Anda di halaman 1dari 2

“KENANGAN MANIS KOTA JAKARTA”

Oleh: Elviana Nafanu

Rasa gembira dan bangga bercampur aduk, ketika pertama kalinya saya menginjak
kaki di ibukota Jakarta. Ketika pesawat mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta,
kami pun bergegas turun dari pesawat untuk mengambil cover dengan beberapa perlengkapan
lainnya. Kami pun melanjutkan perjalanan ke Jakarta Utara dengan menggunakan DAMRI.
Dalam perjalanan kami menikmati indahnya alam dengan bangunannya yang sangat megah,
dan membuat mataku seolah tak bisa lepas untuk berhenti memandangnya. Rasa lelah selama
perjalanan dari Kefa ke Kupang, Jakarta seakan terbayar dengan panorama alam dan
keindahan ibukota Jakarta. Kota Jakarta Utara adalah nama sebuah Kota Administrasi di
bagian utara Daerah Ibukota Jakarta.
Ketika kami tiba di Hotel Mercure Ancol Jakarta Utara, semua Mahasiswa dari
berbagai propinsi sudah menempati ruangan yang disediakan oleh panitia penyelenggara
Pagelaran Paduan Suara Se-Indonesia. Kami pun langsung mengambil tempat yang sudah
disediakan oleh panitia, untuk mendengarkan beberapa informasi dari panitia sekaligus
pembagian tempat penginapan. Kami mendapat tempat penginapan di lantai 5, kamar 555.
Kamar kami berdampingan langsung dengan mahasiswa-mahasiswi dari STIPAS Merauke.
Hotel ini sangat megah, lengkap dengan berbagai fasilitas yang memadai, sehingga membuat
para penginap/pengunjung merasa nyaman. Selain terkenal dengan kemegahan bangunannya,
hotel ini juga menyajikan taman indah yang lazim disebut Taman Ancol dan juga wisata
belanja dengan kuliner yang tidak kalah menarik. Setelah puas mengelilingi kompleks hotel,
sore harinya saya dan teman-teman siap untuk mengikuti latihan menyanyi, persiapan Lomba
esok harinya. Setelah latihan menyanyi kami pun bergegas ke kamar masing –masing untuk
beristirahat. Keesokan harinya kami bersiap untuk mengikuti lomba pagelaran paduan suara
se-indonesia. Kami semua mengenakan pakaian yang berwarna pink, sebelum kami memulai
dengan lomba, kami latihan lagi di tempat yang sudah disediakan. Kami mendapat nomor
urut ke-13. Sebelum kami memasuki panggung perlombaan, saya merasa takut karena
penonton begitu banyak. Tetapi rasa takut itu kemudian hilang dengan sendirinya karena
kami saling menguatkan satu sama lain. Penampilan kami sangat sederhana, tetapi hasilnya
sangat memuaskan.
Esokan harinya kami cek out dari hotel, kami masih belanja dan berpose di
MONAS. Tempat ini sangat memikat hati saya dengan pesonanya sangat indah, walaupun
kami harus berdesak-desakan dengan wisatawan lain, MONAS tetap menarik langkah saya
untuk menelusurinya dan membeli buah tangan khas Jakarta. Walaupun merasa lelah, setelah
beberapa hari harus bergiat dengan latihan nyanyi, MONAS seakan membayar semua rasa
penasaran selama ini. Namun di satu sisi, saya sangat kecewa karena tidak sempat singgah di
Katedral Jakarta. Kami hanya memandang gedungnya dan mengkagumi bangunannya lewat
kaca Bus. Jakarta memang kaya akan budaya, keindahan alam, arsitektur bangunan dan
memang sudah sepatutnya kita bangga memiliki tanah air ini. Menjaga dan merawatnya
sehingga tetap indah adalah tanggungjawab kita bersama. Kota Jakarta menjadi saksi
kebahagiaan saya.

Anda mungkin juga menyukai