Anda di halaman 1dari 7

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Rehabilitasi Ruang Laboratorium SMPN 1 Bukittinggi

Setelah mengikuti Aanwizing kantor / Lapangan serta mempelajari bestek gambar dan berita acara Aanwizing, maka
kami mencoba membuat metoda pelaksanaan kerja,karena salah satu syarat teknis untuk penawaran pekerjaan
tersebut diatas . Untuk memenuhi syarat teknis dalam penawaran yang kami ajukan.yang kami susun berdasarkan
aturan-aturan pelaksanaan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam bestek, Gambar kerja. Dalam metoda pelaksanaan
pekerjaan ini, menguraikan/ menjelaskan langkah-langkah yang akan kami lakukan dalam melaksakan tersebut
diatas.yang meliputi alokasi mobilisasai tenaga kerja, matrial, dan peratan, serta teknis pelaksaan pembangunan dan
waktu pengerjaanya.

PERSIAPAN PROYEK
Terlebih dahulu kami akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan proyek ini, seperti
pengelola proyek, konsultan perencana, pengawas, untuk mengkondisikan pelaksanaan pekerjaan dan menetapkan
waktu pemancangan , sekaligus menyampaikan Sturuktur Organisai pelaksaan pekerjaan Time Schedule pelaksanaan
pekerjaan., selanjutnya kami segera menyiapkan proses pekerjaan yang terdiri dari pengurusan syarat-syarat
adminitrasi dan teknis pekerjaan khusus pekerjaanpembersihan lapangan.

Untuk syarat-syarat adminitrasi pengurusan izin mendirikan bangunan ( IMB ), jaminan social tenaga kerja (
Jamsostek ) dan surat perintah kerja masuk lapangan dan berita acara pemancangan.

Teknik Perencanaan, memagar area pekerjaan, menyiapkan direksi keet, membuat los kerja, menyiapkan air kerja,
membuat papan nama proyek, menyiapkan tempat penumpukan atau penyimpanan material dengan persetujuan
dereksi/ pengawas

Mobilisasi dan Demobilisasi

Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan transportasi
peralatan yang akan dipergunakan dalam melaksanakan paket pekerjaan. Penyedia jasa harus sudah bisa
memperhitungkan semua biaya yang diperlukan dalam rangkaian kegiatan untuk mendatangkan peralatan dan
mengembalikannya nanti bila pekerjaan telah selesai ke tempat semula

Cara Pelaksanaan
a  Penyediaan Peralatan dan Personil
- Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan personil sesuai dengan kebutuhan seperti yang termuat
dalam kontrak untuk menyelesaikan pekerjaan
- Sebelum mobilisasi dilaksanakan, maka penyedia jasa harus segera melaporkan kepada direksi untuk
mendapatkan persetujuan, dan bila dipandang perlu, direksi dapat meminta tambahan peralatan maupun
personil atas tanggungan penyedia jasa
b Program dan Pemberitahuan
-  Penyedia Jasa harus membuat schedule mobilisasi peralatan dan personil yang dilengkapi dengan
keterangan akan jenis dan kapasitas peralatan yang akan didatangkan
- Penyedia Jasa harus membuat pemberitahuan tertulis kepada direksi perihal kedatangan maupun
pengangkutan kembali peralatan dan personil
- Penyedia jasa harus meminta persetujuan direksi atas setiap perubahan jadwal peralatan dan penyediaan
personil
- Semua peralatan yang telah berada di lokasi pekerjaan, bila sudah tidak diperlukan, dapat dipindahkan
dari areal pekerjaan dengan seijin direksi

