Makalah Bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

"Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perkonomian Indonesia"

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu :

Saepi, S.AB

Disusun Oleh :

Fujirotul Aini

012020012

JURUSAN AKUNTANSI REGULER B

AKADEMI AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERBANKAN INDONESIA

SERANG

2020/2021
Daftar isi
Halaman
judul.......................................................................................................................................
...............................................................i

Daftar isi.............................................................................................................................ii

Kata Pengantar..................................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................................1

A.Latar Belakang Masalah.............................................................................................1

B.Rumusan Masalah......................................................................................................3

C.Tujuan........................................................................................................................3

BAB III : PEMBAHASAN

A.Kondisi Perekonomian Indonesia Dimasa Pandemi Covid-19 ........................................................4

B.Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia .........................................................................5

C.Upaya Pemerintah Dalam Mengatasi Masalah

Perekonomian Indonesia Akibat Pandemi Covid -19 .............................................................................7

D.Upaya Masyarakat Dalam Membantu Pemerintah Mengatasi


Masalah Perekonomian Indonesia Akibat Pandemi Covid-19 ....................................................10

BAB III : PENUTUP

A.Kesimpulan........................................................................................................................................................................................11

B.Saran........................................................................................................................................................................................................12

C.Daftar Pustaka............................................................................................................................................................................13

ii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkah
dan rahmatNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
"Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia".Makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.Meskipun banyak
hambatan yang penulis alami dalam proses pengerjaannya, namun akhirnya penulis
berhasil memyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui bagaimana perkembangan


ekonomi dunia khususnya indonesia saat berlangsungnya pandemi covid-19 ini.Oleh
karena itu penulis sajikan makalah ini dari berbagai sumber.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini.Penulis berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca.

Serang,27 Desember 2020

Penyusun

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah


Pada akhir tahun 2019 yang lalu, belahan masyarakat dunia digemparkan dengan
kemunculan virus yang berasal dari Wuhan, China.Virus tersebut merupakan corona
virus disease-19 (COVID-19).Virus ini berasal dari hewan seperti kelelawar yang
ditularkan ke manusia, akibat dari masyarakat disana yang gemar memakan makanan-
makanan yang tidak lazim untuk dimakan seperti kelelawar tersebut.Virus ini sudah
menyebar dengan begitu cepat hampir ke seluruh Negara yang ada didunia, tidak
terkecuali dengan Negara Indonesia.

Pandemi covid-19 ini menyebabkan perekonomian di dunia mengalami


penurunan, salah satunya terjadi di Indonesia.Perekonomian merupakan faktor penting
dalam kehidupan manusia. Kehidupan keseharian manusia dapat dipastikan selalu
bersinggungan dengan kebutuhan ekonomi.Keberadaan ekonomi dapat memberikan
kesempatan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makanan,
minuman, berpakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya.

Pentingnya ekonomi dalam kehidupan manusia tersebut menuntut negara untuk


mengatur kebijakan tentang perekonomian dan menjamin perekonomian warga negara
khususnya di Indonesia yang memproklamirkan diri sebagai negara kesejahteraan
(welfare staat).

Dalam konsep negara kesejahteraan adalah negara berhak untuk ikut campur
dalam segala aspek kehidupan warga negaranya termasuk dalam bidang ekonomi. Selain
daripada itu, pertumbuhan ekonomi juga merupakan faktor yang mendukung
pembangunan nasional dalam sebuah negara.Pertumbuhan ekonomi yang baik akan
dapat meningkatkan pembangunan nasional.

Pandemi covid-19 telah menyebabkan perekonomian dan aktivitas di berbagai


sektor dan wilayah di Indonesia mengalami penurunan.Penyebab penurunan

1
pertumbuhan ekonomi di Indonesia ini adalah turunnya minat konsumsi dan investasi
masyarakat, baik lingkup rumah tangga maupun lingkup pemerintah.Kondisi saat ini
secara tidak langsung membuat ekspor dan impor produk menjadi terganggu, serta
berkurangnya atau melambatnya laju investasi.

