Partisi merupakan hal yang esensial dalam Linux. Minimal, Linux hanya
memerlukan dua partisi yaitu /swap untuk menyimpan memori virtual
dan /root. Namun, ada yang menambahkan satu partisi lagi yang dianggap esensial
juga yaitu /home untuk menyimpan semua berkas yang kita buat. Berdasarkan ada
atau tidak adanya sistem berkas yang terlibat dalam partisi, partisi ada dua macam,
yaitu raw partition di mana partisi ini tidak memiliki sistem berkas di dalamnya,
dan cooked partition yang memiliki sifat sebaliknya.
Secara rinci, anda bisa saja membuat lebih dari dua partisi untuk
GNU/Linux. Misalnya, partisi khusus untuk direktori /boot, /home, /usr, /bin, /var,
/etc atau partisi tambahan lainnya. Tapi, bagi pemula, cukup membagi-nya menjadi
3 partisi saja. Partisi swap (1x RAM komputer, sesuaikan kapasitas memory ), partisi
root (/) untuk bernaungnya direktori lain, dan partisi /home untuk menyimpan data-
data. Partisi khusus untu direktori /home diperlukan untuk menghindari kehilangan
data saat sistem anda crash dan perlu di-reinstalasi. Kondisi seperti diatas
diasumsikan hardisknya hanya digunakan untuk satu OS (linux).
Bagaimana jika sudah memiliki partisi NTFS (drive D), untuk kondisi seperti ini
anda bisa membuat partisi minimal yakni 2 partisi saja, Swap dan Root (/). Root
merupakan puncak dari sebuah hirarki direktori, biasanya dinotasikan dengan
tanda slash . Di dalam root, misalnya di Linux, terdapat kernel Linux dan apapun
yang kita install dengan Linux. Root tersebut ekuivalen dengan drive C:\ di Windows.
Pada Sistem Operasi Debian, setidaknya ada tiga pertisi yang harus diketahui,
yaitu :
1. Partisi Primary, merupakan partisi utama pada sistem operasi Linux, Partisi
primary pada Linux tidak seperti di windows yang hanya mengjinkan 1 partisi
primary, akan tetapi partisi primary pada linux dapat dibuat sampai 4 partisi
sekaligus. Penamaan partisi primary pada
Linux adalah sda1, sda2, sda3 dan sda 4, atau biasanya diberi dengan simbol #1, #2,
#3 dan #4.
3. Partisi Logical, partisi ini biasanya selalu dibuat dalam bentuk partisi
extended. Penomoran partisi logical selalu dimulai dari nomor 5, 6, 7 dan 8,
atau kita dapat melihatnya dengan #5, #6, #7.
Dalam proses instalasi Linux Debian selalu membutuhkan 2 partisi kosong yang
digunakan untuk ROOT dan SWAP. ROOT sendiri adalah partisi utama pada
Linux dan untuk instalasinya direkomendasikan minimal space yang dibutuhkan
adalah 4 GB sedangkan SWAP merupakan virtual memori yang disiapkan
sebagai cadangan ketika memory komputer full sehingga sebagian pekerjaan
dan proses akan dialihkan ke partisi SWAP. Oleh karena itu Linux jarang
Sistem File atau File System adalah suatu cara pengorganisasian file dan direktori
di dalam suatu media penyimpanan (misalnya harddisk).
1. Direktori / Partisi
File sytem di dalam Linux sebenarnya ada persamaan dengan Windows, misalnya
kedua OS ( Operating System ) ini sama-sama mengenai istilah ‘root directory’. Di
dalam Windows tidak terdapat direktori bernama ‘root’, tapi sebenarnya yang
dimaksud dengan root direktori dalam Windows adalah ketika user berada dalam
prompt C:/. Root direktori ini adalah tempat awal dimana nantinya semua direktori
akan bercabang.
Disinilah perbedaan cara organisasi file dari Linux. Kita bisa katakan bahwa /etc,
/boot, dll itu adalah ‘partisi’ seperti yang dikenal dalam Windows (walaupun tidak
sama persis. Sebab Windows hanya mengenal 1 partisi utama dan partisi extended.
Sedangkan di dalam Linux kita bisa membuat direktori atau partisi itu sangat
banyak). Jadi /etc, /boot, /home itu bisa dikatakan sebagai partisi, tetapi jangan
mengunci dalam pengertian filesystem Windows.
Sebenarnya kita bisa saja membuat direktori bernama ‘C’ atau ‘D’, tapi hal ini tidak
ada gunanya atau hubungannya dengan organisasi file/direktori dalam Linux.
Dalam Linux, file-file dikelompokkan lebih berdasarkan fungsi, jadi misalnya: semua
file konfigurasi akan berada dalam direktori /etc. Sedangkan Windows
menggolongkan file berdasarkan Program, Misalnya program WinZip, maka boleh
dibilang semua file program WinZip akan berada dalam direktori C:/Program
Files/Winzip (kecuali bila diinstall dalam direktori lain).
3. Penamaan File
Sistem penamaan file di dalam Linux lebih fleksibel. Dalam artian, tidak semua file
memerlukan extension seperti halnya di dalam Windows. Jadi tidak akan ditemukan
file berextension ‘exe’ atau ‘com’ di dalam Linux. File-file aplikasi di Linux tidak
memerlukan extension. Extension file dalam Linux hanya berguna untuk
menandakan apa fungsi dari file itu, misalnya extension ‘conf’ untuk file konfigurasi
(misalnya: named.conf), extension ‘sh’ untuk file script.
Satu lagi yang menarik dari Linux. Device-device seperti floppy disk, harddisk,
CDROM, modem, dll, ditulis dalam bentuk sebuah file. Device ?device tersebut dapat
dilihat dalam direktori /dev/ (device).
/ = Root.
/home = direktori tempat user menaruh filenya. Jadi misalnya user mus akan
memiliki direktori home Sebagai berikut : /home/mus/
/etc = direktori tempat semua file konfigurasi, baik dari program aplikasi maupun
system Linux
/sbin = sama seperti /bin, tapi khususnya untuk program-program yang berkaitan
dengan system.
/tmp = sama seperti direktori direktori temp pada Windows, namun pada Linux
direktori /tmp ini akan dihapus secara periodic
/usr = direktori yang berisi file-file program yang tidak kritis/penting sekali.
/var = direktori tempat menaruh file-file yang berubah-ubah terus, seperti file log,
dan mail