputi: Laporan Realisasi ‘Anggaran (LRA); Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP SAL); Neraca; Laporan Operasional (LO); Laporan Arus Kas (LAK); Laporan Perubahan Ekuitas (LPE); dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) yang dilampiri dengan ikhtisar laporan keuangan BUMD. Penyajian laporan keuangan sesuai dengan Peraturan Pomerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntanst yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, penyajian LKPD yang semula berbasis Cash Toward Accrual (CTA) menjadi basis akrual. SAP berbasis akrual mengakul pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam Pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBD. Pasal 33 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, menyatakan aparat pengawasan intern pemerintah pada pemerintah daerah melakukan reviu atas laporan keuangan dan Kinerja dalam rangka meyakinkan keandalan informas} yang disajikan sebelum disampaikan oleh gubernur/bupati/walikota kepada Badan Pemeriksa Keuangan. Dan untuk menjamin reviu atas laporan keuangan pemerintah daerah oleh Inspektorat Provinsi/ Kabupaten/Kota dilaksanakan sesual ketentuan yang berlaku, peru disusun pedoman pelaksanaan reviu atas laporan keuangan pemerintah daerah, yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Pp Nomor 4 Tahun 2008, namun pedoman tersebut belum disesuaikan dengan perubahan penyusunan laporan keuangan yang semula betbasis CTA menjadi berbasis akrual sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 diatas. Sehubungan dengan perubahan tersebut di atas, maka Kementerlan Dalam Negeri memandang perlu untuk menetapkan petunjuk pelaksanaan reviu atas laporan keuangan pemerintah daerahberbasis akrual sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. B, Maksud dan Tujuan 1. Maksud Petunjuk pelaksanaan ini dimaksudkan sebagai panduan bagi seluruh APIP provinsi/kabupaten kota dalam melaksanakan reviu atas LKPD yang disajikan sesuai SAP berbasis akrual. Reviu adalah penclaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LKPD oleh Inspektorat untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa akuntansi telah diselenggarakan berdasarkan sistem akuntansi pemerintah daerah dan LKPD telah disajikan sesual dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dalam upaya membantu kepala daerah untuk menghasitkan LKPD yang berkualitas. 2. Tujuan ‘Tujuan reviu adalah untuk: 1, Membantu terlaksananya penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LKPD; dan 2, memberikan keyakinan terbatas bahwa akuntansi telah diselenggarakan berdasarkan SAPD dan LKPD telah disajikan sesual dengan SAP. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka apabila pereviu menemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam penyajian laporan Keuangan, maka pereviu memberikan rekomendasi kepada entitas akuntansi dan/atau entitas pelaporan untuk segera melakukan penyesuaian dan/atau kkoreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang. Reviu tidak memberikan dasar untuk menyatakan opini sebagaimana dalam audit karena dalam reviu tidak mencakup pengujian atas pengendalian intern, penetapan risiko pengendalian, pengujian catatan akuntansi, dan pengujian atas respon terhadap permintaan keterangan dengan cara pemerolehan bahan bukti yang menguatkan melalui inspeksi, pengamatan, atau konfirmasi, dan prosedur tertentu lainnya yang biasa dilaksanakan dalam suatu audit. , Ruang Lingkup Ruang lingkup reviu atas laporan keuangan pemerintah daerah adalah penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LKPD, termasuk penelaahan atas catatan akuntansi dan dokumen sumber yang diperlukan dan kesesuaian dengan standar akuntanst pemerintahan. E LKPD terdiri atas: 1, Laporan Realisasi Anggaran (LRA); 2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) 3. Neraca; 4. Laporan Operasional (LO) 5. Laporan Arus Kas (LAK); dan 6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) 7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Sasaran Sasaran reviu adalah Kepala Daerah memperoleh keyakinan bahwa akuntansi telah diselenggarakan berdasarkan SAPD dan LKPD telah disajikan sesuai dengan SAP. Dasar Hukum Dasar hukum yang digunakan dalam pelaksanaan reviu LKPD adalah semua peraturan yang terkait dengan penyusunan dan penyajian LKPD, meliputi: 1. -Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2003, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4206); 2. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang LKPD dan LKIP (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ..}; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 123); 6, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 8/PMK.09/2015 tentang Standar Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Pengertian Umum, Dalam Petunjuk Pelaksanaan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah adalah pemerintah daerah provinsi/kabupaten /kota. 2. Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten atau walikota bagi daerah kota. 3. Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut Inspektorat adalah aparat pengawasan intern pemerintah yan gberada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah 4, Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada _pemerintah daerah_selaku_pengguna anggaranjpengguna barang. 5. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaranjpengguna barang, yang juga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah. 6. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah Kepala SKPKD yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah. 7. Entitas Akuntansi adalah unit. pemerintahan pengguna anggaranjpengguna barang yang wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digaburtgkan digabungkan pada entitas pelaporan. 8. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. 9. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat LKPD adalah pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, 10. Laporan Realisasi Anggaran yang selanjutnya disingkat LRA adalah laporan yang menyajfkan informasi realisas! pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA, pembiayaan, dan sisa lebih/kurang pemblayaan anggaran, yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode. 11. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih yang selanjutnya disingkat LPSAL adalah laporan yang menyajtkan informasi kenaikan dan penurunan SAL tahun pelaporan yang terdiri dari SAL awal, SiLPA/SIKPA, koreksi dan SAL akhir. 12, Neraca adalah laporan yang menyajikan Informasi posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, utang dan ekuitas dana pada tanggal tertentu, 13.Laporan Operasional yang selanjutnya disingkat LO adalah laporan yang ‘menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercermin dalam pendapatan-LO, beban dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya. 14.Laporan Arus Kas yang selanjutnya disingkat LAK adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. 15. Laporan Perubahan Ekuitas yang selanjutnya disingkat LPE adalah laporan yang ‘menyajikan informasi mengenai perubahan ckuitas yang terdiri dari ekuitas awal, surplus/defisit-LO, koreksi dan ekuitas akhir. 16, Catatan atas Laporan Keuangan yang selanjutnya disingkat CaLK adalah laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis, atas nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, LPSAL, LO, LPE, Neraca dan LAK dalam rangka pengungkapan yang memadai, 17. Barang Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BMD adalah semua barang yang dibell atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang. sah. 18, Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang selanjutnya disebut reviu adalah penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LKPD oleh Inspektorat untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa akuntansi telah diselenggarakan berdasarkan sistem akuntansi pemerintah daerah dan LKPD telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dalam upaya membantu kepala daerah untuk menghasilkan LKPD yang berkualitas. 19, Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untuk niewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampal dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi pemerintahan daerah, 20.Standar Akuntans! Pemerintahan yang selanjutnya disingkat SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah, 21. Sistem Pengendalian Intern yang selanjutnya disingkat SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pemimpin organisasi dan seluruh pegawal untuk memberikan keyakinan ‘memadal atas tercapainya tujuan organisasi melalui keglatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan, 22, SAP Berbasis Akrual adalah SAP yang mengakul pendapatan, beban, aset, utang, dan ekultas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakul pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBD. 23, Penelusuran angka adalah prosedur menelusuri angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan ke buku atau catatan-catatan yang digunakan untuk meyakini bahwa angka-angka tersebut benar. 24, Permintaan Keterangan adalah prosedur yang dilakukan jika dalam proses penelusuran angka terdapat hal-hal yang perlu dikonfirmasikan kepada PPKD atau Kepala SKPD. 25, Prosedur analitis adalah prosedur untuk mengidentifikasi adanya hubungan antar akun dan kejadian yang tidak biasa serta tidak sesuai SAP. 26.PKR adalah serangkaian prosedur, dan teknik reviu yang disusun secara sistematis yang harus dilkuti/dilaksanakan oleh Tim Reviu untuk meneapai ‘tujuan yang telah ditetapkan, untuk digunakan sebagal pedoman pelaksanaan pada saat melakukan reviu LKPD. 27.Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi agar akun/pos yang tersaji dalam laporan keuangan entitas menjadi sesuai dengan yang seharusnya. 28, Penyesuaian adalah transaksi penyesuaian pada akhir periode untuk mengakui pos-pos seperti persediaan, piutang, utang, dan yang lain yang berkaitan dengan adanya perbedaan waktu pencatatan dan yang belum dicatat pada transaks! berjalan atau pada periode yang berjalan. 29.Asersi adalah pengakuan Kepala Daerah bahwa penyusunan LKPD telah dihasilkan dari SPI yang memadai dan penyajiannya telah sesuai dengan SAP. 30. Pernyataan Telah Direviu adalah tempat penuangan hasil reviu dalam bentuk pernyataan yang dibuat oleh Inspektorat. 31. Pernyataan Tanggung Jawab adalah pernyataan atau asersi dari Kepala Daerah yang menyatakan bahwa laporan keuangan telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai dan disajikan sesuai dengan: standar akuntansi pemerintahan. BABII TATA CARA REVIU LKPD BERBASIS AKRUAL Pelaksanaan reviu dilakukan oleh tim secara paralel dengan pelaksanaan anggaran dan penyusunan LKPD, Yang dimaksud dengan paralel adalah reviu dilakukan bersamaan atau sepanjang pelaksanaan anggaran dan penyusunan LKPD, serta tidak menunggu setelah LKPD tersebut selesai disusun, Jadwal pelaksanaan reviu menurut urutan prosesnya sebagai berikut: Ne Regiatan [ojos Feb War 1 Penjsunan Laparan Kevangan SKFD Tiaporan Realises! Anagaron Teraca Taporan Operasional “Laporan Perubahan ekutas CALK SKPD 7 | Penyusunan Laporan Keuangan PRD EE Laporan Realisasi Anggaran Laporan Perubahan Saldo Anagaran Lebik Neraca Taparan Operasional Taporan Arus Kas Laporan Perubahan Ekuitas CALK PRD. Ronioldasi taporan Kevangan EE “aporan RealssiAnggaran Pema Taporan Perubohan Sado Anggaron Lab i Reraca Pema Taporan Operstnal Laporandrus Kas Penida Laporan Perubohon Fkutas CALE Pemda 7] Riencanaan Revi Perahaman lingkangan ents Penguin riko Penyusunan Programa Rea Reva 5__ | Palaksanaan Revi Penelusuran Angkr Prosedur Analitis “Permintaan Keterangan @__| Pelaporan Reviu Penulisan dan Penerbitan Laporan Untuk mendukung dan menjamin efektivitas kegiatan reviu, perlu dipertimbangkan kompetensi para pereviu yang akan ditugaskan. Setiap penugasan reviu dipersiapkan secara memadai melalui penyusunan tim reviu yang secara kolektif mempunyai kemampuan teknis yang memadai meliputi 1. memahami SAP; 2. memahami SAPD; 3._memahami proses bisnis atau kegiatan pokok entitas yang direviu; 4, memahami dasar-dasar audit; 5, memahami teknik komunikasi; dan 6, memahami analisis basis data ‘Tata cara pelaksanaan reviu dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan Reviu, meliputi kegiatan pemahaman atas entitas; penilaian atas Sistem Pengendalian Intern (SPD; dan penyusunan Program Kerja Reviu (PKR). 