Foto Dokumentasi dan Pelaporan


1. Laporan
Untuk mendukung kelengkapan data administrasi teknik, maka penyedia jasa harusmenyediakan laporan
harian, mingguan dan bulanan
Cara Pelaksanaan
a Laporan dibuat setiap hari dengan mencatat pekerjaan yang dilaksanakan dalam hariberjalan terhitung
pada saat adanya SPMK
b Laporan harian berisi tentang jenis pekerjaan, volume pekerjaan yang dicapai setiap hari lengkap dengan
perhitungan dan gambar typicalnya, cuaca, jumlah tenaga, alat yang digunakan serta jumlah dan jenis
bahan yang digunakan
c. Laporan mingguan berisi tentang rekapan laporan harian 1 (satu) mingguan, selain itu juga berisi volume
pekerjaan minggu lalu
d Laporan bulanan berisi tentang rekapan laporan harian dan laporan mingguan, selain tu juga berisi
volume pekerjaan bulan lalu.
2. Dokumentasi
Untuk mendukung kelengkapan data administrasi teknik dan sebagai bukti yang meyakinkan di kemudian hari,
maka penyedia jasa harus menyediakan foto dokumentasipelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan camera 
Cara Pelaksanaan
a. Foto dokumentasi dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan masih pada posisi 0%, mencapai bobot
50% dan 100% untuk satu titik atau lokasi pengambilan foto yang sama
- Foto 0% diambil pada saat pekerjaan belum dimulai untuk mengetahui kondisi sebenarnya dari
lokasi yang akan dikeerjakan oleh penyedia jasa
- Foto 50% diambil pada saat pekerjaan sedang berlangsung untuk melihat kondisi lapangan pada
kondisi 50%
- Foto 100% diambil pada saat pekerjaan sudah terlaksana secara tuntas untuk melihat kondisi akhir
pekerjaan

b. Sebelum pengambilan foto-foto, maka dibuat rencana/denah yang menunjukkan lokasi, posisi dari
kamera dan arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
c. Foto dokumentasi tersebut di atas dicetak dengan ukuran 3R yang ditempel pada album foto dan diberi
catatan sebagai berikut :
- Nama Kontrak
- Nama Bangunan
- Tahap/Progress Pekerjaan 0%, 50% atau 100%
d. Penyedia Jasa menyerahkan foto dokumentasi tersebut sebanyak 3 (tiga) rangkap bersama 1 (satu)
negatifnya kepada direksi
e. Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi pengambilan harus dari arah yang sama yang
sudah ditentukan sebelumnya.

Pekerjaan Bongkaran
Pekerjaan Bongkaran adalah pekerjaan pembongkaran yang akan direhabilitasi dengan menggunakan alat bantu
yang dikerjakan oleh Penyedia Jasa setelah mendapat persetujuan dari Direksi
Cara Pelaksanaan
- Bongkaran yang dilaksanakan adalah pembongkaran pasangan baik itu pasangan batu, beton ataupun
bangunan yang ada diareal yang akan dilaksanakan rehabilitasi
- Sampah bongkaran harus diatur dan dibuang disekitar lokasi yang dijamin tidak akan mengganggu
kegiatan pekerjaan. Pengaturan dari semua hasil bongkaran tersebut harus sesuai petunjuk Direksi

PEKERJAAN PENUTUP ATAP

Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah menutup semua biadang atap bangunan. Bahan yang gunakan atap BJLS
Warna berpasir
Lingkup pekerjaan atap meliputi :
1 Pemasangan penutup atap dengan BJLS Warna, dan bubungan dengan atap sejenis
2 Pasangan atap seng gelombang dipakukan langsung pada gording dengan menggunakan paku khusus untuk atap
3 Tiap sambungan diberi tindisan sesuai dengan spesifikasi pabrik, minimal tindisan antara satu lembar dengan
lembar lainnya 2.5 alur. Alur harus dipasang merata ( tidak bolak balik ), sehingga hasil akhir pasangan akan rapi.
4 Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak mengakibatkan kebocoran. Apabila terjadi
kebocoran setela pemasangannya, maka bagian yang bocor tersebut harus dibongkar dan dipasang baru.

PEKERJAAN PLAFOND

A. PERALATAN YANG DIGUNAKAN


1 Rol meter
2 Benang 
3 Screw driver
4 Ceiling net/ lakban
5 Waterpass
6 Amplas
7 Hand sander
8 Grit paper 150/120
9 Kuas
10 Rol cat
B. BAHAN YANG DIGUNAKAN
Gybsum
PAKU KAIT/ PENGGANTUNG
CAT
PLAMUUR

