Anda di halaman 1dari 2

Pada hari Jumat penuh berkah ini, kita diperintahkan bershalawat kepada Nabi akhir zaman, َ ‫الص ِّديق‬

‫ِين‬ ِّ ‫ِّين َو‬ َ ‫ِين أَ ْن َع َم هَّللا ُ َع َلي ِْه ْم م َِن ال َّن ِبي‬ َ ‫َو َمنْ يُطِ ِع هَّللا َ َوالرَّ ُس و َل َفأُو ٰ َل ِئ‬
َ ‫ك َم َع الَّذ‬
َ ‫ِين ۚ َو َحس َُن أُو ٰ َلئ‬
Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ada hadits yang menunjukkan keutamaan
bershalawat kepada beliau. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi ‫ِك َرفِي ًقا‬ َ ‫َوال ُّش َهدَا ِء َوالصَّالِح‬
wa sallam bersabda, “Barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang

 ً‫ص لّى هللا َع َل ْي ه َع ْش را‬


َ ‫ص لّى َع َليَّ َوا ِح د ًة‬
yang dikaruniai nikmat oleh Allah, yakni para nabi, ash-shiddiqin, syuhada, dan orang saleh.
َ ْ‫ َمن‬Barangsiapa
yang bershalawat Mereka itulah sebaik-baik teman.” (An Nisa: 69) Sebaliknya, barangsiapa yang enggan
kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim, no. 408) mentaati Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau justru menyelisihi perintah beliau, maka dia
Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah … Pada khutbah Jumat kali ini, dalam terancam masuk neraka. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

َ ‫ َمنْ أَ َط‬:‫ َو َمنْ َيأْ َبى؟ َقا َل‬،‫هللا‬ َ ُ‫ُك ُّل أ ُ َّمتِي َي ْد ُخل‬
ِ ‫ َيا َرسُو َل‬:‫ َقالُوا‬.‫ون ْال َج َّن َة إِاَّل َمنْ أَ َبى‬
suasana bulan Rabiul awwal, Bulan Maulud, mari kita mengingat kembali tentang perkara
mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kita diperintahkan mencintai beliau karena
‫اعنِي‬
mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah bukti kesempurnaan iman seorang ‫صانِي َف َق ْد أَ َبى‬
َ ‫“ دَ َخ َل ْال َج َّن َة َو َمنْ َع‬
muslim. Sebagaimana yang telah Rasulullahu shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan:
Setiap umatku akan masuk ke dalam surga kecuali yang enggan.” Para sahabat bertanya,
َ ‫اس أَجْ َمع‬
‫ِين‬ ِ ‫ون أَ َحبَّ إِ َل ْي ِه ِمنْ َو َل ِد ِه َو َوالِدِه َوال َّن‬
َ ‫الَ ي ُْؤمِنُ أَ َح ُد ُك ْم َح َّتى أَ ُك‬ “Siapakah yang enggan, wahai Rasulullah?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Barangsiapa mentaatiku maka akan masuk surga, barangsiapa yang menyelisihiku berarti dia
“Tidaklah (sempurna) iman salah seorang di antara kalian sampai aku lebih, dia cintai daripada enggan.” (HR. Al Bukhari, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)
anak, orang tuanya, dan manusia semuanya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim, dari Anas
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman
radhiallahu ‘anhu). Ini menegaskan bahwa cinta kita kepada anak, cinta kita orang tua, cinta