Hal ini terjadi akibat dari sulitnya masuk investasi dari luar akibat pengaruh wabah
virus ini.Selain itu banyaknya tenaga kerja produktif yang harus mengalami pemutusan
hubungan kerja akibat dari para pemilik usaha yang tidak mampu membayar gaji
pekerjanya, sehingga mempengaruhi dalam proses kinerja perusaahaan dalam berbagai
bidang.Khususnya industri mengalami penurunan penjualan dan permintaan pasar
seperti industri tekstil dan industri garmen.

Banyaknya yang mengalami pemutusan hubungan kerja ini membuat tingginya


jumlah angka pengangguran.Hal ini lah yang menjadi ancaman bagi ekonomi di Negara
Indonesia dimana pertumbuhan ekonomi yang telah mengalami pelambatan ditambah
kurangnya laju investasi serta banyaknya pengangguran

Pemerintah pun sudah melakukan berbagai kebijakan untuk menghindari


penularan covid-19 ini salah satunya yaitu dengan peraturan mengharuskan masyarakat
melakukan pembatasan sosial (sosial distancing).Namun peraturan ini membuat para
pedagang terhambat dalam proses perdagangan.Para pedagang kecil mengalami
kerugian pesat dengan adanya wabah covid-19 ini.

Pembatasan aktivitas akibat covid-19 telah menimbulkan kerugian ekonomi secara


nasional.Perkantoran dan sebagian besar industri dilarang beroperasi, untuk kurun yang
relatif lama, sehingga menimbulkan kerugian ekonomi. Jika PSBB diperpanjang atau
diperluas kekota - kota lain, maka otomatis dampak kerugian menjadi semakin besar.

Agar perekonomian tetap stabil pemerintah sudah melakukan upaya untuk


mempertahankan laju perekonomian negara.Dalam upaya mengembangkan
perekonomian, Indonesia yang dahulu dikenal sebagai negara yang agraris karena
sebagian mata pencaharian penduduknya adalah sebagai petani kini telah bergeser
bukan lagi persawahan yang dikembangkan melainkan perindustrian yang

2
dikembangkan untuk beberapa langkah yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi
dampak dari virus Corona.

Kebijakan ini dilakukan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi


domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global sehubungan dengan
terjadinya Covid-19.Bank Indonesia pun akan mencermati perkembangan ekonomi
global dan domestik untuk menjaga agar inflasi dan stabilitas eksternal tetap terkendali
serta memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi.

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi perekonomian indonesia akibat covid-19?

2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat pandemi covid-19 terhadap


perekonomian indonesia?

3. Bagaimana upaya pemerintah dalam mengatasi masalah perekonomian


indonesia akibat pandemi covid-19?

4. Bagaimana upaya masyarakat guna membantu pemerintah dalam mengatasi


masalah perekonomian indonesia akibat pandemi covid-19?

C.Tujuan

1 Untuk mengetahui kondisi perekonomian Indonesia akibat pandemi covid-

2 Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat pandemi covid-19

3 Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi


masalah perekonomian indonesia akibat pandemi covid-19

4 Untuk mengetahui upaya masyarakat guna membantu pemerintah dalam


mengatasi masalah perekonomian indonesia akibat pandemi covid-19

3
BAB II

PEMBAHASAN

A.Kondisi Perekonomian Indonesia Akibat Pandemi Covid-19

Belakangan ini covid menjadi konsen besar bangsa Indonesia karena


permasalahan yang terus ditimbulkannya,Ada banyak kerugian yang disebabkan oleh
covid-19 yang berdampak bagi Perekonomian Indonesia.Pembangunan ekonomi sebuah
negara pada dasarnya bertujuan untuk mencapai kemakmuran masyarakat melalui
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan distribusi pendapatan yang merata.

Indonesia di hadapkan dengan banyak persoalan dalam aspek ekonomi akibat dari
pandemi Covid-19. Kondisi ekonomi di Indonesia nampak memprihatinkan, Kondisi ini
juga memicu penurunan perdagangan bahkan perdagangan internasional. Di Indonesia
sendiri berbagai sektor harus terkendala dalam proses operasi, seperti pabrik-pabrik
yang harus menghentikan proses operasi karena kondisi tidak memungkinkan.

