Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Pada praktikum kali ini kami mengamati 5 ekor Drosophila melanogaster yang terdapat
di buah tomat, pisang dan pepaya, namun salah satu Drosophila yang kami amati terdapat
keunikan. Setelah diteliti lebih lanjut seekor Drosophila ini memiliki warna tubuh yang unik.
Jika pada umumnya warna tubuh Drosophila normal adalah coklat, namun tidak dengan
Drosophila mutan yang kami amati. Warna tubuhnya dominan hitam (khususnya bagian ventral
abdomen) jenis mutan yang terjadi pada Drosophila pengamatan pertama yaitu jenis Ebony.
Drosophila mutan ini memiliki kesalahan pada gen yang berfungsi untuk membangun pigmen
yang memberi warna pada tubuh Drosophila melanogaster normal. Menurut Markow (2006, p.
243) jenis mutan ini terjadi karena adanya mutasi pada kromosom ketiga dengan lokasi pautan
berjarak 70,7 unit dari salah satu ujung kromosom.
Selanjutnya kami mendapati Drosophilla jenis sepia, Pada saat mengamati jenis mutan
sephia, yang terlihat adalah terdapat perbedaan antara Drosophila yang normal dengan
Drosophila yang mengalami mutan sephia (se) adalah pada warna matanya. Seperti yang telah
kita ketahui bahwa pada Drosophila normal, warna mata adalah merah. Tetapi, pada Drosophila
yang mengalami jenis mutan sephia, warna mata menjadi coklat hingga kehitaman. Hal ini dapat
terjadi karena mutan kelebihan pigmen sepia pterin [CITATION Ash89 \p 56 \l 1033 ]. Jenis mutan
sephia (se) terjadi karena adanya mutasi pada kromosom ketiga dengan lokasi pautan berjarak
26 unit dari salah satu ujung kromosom (3– 26).
Drosophila melanogaster yang ketiga, kami mendapati jenis mutan yang unik yaitu jenis
taxi, yang mengalami mutasi pada sayap dengan jenis mutan yang berbeda. Setelah diamati
dengan menggunakan kaca pembesar (lup), sudah terlihat jelas bahwa bentuk sayap pada
Drosophila mutan ini mengalami keanehan. Tidak seperti Drosophila normal yang dapat
merapatkan kembali sayap mereka setelah terbang, Drosophila mutan ini tidak dapat merapatkan
sayap mereka. Sayapnya membentang sekitar 75% dari axis tubuh. Sayap pada mutan ini akan
terus terbentang ketika terbang maupun hinggap [CITATION Ash89 \p 70 \l 1033 ]. Jenis mutan ini
terjadi karena adanya mutasi pada kromosom ketiga dengan lokasi pautan berjarak 91 unit dari
salah satu ujung kromosom.
Drosophila melanogaster yang keempat, mendapati Drosophila dengan jenis mutan
Ebony yang mirip jenis nya pada pengamatan pertama tadi, namun yang terjadi pada Drosophila
mutan ini sayap nya normal tidak seperti yang di awal hanya mereduksi 2/3 dari ukuran sayap
normal.
Drosophila melanogaster yang kelima, mendapati Drosophila mutan jenis curled/curly,
Tipe curly terjadi karena kecacatan kromosom nomer 3, lokus 50. Pada tipe ini gen curly
merupakan gen dominan yang memunculkan bentuk sayap ke atas [CITATION Har10 \p 128 \l
1033 ]

Daftar Pustaka

Ashburner, M. (1989). DROSOPHILA : A Laboratory Handbook. America: United State of


America.
Hartwell, L. d. (2010). Genetics: From Genes To Genomes 4 th edition. New York: McGraw-
Hill Companies.
Markow, T. A. (2006). Drosophila Aguide to Species Identification and Use. UK: Elsecier.

Anda mungkin juga menyukai