Klien masuk rumah sakit dengan riwayat jatuh tertelungkup dari rumah berlantai 2 (±
45 meter) ketika sedang memasang batubata, mekanisme jatuh tidak diketahui dan Tn.
M.S langsung sadar, luka lecet di kening kiri, lutut kiri dan tumit kanan, perdarahan
hidung (-), mulut (-),telinga (-), muntah (-) dan kejang (-). Setelah itu klien langsung
dibawa ke RS dalam keadaan sadar, 6 jam kemudian klien mulai gelisah dan sakit
kepala, muntah nyemprot (+), agak mengantuk dan kejang.
Aktifitas dan istirahat: Sebelum sakit klien jarang tidur siang karena harus bekerja
bersama orang tua (bapak) sebagai buruh bangunan.
Pencegahan terhadap risiko dan peningkatan kesehatan : klien ikut bekerja dengan
orang tua (ayah) sebagai buruh bangunan. Selama bekerja tidak dilengkapi peralatan
standar keselamatan kerja.
DO :
Pada saat dikaji, kondisi umum klien mengalami penurunan kesadaran (soporokoma),
terpasang infus NaCl 0,9% :Aminovel 1000 dan O2 RM 8 ltr/menit, GCS E2M3V3,
pupil anisokor, Ø 5 mm/ 4 mm, RCL +/+ dan RCTL +/+, tensi 110/40 mm Hg lengan
kanan dan 110/30 mm Hg lengan kiri, nadi 68 /mnt, respirasi 28 x/mnt dan suhu 37 ° C.
Oksigenasi : Pola pernapasan cepat dan dalam, frekuensi 28 x/menit, suara napas
vesikuler dan tidak terdengar ronchi atau wheezing. Bunyi jantung S1 dan S2 normal,
nadi 68 x/menit, tekanan darah 110/40 mm Hg lengan kanan dan 110/30 mm Hg lengan
kiri dan suhu per aksila: 37° C. CRT < 2 detik.
Keseimbangan cairan dan elektrolit : Klien mendapatkan terapi Infus NaCl 0,9%/24 jam
dan NaCl 3%/24 jam, klien tidak muntah, urine out put : 800 cc/8 jam, tidak ditemukan
edema.
Nutrisi: Refleks menelan tidak dapat dikaji dan klien mendapatkan diet cair per NGT.
TB= 160 cm, BB = 50 kg dan bising usus 10 x mnt.
Eliminasi: klien sudah terpasang dower catheter 4 hari, urine keluar lancar dan warna
agak kuning muda. Klien belum bab sejak kemarin (1 hari) dan tidak ditemukan
inkontinensia alvi.
CT Scan: contusio serebri lobus frontoparietal kanan,sub arachnoid hematoma, subdural
hematoma di lobus frontalis kanan kiri, edema cerebri dan cerebellum dengan herniasi
sub falcii, fraktur diastasis sutura coronaria.
Laboratorium:
- Elektrolit :Na 119, K 37.8, Cl 94.0
- AGD : pH 7.47, pCO2 25.60, pO2 170.70, HCO3 17.40, total CO2 18.20, BE
-5.60, O2 Saturasi 99.20, STD HCO3 21.2, STD BE -4.1
- GDS 65.
Terapi: IVFD Na CL 0,9 % : Aminovel 1000 (2:1)/ 24 Jam, NaCl 3 %/24 jam,
Manitol 20%; 4 x 125 (1), 3 x 125 (2), 2 x 125 (3), 1 x 125 (4), O2 RM 8 ltr/mnt,
Ketorolac 3 x 1 ampul IV, Extrace 1 x 400 gr IV, OMZ 1 x 1 ampul IV, Nimotop 4
x 60 mg PO, Fenitoin 3 x 100 mg PO, Citicolin 2 x 500 mg PO, PCT 3 x 500 mg
PO, Diazepam 1 ampul k/p.
ANALISIS DATA
DO :
klien mengalami penurunan kesadaran
(soporokoma)
Hasil CT Scan: contusio serebri lobus
frontoparietal kanan,sub arachnoid
hematoma, subdural hematoma di
lobus frontalis kanan kiri, edema
cerebri dan cerebellum dengan herniasi
sub falcii, fraktur diastasis sutura
coronaria.
Laboratorium:
- Elektrolit :Na 119, K 37.8, Cl
94.0
- AGD : pH 7.47, pCO2 25.60,
pO2 170.70, HCO3 17.40,
total CO2 18.20, BE -5.60, O2
Saturasi 99.20, STD HCO3
21.2, STD BE -4.1
- GDS 65.
DO :
Terpasang O2 RM 8 ltr/menit
Oksigenasi : Pola pernapasan cepat
dan dalam, frekuensi 28 x/menit, suara
napas vesikuler dan tidak terdengar
ronchi atau wheezing.