C. PELAKSANAAN
1 Tentukan marking elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding dan as sumbu ruangan serta titik-
titik paku kait pada langit-langit dengan jarak sesuai shop drawing
2 Pasang paku kait tembakkan paku-paku kait pada marking itik-titik yang telah ada 600x1200 mm
Pasang penggantung rangka plafond (rod) yang terdiri dari hanger dan klip adjuster (ex boral type 223),
3 dengan posisi tegak lurus
Pasang rangka tepi (steel hollow) dan wall angel profil l 20x20 mm atau moulding profil "w" sebagai list
4 tepi tepat pada sipatan marking elevasi plafond
Tentukan jarak penempatan kait penggantung
5 Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafond
5 Pasang rangka utama/ top cross rail (ex boral type 201) dengan jarak 1200 mm
6 Pasang rangka pembagi/ furing channel (ex boral type 204) dengan jarak 600 mm menggunakan locking
7 clip (ex boral type 210)
Cek elevasi dan jarak rangka plafond
Cek sparing, ducting, dan perlengkapan mekanikal elektrikal lainnya
Pasang dan kencangkan clip/ rod
9 Pasang panel gypsum/triplek pada rangka dengan skrup ceiling menggunakan screw
10 driver dengan jarak 60 cm dan setiap sambungn harus tepat pada rangka
Cek kerapihan dan kerataan bidang plafond dengan menggunakan waterpass
11 Perataan sambungan plafond dengan menggunakan ceiling net lakban
12 Kemudian ditutup dengan paper tape dan compound ceiling 
13 Setelah itu diamplas
14 Finish permukaan plafond  tersebut dengan cat
15 a Ratakan permukaan plafond gypsum menggunakan plamuur sampai terlihat rata dan halus
b Haluskan dengan amplas sampai rata dan benar-benar halus
c Cat seluruh permukaan plafond secara merata dengan kuas untuk bagian tepi dan sudut, 
serta rol cat untuk bidang luas

D. CATATAN
1 Untuk langit-langit akustik, tarik benang/ kawat nikelin berdasarkan as rangka utama dan
rangka pembagi
2 Tentukan titik penggantung dan pasang penggantung berdasarkan as rangka pembagi utama dengan lot.
Cara tersebut dilaksanakan berulang-ulang sampai seluruh titik penggantung selesai dipasang
3 Pasang profil aluminium/ kayu atau sesuai spek pengakhiran langit-langit
4 Pasang rangka dengan urut-urutan :
RANGKA UTAMA
RANGKA PEMBAGI UTAMA
RANGKA PEMBAGI 
5 Pasang stiffener (siku pengaku) dipermukaan setiap akustik bagian atas (yang tidak terlihat)
6 Pasangan akustik tile dimulai dari;
Bagian yang ada armaturnya, a.l: lampu,splinkler, grill, ac, fire protector, smoke detector, dll
Bagian yang akustiknya utuh dari as utama arah memanjang dan melintang sambil selalu 
dicek horisontalnya
Terakhir bagian pinggir dimana akustik harus dipotong sesuai lokasinya

E. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


- Gudang penyimpanan akustik harus bebeas dari air. Sebaiknya ber-ac untuk menjaga kestabilan
kelembaban udaranya
- Transportasi dan menaruh akustik baik di gudang maupun dilapangan harus hati-hati agar sudutnya tidak
- rusak
Sebelum memasang panel akustik, pekerjaan-pekerjaan diatasnya harus sudah selesai dan tidak bocor
- Tukang pasang akustik harus memakai sarung tangan yang bersih agar akustik tidak menjadi kotor
- Pemotongan dan pemasangan akustik harus hati-hati sekali karena pinggirnya mudah sekali rusak
- Kelembaban udara di dalam ruangan yang dipasang akustik harus 70% dan suhu konstan
- Pemesanan panel akustik (terutama bila jenisnya tidak terdapat di pasaran lokal) harus diberikan
cadangan secukupnya.
- Kelembaban udara di dalam ruangan yang dipasang akustik harus 70% dan suhu konstan
- Pemesanan panel akustik (terutama bila jenisnya tidak terdapat di pasaran lokal) harus diberikan
cadangan secukupnya.
Pekerjaan Lantai Keramik
A. PLANNING
Lantai yang dipergunakan berkualitas baik sesuai gambar rencana atau petunjuk direksi / konsultan pengawas

B. SHOP DRAWING
1 Menentukan sisa potongan keramik harus >1/2 badan keramik
2 Menentukan nat keramik dinding dan lantai agar bertemu dan nat segaris
3 Menentukan agar perempatan keramik bertemu
4 Menentukan posisi plumbing atau assessories lantai
5 Menentukan tata letak sanitair dan fixture harus diperempatan atau tengah badan keramik
6 Menentukan titik awal pasangan keramik
7 Menentukan expansion joint minimal setiap luasan 12 m2 - 16 m2