Semenjak adanya pandemi ini negara memiliki krisis ekonomi yang diperkirakan
menjadi lemah dari tahun-tahun sebelumya ,bahkan menurut penuturan Mentri
Keuangan bahwa pertumbuhan ekonomi bisa tertekan hingga level 2,5 % hingga 0 % hal
itu bisa terjadi ketika tidak di lakukan strategi pencegahan yang baik dan tepat untuk
mengatasi hal tersebut.

Hal ini bertolak belakang dengan keadaan indonesia pada tahun 1997/1998
dimana krisis yang pada awalnya adalah nilai tukar kemudian berkembang menjadi krisis
perbankan , hingga menjalar kepada krisis sosial dan politik yang berakibat besar pada
bangsa indonesia. Tingginya laju inflasi pada waktu itu menyebabkan menurunya daya
beli masyarakat, khusus golongan berpendapatan rendah.perubahan jumlah uang
mempengaruhi tingkat bunga, dan fungsi konsumsi , jadi jumlah uang menimbulkan
perubahan dalam permintaan seluruhnya.

Negara Indonesia mengalami kesulitan dalam segi ekonomi dimana kebutuhan


akan pentingnya biaya kesehatan dan logistik masyarakat yang harus terpenuhi,
serta menimbulkan banyaknya pemutusan hubungan kerja akibat banyak lapangan

4
pekerjaan khususnya di Indonesia dalam bidang industri yang mengalami berhenti
produksi akibat tidak adanya pesanan dari luar akibat wabah virus ini.

Selain itu usaha industri kreatif dan rumahan juga mengalami dampak akibat
sulitnya mendapatkan konsumen akibat kondisi kesulitan saat ini. Hal ini membuat
kondisi di Indonesia mengalami kesulitan dalam mendongkrak pertumbuhan
ekonomi akibat masalah pandemi virus ini.

B.Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia

Akibat dari pandemi ini Indonesia pun ikut terkena dampak dalam segi ekonomi
dimana dampaknya membuat setiap negara harus mengeluarkan kebijakan guna
mencegah penularan virus tersebut. Berbagai kebijakan dikeluarkan oleh berbagai
negara mulai dari social distancing,Physical distancing, Lock Down, dan terkini
di Indonesia dibuat regulasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyusul
terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020. Kondisi ini tentu berdampak
pada turunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi global.

Imbas dari kebijakan negara itu sendiri menimbulkan kelumpuhan sebagian


sistem perekonomian seperti halnya sistem ekspor dan impor yang tertunda,
serta penuutupan sejumlah lapangan pekerjaan guna mencegah penyebarann virus
tersebut.Kondisi ini membuat Negara Indonesia mengalami berbagai persoalan
ekonomi diberbagai sektor.

Sektor-sektor yang ikut terkena dampakdari wabah virus ini adalah sektor
lembaga keuangan di Indonesia seperti perbankan hingga konsumsi rumah tangga
yang menurun. Di sektor konsumsi rumah tangga terjadi ancaman kehilangan
pendapatan masyarakat karena tidak dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Terutama rumah tangga miskin dan rentan, serta sektor informal.

Perekonomian di Indonesia saat ini sedang mengalami penurunan karena


banyak usaha-usaha yang tutup karena sepinya pengunjung danpekerja yang
mengalami PHK karena pemiliki usaha tidak mampu menggaji.Pandemi ini tidak
hanya menimbulkan masalah ekonomi saja akan tetapi masalah social juga karena
dengan adanya COVID-19 tingkat mortalitas atau kematian semakin meningkat tiap

5
hari nya dan masyarakat diberi batasan untuk melakukan sosialisasi guna mencegah
menyebarnya COVID-19.

Kemudian, penurunan lainnya juga terjadi pada UMKM. Pelaku usaha ini
tidak dapat melakukan kegiatan usahanya sehingga terganggu kemampuan
memenuhi kewajiban kredit.Selain itu menurut Menteri Keuangan RI bahwa
ekonomi Indonesia mendapat pengaruh virus corona.

