Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

“PEMERIKSAAN SUHU”

Dosen Pembimbing:
Yulina Dwi Hastuty, SKp.M.BioMed
Disusun Oleh:
Asryani Loveta Mangunsong
D4 kebidanan 1B
Nim (P07524420053)

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN


POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN
MEDAN
2021
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang

Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksan yang digunakan untuk menilai
kondisi metabolisme dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi
melalui metabolisme darah Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan
menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian
tubuh yang memerlukan. 

Suhu tubuh merupakan panas yang dihasilkan oleh tubuh dandiatur oleh suatu pusat di
dalam hipotalamus dari otak. Pusat ini bereaksiterhadap darah yang melaluinya. Bila diukur
di dalam mulut atau anus,suhu yang terbaca menunjukkan “suhu tengah” dari tubuh, yaitu
suhu dariorgan – organ rongga dada dan rongga perut serta dari otak. Suhu mulutnormal
berkisar antara 36,0° 37,5°C, suhu rektal / anus sedikit lebihtinggi. Suhu yang terbaca di
ketiak dan lipat paha sedikit lebih rendah(Ignatavicius, 2002

Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti(core temperatur), yaitu
suhu yang terdapat pada jaringan dalam, sepertikranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga
pelvis. Suhu ini biasanyadipertahankan relatif konstan (sekitar 37°C). selain itu, ada suhu
permukaan (surface temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan sub kutan,
dan lemak. Suhu ini biasanya dapat berfluktuasi sebesar 20°C sampai 40°C (Corwin, 2001).

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum adalah untuk Menetahui pengaturan suhu tubuh dalam metabolisme
tubuh manusia serta mengenal suhu tubuh manusia lebih laanjut

1.3. Metode Praktikum

Metode yang digunkan ialah metode pemeriksaan suhu tubuh dengan beberapa alat

2. Landasan Teori

Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas secara mandiri dan
tidak tergantung pada suhu lingkungan. Tubuh manusia memiliki seperangkat sistem yang
memungkinkan tubuhmenghasilkan, mendistribusikan, dan mempertahankan suhu tubuh
dalamkeadaan konstan. Panas yang dihasilkan tubuh sebenarnya merupakan produk tambahan
proses metabolisme yang utama (Corwin, 2001).
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat
menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam
keadaan konstan, diperlukanregulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan
mekanisme umpan balik ( feed back ) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di
hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuhyang terlalu panas,
tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik.Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu
inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik
tetap (set point).

Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37°C. Apabila suhu
tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk melakukan
serangkaian mekanismeuntuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi panas
danmeningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap (Smletzer, 2002).

Pemeriksaan Suhu adalah pemeriksaan untuk mengetahui keadaan panas dan dingin yang
diukur dengan menggunakan termometer. Di dalam tubuh terdapat 2 macam suhu, yaitu suhu
inti dan suhu kulit. Suhu inti adalah suhu dari tubuh bagian dalam dan besarnya selalu
dipertahankan konstan, sekitar ± 1ºF (± 0,6º C) dari hari ke hari, kecuali bila seseorang
mengalami demam. Sedangkan suhu kulit berbeda dengan suhu inti, dapat naik dan turun
sesuai dengan suhu lingkungan. Bila dibentuk panas yang berlebihan di dalam tubuh, suhu
kulit akan meningkat. Sebaliknya, apabila tubuh mengalami kehilangan panas yang besar
maka suhu kulit akan menurun.

Suhu inti yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga
abdomen, dan rongga pelvis.Suhu badan adalah perbedaan antara jumlah panas yang
diproduksi oleh proses badan dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan eksternal.

Menurut Asmadi (2008: 156), faktor faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan
produksi panas tubuh, antara lain:

a. Basal metabolisme rate


BMR merupakan pemanfaatann energi di dalam tubuh guna memeiharaaktivitas
pokok seperti bernafas. BMR menunjukkan tingginya metabolismeyang dialami klien.
Peningkatan metabolisme akan menghasilkan peningkatan produksi panas dalm tubuh,
sehingga suhu tubuh klien mejadi naik.
b. Aktivitas otot
Aktivitas otot termasuk menggigil , dapat meningkatkan produksi panas tubuh
sebanyak lima kali.
c. Peningkatan produksi tiroksin
Hipotalamus merespon terhadap dingin dengan melepas faktor releasing.Faktor ini
merangsang tirotropin pada adenohipofise untuk merangsang pengeluaran tiroksin oleh
kelenjar tiroid. Efek tiroksin ini meningkatkan nilai metabolisme sel di seluruh tubuh
dan memproduksi panas.

d. Termogenesis
KimiaTermogenesis kimia adalah perangsangan produksi panas mellaui sirkulasi
norepineprin dan epineprin atau melalui perangsangan saraf simpatis. Hormon-hormon
ini segera meningkatkan nilai metabolisme sel di jaringan tubuh.

e. Demam
Demam meningkatkan metabolisme sel. Reaksi reaksi kimia meningkat ratarata 120 %
untuk setiap peningkatan suhu 1°C. Hal tersebut berarti setiap peningkatan 1°C suhu
tubuh menyebabkan 12% reaksi kimia akan terjadi.