2, Tahap Pelaksanaan Reviu, meliputi kegiatan pelaksanaan PKR; penyusunan Kertas Kerja Reviu (KKR); dan penyusunan Catatan Hasil Reviu (CHR) 3, Tahap Pelaporan Reviu, meliputi kegiatan penyusunan Pernyataan Telah Direviu (PTD); dan penyusunan Laporan Hast! Reviu (LHR). ‘Tahap Perencanaan Reviu Perencanaan perlu dilakukan sebelum melaksanakan reviu agar kegiatan reviu dapat dilaksanakan secara terstruktur dan tujuan reviu dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan, Perencanaan reviu terdiri atas 3 (tiga) proses sebagai berikut: 1, Pemahaman atas Entitas Pemahaman lingkungan entitas pelaporan perlu dilakukan pada tahap perencanaan agar tim reviu dapat mengidentifikasikan kemungkinan kesalahan yang terjadi, memilih dengan tepat prosedur reviu berupa wawancara, prosedur analitis, atau prosedur reviu lainnya. Pemahaman terhadap entitas pelaporan ini meliputi a. Pemahaman terhadap latar belakang dan sifat dari lingkungan operasional entitas pelaporan. Pemahaman ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan berita-berita berkaitan dengan entitas termasuk peraturan perundangan yang terkait, membaca laporan keuangan dan hasil reviu entitas dari periode sebelumnya, serta informasi lain yang terkait. b. Pemahaman terhadap proses transaksi yang signifikan. Hal int dapat dilakukan dengan membaca Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah dan/atau Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah dan/atau__Peraturan Gubernur/Bupati/ Walikota tentang Kebijakan Akuntansi, serta melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak yg terlibat langsung dalam tiap proses transaksi untuk kemudian mendokumentasikan alur tahap-tahap dari proses transaksi yang signifikan, © Pemahaman terhadap prinsip dan metode akuntansi dalam pembuatan laporan Keuangan entitas dapat dilakukan dengan mempelajari Kebijakan Gubernur/Bupati/Walikota mengenal Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, melakukan tanya jawab dengan pihak-pthak yang terkait dalam proses akuntansi, membaca laporan keuangan entitas dan membaca kertas kerja reviu entitas periode sebelumnya, 2. Penilaian atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadal dalam pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan keandalan penyajian laporan keuangan, Penilaian atas SPI dalam tahapan perencanaan reviu ini berguna untuk mengidentifikasi prosedur-prosedur pengelolaan keuangan daerah yang mempunyai resiko untuk terjadinya salah saji secara material dalam penyusunan laporan keuangan. Hal yang harus diperhitungkan dalam penilaian SPI adalah apakah Inspektorat telah melakukan penilaian yang sama di periode sebelumnya atau di proses audit lainnya, jika penilaian keandalan atas SPI sudah pernah dilakukan, maka tim reviu dapat memahami mengenai pengendalian intern dari dokumentasi periode sebelumnya dan hanya perlu melakukan update terhadap perubahan yang teriadi, Proses penilaian atas SPI dilakukan dengan proses sebagai berikut: a, Memahami sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah yang meliputt 1) Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas; 2) Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas; 3) Sistem dan Prosedur Akuntansi Satuan Kerja; 4) Sistem dan Prosedur Akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD); dan 5) Sistem dan Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan. Inspektorat harus mengembangkan pemahaman tersebut secara rinci sampai pada Sub-sistem-Sub-sistem yang ada, sesual dengan Peraturan Kepala Daerah tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah dan/atau peraturan perundangan lainnya. Misalnya: Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas dikembangkan dalam Sub-sistem Penerimaan Kas melalui Bendahara Penerimaan, Sub-sisterm Penerimaan Kas melalui Bank, dan seterusnya. ‘+ Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas dikembangkan dalam Sub-sistem Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Sub-sistem Pengajuan Dana Uang Persediaan (UP), Sub-sistem Pengajuan Dana Ganti Uang (GU), Sub- sistem Pengajuan Dana Langsung (LS), Sub-sistem Pertanggungjawaban Bendahara, dan seterusnya, ‘+ Sistem dan Prosedur Akuntansi Satuan Kerja dikembangkan dalam Sub- sitem Akuntansi Pendapatan SKPD, Sub-sistem Akuntansi Belanja dengan UP, Sub-sistem Akuntansi Belanja LS, Sub-sistem Akuntansi =10 untuk Aset Tetap, Sub-sistem Akuntansi untuk Transaksi Non Kas, dan seterusnya. + Sistem dan Prosedur Akuntansi PPKD dikembangkan dalam Sub-sistem Akuntansi Pendapatan Dana Perimbangan, Sub-sistem Akuntansi Belanja Hibah dan Bantuan, Sub-sistem Akuntansi Konsolidasi, Sub- sistem Akuntansi untuk Investas, Sub-sistem Akuntansi untuk Hutang Jangka Panjangdan seterusnya. ‘+ Sistem dan Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan dikembangkan dalam Sub-sistem Penyusunan Laporan Keuangan SKPD, Sub-sistem Penyusunan Laporan Keuangan PPKD, Sub-sistem Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi,dan seterusnya. b, Melakukan observasi dan/atau wawancara dengan pihak terkait di setiap prosedur yang ada. Aktivitas ini untuk mengidentifikasi resiko yang mungkin timbul di setiap sub proses yang ada dan keberadaan sistem pengendalian dalam rangka mengantisipasi resiko yang bersangkutan. © Melakukan analisis atas resiko yang telah diidentifikast pada sebuah kesimpulan tentang kemungkinan terjadinya salah saji yang material dalam penyusunan laporan keuangan, Misalnya: Pada sub proses pencairan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) GU, bendahara pengeluaran SKPD mencairkan dokumen SP2D yang diterima dan pada saat bersamaan PPK SKPD sebagai petugas akuntansi tidak mendapatkan lampiran SP2D yang bersangkutan, SPI seharusnya mengarahkan alur dokumen SP2D dari BUD menuju Pengguna Anggaran terlebih dahulu. Ketiadaan prosedur SPI terkait menyebabkan PPK SKPD tidak melakukan pencatatan atas penerimaan kas (SP2D GU) dengan benar. Dari kasus ini terdapat resiko terjadinya salah saji pada akun "Kas di Bendahara Pengeluaran” dalam Neraca SKPD. d. Melakukan analisis atas resiko yang telah diidentifikasi pada sebuah kesimpulan tentang arah pelaksanaan reviu. Misainya: Hasil wawancara saat penilaian SPI terdapat Informasi bahwa Neraca Saldo suatu SKPD seringkali terjadi kesalahan, sehingga menimbulkan resiko adanya salah saji dalam laporan keuangan SKPD yang bersangkutan dan juga laporan keuangan Konsolidasi. Atas informasi tersebut, pada tahap pelaksanaan reviu diperlukan penelusuran angka sampai pada buku besar di SKPD bersangkutan. Proses penilaian SPI dalam langkah 1 sampal 4 di atas didokumentasikan dalam tabel penilaian SPI yang dibuat untuk setiap Sub-sistem yang telah dikembangkan di setiap SKPD dan SKPKD, Berikut adalah contoh tabel penilaian SPI pada 3 (tiga) Sub-sistem. Pemilihan Sub-sistem dan pengisian tabel hanya merupakan ilustrast. Tama eUETIEHT IO cae weap ae soopepaedep euey wep aeure ues | uedunsion yepn (ays) ssnquney | wep ays uevEduniod sensmupe 2a |_eduoypweynye yp uevedfuag | uedeioy reins wep ays sequin | ueYoyRow UevuNIaue exeqepLOg >jefed Bueyned weyep yes eres ueygeqavon suodiog ead weB0ewpuep | eases Hues meUep ensas ‘weqyuonsasaad epexepy, | __wnjegos gis seg seoig | yepm asp wmueron Sues eM “reeuroued eseyeping exegepung ‘a sey weetsouod ees | Ib ays weewuouag isting | eped seqyton | awa | anda was weuesosiog sowiton went a ood exeqep 99 uad ees eped epeyepnesineaoy exewepiog em yoyo werexequod eeuoueg eseuepog pays ueewsoneg sasioy njeqas uesyerostp neve | epeday ays weyyesosuow (qyida) | (ans) ¥eea 4G | _Cida bys weyesovued owsiiey | mayen yedaa ueyyerosip xepn ays | yesoeq ueduEnay eojBuag egelag | _uedeaey yemgueyerasuod | _T [werenaa sen [pe stuseu Sued ras Om sasoud ans s080ld oN ‘WeeWLIouag BIeYEpuag InTeIOW SEY WLEMLIONDg HMuDyS|S-qng my sey ueeursouad tnpasorg Hep Wa}sTS NUGLNI NVITVONAONAd WALSIS NVIVINSd ‘AaVE HOLNOD + yao maaaig gered /teB8ue, yetoaenqig epsemeg/qesoryjadsuy 2 J0WON wy : @ids/aays eureN, wal 2 sues wequioqyp 12 oy ued agys emyeq uexuryedaus rempel ep x08 amumausueyourredepiag | wequieyiox gays Vad weenquiog gays yare vag wevenquiog vag wevenquiad sasoud wweseue eusrueyas fempel ueBuap rensas | umequieyaiay weyqeqafuow weye ueyesofuad eduepe yeraas npyem | mem reda weymyeyp wea | crida veins uewuBuad uep fe88uey | Bued wnayp wqurerior aad wang | redler enqup andd wenvFEaquiad yes vaguerenqued | 1 ‘wore user ‘pe sniey Bue 1as ose sas04g aS Sasa oN dNS Vdd UeYesaduag :waysts-qns sey uesenjalued : npasorg uep waIsIs NUALNI NVITVONSONSd WALSIS NVIVIINSA ‘THAVL HOLNOD a a E yaro miaaaig seseg/re88ue, yarozengia + epsemeg/reonjadsuy JOWON WH f GdNS/ddNs EWEN a 380 ‘werenpod eieqeping sp seq unye uerep Aes yeyes oxsaiog, “an dosuoy oyouout bbukan terjadi pada tahun berikutnya > Pendapatan diterima dimuka ~ _Pastikan semua pendapatan memang telah terjadi (sudah merupakan hak) pada tahun berjalan > bukan terjadi pada tahun sebelumnya > Pembayaran Piutang = Pastikan telah menginput semua pendapatan yang telah terjadi yang belum diterima pembayarannya ->Pendapatan Yang Masih Harus Diterima ‘Telit apabila ada kontrak sewa yang lintas tahun anggaran Lakukan Analisis beban Pastikan semua beban memang telah terjadi (sudah merupakan kewajiban) pada tahun berjalan > bukan terjadt pada tahun berikutnya > Beban dibayar dimulea + Pastikan telah menginput semua beban yang telah terjadi yang belum dilakukan pembayarannya > Beban/Belanja Yang Masih Harus Dibayar ‘Telit apabila ada kontrak sewa yang lintas tahun anggaran Q (@) Analisa Belanja dalam LRA dan Beban dalam LO Ketorkaian /Rubungan antara akan belanja dalam LRA serta Akun Beban pada LO dapat dijelaskan dalam table beri ‘Sjounftat Saan ora Reser Ana Lapaan Operon (0) | | 5 at eae | Belanja Beban ‘Selisih (1) gee 6.035.302,896 Selisih (2). Apusst0 an esate wribscloh seen wavanstapemisan cen deen peepee ahah enna oan chad aye sac Tomar KR telah lengkap 3. Penyusunan Catatan Hasil Reviu (CHR) Untuk setiaap unit akuntansi yang direviu, simpulan dalam KKR selanjutnya dituangkan dalam bentuk CHR (format CHR terlampir). Dalam hal pereviu menyimpulkan adanya penyusunan LKPD yang belum sesual dengan SAP, maka pereviu harus membuat CHR kepada Unit Akuntansi yang terkait. Hal hal yang harus diuraikan dalam CHR antara lain adalah: ~ Penyelenggaraaan akuntansi yang harus diperbaiki/atau LKPD (LRA, LO, LPE, LPSAL,Neraca, LAK, dan CALK) yang harus dikoreksi. ~ Permasalahan yang dihadapi oleh unit akuntansi dalam penyajian LKPD sesuai SAP - Tindakan perbaikan dan/atau koreksi yang disepakati oleh pereviu dan unit akuntansi dan telah atau akan dilakukan oleh unit akuntansi. + Tindakan perbaikan dan /atau koreksi yang disarankan oleh pereviu tetapi tidak disepakati dan diaksanakan oleh unit akuntanst Dalam hal unit akuntansi belum atau belum selesai melakukan perbaikan dan/atau koreksi yang tertuang dalam CHR, baik yang disepakati ataupun tidak, maka koreksi dan/atau perbaikan yang belum dilaksanakan tersebut dituangkan dalam paragraf penjelasan Pernyataan Telah Direviu. Contoh bentuk CHR disajikan sebagai berikut: Provinsi/Kabupaten/Kota Inspektorat CATATAN HASIL REVIU LAPORAN KEUANGAN swan (PROV/KAB/KOTA/SKPD) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, Provinsi/Kabupaten/Kota .. Disusun oleh/Tanggal _[IN/30-Jan-14 Inspektorat Direviuoleh/Tanggal KERTAS Tana Disetujul oleh /Tanggal uAPA Tera UAPPA 5 UAKPA i x - [Uraian Catatan Hasil Reviu ‘Indeks KKR Penyelenggaraan Akuntansi rr 1 zs - KKR-NRG 2. KKR-AT 3 z | xnr-ar @ t Penyajian LK: = : ALLRA 1 Pendapatan f 2 Belania — Siac ee E a KKR-BEL B.Neraca a 1. Kas di Bendahara Pengeluaran an as [2 Aset Tetap 2) C._Catatan atas Laporan Keuangan = CALK pada umumnya belum mengungkapkan pos-pos Aset per satker kecuali Aset| ‘Tetap ~ Peralatan dan Mesin, - Pengungkapanjenis-Jenis Ast Tetap dalam CALK belum saan secaa memada,| antara lain pada Peralatan dan Mesin diuraikan secara detl per jenisnya, seperti alat besar;alat uur, dsb |. Kas di Bendahara Pengelvaran 2 Aset Tetap 1) ~_KKRAT . KKR-CLE Koreksi/Perbaikan yang Belum Dilakukan Tidak Disetujui 1. CALK pada umumnya belum mengungkapkan pos-pos Asot per satker, kecuall Aset Tetap ~ Peralatan dan Mesin, 2, Pengungkapan jenis-jenis Aset Tetap dalam CALK belum disajikan secara memadai, antara lain pada Peralatan dan Mesin_diuraikan secara detil per jenisnya, sepert lat besar,alat wkur, dsb, 30 Januari 2014 ] 30 Januari 2016 | Pengendali Teknis/Ketua Tim | Kepala Bagian Keuangan | Nama Nama Ll NIP an NIP... -26- €. Tahap Pelaporan Hasil Reviu Pelaporan hasil reviu meliputi kegiatan penyusunan Pernyataan Telah Direviu (PTD); dan penyusunan Laporan Hasil Reviu (LHR).Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa dalam pelaksanaan reviu, Inspektorat harus membuat Kertas Kerja Reviu (KKR) yang menjadi dasar bagi penyusunan laporan hasil reviu. Hasil reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) disampaikan kepada Gubernur/Bupati/Walikota dalam bentuk surat yang memuat pernyataan reviu, masalah yang terjadi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan, rekomendasi, serta koreksi yang telah dilakukan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) Laporan hasil reviu ini disampaikan kepada Gubernur/Bupati/Walikota dalam rangka penandatanganan Pernyataan Tanggung Jawab. Setiap halaman laporan keuangan yang telah direviu oleh Inspektorat_harus memuat pengacuan berupa kalimat "Lihat Laporan Hasil Reviu Inspektorat" Apabila dalam proses reviu, Inspektorat tidak dapat melaksanakan wawancara/kuesioner/permintaan penjelasan dan prosedur analitis, maka reviu tersebut dianggap tidak lengkap. Reviu yang tidak lengkap bukanlah dasar yang memadai untuk menerbitkan Laporan Hasil Reviu. Apabila kondisi ini terjadi, maka tim reviu harus menyampaikannya kepada Gubernur/Bupati/Walikota secara tertulis 1. Pernyataan Telah Direviu Pernyataan reviu merupakan tempat menuangkan hasil reviu dalam bentuk Pernyataan Telah Direviu (PTD) yang dibuat oleh _Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota. Pernyataan Telah Direviu (PTD) dapat berupa: ‘a. PTD tanpa paragraf penjelas dibuat apabila tidak ada modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan SAP. Contoh PTD Tanpa Paragraf Penjelas adalah sebagai berikut: Kami telah mereviu Laporan Keuangan Pemerintah[Prov/Kab/Kota] untuk tahun anggaran (Tahun Anggaran}berupa Neraca per tanggal [Tahun Neraca], Laporan Realisasi Anggaran; Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas danCatatan atas Laporan Keuanganuntuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Semua informasi yang dimuat dalam laporan keuangan adalah penyajian ‘manajemen Pemerintah (Prov/Kab/Kota]. Reviu dilaksanakan sesuai dengan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor ... Tahun .. Tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, Reviu terutama mencakup penelusuran angka, permintaan keterangan kepada pejabat entitas pelaporan/pejabat “2. pengelola keuangan daerah dan prosedur analiti yang diterapkan atas data keuangan, Reviu mempunyai lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang dilakukan sesuai dengan peraturan terkait dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami tidak memberi pendapat semacam itu. Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat penyebab yang menjadikan kami yakin bahwa laporan keuangan yang kami sebutkan di atas tidak disajikan berdasarkan sistem pengendalian yang memadai dan tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan “+ (tanpa paragraf penjclas) PTD dengan paragraf penjelas dibuat apabila: ~ Terjadi pembatasan dalam pelaksanaan reviu, atau = Ditemukan adanya penyimpangan terhadap standar akuntansi dan entitas pelaporan tidak melakukan koreksi_ seperti yang direkomendasikan oleh Inspektorat Daerah. Koreksi tidak “dapat dilakukan antara lain karena: membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga baru dapat dilakukan pada periode berikutnya, koreksi bukan wewenang entitas yang bersangkutan, maupun karena kelalaian entitas yang bersangkutan. ~ Prosedur (teknik reviu) tidak dapat dilaksanakan Contoh Pernyataan Reviu dengan Paragraf Penjelas adalah sebagai berikut: Kami telah mereviu Laporan Keuangan Pemerintah (Prov/Kab/Kota] untuk tahun anggaran [Tahun Anggaran] berupa Neraca per tanggal [Tahun Neraca], Laporan Realisasi Anggaran; Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebth, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuanganuntuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporah Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Semua informasi yang dimuat dalam laporan keuangan adalah penyajian ‘manajemen Pemerintah [Prov/Kab/Kota]. Reviu dilaksanakan sesuai dengan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor .... Tahun ... Tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Reviu terutama mencakup penelusuran angka, permintaan keterangan kepada pejabat entitas pelaporan/pejabat pengelola keuangan daerah dan prosedur analiti yang diterapkan atas data keuangan. Reviu mempunyai lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang dilakukan sesual dengan peraturan terkait dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami tidak membert pendapat semacam itu, Berdasarkan reviu kami, pengecualian pada masalah yang kami jelaskan dalam paragraf berikut, tidak terdapat penyebab yang menjadikan kami yakin bahwa laporan keuangan vang kami sebutkan di atas, tidak 2% disajikan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. ** (Dengan paragraf penjelas) Seperti yang diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan, entitas pelaporan menerapkan ....(jelaskan metode yang baru diterapkan) sedangkan sebelumnya menerapkan .... (Jelaskan metode sebelumnya), meskipun .... (metode yang baru diterapkan) tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Entitas pelaporan tidak dapat memberikan dasar pertimbangan yang memadai bagi perubahan tersebut. 