Selain dampak-dampak yang telah disebutkan diatas.Berikut ini dampak-dampak


yang ditimbulkan oleh covid-19 terhadap perekonomian indonesia :

1. Membuat konsumsi rumah tangga atau daya beli yang merupakan penopang 60
persen terhadap ekonomi jatuh cukup dalam. Hal ini dibuktikan dengan data
dari BPS yang mencatatkan bahwa konsumsi rumah tangga turun dari 5,02
persen pada kuartal I 2019 ke 2,84 persen pada kuartal I tahun ini.

2. pandemi menimbulkan adanya ketidakpastian yang berkepanjangan sehingga


investasi ikut melemah dan berimplikasi pada terhentinya usaha.

3. Seluruh dunia mengalami pelemahan ekonomi sehingga menyebabkan harga


komoditas turun dan ekspor Indonesia ke beberapa negara juga terhenti.

4. Untuk pekerja yang dirumahkan dan kena PHK, lebih dari 1,5 juta,” . Dari jumlah
ini, 90 persen dirumahkan dan 10 persen kena-PHK. Sebanyak 1,24 juta orang
adalah pekerja formal dan 265 ribu pekerja informal.

5. PMI Manufacturing Indonesia mengalami kontraksi atau turun hingga 45,3 pada
Maret 2020. Padahal dari angka terakhir yaitu Agustus 2019, PMI Manufacturing
masih berada di angka 49. Adapun PMI Manufacturing ini menunjukkan kinerja
industri pengolahan, baik dari sisi produksi,permintaan baru, hingga
ketenagakerjaan.

6. impor pada triwulan I 2020 turun 3,7 persen year-to-date (ytd).Inflasi/


peningkatan harga secara umumdan terus menerus Maret 2020 mencapai 2,96

6
persen year-on-year(yoy). Inflasi ini disumbangkan oleh harga emas perhiasan
dan beberapa komoditas pangan.

7. Sebanyak 12.703 penerbangan di 15 bandara dibatalkan sepanjang Januari-


Maret 2020. Rinciannya yaitu 11.680 untuk penerbangan domestik dan 1.023
untuk penerbangan internasional.

8. Kunjungan turis turun hingga 6.800 per hari, khususnya turis dari Cina.

9. Angka kehilangan pendapatan di sektor layanan udara mencapai Rp 207 miliar.


Sekitar Rp 4,8 di antaranyadisumbang dari penerbangan dari dan ke Cina.

10. Penurunan okupansi/penempatan pada 6 ribu hotel turun hingga 50


persen.Selain itu, kata Sri, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama
juga memperkirakan potensi kehilangan devisa pariwisata bisa mencapai
setengah dari tahun lalu.

C.Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Masalah Perekonomian Indonesia


Akibat Pandemi Covid-19

Pemerintah telah menganggarkan total biaya penanganan Covid-19 dan


Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp695,20 triliun yang dialokasikan
untuk enam sektor. Total realisasi hingga minggu pertama Agustus adalah
Rp151,25 triliun atau 21,8% dari pagu program Pemulihan Ekonomi Nasional.

Beberapa langkah dilakukan oleh pemerintah untuk memperkecil dampak


pada ketiga sektor (kesehatan, sosial ekonomi, dan dunia usaha). Di bidang
kesehatan misalnya, pemerintah sudah memberikan dukungan peralatan bagi
tenaga medis, pembuatan RS darurat hingga mengupayakan RS rujukan untuk
pasien Covid-19.

Berdasarkan data Kemenko Perekonomian, realisasi program PEN untuk


bidang kesehatan baru sekitar Rp6,3 triliun dari pagu Rp87,55 triliun. Realisasi ini
untuk insentif kesehatan pusat dan daerah Rp1,7 triliun, santunan kematian

7
tenaga kesehatan Rp12,9 triliun, penyaluran gugus tugas Covid-19 Rp3,2 triliun
dan insentif bea masuk kesehatan Rp1,4 triliun .

Selanjutnya, pemerintah juga sudah memberikan jaring pengaman sosial


terhadap aktivitas sosial dan ekonomi untuk masyarakat yang pendapatannya
terdampak selama pandemi. Tujuannya agar masyarakat masih tetap bisa
menjaga konsumsi pada masa pandemi. Realisasi untuk perlindungan sosial
sebesar Rp85,3 triliun dari pagu Rp203,91 triliun.

