Secara bahasa niat artinya ( القص ُدkeinginan atau tujuan), sedangkan makna secara istilah niat adalah
keinginan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Niat letaknya ada di dalam hati
Fungsi Niat
Dengan demikian, fungsi niat adalah membedakan antara ibadah dengan rutinitas dan membedakan
antara ibadah yang satu dengan yang lainnya.
َت ِهجْ َرتُهُ إِلَى هللاِ َو َرسُوْ لِ ِه فَ ِهجْ َرتُهُ إِلَى ْ ئ َما ن ََوى فَ َم ْن َكان ِ إِنَّ َما ْاألَ ْع َما ُل بِالنِّيَّا
ٍ ت َوإِنَّ َما لِ ُك ِّل ا ْم ِر
ُص ْيبُهَا أَوْ ا ْم َرأَ ٍة يَ ْن ِك ُحهَا فَ ِهجْ َرتُهُ إِلَى َما هَا َج َر إِلَ ْي ِه
ِ َت ِهجْ َرتُهُ لِ ُد ْنيَا ي ْ َو َم ْن َكان،هللاِ َو َرسُوْ لِ ِه
“Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan
mendapatkan sesuai dengan yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya
maka ia akan mendapat pahala hijrah menuju Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya
karena dunia yang ingin diperolehnya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka ia
mendapatkan hal sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Saudariku yang semoga dirahmati Allah, hadits di atas menjelaskan kepada kita bahwa
sesungguhnya kita akan mendapatkan pahala sesuai dengan kadar niat yang ada dalam hati kita.
Semakin tinggi tingkat ketulusan dan keikhlasan kita, semakin besar pula pula balasannya di akhirat
dan semakin tinggi pula martabat kita di sisi Allah Ta’ala. Dalam hadits di atas Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam telah memberikan contoh kepada kita, bahwa siapa saja yang berhijrah dengan
tujuan mencari keridhaan Allah dan Rasul-Nya, maka dia akan mendapatkan keridhaan Allah dan
Rasul-Nya. Dan siapa saja yang berhijrah dengan tujuan untuk memperoleh dunia atau karena ingin
menikahi seorang wanita, maka dia pun hanya akan mendapatkan balasan di dunia sesuai dengan
apa yang dia niatkan.
َ ان ي ُِري ُد ْال َحيَاةَ ال ُّد ْنيَا َو ِزينَتَهَا نُ َوفِّ إِلَ ْي ِه ْم أَ ْع َمالَهُ ْم فِيهَا َوهُ ْم فِيهَا اَل يُب َْخس
( ُون َ َم ْن َك
صنَعُوا فِيهَا َوبَا ِط ٌل َما َ ْس لَهُ ْم فِي اآْل َ ِخ َر ِة إِاَّل النَّا ُر َو َحبِطَ َما َ ين لَي َ ك الَّ ِذَ ِ) أُولَئ15
)16( ون َ َُكانُوا يَ ْع َمل
“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada
mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan
dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di
akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan?”
(QS. Huud: 15-16)
Ayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa amal ibadah yang dikerjakan semata-mata karena
mengharapkan dunia, amal ibadah tersebut tidak akan bermanfaat sedikitpun bagi pelakunya di
akhirat, karena amal tersebut akan hilang disebabkan karena niat yang tidak benar.
Saudariku yang semoga dirahmati Allah… Ingatlah, bahwa yang terpenting bukanlah banyaknya
amalan, akan tetapi yang terpenting adalah amal manakah yang dilakukan dengan niat yang ikhlas
hanya mengharap pahala dari Allah. Karena betapa banyak amalan yang terlihat kecil tetapi memiliki
keberkahan yang besar karena sebab niat yang ikhlas. Dan betapa banyak amal yang besar menjadi
sedikit manfaat dan keberkahannya karena sebab niat yang salah.
Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjadikan setiap amal perbuatan kita ikhlas mengharap pahala dan
ridha Allah SWT