Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PRELIMINARI DESAIN

2.1. BALOK
Penentuan tinggi balok minimum (hmin) dihitung berdasarkan SNI 2847-2019 Pasal
9.3.1.1. Tebal minimum balok non prategang atau pelat satu arah bila lendutan tidak
dihitung 𝐻𝑚𝑖𝑛 = (1⁄16)𝐿, L untuk panjang bentang balok. Untuk fy selain 420
MPa, nilainya harus dikalikan dengan (0,4 + fy/700).

1. Balok Induk Arah X ( L = 4000 mm)


L 4000
hmin    250 ( SNI 2847-2019 tabel 9.3.1.1 )
16 16
 400 
h  250  0.4   242,86  250 mm
 700 

Di asumsikan bahwa b = 2/3 h, maka :


2 2
b h   250  167  200 mm
3 3
2. Balok Induk Arah Y (L = 4000 mm)
L 4000
hmin    250 ( SNI 2847-2019 tabel 9.3.1.1 )
16 16
 400 
h  250  0.4   242,86  250 mm
 700 

Di asumsikan bahwa b = 2/3 h, maka :


2 2
b h   250  167  200 mm
3 3

3. Balok Anak Arah X (L=4000):


L 4000
hmin    190,48mm ( SNI 2847-2019 tabel 9.3.1.1)
21 21
400
h  190,48 x(0,4  )  185,03mm  200 mm
700

Di asumsikan bahwa b = 2/3 h, maka :


2 2
b  h   200 = 133,33 cm ≈ 200 mm
3 3
4. Balok Anak Arah Y (L=4000):
L 4000
hmin    190,48mm ( SNI 2847-2019 tabel 9.3.1.1)
21 21
400
h  190,48 x(0,4  )  185,03mm  200 mm
700

Di asumsikan bahwa b = 2/3 h, maka :


2 2
b x h   200 = 133,33 cm ≈ 200 mm
3 3
Tabel 2.1 rekapitulasi pelimineri desain balok
No. Elemen Struktur h (mm) b (m)
1. Balok Induk Arah X (BIX) 250 200
2. Balok Induk Arah Y (BIY) 250 200
3. Balok Anak Arah X (BAX) 200 200
4. Balok Anak Arah Y (BAY) 200 200

2.2. KOLOM

Tinggi kolom (h) = 0,3 m


Lebar kolom (b) = 0,3 m
Tebal selimut = 0,025 m

2.3. PELAT
Perhitungan dimensi plat berdasarkan SNI 2847-2019 pasal 8.3.1.2 bagi tebal plat
sebagai berikut :
a. Untuk  m  0,2 menggunakan pasal 8.3.1.1

b. Untuk 0,2   m  2 ketebalan minimum plat harus memenuhi .

 fy 
L n   0 .8 
 1500 
h1 
36  5  m  0.2

dan tidak boleh kurang dari 125 mm


c. Untuk  m  2 ketebalan minimum plat harus memenuhi
 fy 
Ln   0.8  
h2   1500 
36  9

dan tidak boleh kurang dari 90 mm


keterangan :
Ln = Panjang bentang bersih
Sn = Lebar bentang bersih
fy = Tegangan Leleh Baja
 = Rasio bentang bersih dalam arah memanjang terhadap arah memendek
dari pelat 2 arah
 m = Nilai rata-rata α untuk semua balok pada tepi – tepi dari suatu panel

Berikut langkah perhitungan tebal pelat :

 Ln (bentang pelat terpanjang) = 4000 mm

Gambar 2.1. Temapang Pelat Terhadap Balok

 Bw = 200 mm
 Hw = 250 mm
 Ht (asumsi tebal pelat) = 125 mm
 𝐵𝑒 = 2𝐻𝑤 + 𝐵𝑤 = 2(250) + 200 = 700 mm
 Nilai K

1 ((Be/ Bw) 1)(Ht/ Hw)[4  6(Ht/ Hw)  4(Ht/ Hw)2  ((Be/ Bw) 1)(Ht/ Hw)3 ]
K
1 ((Be/ Bw) 1)(Ht/ Hw)
2
1 + ((700⁄200) − 1) 𝑥(125⁄250)[4 − 6(125⁄250) + 4(125⁄250) + ((700⁄200) − 1)(125⁄250)3 ]
𝐾=
1 + ((700⁄200) − 1) 𝑥(125⁄250)

= 2,94
 Inersia balok (Ib)
𝐵𝑤𝑥𝐻𝑡 2
𝐼𝑏 = 𝐾
12
200 𝑥 (125)2
= 2,94 12

= 765830592,1 mm4

 Inersia pelat (Ip)


1
𝐼𝑝 = 𝐻𝑡 2 𝐿𝑛
12
1
= (125)2 𝑥 4000
12

= 651041666,7 mm4
 Modulus elastisitas beton (Ecb) = (Ecp) modulus elastisitas pelat
(Ecb) = (Ecp) = 4700√𝑓′𝑐 Mpa
= 27805,57 Mpa
𝐿𝑏 4000
 𝛽 = 𝐿𝑎 = 4000 = 1
La = bentang terpanjang arah a disemua pelat
Lb = bentang terpanjang arah b disemua pelat
𝐸𝑐𝑏 𝑥 𝐼𝑏 27805,57x 809048640,9
 𝛼𝑚 = 𝐸𝑐𝑝 𝑥 𝐼𝑃 = 27805,57x 576000000

= 1,18
 Maka sesuai dengan SNI 03-2847-2013 Pasal 9.5.3.3.Bila 0,2 < αm < 2, pada
butir (b) maka dipakai rumus mencari tebal pelat minimum (hp) sebagai berikut:

= 94,82 mm (menggunakan h asumsi = 125 mm) < 125 mm


Jadi, h pelat yang digunakan = 125 mm

Anda mungkin juga menyukai