Anggaran yang sudah terealisasi untuk Program Keluarga Harapan (PKH)


sebesar Rp26,6 triliun, bantuan langsung tunai (BLT) dana desa Rp8,3 triliun,
kartu sembako Rp25,5 triliun, program prakerja Rp2,4 triliun, bantuan sembako
Jabodetabek Rp2,9 triliun, bantuan tunai non-Jabodetabek Rp16,5 triliun dan
diskon listrik Rp3,1 triliun.

Berbagai program pemulihan untuk dunia usaha juga terus dilakukan


pemerintah agar mereka tetap bertahan. Pemerintah menyiapkan dukungan bagi
dunia usaha melalui koordinasi dengan BI dengan OJK dengan perbankan
nasional agar sektor bisnis, sektor usaha, dan sektor riil tetap bisa bertahan
walaupun tidak melakukan aktivitas ekonomi.

Realisasi yang ditujukan untuk padat karya kementerian/lembaga sebesar


Rp7,4 triliun, dana insentif daerah (DID) pemulihan ekonomi Rp13,4 miliar. Lalu
realisasi program PEN untuk UMKM sebesar Rp30,21 triiliun dari pagu Rp123,4
triliun, realisasi untuk insentif usaha Rp16,2 triliun dari pagu Rp120,61 triliun,
sementara belum ada realisasi untuk pembiayaan korporasi yang memiliki pagu
Rp53,57 triliun.

Program ini bertujuan untuk melindungi, mempertahankan, dan


meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan
usahanya selama pandemi Covid-19. Untuk UMKM, program PEN diharapkan
dapat 'memperpanjang nafas' UMKM dan meningkatkan kinerja UMKM yang

8
berkontribusi pada perekonomian Indonesia. Sumber Pendanaan PEN berasal
dari belanja negara, penempatan dana, penjaminan, penyertaan modal negara
dan investasi pemerintah.

Pemerintah pusat mengeluarkan beberapa kebijakan ekonomi guna


mengatasi masalah akibat Pandemi COVID-19 diantaranya:

1. Presiden memerintahkan seluruh menteri, gubernur dan wali kota


memangkasrencana belanja yang bukan belanja prioritas dalam Anggaran
Pendapatan danBelanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah(APBD).

2. Melalui Presiden meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk


mengalokasikan ulang anggarannya untuk mempercepat pengentasan
dampak corona, baik dari sisi kesehatan dan ekonomi.Langkah tersebut sesuai
dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Tentang
Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa
dalam rangka Percepatan Penanganan Virus Corona.

3. Pemerintah pusat serta pemerintah daerah menjamin ketersediaanbahan


pokok, diikuti dengan memastikan terjaganya daya beli masyarakat,terutama
masyarakat lapisan bawah.Bantu para buruh, pekerja harian, petani,nelayan,
dan pelaku usaha mikro dan kecil agar daya belinya terjaga. Salah satunya
seperti halnya yang dilakukan di Provinsi Jawa Barat dimanapemerintah
derah mebagikan logistik kepada setiap masyarakat yangmembutuhkan
ditengah wabah virus COVID-19.

4. Pemerintah mendorong program Padat Karya Tunai diperbanyak


dandilipatgandakan, dengan catatan harus diikuti dengan kepatuhan
terhadapprotokol pencegahan virus corona, yaitu menjaga jarak aman satu sama
lain.selain itu pemerintah juga mengeluarkan kebijakan melaui kartu
prakerjasebagai salah satu upaya dalam mengatasi masalah ditengah
penyebaran ekonomi, walaupun kebijakan ini dirasa tidak sesuai dengan
fungsi dari dibuatnya kebijakan ini pada awal masa kampanye presiden.

9
5. Pemerintah memberikan tambahan sebesar Rp 50.000 pada pemegang
kartu sembako murah selama enam bulan. Dengan demikian,peserta
kartu sembako akan menerima Rp 200.000 per keluarga per bulan.Untuk
menjalankan alokasi tambahan kartu sembako ini, pemerintah
menganggarkan biaya Rp 4,56 triliun.

6. Pemerintah juga membayarkan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 yang selama


ini dibayar oleh wajib pajak (WP) karyawan di industri pengolahan. Alokasi
anggaran yang disediakan mencapai Rp 8,6 triliun.

7. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan relaksasi kredit di bawah Rp 10 miliar


untuk Usaha Mikro Kecildan Menengah (UMKM). Relaksasi tersebut berupa
penurunuan bunga dan penundaan cicilan selama setahun, baik dari perbankan
dan industri keuangan non bank. Selain itu, penangguhan cicilan selama
setahun juga berlaku bagiojek, supir taksi dan nelayan yang memiliki cicilan
kendaraan.

Dari ketujuh kebijakan tersebut masih dirasa belum efektif untuk tetapmenekan
dampak buruk dari virus corona ini dalam aspek ekonomi. Indonesia dituntut untuk
dapat menciptakan berbagai skenario yang mungkin dapat digunakan untuk menekan
masalah ekonomi ini.Hal ini karena dampak daripenyebaran virus corona ini tidak
diketahui kapan akan berhenti.

D.Upaya Masyarakat Yang Harus Di Lakukan Untuk Membantu Mengatasi


Perekonomian Indonesia Akibat Pandemi Covid-19

Penduduk dunia diperkirakan mencapai 7,4 miliar jiwa dimana


Indonesiamenyumbang sebesar 255.182.144 juta jiwa atau sekitar 28,98%
pendudukdunia adalah penduduk Indonesia.Modal manusia yang sangat besar ini harus
dimanfaatkan sebaik baiknya untuk membangun Indonesia.Sejak tahun 2015
Indonesia telah masuk ke era bonus demografi dimana jumlah penduduk usia
produktif sangat banyak. Penduduk usia produktif ini merupakan tenaga kerja yang
dapat dimanfaatkan untuk membangun Indonesia.

10
Tenaga kerja yang jumlahnya meningkat ini dapat dimanfaatkan apabila
mereka terdidik, terampil, sehat dan ada lapangan pekerjaannya. Dalam perjalannya
saat ini sebagai sebuah negara yang mengalami masalah ancaman krisis ekonomi
akibat wabah virus COVID-19 yang tengah terjadi di seluruh dunia saat ini.

Permasalahan ini menyebabkan banyaknya pemutusan hubungan kerja karena


banyaknya lapangan pekerjaan yang tutup akibat penyebaran virus ini. Oleh karena itu
sebagai golongan generasi muda diharapkan mampu memberikan solusi atas masalah
yang terjadi serta dalam hal memenuhi kebutuhan hidup di kondisi masyarakat saat
ini.Mereka diharapkan mampu menciptakan langkah yang tetap dapatmenimbulkan
kondisi yang produktif walaupun saat ini tengah berada ditengah wabah COVID-19.

Salah satu langkah yang bisa dilakukan oleh para golongan generasi muda,Negara
bisa melakukan upaya guna tetap meningkatkan produktifitas dan juga meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.Langkah yang dapat diambil diantaranya :

1. Melakukan usaha informal berbasis aplikasi.Langkah ini dianggap efektif dalam


meningkatkan produktivias karena ditengah kondisi saat ini banyak masyarakat
yang tidak bisa keluar rumah untuk membeli bahan kebutuhannya sehingga
dengan melalui media belanjan online mereka bisa tetap mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan juga dapat menjadi tetap produktif ditengah kondisi
saat ini.

2. Memanfaatkan situasi melalui inovasi.Langkah ini harus dilakukan guna dapat


mendorong diri setiap golongan generasi muda yang menjadi bonus demografi
negara untuk tetap produkif diantaranya adalah dengan membuat kelompok
dalam berbisnis atau membuat inovasi via aplikasi atau onlie seperti halnya di
kotabandung dimana sekelompok pemuda membuat aplikasi untuk parawarga
berbelanja kebutuhan di pasar tradisional sehingga mereka bisa membentuk dua
golongan sekaligus yaitu pedagang pasar dan juga warga yang menjadi
konsumen dimana kelompok ini menjadi perantara diantara keduanya.

3. Memanfaatkan media sosial untuk berbisnis dan berinovasi. Di era saat ini
banyak langkah yang dapat ditempuh oleh para generasi muda diantaranya

11
yaitu melalui bisnis berbasis media sosial,dimana dengan melalui media
sosial tidak akan terciptanya kontaklangsung dan dapat mencegah penularan
virus serta tetap menjadigolongan yang produktif.

Perlunya peran masyarakat dalam membantu mengatasi masalah perekonomian


negara.Karena, jika masyarakat ikut serta membantu masalah perekonomian yang
dihadapi oleh negaranya.Tentunya,masalah perekonomian yang dihadaoi oleh negara
tersebut secara perlahan-lahan dapat terselesaikan dengab baik.Karena,adanya kedua
komponen yaitu antara pemerintah dengan masyarakat yang saling bergantungan satu
sama lain.Oleh karena itu peran masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam
membangun perekonomian sebuah negara.

12
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Pandemi covid-19 ini menyebabkan perekonomian di dunia mengalami


penurunan, salah satunya terjadi di Indonesia.Perekonomian merupakan faktor penting
dalam kehidupan manusia. Kehidupan keseharian manusia dapat dipastikan selalu
bersinggungan dengan kebutuhan ekonomi.Keberadaan ekonomi dapat memberikan
kesempatan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makanan,
minuman, berpakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya.

Pandemi covid-19 telah menyebabkan perekonomian dan aktivitas di berbagai


sektor dan wilayah di Indonesia mengalami penurunan.Penyebab penurunan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia ini adalah turunnya minat konsumsi dan investasi
masyarakat, baik lingkup rumah tangga maupun lingkup pemerintah.Kondisi saat ini
secara tidak langsung membuat ekspor dan impor produk menjadi terganggu, serta
berkurangnya atau melambatnya laju investasi.

Pemerintah pun sudah melakukan berbagai kebijakan untuk menghindari


penularan covid-19 ini salah satunya yaitu dengan peraturan mengharuskan masyarakat
melakukan pembatasan sosial (sosial distancing).Namun peraturan ini membuat para
pedagang terhambat dalam proses perdagangan.Para pedagang kecil mengalami
kerugian pesat dengan adanya wabah covid-19 ini.

Selain pemerintah,perlunya peran masyarakat dalam membantu mengatasi


masalah perekonomian negara.Karena, jika masyarakat ikut serta membantu masalah
perekonomian yang dihadapi oleh negaranya.Tentunya,masalah perekonomian yang
dihadapi oleh negara tersebut secara perlahan-lahan dapat terselesaikan dengan
baik.Karena,adanya kedua komponen yaitu antara pemerintah dengan masyarakat yang
saling bergantungan satu sama lain.Oleh karena itu peran masyarakat dan pemerintah
sangat penting dalam membangun perekonomian sebuah negara.

13
B.Saran

Penulis sadar dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, baik dalam penulisan dan kata-kata yang ada didalam makalah ini.
Penulis berharap para pembaca dapat memahami dan mengerti semua pembahasan
yang penulis paparkan dalam makalah ini.Selain itu kritik dan saran penulis perlukan,
untuk membangun dalam pembuatan makalah penulis untuk kedepannya.

14
Daftar Pustaka

Zuraya, Nidia. 15 Juli 2020.Tiga Dampak Besar Pandemi covid-19 Bagi Ekonomi RI,
(https://m.republika.co.id/berita/qdgt5p383/tiga-dampak-besar-pandemi-covid19-bagi-
ekonomi-ri).

Intan, Ghita. 02 April 2020.Menkeu: Dampak Covid-19, Pertumbuhan ekonomi Indonesia


2020 Bisa Minus 0,4 Persen.
(Https://www.voaindonesia.com/a/menkeu-dampak-covid-19-pertumbuhan-ekonomi-
indonesia-2020-bisa-minus-0-4-persen/5355838.html)

Putri,Mutik Arosmin,dkk. 15 Maret 2020.Dampak Covid-19 Pada Perekonomian


Indonesia.
(https://ojs.udb.ac.id/index.php/HUBISINTEK/article/download/996/859)

15

Anda mungkin juga menyukai