2, Penyusunan Laporan Hasil Reviu LHR disajikan dalam bentuk surat yang intinya memuat pernyataan reviu, komentar dan informasi tambahan (dasar reviu, tujuan, sasaran, ruang lingkup, simpulan dan rekomendasi, serta tindak lanjut hasil reviu) Contoh Laporan Hasil Reviu Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dapat dilihat pada halaman berikut. Inspektorat [Prov/Kab/Kota] Nomor Tanggal _: (diisi dengan tanggal persetujuan konsep LHR) Lampiran Hal Yth. Jalan Dengan ini kami sampaikan Laporan Keuangan Pemerintah [Prov/Kab/Kota] untuk tahun anggaran [Tahun Anggaran] berupa Neraca per tanggal[Tahun Neraca], Laporan Realisasi Anggaran; Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut Reviu dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang terkait, dengan hasil sebagai berikut: 1. Pernyataan Telah Direviu (PTD) PTD Tanpa Paragraf Penjelas /PTD dengan Paragraf Penjelas 2. Dasar Reviu a. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8/PMK.09/2015 tentang Standar Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor .... Tahun .... tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah; . Surat Menteri Dalam Negeri Nomor ... Tahun ..... tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah; dan e. Surat Tugas Nomor |. Waktu Pelaksanaan Reviu Reviu dilaksanakan dari tanggal ...« sampai dengan }. Tujuan dan Sasaran Reviu Tujuan reviu adalah untuk membantu terlaksananriya penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LKPD, memberikan keyakinan terbatas bahwa akuntansi telah diselenggarakan berdasarkan SAPD dan LKPD telah disajikan sesuai dengan SAP. Sasaran reviu adalah Kepala Daerah memperoleh keyakinan bahwa akuntansi telah diselenggarakan berdasarkan SAPD dan LKPD telah disajikan sesuai dengan SAP. Ruang Lingkup Reviu Ruang lingkup reviu adalah meliputi penilaian terbatas terhadap keandalan sistem pengendalian intern atas peyelenggaraan akuntansi dan penyajian LKPD, termasuk penelaahan atas catatan akuntansi dan dokumen sumber yang, diperlukan dan kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan. LKPD dimaksud mencakup Laporan Realisasi Anggaran; Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan. . Simpulan dan Rekomendasi (Uraikan secara ringkas hasil reviu, koreksi-koreksi dan rekomendasi) . Tindak Lanjut Hasil Reviu Sebelumnya (Uraikan secara ringkas tindak lanjut yang belum dilakukan atas hasil reviu sebelumnya yang dapat berasal dari reviu rutin dan berkala) Inspektur Prov/Kab/Kota I -30- BAB IIL PROGRAM KERJA REVIU LKPD BERBASIS AKRUAL Agar pelaksanaan reviu LKPD lebih terarah dan tepat sasaran, reviu harus mengikuti Jangkah-langkah Kerja revit yang merupakan perintah kerja kepada pereviu dalam melaksanakan reviu. Contoh PKR untuk unsur-unsur LKPD dapat dilihat sebagai berikut: A 1. PKR Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Umum Prosedur Reviu Pereviu. Teknik Reviu Estimasi Waktu Permint i Penelusuran ‘Angka cr g Prosedur Pastikan bahwa rincian akun LRA telah disajkan sesuai ‘Bagan Akun Standar Pemerintah Daerah (BAS) dengan| ‘melakukan perbandingan tethadap klasifikasi BAS Pastikan bahwa angka Estimasl Pendapatan-LRA dan| Belanja pada LRA telah disajikan sesual DPA dengan| melakukan penelusuran ke DPA atau revisinya| dan/atau dokumen yang dipersamakan dengan DPA, Pastikan bahwa saldo akun LRA telah sesuat dengan saldo normal (misalnya akun Pendapatan memiliki saldo normal Kredit positif dan akun Belanja memiliki saldo normal Debit posit) dengan melakulean penelusuran ke Buku Besar LRA, Pastikan bahwa saldo akun LRA telah sesuai dengan Buku Besar dengan melakukan penelusuran ke Buk Besar LRA Pastikan secara uji petik bahwa setiap transaksi jurnal korekst telah didukung dengan SKT)M/Memo Koreksi dongan menclusuri keberadaan SKT]M/Memo Koreksi beserta dokumen pendukungnya, | 4 T Pastikan bahwa_rekonsiligsi internal Pendapatan| Daerah telah dilakukan antara unit akuntans\ dengan| SKPD teknis melalui permintaan keterangan dan Penelusuran ke dokumen hasil rekonsiliasi internal Pastikan bahwa rekonsilias! eksternal_ Pendapatan| Daerah telah dilakukan antara unit akuntansi dengan| Kas Daerah melalui permintaan keterangan dan| penelusuran ke Berita Acara Rekonsiliasi h Buat catatan hasil revi Prinsip Dasar: [Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraaan akuntansi dan/atau kesalahan dalam| Penyajian LK, Maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbatkan| ddan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang. <3 2, Pendapatan Daerah Toned eae eon | Saas’ | 3g) 28] 3 22/ Eble ‘Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan bahwa pengakuan, pengukuran, dan polaporan alun telah sesuai dengan SAP serta akurasi, kehandalah dan keabsahan LK telah terpenuhi, yaitu a Pendapatan Daerah diakui pada oleh Kas Umum Daerah, b. Estimast_ Pendapatan Daerah disajikan Derdasarkan DPA danatau dokumen yang ipersamakan dengan DPA yang terakhir. at diterima Dokumen yang Dipertukan: a. DPA berikut rovisinya dan/atau dokumen lai yang dipersamakan dengan DPA; b. Dokumen penyetoran, misalnya Surat Tanda Bukti Setor atau dokumen lain yang dipersamaksn; Berita Acara Rekonsiliasi Pendapatan atau dokumen lain yang dianggap sah, ‘Langkab-langkah Reviu: a. Pastikan bahwa jumiah Pendapatan-LRA di LRA telah sesuai dengan laporan pendapatan dari SKPD terkait’ dan bahwa seluruh akun ah Pendapatan Daerah yang dikelola oleh SKPD terkait telah disajilan dalam LRA, melalul permintaan keterangan dan penclusuran ke dokumen terkait, . Lakukan uj petikatas transaksi Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta pastikan bahwa transaksl % tersebut telah didukung dengan Laporan per Jenis PAD dari SKPD terkait. © Pastikan telah dilakukan rekonsiliasi PAD v dengan Kas Umum Daerah, <4. Buat eatatan hasilreviu Prinsip Dasar Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraaan akuntansi dan/atau kesalahan dalam Penyajian LK, Maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbaikan danatau korekst atas kelemahan dan /atau esalahan tersebut secara berjenjang 32 3. Belanja Daerah Telak Revia Eo] 28] s lar Reviu ereviu | Estimasi | 3 g| 8S) 2g ProsedurR Pereviu | Estas a ad é°| 28) =* Tujuanprosedur revi berikat inl adalah untule memastikan bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai dengan SAP serta akuras kehandalah dan keabsahan LX telah terpenuhi, yaitu @ Belanja Daerah diakul pada saat terjadinya pengeluaran dari Kas Umum Daerah b. Khusus —pengehiaran—melalul Bendahara Pengeluaran, pengekuannya dliakukan pada saat Dertanggungjawaban tas pengeliaran’ tersebut telah disahkan oleh nie yang mermpunyai fangs! perbendaharaan, © Anggaran Belanja Daerah disajikan berdasarkan DPA dan/atau dakumen yang dipersamakan dengan DPA yang terakhl. | Dokumen yang Diperiukan | 2 Surat Perintah Membayar (SPM), Surat Perintah Peneairan Dana (SP20), b. Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSBP); © Momo Penyesuaian untuk Belanja 4. Laporan Realsasi Belanja ©. Berita Acara Rekonslissi Pendapatan atau dokumen Tain yang dianggap sah ‘Langkah-langkah Reviu: & Telit kesesuaian Balan telah dlakukan antara unit akuntansi dengan Kas Umum Daerah. bd * b, Lakukan uji petik atas Wansakst Belanja dan Tellt = apalch setiap transaksi tersebut telah didulng dokumen pengeluaran yang sah, melalui * penelusuran ke dokumen SPM dan SP2D © Teli bahwa pengembalian belanja watuk periode berjalan telah diakui dan dicatat sebagai ale Penggmbalian Belanja (pengurang nilai Belanja) Fell baba pengemballan —belanjapevlode sebelumnya telah diakui dan dicatat sebagai Lain- v & Iain PAD yang’Sah © Telti bahwa setap Balanja Modal telah dicatat dan 7 menamibah Aset Teta. | 7 Lakukan-pengecekan antara allal Belanfa Modal dengan nilai yang menambab nilat Asot Tetap pada v Laporan Barang. & Teli apakahy taformast terkalt” Bolanja telah 7 diunglapkan secara memadai dalam CaLK _Buat catatan hasilrevia Prinsip Dasa Apabiladitemukan Kelemahn dalam penyelenggaraaan akuntansidan/atau kesalahan dalam penyajian LK, Maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melokulkan Perbaikan dan/atau koreksi tas Kelemahan dan/atau Kesalahan fersebut secaraberjeniang 2 B. PKR Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP SAL) “Teknik Revi ‘dengan sisa lebih feurang pembiayaan anggaran (SILPA/SIKPA) dalam laporan perubahan SAL £ | gs] 2 suas | Eg | 38 Prosedur Reviu orev | "Hawes, | 2 8| 28 z 22] ba] 2 é ee] 2 Tojuan prosedur revia berkut in) adalah untuk memastan baborn pengkuran. pengaion, don Polaporanakun ‘lah sesual dengan’ SAP. sera Shurasikeondalan. "dan Keabsahan ‘LK. telah terpenthi ‘Dokumen yang Diperlukan: a. LPSAL b caLK Tangkah-langkah Reviu: = = a Tela! saldo pos pos alum dalam LAporon Perubahan SAL ke dalam Catatan atas Laporan v Kevangan |. Telusuri saldo sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran’ (SILPA/SIKPA) pada’ RA. sama ree © Buat catatan basil revia Prinsip Dasa Apabila ditemukan kelemahan dalam penyclenggaraaan akuntans! dan/atau kesalahan dalam penyajlan LK, Maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbatkan dan/atau koreksi atas kelemahan dan /atau kesalahan tersebut secara berienjang . PKRNeraca 1. Kas di Bendahara Pengeluaran Fekeniie Reva Estimasi Prosedur Reviu Pereviu a ‘ Waktu 4 & Penelusuran Permintaan Keterangan Prosedur Analitis Tojuan prosedur reviu berikut jniadalah untuk memastikan bahwapengukuran.pengakuan.danpelaporan akun telah sesual denganSAP serta akurasi, keandalan, ‘dankeabsahan LK telah terpenubl yaitu: Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasaldikelola, dan berada di bawah tanggungjawabBendahara Pengeluaran, yang berasal darisisa U ang Persediaan (UP) danTambehan Uang Persediaan (TUPJyang belum dipertanggungiawabkanataudisetorkan kembali ke Kas Daerahper tanggal Neraca. | © Kas di Bendahara Pengeluaranmencakup seluruh saldo rekeningBendahara Pengeluaran, uuanglogam, wang Kertas dan lain-lainkas termasule uke pengeluaran belumyang dipertanggunglawabkanyangsumbernya berasal dari dana UPyang belum disetor kembali keKas Daerah per tanggal Neraca, 4. Kasdi Bendahara Pengeluarandisajikan sebesar nilai rupiahnye, | Apabila terdapat kas dalam valuta asing, maka dikonversi ke dalamrupiahdenganmenggunakankurs tenga Bank Indonesia pada tanggal Neraca, Dokamen yang Diperlukar: ~ Rekening Koran; Buku Kas Umum; Buku Kas Pembant: Berita Acara Pemeriksaan Kas; Register Penutupan Kas; Surat Setoran Bukan Pajak(SSBP); Setoran/ Surat Pajak (SSP); | SPM, SP2D-UP dan SP2D-TUP; ‘Memo Penyesualan Kas i Bendahara Pengeluaran; j. Bukt-buktipengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan. Sele ere ee ‘Langkab-langkah Revi 235. “Teknik Rev ‘ 2 esimsi | 2 | 38] 2 Prosedur Reviu vert | Viacee | 2S u i a2|E8 2 (88 : elf bahwa waldo Kas al Bendahara Pengeluaran yang disajkan di Neraca hanya mencakup UP dan TUP dengan membandingkan saldo kas (Uang Tura dl ae ls Brankas, Saldo rekening Koran di Bank, bukt= Dbukti —pengeluaran yang ——_belum dipertanggungjawablan, dan tidak termasuk Jasa Giro) dengan SP2D-UP dan SP2D-TUP. B Telity bahwa saldo Kas di Bendahara Pengeluaran telah disajikan sebesar nilai rupiahny2, dengan melakukan penclusuran ke Register Penutupan Kas, © Teliti bahwa saldo Was dl Bendahara Pengeluaran pada akhir thun anggaran adalah nihil, melalui penelusuran ke Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Register Penutupan Kas. Apabila saldo kas tidak nihil, maka Teliti apakah saldo tersebut telah disetorkan ke Kas Daerah, ‘melalui penelusuran ke dokumen SSBP-nya. ‘@Tellti bahwa jumlah pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan adalah sesuai dengan Berita Acara Register Pemeriksaan Kas, Penutupan Kas, dan bukti-bukti melalui Penclusuran ke dokumen-dokumen pengeluarannya Buat catatan hasilreviu Prinsip Dasar Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraaan akuntanst dan/atauy kesalahan dalam penyajian LK, Maka pereviu bersama-sama dengan uni skuntansi harus segera melakukan perbaikan dan /atau koreks atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang. -36- 2. Kas di Bendahara Penerimaan Prosedur Revi Pereviu Estimasi Waktu Teknik Reviu Penelusuran “Angka Permintaan Keterangan Prosedur Analitis Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk ‘memastikan bahwa pengaltuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesual dengan SAP serta akurasi, Keandalan dan Keabsahan LK telah terpentui, yait 1, Kas di Bendahara Penerimaan mencakup seluruh kas, baik itu saldo rekening di bank ‘maupun saldo uang tunai,yangberada dibawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan, 2. Kas di Bendahara Penerimaan yang disajikan dalam Neraca adalah kas yang benar-benar ‘menjadi hale Daerah pada tanggal Neraca. 