Anda di halaman 1dari 3

SMP Negeri 1 Biak Kota, 28-29 Juni 2020, 

Melaksanakan workshop setiap awal tahun adalah suatu kewajiban bagi setiap satuan pendidikan, baik Dasar ( SD), Menengah ( SMP) dan SMA,
kegiatan ini berlangsung dua hari. Hari Selasa, 28 Juni 2020 workshop pertama dilaksanakan dengan materi Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM) oleh Zainal Sugeng, S. Pd.

KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan
pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.

Fungsi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

1. Sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran atau Standar Kompetensi (SK)
2. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti pembelajaran
3. Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan SK/KD – nya
4. Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran
5. Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan masyarakat (khususnya orang tua dan wali murid).

Tahapan Penetapan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

Seperti pada uraian diatas bahwa penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran. Adapaun langkah dan tahapan penetapan KKM antara lain:

 Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik. Hasil
penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata pelajaran.
 Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian
 KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan
 KKM dicantumkan dalam laporan hasi belajar atau rapor pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.

Jadi yang menjadi pertimbangan dalam menentukan KKM adalah kompleksitas, daya dukung, dan intake. Kompleksitas mengacu pada tingkat kesulitan Kompetensi Dasar yang
bersangkutan. Daya dukung meliputi kelengkapan mengajar seperti buku, ruang belajar, laboratorium (jika diperlukan) dan lain-lain.

Sedangkan Intake merupakan kemampuan penalaran dan daya pikir peserta didik. Setelah kita mengetahui apa itu yang dimaksud dengan KKM, selanjutnya mari kita simak langsung
bagaimana Cara Menghitung KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) berikut ini.

Cara Menghitung KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai :


1. Kompleks : – Tinggi =1
– Sedang = 2
– Rendah = 3
2. Daya dukung: – Tinggi =3
– Sedang =2
– Rendah =1
3. Intake : – Tinggi = 1
– Sedang = 2
– Rendah = 3

Jika indikator memiliki kriteria : kompleks rendah, daya dukung tinggi dan intake peserta didik sedang. Maka nilainya adalah : ( 3 + 3 + 2 ) / 9 x 100 = 88,89 dibulatkan menjadi 89.

Contoh Soal Menghitung KKM

Perhatikan Gambar berikut ini!

Pertama-tama yang perlu kita ketahui adalah tingkatan-tingkatan KKM, yaitu :


1. KKM Indikator
2. KKM Kompetensi Dasar
3. KKM Standar Kompetensi
4. KKM Mata Pelajaran selama 1 Semester atau 1 Tahun
5. KKM seluruh mata pelajaran (atau KKM Satuan Pendidikan)

Kriteria pendekatan pengukuran KKM mempergunakan 3 pendekatan, yakni: pendekatan konpleksitas, pendekatan daya dukung dan pendekatan intake siswa. Kepada 3 pendekatan ini
ditentukan rentang nilai kriteria KKM dan skor pada masing-masing kriteria dengan mempergunakan rumus: kriteria kompleksitas+ kriteria daya dukung + kriteria intake siswa :

9 x 100 = …

Kriteria rentang nilai KKM sebagai berikut:

1. Rentang nilai kompleksitas: Tinggi = 50 – 64


Sedang = 65 – 80
Rendah = 81 – 100
2. Rentang nilai daya dukung: Tinggi = 81 – 100
Sedang = 65 – 80
Rendah = 50 – 64
3. Rentang nilai intake siswa: Tinggi = 81 – 100
Sedang = 65 – 80
Rendah = 50 – 64

Kriteria skor nilai KKM sebagai berikut:

1. Rentang nilai kompleksitas: Tinggi = 1


Sedang = 2
Rendah = 3
2. Rentang nilai daya dukung: Tinggi = 3
Sedang = 2
Rendah = 1
3. Rentang nilai intake siswa: Tinggi = 3
Sedang = 2
Rendah = 1
Rentang nilai merupakan alat bantu menentukan skor kriteria KKM pada tiap-tiap unsur kriteria KKM, pada unsur kompleksitas, rentang nilai 50 – 64 menandakan kompleksitasnya tinggi
dengan skor nilai 1 dan pada unsur daya dukung rentang nilai 81 – 100 menandakan daya dukungnya tinggi dengan skor nilai 3, dan pada intake siswa rentang nilainya 50 – 64 menandakan
intake siswa rendah dengan skor nilai 1 dan pada kompleksitas rentang nilainya 81– 100 menandakan kompleksitasnya rendah dengan skor nilai 1.