C. PERHITUNGAN RECOURCES (SUMBER DAYA)


1 Bahan yang digunakan
- Keramik/ Granit
- Semen pc
- Air
- Additive

D. ALAT YANG DIGUNAKAN


1 Jidar aluminium
2 Bak air/ ember
3 Tempat dudukan/ tatakan keramik
4 Benang nylon
5 Palu karet
6 Sendok spesi
7 Waterpass
8 Busa/ spon
9 Kain/ lap basah
10 Sekop

E. TENAGA KERJA
Menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai jadwal dan volume pekerjaan

F. PELAKSANAAN
1 Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan
2 Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain-lain
3 Sortir keramik agar menghaslkan keseragaman :
- Ukuran
- Presisi
- Warna
4 Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air/ ember selama 1 jam, agar kelembaban terjaga.
5 Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air/ ember selama 1 jam, agar kelembaban terjaga.
6 Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai untuk seluruh kesatuan
7 Pasang benang arah horisontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada shop drawing.
Kedudukan benang datar dan siku apabila dinding yang ada adalah dinding keramik, maka
kedudukan nat lantai harus disesuaikan dengan yang ada pada dinding
8 Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan, sepanjang garis dasar yang telah terpasang
9 Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan waterpass
10 Isi bagian/ daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan/ spesi
11 Setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai, usahakan supaya tidak ada las-lasan
Setelah itu ketuk keramik yang ditempel tersebut dengan palu karet agar merata.
12 Atur jarak nat dengan lebar sesuai gambar kerja, supaya ukuran nat dapat seragam dan rapih, diharuskan
13 menggunakan plastic cross sebagai pengatur jarak nat ( tanda"+" ) atau dengan tile spacer.
Cek kerataan pasangan keramik dengan waterpass.
14 Bersihkan permukaan keramik yang telah terpasang dengan kain / lap basah.
15 Untuk menghindari naiknya lantai (menggelembungnya lantai) maka buatlah delatasi
16 Pastikan kedudukan keramik telah kuat dan spesi kering kemudian siapkan isian/ bahan cor nat pada
ember dan aduklah hingga rata
17 Bersihkan nat-nat tersebut dari debu dan kotoran
18 Setelah adukan rata, isi sela-sela nat dengan bahan cor nat dengan menggunakan skrap atau karet
19 Setelah kering, bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudah dipasang nat dari sisa-sisa bahan cor
20 nat dengan menggunakn kain lapbasah sampai bersih.
G. MASALAH YANG SERING TIMBUL
1 Keramik terlepas secara individu, hanya satu atau beberapa keramikterlepas (tidak sebaris), karena
keramik tidak terikat baik dengan lapisan di bawahnya, karena:
- Sebelum pemasangan, keramik tidak direndam atau kurang lama
- Mutu campuran lapisan dasar kurang baik, dianjurkan untuk campuran pasangan keramik lantai 1:4 dan
1:2 untuk keramik dinding.
- Terlalu banyak/ kurang semen dalam adukan
- Pemasangan keramik yang berongga

2 Keramik terlepas bersamaan (popping)
- Keramik mencuat naik pada 1 baris dari permukaan dengan tiba-tiba dan menimbulkan suara keras,
disebabkan pemuaian keramik karena menyerap air, terutama pada keramik dengan porositas tinggi,
- pergerakkan struktur bangunan atau beben lateral.
Dianjurkan agar pemasangan keramik dipasang pada proses pekerjaan terakhir sambil menunggu
stabilnya struktur bangunan.
- Dianjurkan untuk pemasangan keramik di ruangan luas diberi expansion joint dengan batas nat min. 4 mm.
- Dianjurkan untuk pemasangan keramik di ruangan luas diberi expansion joint dengan batas nat min. 4 mm.
- Untuk mempertahankan keindahan dan mencegah timbulnya masalah, keramik dengan kualitas 1 (kw-1)
dan pemasangan yang benar merupakan keharusan.

F. CATATAN
* Pemilihan warna dan corak keramik sangat mempengaruhi suasana suatu ruangan.
* Karakter keramik, kedap air, tahan lama, tersedia pilihan jenis, warna, ukuran, tekstur, dan corak yang beragam.
* Pilihlah keramik dengan waktu pembakaran/ no produksi yang sama agar warna dan ukuran seragam.
* Pilihlah keramik kw-1dengan ciri-ciri tidak bergelombang (curvature), (melengkung (arpage), cekung
(concave), cembung (convex), berbintik jarum.
* Dianjurkan untuk tidak memasang keramik dengan jarak kurang dari 4 mm.

