Anda di halaman 1dari 6

ANALISA TINDAKAN

PEMASANGAN EKG PADA PASIEN CHF

DIRUANG ICU RSUD KARDINAH TEGAL

Oleh :

Yuli Misnawati (200104100)

PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT DAN KRITIS

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

2021
LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN
KEPERAWATAN
PEMASANGAN EKG

Nama Mahasiswa : Yuli Misnawati


NIM : 200104100
Hari/Tanggal : 24 Juni 2021
Tempat Praktek : ICU RSUD Kardinah Tegal

Nama Pasien No RM Diagnosa Medis


Tn K 10027566 CHF

Nama Tindakan Keperawatan Pemeriksaan EKG

Jenis Tindakan Mandiri*


√ Kolaborasi*
Keterangan : * berikan tanda √ sesuai tindakan yang dilakukan

A. DESKRIPSI SINGKAT KASUS (*jika ada pasien)

Tn. K mengatakan kurang nyaman pada daerah dada dan sering merasakan
lemas dan mudah kelelahan setelah aktivitas. Sudah seminggu ini bengkak
pada kedua kaki dan jantungnya berdebar-debar. Keadaan umum lemah,
wajah terlihat pucat, adanya edema derajat 1 pada kedua kaki pasien, nadi
112x/menit. TD: 170/100 mmHg, nadi cepat, RR : 25X/menit, Suu 36,5 0C,
SpO2 : 98%. Terpasang O2 Via NRM 8 lt/menit.
B. INDIKASI DARI TINDAKAN KEPERAWATAN
Elektrokardiogram dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi-kondisi
berikut:
1. Serangan jantung
2. Kardiomiopati
3. Gangguan irama jantung
4. Penyakit jantung koroner
5. Gangguan elektrolit
6. Keracunan obat-obatan
C. RASIONAL TINDAKAN

Pemeriksaan Jantung EKG (Pemeriksaan Elektrokardiogram) adalah


pemeriksaan jantung untuk mendeteksi kelainan dengan mengukur
aktivitas listrik yang dihasilkan oleh jantung, sebagaimana jantung
berkontraksi. Pemeriksaan Jantung EKG dapat membantu mendiagnosis
berbagai kondisi penyakit jantung seperti aritmia jantung, pembesaran
jantung, peradangan jantung (perikarditis atau miokarditis) dan penyakit
jantung koroner.
Pemeriksaan EKG dilakukan oleh pasien yang memiliki kesulitan
bernapas, nyeri dada, atau detak jantung yang tidak normal. Pemeriksaan
jantung ini juga dilakukan untuk melihat kondisi kesehatan jantung pada
pasien yang berisiko mengalami serangan jantung.
Sumber
Udjianti, Wajan J. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler . Jakarta: Salemba
medika.

D. ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN


Alat : Bahan :
Mesin EKG dan Kertas EKG Jelly
Elektroda Tissue
Sarung Tangan

E. PROSEDUR TINDAKAN

Fase Preinteraksi
1. Cek program pemberian obat dengan nebulizer
2. Menyiapkan alat
3. Fase Orientasi
4. Memberi salam/menyapa pasien
5. Memperkenalkan/mengingatkan identitas perawat
6. Menjelaskan tujuan tindakan
7. Menjelaskan langkah prosedur
8. Menanyakan kesiapan pasien
Fase Kerja
1. Mencuci tangan
2. Menjaga privacy pasien
3. Mengucapkan basmallah
4. Mengatur posisi pasien
5. Membebaskan daerah dada dari pakaian
6. Mengolesi jelly pada tempat-tempat sadapan
7. Memasang AVR di tangan kanan
8. Memasang AVL di tangan kiri
9. Memasang AVF di kaki kiri
10. Memasang groun/netral di kaki kanan
11. Memasang V1 di ICS 4 dextra
12. Memasang V2 di ICS 4 sinistra
13. Memasang V4 di ICS 5 sinistra sejajar garis midclavicula
14. Memasang V3 diantara V2 dan V4
15. Memasang V5 di ICS 5/ sejajar V4 di garis axila anterior sinistra
16. Memasang V6 di ICS 5/ sejajar V5 di garis mid axila sinistra
17. Menyalakan mesin EKG dan mengeprint kertas EKG
18. Mematikan mesin EKG
19. Melepas sadapan sambil membersihkan jelly dengan tissue
20. Merapihkan pasien dan alat
21. Mengucapkan hamdallah
22. Mencuci tangan
Fase Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan

F. PRINSIP PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM


MELAKUKAN TINDAKAN dan JELASKAN ALASANNYA
Prinsip yang harus diperhatikan adalah saat pemasangan elektroda.
Pemasangan elektroda yang tidak tepat dapat menghasilkan gambaran
EKG yang tidak terbaca atau tidak sesuai kondisi pasien. Hal ini dapat
menimbulkan kesalahan dalam interpretasi EKG sehingga menghasilkan
diagnosa yang keliru, untuk menghindarinya, pastikan tidak ada
kesalahan sebelum perekaman jantung dengan melakukan pengecekan
ulang pada elektroda yang terpasang.
G. RESPON PASIEN SELAMA MELAKUKAN TINDAKAN
Keadaan pasien DS Pasien mengatakan mengatakan kurang
SEBELUM tindakan nyaman pada daerah dada dan sering
merasakan lemas dan mudah kelelahan
setelah aktivitas. Sudah seminggu ini
bengkak pada kedua kaki dan jantungnya
berdebar-debar.
DO Keadaan umum lemah
wajah terlihat pucat
adanya edema derajat 1 pada kedua kaki
pasien
nadi 112x/menit
TD: 170/100 mmHg
nadi cepat
RR : 25X/menit
Suu 36,50C
SpO2 : 98%.
Terpasang O2 Via NRM 8 lt/menit

Keadaan pasien DS Pasien mengatakan masih merasakan


SETELAH diberikan lemas dan lelah.
tindakan
DO Pasien tampak lemah, wajah terlihat pucat,
nadi 115x/menit (ventricle takikardi),
pemasangan EKG telah dilakukan pasien
kooperatif.
Jelaskan apa yang menyebabkan terjadinya perubahan atau
sebaliknya tidak terjadi perubahan keadaan pasien
Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi dimana jantung
mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi kebutuhan
sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal ini
mengakibatkan peregangan ruang jantung (dilatasi) guna menampung
darah lebih banyak untuk dipompakan ke seluruh tubuh atau
mengakibatkan otot jantung kaku dan menebal. Jantung hanya mampu
memompa darah untuk waktu yang singkat dan dinding otot jantung yang
melemah tidak mampu memompa dengan kuat.
Sebagai akibatnya, ginjal sering merespons dengan menahan air dan
garam. Hal ini akan mengakibatkan bendungan cairan dalam beberapa
organ tubuh seperti tangan, kaki, paru, atau organ lainnya sehingga tubuh
klien menjadi bengkak (congestive) (Udjianti, 2010). Salah satu
pemeriksaan penunjang guna menegakkan diagnosa CHF yaitu EKG: untuk
menilai hipertropi atrium/ventrikel, iskemia, infark, dan disritmia. EKG
(elektrokardiogram) adalah suatu mesin yang mencatat aktivasi listrik
dari denyut jantung.
Secara umum, penyakit jantung berupa aritmia terdiri atas dua jenis
utama, yakni bradikardia dan takikardia. Bradikardia adalah gangguan
irama jantung lambat, ditandai dengan jumlah detak jantung kurang dari
60 bpm. Sedangkan takikardia adalah gangguan irama jantung cepat,
ditandai dengan jumlah detak jantung lebih dari 100 bpm. Satu jenis lagi
adalah ritme detak jantung tak teratur.
Ventrikel Takikardi ini terjadi akibat impuls listrik abnormal dari
ventrikel yang menyebabkan laju detak jantung cepat melebihi normal.
H. REFLEKSI DIRI
Kesiapan diri untuk melakukan tindakan
Kesiapan dalam melakukan tindakan sebelumnya saya mempelajari cara
pemasangan Elektroda untuk EKG agar tidak salah saat memasang
elektrodanya, sebelum bertemu dengan pasien saya sudah menyiapkan
alat yang akan digunakan.
Kemampuan diri untuk melakukan tindakan
Dalam pemasangan EKG sudah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan SOP. Akan tetapi untuk interpretasi/membaca hasil EKG secara
detail masih perlu banyak belajar lagi.
Perbaikan diri di masa yang akan datang
Saya akan belajar lebih mendalam dalam pembacaan EKG dengan sering
membaca dan mengikuti pelatihan ATCLS.

Tegal 24 Juni 2021 Nilai


Penilai,

………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai