Rabu, 5 Mei 2021
PROSPEK EMITEN PERTAMBANGAN BATU BARA
MENAKAR DAYA TARIK ADRO
Bisnis, JAKARTA — Daya tarik PT Adaro Energy Tbk. kembali diuji di tengah kontraksi pendapatan dan laba pada 3 bulan
pertama tahun ini, serta koreksi harga saham sepanjang tahun berjalan 2021.
D
i lantai bursa,
saham emiten
bersandi ADRO
itu merosot
12,59% year to
date ke level
Rp1.250 pada akhir perdagangan
Selasa (4/5). Performa itu melan-
jutkan koreksi tipis saham ADRO
-0,87% pada 2020 ke level Rp1.430.
Pada perkembangan lain, emiten
yang digawangi oleh Garibaldi
Thohir itu belum mencetak kinerja
yang kinclong pada Januari—
Maret 2021. Berdasarkan laporan
keuangan kuartal I/2021, ADRO
membukukan US$619,97 juta,
turun 7,79% secara year on year
(yoy) dari US$750,46 juta pada
kuartal I/2020.
Di sisi lain, laba tahun berjalan
yang diatribusikan kepada pemilik
entitas induk ADRO merosot
26,93% secara tahunan dari
US$98,18 juta menjadi US$71,74
juta.
Pada 3 bulan pertama 2021 ini,
KEMBALI NORMAL
Menciutnya volume penjualan batu bara akibat musim
penghujan sepanjang kuartal I/2021 telah menekan
pendapatan PT Adaro Energy Tbk. dalam 3 bulan
pertama tahun ini. Namun demikan, dengan meredanya
fenomena La Nina diyakini membuat aktivitas opera-
sional pertambangan batu bara akan kembali normal
pada kuartal II/2021.
KINERJA PGN TUMBUH
MLPT Tebar Dividen Tunai,
MLPL Jual Saham
Bisnis, JAKARTA — PT Multipolar
Technology Tbk. membagikan dividen
tunai sebesar Rp215,63 miliar atas 1,87
miliar saham atau Rp115 per saham.
Pembagian dividen emiten teknologi
berkode saham MLPT itu disetujui
dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) berbarengan dengan
agenda Laporan Tahunan untuk tahun
buku 2020.
Perseroan membukukan laba bruto
Rp371,57 miliar dan laba tahun berjalan
Rp160,65 miliar, naik 28,3% dari
tahun sebelumnya.
Presiden Direktur Multipolar
Technology Wahyudi Chandra efek
pandemi Covid-19 tidak menyurutkan
keinginan perseroan untuk terus
mencari peluang baru. “Kami terus
mengamati kondisi pasar, beradap-
tasi dengan perubahan yang terjadi
di pelanggan, dan secara berke-
sinambungan mengikuti tren teknologi
dan pasar sehingga bisa memenuhi
kebutuhan pelanggan untuk beradaptasi
dan berinovasi,” katanya, Selasa (4/5).
Dia tidak memungkiri efek pandemi
berdampak terhadap penangguhan
proyek hingga permintaan dari pelang-
gan untuk melakukan pengiriman
barang dan pembayaran secara par-
sial akibat kondisi bisnis yang tidak
perseroan mencatatkan EBITDA
operasional sebesar US$244 juta
yang turun 8% dibandingkan
kuartal yang sama 2020 sebesar
US$265 juta.
“Model bisnis kami yang terinte-
grasi dan kuat terus memberikan
hasil yang diinginkan. Kami men-
catat EBITDA operasional sebesar
US$244 juta dan laba inti sebesar
US$110 juta, yang menunjukkan
kualitas laba dan mencerminkan
kekuatan operasi,” ujar Presiden
Direktur & CEO Adaro Energy
Garibaldi Thohir dalam keterangan
resmi dikutip Jumat (30/4).
Perseroan, menurut Garibaldi,
memilih pendekatan konservatif
dan mempertahankan panduan
operasional dan keuangan untuk
2021, walaupun ada optimisme
perkembangan positif harga batu
bara sehingga ADRO akan fokus
pada efisiensi dan keunggulan
operasional.
