Anda di halaman 1dari 1

Menurut pendapat saya beberapa poin penting dari jurnal pertama yang dapat saya

simpulkan adalah :
1. Bentuk belajar sosial Albert Bandura adalah menekankan bagaimana pentingnya
peserta didik mengolah sendiri pengetahuan atau informasi yang diperoleh dari
pengamatan model di sekitar lingkungan.
2. Bentuk belajar ini merangsang peserta didik berpikir kritis dan kreatif, dimana
mereka memaknai suatu pengetahuan atau informasi, memaknai suatu model yang
ditiru, kemudian mengolah secara kognitif dan menentukan tindakan sesuai tujuan
yang dikehendaki.
3. Kritis yang dimaksud dalam bentuk belajar sosial ini adalah kritis untuk
menganalisis masalah; dan kreatif yang dimaksudkan adalah untuk melahirkan
alternatif pemecahan masalah.
Konstruktivisme merupakan sebuah konstruksi pengetahuan yang bersifat aktif dan personal

filsafat konstruktivisme adalah bahwa semua pengetahuan dikonstruksikan (dibangun) dan bukan
dipersepsi secara langsung oleh indera (penciuman, perabaan, pendengaran, perabaan, dan
seterusnya) sebagaimana asumsi kaum realis pada umumnya. Selain itu tidak ada teori
konstruktivisme tunggal, tetapi sebagian besar para konstruktivis memiliki setiadaknya dua ide
utama yang sama; (1) pembelajar aktif dalam mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri, dan; (2)
interaksi sosial merupakan aspek penting bagi pengkonstruksian pengetahuan (Bruning, Scraw,
Norby, & Ronning, 2004: 195).

Konstruktivisme pada dasarnya adalah suatu pandangan yang didasarkan pada aktivitas siswa untuk
menciptakan, menginterpretasikan, dan mereorganisasikan pengetahuan dengan jalan individual,
sebagaimana dikemukakan oleh Windschitl dalam buku Abbeduto, 2004.

Siklus Pembelajaran Konstruktivisme :


Pertama, fase discovery (diskaveri);
Kedua, fase Pengenalan Konsep
Ketiga, fase aplikasi konsep

Adapaun penerapan Teori belajar sosial Albert Bandura bahwa peserta didik memiliki sifat:
- Intensionalitas
- Mem-prediksi
- Reaksi-diri
- Refleksi diri

Anda mungkin juga menyukai