3. Kas di Bendahara Penerimaan disajikan sebesarnilai rupiahnys, 4. Apabila terdapat kas dalam valuta asing, maka dikonversi menjadi rupiah dengan menggunakan Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal Neraca, 5, Saldo Kas di Bendahara Penerimaan diperoleh | dari Laporan Keadaan Kas (LKK) Bendahara Penerimaan yang dilampiri bukti penerimaan kas dari wafib pungut 6 Pada akhir tabun, saldo Kas di Bendahara Penerimaan harus nihil, namun apabila tidak nihil maka harus disajikan dalam Neraca. Dokumen yang Diperiukan Rekening Koran; Buku Kas Umum: Buku Kas Pembantu; Berita Acara Pemeriksaan Kas; Register Penutupan Kas: Memo Penyesusian Kas Bendahara Penerimaan; 'SSBP dan SSP. Tangkahlangkah Reviu ‘& Telit bahwa saldo Kas yang di Bendahara Penerimaan disajikan di Neraca hanya rmencakup hak negara yang belum disetorkan dan tidak mencakup uang milik pihak ketiga (seperti uang hasillelang pihak ketiga dan uang jaminan), melalui perbandingan dengan perhitungan yang dibuat oleh unit tenis. “37 Prosedur Revit Pereviu Estimasi Waktu Teknik Reviu Penelusuran ‘Angka Permintaan Keterangan Prosedur Tali bahwasaldo kas di Bendahara Penerimaan pada akhir tahun anggaran adalah nihil melalui penelusuran ke Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Register Penutupan Kas, ‘Apabila saldo kas tidak nihil, maka Telit bahwa saldo tersebut telah disetorkan ke Kas Daerah, ‘melalul penelusuran ke dokumen SSBP-nya, © Telit’ apakah saldo Kas di Penerimaan Bendahara telah disajikan sebesar_ nila rupiahnya dengan menelusuri Register Penutupan Kas. Apabila terdapat saldo kas dalam valuta asing, Telti bahwa saldo tersebut telah dikonversi Kkedalam Rupish dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal Neraca melalui permintaan keterangan dan perbandingan ke kurs tengah Bank Indonesia per tanggal Neraca. @ Buat catatan hasil reviu Prinsip Dasari Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraaan akuntansi dan/atau kesalahan dalam penyajian LK, Maka perevlu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbaikan dan/atau koreksiatas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjeniang 38 3. Kas Lainnya dan Setara Kas ‘Teknik Revi Estimasi Prosedur Revi Pereviu | “Wake Angka Permintaan Penelusuran Keterangan Prosedur Analitis Tujuanprosedur reviu berikat inadalah untuk memastikan_bahwapengakuan danpengukuran,pelaporan akun telah sesuai denganSAP serta akurasi, keandalan dankeabsahan LK telah terpenuhiyaitu: a. Kas Lainnya adalah kas selainyang berasal dari Uang Persediaan.dapat berupa bunga jasa giro yangbelum disetor ke kas negara, uang Pihakketigayangbelum diserahkanseperti- honorarlumpegawal, atau pajak/retribusl yang belumdisetor. b._ Setara Kas adalah investasijangkapendek yang sangat Mud yang siap dijabarkan menjadi kas danbebas dari risiko perubahan nilal yang signifikan. Kas Lainnya dan Setara Kas dicatatsebesarnilairupiahnominal. Apabila terdapat KasLainnya dan Setara Kas dalam valuta asing, maka dikonversi menjadirupiah dengan menggunakan kurs tongah Bankindonesia pada tanggal Neraca, 4. SetaraKasditujukanuntuk memenuhi kebutuhan kas jangkapendek atau untuk tujuan lainnya, fe Suatu investasi disebut setara kasjika investasi tersebut memiliki masa jatuh tempo paling lama 3 (tiga)bulan sejaktanggalperolehannya, Dokumen yang Diperiukan 2. Borita Acara Pemeriksaan Kas; b. Sertificat Deposito atau sertifikatlainyangberkaltandengan Investasi_jangka pendel ~ palinglama 3 bulan, Tanglal-langkah Reviu ‘3. Telit bahwa wang pada bendahara pongoluaran selain uang persediaan telah dicatat ke dalam akun Kas re Lainnya dan Setara Kas. 1h. Telitiapakah saldo Setara Kas yang dlsalican diNevaca hhanya mencakup investas!jangka pendekyang sangat likuid seperti Deposito yang berlangka waktu paling y lama3 (tiga) bulan, melalui penelusuran ke Sertifiat Deposito, © Buatcatatan hasll eviu Prinsip Daser Apablla ditemukan Kelemahan dalam penyelenggaraaan akuntans! dan/ateu kesalahan dalam penyajian LK, Maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melaktukan perbalkan dan /atau koreks!| atas kelomahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjeniang 39 4. Belanja Dibayar Dimuka Tein Reva Estimasi | B | 3 3) 2 Prosedur Revia Perea | tial | 9 a i a2] a| 2 £*| 28/3 Tojvanprosedur reviubevikat Inndalah wntuk memastican bahovapengakuanpengukeran dan Pelaporan akun ah sesusldengansAP srtaakuas Keandalan, Dakeabeahan Lk telah erpenuhi yal: a BelanjaDibayar” dl Muka adalanpengsaaran belaia pada tahun berjalan tetap! thantaatryamelampauitakunanggaran bere, Sehinges pada. tahunberkutnya masih ada tmanfsatyangaland\ertmaalsbatpembayeran tersebut b. Belana Dibeyar dl Muka dicatat sesual mi Penyesualan Belanjaibayar dt Mula yang Pada periode pelaporan Dokumen yang Dipriikan a” Dokumen Realsast Belana; dan Dokumen perfanliah/Kontrak ataudokumen teinnya yang dpersamatan Langhalangkah Revi Tein balwwa Bolanja Bibayar Gi Muka edaah pengeluaren belanja pada tahun berjalan tela Manfeataya melampau!tabun anggaran berjlan, spaliny Sehlngga pada. tahun berikutnya, mas ada manfaat yang akan diterima akibat pembayaran tersebut Telit bahwa sido Bolanja ibayar ai Muka telah Aleatat dalam jural penyescatansesua ll yang diakui pada periode pelaporan dan telah didukung_ v oleh Memo Fenyesualan © Lakukan ut pekatas Bolanja Dibayar al Muka dan Tell bahwa seiaptransaks ersebut telah : dilengkapi dengan dokumen yang sah, melalui * Denelisuran ke dokmen-dokumen teri “Boat catatan hasilrevia Prinsip Dasar: Apabila ditermukan kelemahan dalam penyelenggarzaan akuntans| dan/atau kesalahan dalam penyajian LK, Maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbatkan ddan/atau koreks! atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang

Anda mungkin juga menyukai