Namun, di tengah kondisi
industri yang masih sulit, perseroan
Panduan
Kinerja 2021
3.620
3.258
483
418
2017 2018
AKSI EMITEN
kondusif. Namun, imbuhnya, kegigihan
perseroan untuk mencari peluang baru
meningkatkan permintaan pasar dari
sektor finansial.
“Pada 2020, perseroan berhasil
meraih pertumbuhan positif dengan
kontribusi penjualan terbesar didapat
dari sektor per bankan, disusul
telekomunikasi, dan komersial.”
Sejalan dengan itu, kinerja anak
usaha, yaitu Graha Teknologi Nusan-
tara yang berfokus pada pengelolaan
GTN Data Center juga menunjukkan
hasil positif, ditan dai dengan
diperolehnya pengakuan internasional
dari Enterprise Product Integration
Pte Ltd. yang berpusat di Singapura
atas keberhasilan memenuhi standar
data center kelas dunia untuk bidang
arsitektur, mekanik, kelistrikan, dan
komunikasi.
Anak usaha perseroan lainnya yakni
Visionet Data Internasional (VDI) juga
terus menjaga nilai tambah yang
menjadi keunggulan layanannya yaitu
cakupan layanan berskala nasional di
140 lebih titik layanan yang tersebar
di lebih 130 kota di 34 provinsi.
JUAL SAHAM
Dalam perkembangan lain, PT
Multipolar Tbk. (MLPL) mengalihkan
K O R P O R A S I 13
Ika Fatma Ramadhansari & Finna U. Ulfah
redaksi@bisnis.com
dapat melakukan pembiayaan Pada 2021, ADRO diproyeksi US$299 juta pada tahun ini.
kembali terhadap pinjaman dan akan meningkatkan produksi batu “Kami mempertahankan
memperkuat posisi keuangan. bara dan strip ratio yang dapat rekomendasi beli dengan target
Teranyar, Adaro Energy meningkatkan biaya operasional. harga Rp1.410 per saham. Kami
memborong saham perusahaan “Kami melihat ada kecil yakin volatilitas ASP batu bara
emas dan tembaga PT Merdeka kemungkinan bagi ADRO untuk saat ini lebih rendah didukung
Copper Gold Tbk. (MDKA) senilai membukukan pertumbuhan dobel oleh aktivitas industri yang lebih
Rp433,18 miliar. digit secara kuartalan sejalan bergairah,” imbuhnya.
Analis Samuel Sekuritas Dessy dengan rerata harga penjualan pada Berdasarkan data Bloomberg,
Lapagu menilai strategi ADRO 2021, tetapi sangat memungkinkan 25 analis merekomendasikan
menambah portofolio di sektor untuk pertumbuhan secara beli ADRO, 2 analis tahan, dan
pertambangan lain dengan tahunan,” paparnya dalam riset 1 analis merekomendasikan jual.
membeli saham MDKA menjadi yang dikutip Selasa (4/5). Berdasarkan konsensus analis
target jangka panjang manajemen Peluang pertumbuhan itu, Bloomberg, rerata target harga
selain strategi perluasan bisnis lanjutnya, sejalan dengan ADRO dalam 12 bulan ke depan
lainnya. melorotnya produksi dan harga di level Rp1.641,5 per saham.
“Bisa jadi ini merupakan langkah batu bara pada kuartal II/2020 Sepanjang tahun berjalan 2021,
diversifikasi produk ADRO dan ada dan kuartal III/2020 sehingga saham ADRO terkoreksi 12,59%.
kemungkinan akan menambah lagi memberikan basis perbandingan ADRO parkir di level harga Rp1.250
porsi kepemilikannya di MDKA yang rendah pada tahun ini. per saham pada akhir perdagangan
maupun perusahaan metal mining Selasa (4/5).
lainnya,” ujarnya kepada Bisnis, REKOMENDASI Analis Ciptadana Sekuritas
Senin (3/5). Pada 2021, ADRO diproyeksi Asia Thomas Radityo Ciptadana
Sementara itu, analis Aldiracita mengantongi pendapatan US$3,13 Sekuritas Asia juga merekomendasi
Sekuritas Indonesia Timothy miliar, naik 23,8% secara tahunan. beli saham ADRO, seiring dengan
Gracianov mengatakan prospek Sementara itu, EBITDA diestimasi prospek harga batu bara yang
ADRO pada 2021 tetap solid. sebesar US$800 juta dan laba bersih positif pada kuartal II/2021.
Produksi batu bara
52 juta-54 juta ton
Nisbah kupon
4,8 kali
EBITDA operasional
US$750 juta-US$900 juta
Belanja modal
US$200 juta-US$300 juta
Kinerja Keuangan Rekomendasi Saham ANTM
3.457
Konsensus Analis Bloomberg: 25 beli, 2 tahan, 1 jual
PT Adaro Energy Tbk. (US$ juta)
Rerata Target Harga: Rp1.641,5
Pendapatan Laba Bersih* Sekuritas Rekomendasi Target Harga (Rp)
2.534,84
*) laba bersih yang diatribusikan
kepada pemilik entitas induk Aldiracita Sekuritas Buy 1.410
Macquarie Outperform 1.410
750,46
691,97
Maybank Kim Eng Sekuritas Buy 1.800
RHB Research Buy 1.500
146,92
404
Morgan Stanley Overweight 1.425
98,17
71,74
Ciptadana Sekuritas Buy 1.700
BRI Danareksa Sekuritas Buy 1.600
2019 2020 Kuartal I/2020 Kuartal I/2021 Sumber: Bloomberg, Laporan Keuangan, IDX, diolah.
Petugas mengisi
bahan bakar di Stasiun
Pengisian Bahan Gas
(SPBG) milik PGN di
Jakarta, belum lama ini. PT
Perusahaan Gas Negara
Tbk. (PGAS) bisa bernapas
lebih lega pada awal tahun
ini setelah kinerja 3 bulan
pertama menunjukkan
pertumbuhan. Sepanjang
tahun lalu, pendapatan
perusahaan pelat merah
itu turun 25,02% secara
year-on-year (yoy) menjadi
US$2,88 miliar dari
realisasi 2019, yang senilai
US$3,84 miliar. PGAS
juga harus rela mengalami
kerugian hingga
US$264,77 juta. Padahal,
pada 2019, perseroan
masih mengantongi laba
bersih US$67,58 juta.
Bisnis/Abdurachman
seluruh sahamnya di PT Multifiling
Mitra Indonesia Tbk. ke perusahaan
asal Hong Kong yaitu Iron Mountain
Hong Kong Ltd.
Sekretaris Perusahaan Multipolar
Natalie Lie mengatakan perseroan
bersama anak-anak usaha yang terdiri
dari PT Surya Cipta Investama (SCI)
dan PT Cahaya Investama (CI) telah
menjual seluruh saham MFMI kepada
Iron Mountain Hong Kong Ltd. pada
4 Mei 2021.
“Pada tanggal kejadian, perseroan
bersama-sama dengan SCI dan CI
telah melaksanakan penjualan atas
seluruh saham dalam MFMI yaitu
sebanyak 700,42 juta saham,” tulis
Natalie dalam keterbukaan informasi,
Selasa (4/5).
Seluruh saham MFMI yang dijual
tersebut mewakili 92,46% dari seluruh
modal yang ditempatkan dan disetor
penuh dalam MFMI kepada Iron
Mountain Hong Kong Ltd.
Transaksi ini merupakan kelanjutan
dari penandatanganan Conditional
Share Purchase Agreement (CSPA)
tertanggal 23 Desember 2021. Dengan
demikian, Iron Mountain Hong Kong
Ltd. resmi menjadi pemegang saham
pengendali baru di MFMI. (Rinaldi M.
Azka/Dwi Nicken Tari)