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

Lingkup Pekerjaan listrik ini meliputi penyediaan seluruh material, perlengkapan/peralatan dan melaksanakan seluruh 
pekerjaan system listrik sehingga dapat beropersai secara sempurna

Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dilaksanakan harus dikerjakan oleh instalatur yang sudah berpengalaman
serta terdaftar sebagai instalatur resmi PLN dengan memegang SPT dan Surat Izin Kerja- SIKA C yang masih berlaku.
Seluruh Pekerjaan listrik harus dikerjakan sesuai peraturan pekerjaan listrik yang berlaku di Indonesia terutama SPLN
dan PUIL
Lingkup Pekerjaan listrik meliputi pengadaan dan pemasangan semua komponen listrik termasuk lampu, saklar, stop
kontak, instalasi pengkabelan lengkap conduit, panel listrik dan pengetesannya

Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh dari seluruh material Pekerjaan listrik untuk mendapatkan
persetujuan dari Direksi sebelum dipasang. Seluruh biaya ditanggung atas biaya Kontraktor pelaksana. Material yang
harus diajukan contohnya antara lain
- Kabel
- Stop kontak
- Lampu (setiap jenisnya)
- Saklar

Pelaksanaan :
Pipa kabel (konduit) dari jenis high-impact dari merk sesuai dengan daftar spesifikasi material. Sambungan
(copling), T-Dos harus dengan merk yang sama dengan jenis konduitnya
Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan cara penempatan yang benar atau dari
material bangunan lama yang masih layak/baik dapat dipasang dengan persetujuan pihak Direksi/pengawas

Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh dari seluruh material Pekerjaan listrik untuk mendapatkan
persetujuan dari Direksi sebelum dipasang. Seluruh biaya ditanggung atas biaya kontraktor pelaksana. Material
yang harus diajukan contohnya antara lain : Pipa, Konduit, Ballast, dll.
PEKERJAAN PENGECATAN

Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai permukaannya harus diberi acian semen dan dibersihkan dari kotoran.
Setelah pekerjaan pembersihan selesai, permukaan dinding harus digosok dengan amplas kemudian diplamur
untuk menutupi bagian-bagian permukaan tembok berlubang dan yang terdapat celah-celah kemudian digosok
lagi hingga permukaan pekerjaan menjadi halus lalu dicat paling sedikit tiga kali

Lingkup pekerjaan
1 Cat Dinding/ Tembok  dan Cat kayu/ Kusen dan Pintu
2 Cat tembok untuk dinding yang telah di plester dan di aci atau cat dinding lama yang sudah di kerok dan dibersihakan

A. PERALATAN YANG DIGUNAKAN


1 Kertas semen/ koran bekas
2 Lakban
3 Amplas dan mesin amplas 
4 Amplas duco
5 Roll dan gagang
6 Kuas
7 Skrap
8 Kain lap
9 Tangga 
10 Tongkat penyambung gagang rol

B. ALAT-ALAT PENUNJANG
1 Penutup hidung
2 Mesin amplas
3 Kabel listrik dan stop kontak
4 Tangga/ scafolding
5 Lampu penerangan
6 Ember dan air
7 Kerekan
8 Tripleks 30x50
9 Kayu pengaduk
10 Ember cat untuk memisahkan cat yang sudah dicampur.

C. BAHAN YANG DIGUNAKAN


1 PLAMUUR
2 CAT DINDING/ TEMBOK DAN CATA MINYAK

D. PELAKSANAAN
1 Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dengan amplas dan kain lap.
2 Lindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat dengan kertas
semen/ koran dan lakban.
3 Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak dan kurang rata dengan plamuur,
kemudian tunggu sampai kering.
4 Haluskan plamuur yang telah kering dengan amplas duco hingga rata.
5 Jika permukaan sudah rata, lakukan pengecatan dasar dengan rol pada bidang yang luas dibantu dengan
kuas untuk bidang yang sempit.
6 Jika cat dasar telah kering, cek apakah masih ada bidang dinding yang kurang rata, jika belum amplas
dengan amplas duco.
7 Lakukan cat finish pertama sampai kering, cek kerataan permukaan bidang.
8 Rapihkan bidang-bidang yang sempit, sudutan, skonengan, tali air dan akhiran.
9 Lakukan cat finish kedua (akhir) dengan campuran sesuai petunjuk.
10 Bersihkan kertas-kertas pelindung, bekas cipratan cat dan peralatan kerja.