3. Alat dan Bahan


1) Alat dan Bahan Pemeriksaan Suhu Tubuh pada Oral
a) Thermometer oral
b) Pengalas
c) Bengkok/Nierbeken
d) 3 Macam air: Air Sabun,Desinfektan Dan air Bersih
e) Kassa
f) Veselin/Pelumas
g) Sarung Tangan
2) Alat dan Bahan Pemeriksaan Suhu Tubuh pada Rektal
a) Thermometer Rektal
b) Pengalas
c) Bengkok/Nierbeken
d) 3 Macam air: Air Sabun,Desinfektan Dan air Bersih
e) Kassa
f) Veselin/Pelumas
g) Sarung Tangan
3) Alat dan Bahan Pemeriksaan Suhu Tubuh pada Aksila
a) Thermometer Rektal
b) Bengkok/Nierbeken
c) 3 Macam air: Air Sabun,Desinfektan Dan air Bersih
d) Kassa
e) Sarung Tangan

4. Cara Kerja
1) Cara Kerja / Langkah-langkah Pemeriksaan Suhu Tubuh pada Oral
a) Jelaskan prosedur pada klien.
b) Kemudian cuci tangan dengan sabun dan air yang bersih
c) Selanjutnya gunakan sarung tangan atau handscoon
d) Atur posisi pasien, usahkan pasien nyaman agar proses dapat bekerja lancar
dan pasin dapat tenang
e) Kemudian tentukan letak bawah lidah.
f) Lalu Letakan termometer di bawah lidah sejajar dengan gusi. Anjurkan mulut
di katupkan selama 3-5 menit.
g) Angkat termometer dan baca hasilnya.
h) Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
i) Cuci dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih, dan keringkan.
Cuci tangan setelah prosedur di lakukan.

2) Cara Kerja / Langkah-langkah Pemeriksaan Suhu Tubuh pada Rektal


a) Jelaskan prosedur pada klien
b) Cuci tangan dengan air besih dengan 6M
c) Gunakan sarung tangan atau handscoon
d) Atur posisi pasien lalu pakaian di turunkan sampai bawah glutea
e) Tentukan termometer dan atur pada nilai nol lalu oleskan vaselin
f) Letakan telapak tangan pada sisi glutea pasian dan masukan termometer ke
dalam rektal jangan sampai berubah tempatnya dan ukur suhu.
g) Setelah 3-5 menit angkat thermometer
h) Catat hasil.
i) Bersihkan termometer dengan kertas tisu
j) Cuci dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih, dan keringkan
.Cuci tangan setelah prosedur di lakukan.

3) Cara Kerja / Langkah-langkah Pemeriksaan Suhu Tubuh pada Aksila


a) Jelaskan prosedur pada klien
b) Cuci tangan dengan air bersih. Cuci tangan dengan 6M
c) Gunakan sarung tangan.
d) Atur posisi pasien
e) Letakan termometer pada daerah aksila
f) Setelah 3-10 menit termometer diangkat dan di baca hasilnya
g) Cuci dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih, dan
keringkan.Cuci tangan setelah prosedur di lakukan.

5. Interpretasi Hasil

a) Hasil Pemeriksaan Suhu Tubuh pada Oral yaitu 38,3°C


b) Hasil Pemeriksaan Suhu Tubuh pada Rektal yaitu 37,5°C
c) Hasil Pemeriksaan Suhu Tubuh pada Aksila yaitu 37,5°C

6. Kesimpulan

Pemeriksaan Pengukuran suhu tubuh merupakan Pemeriksaan yang memeberikan


informasi untuk mengetahui kesehatan seseorang. Peningkatan suhu tubuh di atas normal
yang disebut demam, adalah suatu tanda adanya penyakit dan merupakan bagian dari
mekanisme pertahanan tubuh melawan infeksi.

Perlu diketahui Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah hipotalamus malalui sel sel
saraf,terutama saraf otonom. Hipotalamus merupakan termostat yang berada di bawah
otak.Terdapat dua macam hipotalamus yaitu, hipotalamus anterior yang berfungsi mengatur
pembuangan panas dan hipotalamus posterior yang berfungsi mengatur upaya penyimpanan
panas. Termostat hipotalamus memilikii semacam titik kontrol yangdisesuaikan ununutk
mempertahankan suhu tubuh. Jika suhu tubuh turun sampai dibawahatau naik sampai di titik
ini, mkaa pusat akan memulai impuls untuk menahan panas atau meningkatkan pengeluaran
panas (Mubarak dkk, 2015: 55).

7. Daftar Pustaka
https://www.youtube.com/watch?v=doLT4zR4kFo

Mubarak, Iqbal., Lilis Indawari. dan Joko Susanto. 2015.Buku Ajar Ilmu Keperawatan
Dasar. Jakarta: Salemba Medika

Asmadi. 2008.Teknik Prosedural Keperawatan Konsep Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.


Jakarta: Salemba medika

Anda mungkin juga menyukai