Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggung jawab
semua pihak yang terlibat dalam pendidikan. Guru adalah orang yang paling
berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang
dapat bersaing di jaman pesatnya perkembangan teknologi. Guru dalam setiap
pembelajaran selalu menggunakan pendekatan, strategi dan metode
pembelajaran yang dapat memudahkan siswa memahami materi yang
diajarkannya, namun masih sering terdengar keluhan dari para guru di
lapangan tentang materi pelajaran yang terlalu banyak dan keluhan
kekurangan waktu untuk mengajarkannya semua.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas penggunaan model
pembelajaran yang bervariatif masih sangat rendah dan guru cenderung
menggunakan model konvesional pada setiap pembelajaran yang
dilakukannya. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya penguasaan guru
terhadap model-model pembelajaran yang ada, padahal penguasaan terhadap
model-model pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan
kemampuan profesional guru, dan sangat sesuai dengan kurikulum KTSP.
Kurikulum KTSP yang mulai diberlakukan bertujuan untuk
menghasilkan lulusan yang kompeten dan cerdas sehingga dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini hanya dapat tercapai apabila
proses pembelajaran yang berlangsung mampu mengembangkan seluruh
potensi yang dimiliki siswa, dan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran.
Disamping itu kurikulum berbasis kompetensi memberi kemudahan kepada
guru dalam menyajikan pengalaman belajar, sesuai dengan prinsip belajar
sepanjang hidup yang mengacu pada empat pilar pendidikan universal, yaitu
belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar dengan melakukan
(learning to do), belajar untuk hidup dalam kebersamaan (learning to live
together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be).

1
2

Untuk itu guru perlu meningkatkan mutu pembelajarannya, dimulai


dengan rancangan pembelajaran yang baik dengan memperhatikan tujuan,
karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan sumber belajar yang tersedia.
Kenyataannya masih banyak ditemui proses pembelajaran yang kurang
efisien dan kurang mempunyai daya tarik, bahkan cenderung membosankan,
sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. Tantangan guru dalam
mengajar akan semakin kompleks. Siswa saat ini cenderung mengharapkan
gurunya mengajar dengan lebih santai dan menggairahkan. Persoalannya
adalah guru sering kali kurang memahami bentuk - bentuk metode
pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses mengajar. Ketidak
pahaman itulah membuat banyak guru secara praktis hanya menggunakan
metode konvensional, sehingga banyak siswa merasa jenuh, bosan atau malas
mengikuti pelajaran.
Masih cukup banyak guru yang memakai metode konvensional dalam
melaksanakan pembelajaran. Tentu metode konvensional tersebut bukan satu
kesalahan, tetapi kalau terus-menerus dipakai maka dapat dipastikan suasana
pembelajaran berjalan secara monoton tanpa ada variasi. Oleh karena itu,
sudah sepantasnya guru mengembangkan metode pembelajaran yang
digunakan dalam proses pembelajaran, terlebih lagi jika dikaitkan dengan
upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI.
Metode konvensional sudah tidak sesuai dengan tuntutan jaman,
karena pembelajaran yang dilakukan dalam metode konvensional, siswa tidak
diberi kesempatan seluas-luasnya untuk aktif mengkonstruksi
pengetahuannya. Siswa dituntut untuk lebih aktif dibanding guru, sedangkan
peran guru sebagai fasilitator dan evaluator maka guru dituntut untuk dapat
mengubah pola pengajaran.
Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran seperti ceramah, diskusi, demonstrasi, simulasi, tanya
jawab, pemberi tugas, dan metode latihan. Agar pembelajaran dapat berhasil,
sebaiknya menggunakan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa
tidak merasa jenuh dan dapat meningkatkan hasil belajar.
3