َ ‫قُ ْل إِنْ ُك ْن ُت ْم ُت ِحب‬


kita kepada istri, tidak boleh melebihi cinta kita kepada Rasulullah. Rasulullah harus kita cintai
mengalahkan cinta kita kepada siapapun bahkan cinta kita kepada diri kita sendiri. , ‫ُّون‬
Ma’asyirol muslimin... Kita semua mengaku cinta kepada Rasulullah. Namun jika kita mengaku ‫هَّللا َ َفا َّت ِبعُونِي يُحْ ِب ْب ُك ُم هَّللا ُ َو َي ْغ ِفرْ َل ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم ۗ َوهَّللا ُ َغفُو ٌر َرحِي ٌم‬
mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maka kita harus bisa membuktikannya.
Karena cinta adalah pembuktian, bukan pengakuan. Karena sekadar pengakuan saja maka Katakanlah (wahai Rasul), “Jika kalian mengaku mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
tidaklah berarti apa-apa. Oleh karena itu kita harus mengetahui bagaimana cara mencintai akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah Maha Pengampun lagi
Rasulullah dengan benar. Karena hal ini merupakan bentuk persaksian dan pengamalan Maha Penyayang.” (Ali Imran: 31)
makna Syahadat: “Muhammadurasulullah” dan bentuk bukti cinta kita kepada Rasulullah
Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah
SAW. Lalu bagaimana cara kita cinta Rasulullah dengan benar?
Kedua, Cara mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Menjauhi apa yang
Pertama, adalah dengan Menaati Perintah Beliau. Salah satu cara mencintai Rasulullah
dilarang dan dicegah oleh beliau  Seorang mukmin yang mengaku mencintai Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang wajib kita lakukan adalah mentaati perintah beliau. Karena
shallallahu ‘alaihi wa sallam harus menjauhi hal yang dilarang oleh Rasulullah shallallahu
mentaati perintah beliau adalah bentuk ketaatan kepada Allah Ta’ala, sebagaimana dalam
‘alaihi wa sallam. Karena Allah Ta’ala berfirman:
firman-Nya:
‫“ َو َما آ َتا ُك ُم الرَّ سُو ُل َف ُخ ُذوهُ َو َما َن َها ُك ْم َع ْن ُه َفا ْن َتهُوا‬Apa yang didatangkan oleh Rasul, maka
َ ‫َمنْ يُطِ ِع الرَّ سُو َل َف َق ْد أَ َط‬
َ ‫اع هَّللا‬ terimalah. Apa yang dilarangnya, maka jauhilah.” (Al Hasyr: 7)
“Barang siapa taat kepada Rasul, sungguh dia telah taat kepada Allah.” (an-Nisa: 80) Allah
Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah
Ta’ala telah menjamin surga bagi orang yang menaati Allah dan Rasul-Nya. Bahkan akan
menempatkannya di surga bersama para nabi, para shiddiqin, syuhada, dan orang-orang salih.
Yang ketiga Cara mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah membenarkan Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah
segala berita dan kabar yang beliau bawa. Hal ini termasuk perkara wajib bagi setiap muslim.
Semoga dengan momentum bulan kelahiran nabi, kita semakin mencintai nabi dengan cara
Baik berita tentang urusan yang terjadi di waktu terdahulu maupun masa mendatang, Baik
menikuti perintah nabi, menjauhi larangan nabi, senantiasa membenarkan dan mengimani
berita tentang urusan yang terjadi di dunia, maupun urusan yang akan terjadi di akhirat kelak;
kabar dan berita nabi dan hanya beribadah menurut tuntunan dan syariat nabi.
baik berita tersebut terjangkau oleh akal pikiran kita maupun di luar jangkauan akal pikiran
kita. Maka semua yang dari Rasulullah, harus kita yakini dan imani kebenarannya. Allah Marilah kita senantiasa memanjatkan do’a kepada Dzat yang telah memberikan nikmat
subhanahu wa ta’ala berfirman, l-Hasyr: 7). yang tak terhitung jumlahnya, dan kita tidak tertipu dengan gemerlapnya dunia, Semoga

  ُ‫َو َما آ َتا ُك ُم الرَّ سُو ُل َف ُخ ُذوه‬


kita selalu mendapat perlindungan dan petunjuk dari-Nya dalam kehidupan dunia yang
penuh tipu daya, sehingga kita mendapat ridlo, berkah dan keselematan fiddini,
waddunya, wal akhiro. Aamiin
“Apa saja yang dibawa oleh Rasul, maka terimalah.”

Segala yang diucapkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah wahyu dari Allah
Ta’ala sebagaimana firman-Nya,

َ ‫َو َما َي ْنطِ ُق َع ِن ْال َه َو ٰى إِنْ ه َُو إِاَّل َوحْ ٌي ي‬


‫ُوح ٰى‬ “Tidaklah dia (Rasulullah) berbicara dengan hawa
nafsunya. Tidaklah yang dia ucapakan kecuali wahyu yang diturunkan kepadanya.” (An Najm:
3—4)

Yang keempat, Tidak beribadah kepada Allah kecuali dengan syariat beliau Cara mencintai
Rasulullah yang juga merupakan bukti kecintaan kita kepada beliau adalah beribadah kepada
Allah Ta’ala sesuai dengan syariat Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bukan dengan mengada-
ngadakan syariat baru. Karena tidaklah diterima ibadah seseorang dan tidak mendapatkan
pahala kecuali jika dikerjakan sesuai dengan petunjuk Brasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Maka mari kita beribadah hanya ibadah-ibadah yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah.
Bukan karena budaya yang dianggap ibadah, bukan hanya karena dianggap baik menurut
ukuran dan fikiran manusia. Karena baik dan buruknya suatu ibadah itu hanya Allah dan
Rasulnya saja yang menentukannya. Jangan sampai kita capek beribadah, mengeluarkan biaya
besar untuk ibadah, namun pada akhirnya amalan itu tertolak dan tidak berpahala karena
tidak disyariatkan oleh Allah dan Rasulnya. Sebagaimana yang beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam sabdakan sendiri dalam hadist sohih riwayat muslim dari Aisyah radhiallahu ‘anha:

‫ْس َعلَ ْي ِه أَمْ ُر َنا َفه َُو َر ٌّد‬


َ ‫َمنْ َع ِم َل َع َماًل لَي‬
“Barang siapa mengerjakan suatu amalan (ibadah) yang bukan syariat kami, amalan tersebut
tertolak.”

Umur kita sangat terbatas, waktu kita sangat terbatas, harta kita juga sangat terbatas, maka
gunakanlah umur, waktu dan harta kita untuk ibadah yang sudah jelas –jelas sudah ada syariat
dan tuntunannya yakni dari Allah dan Rasulullah SAW.

Anda mungkin juga menyukai