Emaus, BERKAT- Dalam kegiatan pelatihan jurnalistik yang diadakan Komisi
Komunikasi Sosial (Komsos). Dalam hal ini, peserta diminta untuk mewawancarai Narasumber yakni Romo Frans Aitimu, Pr terkait proses pendidikan Imam yang terjadi di TOR Lo’o Damian, Selasa (14/01/2020). Romo Frans Aitimu, Pr saat di temui di ruang kerjanya mengatakan bahwa Proses pendidikan imam berlangsung dari bulan Juli dan selesai pada akhir bulan Mei sampai awal bulan Juni. Proses pendidikan imam secara keseluruhan bagi para calon imam projo dimulai dari Tahun Orientasi Rohani (TOR), tahun pertamanya di TOR kemudian melanjutkan pendidikan di Seminari Tinggi St. Mikhael Kupang untuk kuliah program studi Filsafat selama 4 tahun. Kegiatan proses pendidikan imam ini dilaksanakan di TOR Lo’o Damian, didampingi langsung oleh para formator yang terdiri dari 5 orang diantaranya Romo Frans Aitimu, Romo Yustus Ati Berek, Romo Yovi, Romo Sipri, dan Romo Eman Kiik, dibagian ekonomi oleh Romo Kristo. Adapun calon imam yang mengikuti proses pendidikan imam ini berasal dari Keuskupan yang berbeda-beda, diantaranya Keuskupan Agung Kupang, Keuskupan Atambua dan Keuskupan We’etebula. Tercatat 57 peserta yang mengikuti pendidikan tahun ini. “Tujuan dari proses pendidikan imam ini adalah untuk membentuk para calon imam yang handal dan unggul”, tutur Narasumber diakhir wawancara.