Menentukan kompleksitas, tinggi-sedang-rendah, dapat dilakukan dengan memakai kompleksitas ranah, baik ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, dengan mempergunakan rentang
nilai sebagai berikut:

1. Kriteria kompleksitas

Pada intinya walaupun menghitung kkm dengan mempergunakan pendekatan diatas, namun pengetahuan, keahlian dan keterampilan pendidik terhadap pemahaman dan analisis
indikator merupakan sesuatu yang sangat berarti dalam penggunaan pendekatan di atas, muai dari perumusan indikator melalui analisis pemetaannya sampai kepada perumusan KKM itu
sendiri,untuk ini hanya guru yang professional yang dapat melakukannya.

Setelah menemukan skor dari masing-masing pendekatan, maka skor itu kita masukkan kedalam rumus. Contoh: Skor kompleksitas tinggi nilainya 1, Skor daya dukung sedang nilainya 2
dan skor intake siswa tinggi nilainya 3. Nilai-nilai ini kita masukkan kedalam rumus sebagai berikut:

Dibulatkan menjadi 67.

Jadi KKMnya 67. KKM 67 untuk KKM satu indikator, sementara yang dicari adalah KKM mata pelajaran, maka untuk mencari KKM mata pelajaran, melalui KKM indikator, yakni carilah KKM
setiap indikator untuk satu semester, kemudian dijumlahkan, hasil penjumlahan dibagi sebanyak indikator dalam satu semester, maka dapatlah nilai rata-rata, maka nilai rata-rata nilai
menjadi nilai KKM mata pelajaran.

Kali ini kita akan belajar Cara Menentukan KKM serta bagaimana Menghitung KKM Dengan Excel yang benar dan tepat. Pada dasarnya menghitung kkm tidaklah mudah dengan
menggunakan program komputer microsoft Excel. Namun, tentu sebelum melakukan itu anda dituntut untuk mengetahui rumus atau formula kkm untuk excel terlebih dahulu. Nah,
sebelum kita melangkah lebih jauh ada baiknya kita membahas terlebih dahulu tentang pengertian KKM.

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan
berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau
forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.

Fungsi KKM

1. Sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran atau Standar Kompetensi (SK)
2. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti pembelajaran
3. Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan SK/KD – nya
4. Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran
5. Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan masyarakat (khususnya orang tua dan wali murid).

Tahapan Penetapan KKM

Seperti pada uraian diatas bahwa penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran. Adapaun langkah dan tahapan penetapan KKM antara lain:

 Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik. Hasil
penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata pelajaran.
 Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian
 KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan
 KKM dicantumkan dalam laporan hasi belajar atau rapor pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.

Jadi yang menjadi pertimbangan dalam menentukan KKM adalah kompleksitas, daya dukung, dan intake. Kompleksitas mengacu pada tingkat kesulitan Kompetensi Dasar yang
bersangkutan. Daya dukung meliputi kelengkapan mengajar seperti buku, ruang belajar, laboratorium (jika diperlukan) dan lain-lain.

Sedangkan Intake merupakan kemampuan penalaran dan daya pikir peserta didik. Setelah kita mengetahui apa itu yang dimaksud dengan KKM, selanjutnya mari kita simak
Cara Menentukan KKM berikut ini.

Dalam menghitung KKM, satuan pendidikan harus merumuskannya secara bersama antara Kepala Sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya. KKM dirumuskan setidaknya dengan
memperhatikan 3 (tiga) aspek: karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung) pada
proses pencapaian kompetensi.

Secara teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada Satuan Pendidikan dapat dilakukan antara lain dengan cara berikut. Menghitung jumlah KD setiap mata pelajaran pada
masing-masing tingkat kelas dalam satu tahun pelajaran. Menentukan nilai aspek karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata pelajaran kompleksitas materi/kompetensi), dan
kondisi satuan pendidikan (daya dukung) dengan memperhatikan komponen-komponen berikut:

1) Karakteristik Peserta Didik (Intake)

Karakteristik Peserta Didik (intake) bagi peserta didik baru (kelas VII) antara lain memperhatikan rata-rata nilai rapor SD, nilai ujian sekolah SD, nilai hasil seleksi masuk peserta didik baru di
jenjang SMP. Bagi peserta didik kelas VIII dan IX antara lain memperhatikan ratarata nilai rapor semester-semester sebelumnya.

2) Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)

Karakteristik Mata Pelajaran (kompleksitas) adalah tingkat kesulitan dari masing-masing mata pelajaran, yang dapat ditetapkan antara lain melalui expert judgment guru mata pelajaran
melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah, dengan memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan KD, perlu tidaknya pengetahuan
prasyarat.

3) Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung)

Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) meliputi antara lain (1) kompetensi pendidik (nilai UKG); (2) jumlah peserta didik dalam satu kelas; (3) predikat akreditasi sekolah; dan (4)
kelayakan sarana prasarana sekolah.

Menentukan KKM setiap KD dengan rumus KKM berikut:

KKM per KD = Jumlah total setiap aspek


Jumlah total aspek

Misalkan: aspek daya dukung mendapat nilai 90 aspek kompleksitas mendapat nilai 70 aspek intake mendapat skor 65 Jika bobot setiap aspek sama, nilai KKM untuk KD tersebut.

KKM KD = (90 + 70 + 65) : 3 = 75

Dalam menetapkan nilai KKM KD, pendidik/satuan pendidikan dapat juga memberikan bobot berbeda untuk masing-masing aspek.
Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan rumus kkm berikut:

KKM mata pelajaran = Jumlah total KKM per KD


Jumlah total KD

Model KKM

Model KKM terdiri atas lebih dari satu KKM dan satu KKM. Satuan pendidikan dapat memilih salah satu dari model penetapan KKM tersebut. Penjelasan rinci kedua model tersebut
dipaparan berikut.

1. Lebih dari satu KKM

Satuan pendidikan dapat memilih setiap mata pelajaran memiliki KKM yang berbeda. Misalnya, KKM IPA (65), Matematika (63), Bahasa Indonesia (70), dan seterusnya. Di samping itu, KKM
juga dapat ditentukan berdasarkan rumpun mata pelajaran (kelompok mata pelajaran). Misalnya, rumpun MIPA (Matematika dan IPA) memiliki KKM 70, rumpun bahasa (Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris) memiliki KKM 75, rumpun sosial (IPS dan PPKn) memiliki KKM 80, dan seterusnya.

Satuan pendidikan yang memilih KKM berbeda untuk setiap mata pelajaran, memiliki konsekuensi munculnya interval nilai dan predikat yang berbedabeda, diilustrasikan berikut.

KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia 75. Maka nilai C (cukup) dimulai dari 75. Predikat di atas Cukup adalah Baik dan Sangat Baik, maka panjang interval nilai untuk mata pelajaran
Bahasa Indonesia dapat ditentukan dengan cara: (Nilai maksimum – Nilai KKM) : 3 = (100 – 75) : 3= 8,3 .

Sehingga panjang interval untuk setiap predikat 8 atau 9. Karena panjang interval nilainya 8 atau 9, dan terdapat 4 macam predikat, yaitu A (Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup), dan D
(Kurang), maka untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia interval nilai dan predikatnya sebagai berikut.

Interval
Predikat Keterangan
Nilai

> 92 – 100 A Sangat Baik

> 83 – 92 B Baik

≥ 75 – 83 C Cukup

< 75 D Kurang

Pelajaran lain bisa jadi memiliki data interval yang berbeda tergantung perhitungannya.

1. Satu KKM

Satuan pendidikan dapat memilih satu KKM untuk semua mata pelajaran. Setelah KKM setiap mata pelajaran ditentukan, KKM satuan pendidikan dapat ditetapkan dengan memilih KKM
yang terendah, rata-rata, atau modus dari seluruh KKM mata pelajaran.

Misalnya, SMP Indonesia Pintar berdasarkan hasil analisis menentukan satu KKM untuk seluruh mata pelajaran (KKM 78). Untuk satuan pendidikan yang menetapkan hanya satu KKM
untuk semua mata pelajaran, maka interval nilai dan predikat dapat menggunakan satu ukuran.

Misalnya, KKM menggunakan ukuran yang sudah lazim, yaitu 60, berarti predikat Cukup dimulai dari nilai 60. Interval nilai dan predikat untuk semua mata pelajaran menggunakan tabel
yang sama.

Interval
Predikat Keterangan
Nilai

> 87 – 100 A Sangat Baik

> 73 – 87 B Baik

≥ 60 – 73 C Cukup

< 60 D Kurang

Anda mungkin juga menyukai