Proses pembelajaran dikatakan berhasil, jika semua aspek


pembelajaran dapat saling mendukung dalam menciptakan situasi yang
kondusif untuk kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik
tentunya akan berpengaruh pada pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan guru. Sasaran utama dari kegiatan pembelajaran terletak pada
proses belajar peserta didik. Proses pembelajaran yang harus dilakukan
adalah memberikan kepuasan kepada siswa dan dapat menghasilkan praktik
pendidikan yang bermutu. Salah satunya dengan menggunakan metode
pembelajaran yang tidak membosankan siswa, karena dalam praktik siswa
sering mengalami kejenuhan terhadap pelajaran yang disebabkan cara guru
mengajar.
Proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher
centered), proses pembelajaran seperti ini lebih tepat digunakan pada mata
pelajaran yang membutuhkan banyak teori dan praktik dibandingkan teori,
sehingga membutuhkan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa bukan
pada guru. Penerapan metode pembelajaran yang kurang bervariasi oleh guru
dalam pembelajaran PAI menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Kurangnya
motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran PAI seperti siswa yang kurang
memperhatikan penjelasan guru dan ada pekerjaan rumah yang tidak
kerjakan. Selain itu, lingkungan yang kurang kondusif untuk pembelajaran
PAI seperti, banyaknya siswa yang ada di dalam kelas dan ngobrol sendiri
saat pelajaran berlangsung menyebabkan prestasi belajar siswa rendah.
Berdasarkan pengalaman yang telah dialami oleh peneliti yang dalam
hal ini adalah guru mata pelajaran PAI bahwa selama ini jarang
mengkombinasikan menggunakan metode pembelajaran. metode
pembelajaran yang sering dilakukan adalah metode ceramah sehingga kadang
siswa merasa bosan dan jenuh. Apalagi siswa yang beragama islam di
lingkungan SMP Negeri 3 Sumbul merupakan siswa minoritas untuk itu
dirasakan perlu melakukan sebuah terobosan baru sehingga menimbulkan
semangat siswa untuk meningkat hasil belajar Agama Islam salah satunya
dengan menerapkan metode demonstrasi.
4

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan tersebut
dapat diidentifikasi beberapa permasalahan antara lain :
1. Banyaknya siswa belum memenuhi standar ketuntasan belajar PAI
2. Proses pembelajaran PAI lebih dominan berpusat pada guru
3. Pemilihan metode pembelajaran kurang sesuai dengan pembelajaran PAI
4. Rendahnya motivasi siswa dalam belajar PAI
5. Lingkungan belajar kurang kondusif

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah tersebut, maka penelitian ini
fokus pada hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam SMP Negeri 3 Sumbul yang masih rendah.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah
dikemukakan tersebut, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
Apakah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam pokok bahasan Memahami Zakat dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode pembelajaran
demonstrasi pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam pokok bahasan
Memahami Zakat dapat meningkatan Hasil belajar siswa kelas VIII SMP
Negeri 3 Sumbul.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dilakukan dengan harapan mampu memberikan
manfaat sebagai berikut:
5

1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan warna bagi
perkembangan ilmu pengetahuan, terutama ilmu sosial maupun ilmu-ilmu
yang terkait dengannya serta memberikan sumbangan manfaat sebagai
acuan bagi penelitian selanjutnya mengenai penerapan metode demonstrasi
pada mata pelajaran PAI.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Diharapkan mampu memberikan pengetahuan, bekal,
membuka cakrawala wawasan, dan sebagai pengalaman dalam
melakukan penelitian serta penerapan ilmu yang diperoleh dan sebagai
syarat untuk menyelesaikan studi
b. Bagi Guru
Diharapkan dengan penelitian ini guru dapat meningkatkan
motivasi belajar, keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3
Sumbul.
c. Bagi Siswa
Diharapkan dengan penelitian ini siswa dapat menumbuhkan
motivasi belajar yang positif terhadap mata pelajaran PAI.
d. Bagi Sekolah
Diharapkan dengan penelitian ini dapat digunakan pihak
sekolah sebagai masukan dalam usaha meningkatkan kualitas peserta
didik dalam hal ini mengenai hasil belajar PAI.

Anda mungkin juga menyukai