E. HASIL AKHIR
Hasil akhir pengecatan dinding yang baik sbb:
1 Permukaan rata
2 Tidak mengenai bidang lain
3 Tidak mengelupas
F. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
* Untuk permukaan dinding luar yang tidak tampak pengecatan dapat dilakukan tanpa diplamuur lebih dahulu
* Gunakan cat dan plamuur sejenis dan baik mutunya agar kohesif, mudah dibersihkan, tidak mudah luntur
atau rusak karena cuaca.
* Gunakan cat waterproffing untuk area basah agar tidak rembes.
* Pilih warna dan jenis cat sesuai fungsi dan karakter ruang, agar tetap kompak.
* Cat sisa harus dipisahkan dengan cat yang belum dicampur, ditutup rapat agar tidak mudah menggumpal atau bau.
* Cat emulsion eksterior memiliki campuran synthetis yang lebih banyak.
* Untuk memberi kesan teksture dapat menggunakan cat teksture yang langsung dikuas atau dengan teknik
spon, kamprot, lukis, dll
* Untuk bagian-bagian kaca, aluminium, metal dapat dilindungi sementara dengan sabun colek agar tidak
terkena cat semprot
Penerapan Prosedur Safety dan K3
Berhubung pada proyek ini adalah pekerjaan pada ketinggian, untuk itu kami akan Fokus juga pada
keselamatan kerja. Karena tempat ketinggian adalah tempat kerja yang rawan kecelakaan . Bila seorang
pekerja saat bekerja di ketinggian melakukan sedikit saja kelalaian, maka akan dapat menimbulkan
kecelakaan baik bagi dirinya, orang lain ataupun rusaknya peralatan kerja
Untuk itu pekerja akan dibekali pengarahan mengenai keselamatan kerja dan pengunaan alat keselamatan 
kerja. Setiap pekerja akan dibekali Sepatu Safety untuk pekerja, Helm proyek, rompi

Untuk pekerja yang bekerja pada ketinggian diharuskan mengguakan bodyharness dan wajib
dikaitkan ke ralling platform
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan bilamana kita akan bekerja di ketinggian 
Sebelum memakai peralatan pelindung jatuh, pekerja yang memakainya harus memeriksanya untuk
memastikan alat tersebut tidak mempunyai CACAT
Sebelum seorang pekerja diizinkan untuk bekerja di suatu area di mana ada risiko jatuh, pekerja
yang bersangkutan harus diajari dalam sistim perlindungan jatuh dengan menggunakan APD yang
sesuai
Alat pengait pada alat pelindung jatuh harus diletakkan lebih tinggi dari pinggang , untuk
mengurangi besarnya hentakkan saat terjatuh
Untuk menuju ketempat kerja yang tinggi supaya menggunakan alat bantu naik seperti tangga yang
standar , scafolding / perancah 

Pada saat penggunaan tangga harus diperhatikan sudut kemiringan tangga dan usahakan posisi
tangga stabil, bila perlu tangga diikat supaya tidak mudah goyang dan berdiri dengan kokoh 

PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR

selama masa pemeliharaan Kontraktor Pelaksana berkewajiban untuk mengganti material yang tidak berfungsi
dengan baik, dan bertanggung jawab atas semua kekurangan dari item pekerja yang telah dikerjakan

Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidak dinyatakan dalam RKS ini atau sebaliknya, akan
tetapi menyangkut pekerjaan bangunan ini, maka pemborong wajib menyelesaikan sesuai petunjuk Pengawas
Lapangan / Pihak Direksi.

Demikianlah cara , sistim kerja yang akan diterapkan dilapangan nantinya yang sesuai dengan time schedule dan
sesuai dengan spesifikasi yang ada dan yang akan kami ajukan dengan jangka waktu pelaksanaan selama 60 (Enam
puluh) hari kalender 

Bukittinggi, 25 Juli 2021


CV. MATRIX

Romi Saputra.ST
Direktur

Anda mungkin juga menyukai