Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan
Hidronefrosis
A. Definisi
Hidronefrosis adalah dilatasi pelvis dan kaliks ginjal pada salah satu atau kedua
ginjal akibat adanya obstruksi. (Brunner & Suddarth, 2016)
Hidronefrosis adalah dilatasi pelvis renalis dan calycas, serta atrofi progresif dan
pembesaran kristik ginjal, dapat pula disertai pelebaran ureter (hidroureter) (patologi,
UI).
Hidronefrosis merupakan suatu keadaan pelebaran dari pelvis ginjal dan kalises.
Adanya hidronefrosis harus dianggap sebagai respon fisiologis terhadap gangguan aliran
urine. Meskipun hal ini sering disebabkan oleh proses obstruktif, tetapi dalam beberapa
kasus, seperti megaureter sekunder untuk refluks pralahir, system pengumpulan
mungkin membesar karena tidak adanya obstruksi (arif muttaqin dan kumala sari, 2012).
B. Etiologi
C. Manifestasi klinik
Menurut Smeltzer & Brenda (2002) pasien mungkin asimtomik jika awitan
terjadi secara bertahap. Obstruksi akut dapat menimbulkan rasa sakit dipanggul dan
pinggang. Jika terjadi infeksi maja disuria, menggigil, demam dan nyeri tekan serta
piura akan terjadi. Hematuri dan piuria mungkin juga ada. Jika kedua ginjal kena
maka tanda dan gejala gagal ginjal kronik akan muncul, seperti :
1. Urinalisis :
a) Warna, kejernihan & bau urine.
b) Keasaman (Ph) & berat jenis urine.
c) Protein, glukosa, badan keton dalam urine.
d) Sedimen urine : erytrosit, lekukosit, silinder, Kristal, pus & bakteri.
2. Blood study :
a) Complete blood count :
b) Leukosit : meningkat pada infeksi, peritonitis
c) Erytrosit, HB, HMT : menurun pada CKD
d) Protein serum : menurun pada nepritis
e) Uric acid : meningkat pada kerusakan fungsi renal, kerusakan
absorbi tubuler.
f) BUN ( Blood Urea Nitrogen) : meningkat pada glomerulonefritis,
obstruksi tubuler, obstruksi uropati, syndrome nefrotik.
g) Kreatinin serum : meningkat pada insufisiensi ren.
3. Imaging study :
a) CT Scan renal & MRI (Magnetic Resonance Imaging) : teknik non
invasive untuk memberikan gambaran penampang ginjal & saluran
kemih yang sangat jelas
b) IVP (Intravenous Pyelogram ) : visualisasi ginjal, ureter & vesika
urinaria dengan memasukkan kontras radiopaque melalui intravena
kmd dilakukan foto rontgent
c) Voiding Cystourethrogam :
a Memasukkan medium kontras kedalam bladder dengan
tekanan syringe kemudian dilakukan pengambilan gambar
dengan fluoroskopi.
b Dilakukan pada pasien infeksi saluran kemih, striktur
ureta/katup, BPH, vesikoureteral refluk.
d) USG : Mengetahui akumulasi cairan, massa, malformasi, perubahan
ukuran organ (renal hypertropi), urinary obstruksi, lesi renal (abces,
kista, batu ginjal).
E. Komplikasi
Menurut Kimberly (2011) penyakit hidronefrosis dapat menyebabkan komplikasi
sebagai berikut :
1. Batu ginjal
2. Sepsis
3. Hipertensi renovaskuler
4. Nefropati obstruktif
5. Infeksi
6. Pielonefritis
7. Ileus paralitik
F. Penatalaksanaan