Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

PEMBAHASAN

Asuhan keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan keperawatan profesional


yang merupakan bagian integral dari proses keperawatan yang berdasarkan pada ilmu
keperawatan, yang ditunjukkan langsung pada masyarakatdengan menekankan pada kelompok
resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimalmelalui upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, serta pengobatan dan rehabilitas
Proses asuhan keperawatan komunitas adalah metode asuhan yang bersifat alamiah,
sistematis, dan berkesinabungan dalam rangka memecah masalah kesehatan dari klien individu,
keluarga, serta kelompok melalui tahapan pengkajian, penentuan diagnosa, perencanaan,
pelaksanaan intervensi,dan evaluasi keperawatan (Stanhope & Lancaster, 2016). Tahapan proses
keperawatan komunitas ini mengacu pada analisis SWOT (Strength/kekuatan,
Weakness/kelemahan, Opportunity/kesempatan dan Threat/ancaman).
Berdasarkan hasil asuhan keperawatan komunitas melalui pendekatan proses keperawatan di
RT 01 RW 02 Kelurahan Kurao Pagang di dapatkan.
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar utama dari proses keperawatan, berguna untuk menentukan
aktivitas keperawatan dan sumber data bagi profesi lain.
Pada tahap pengkajian, yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas menurut teori
Anderson adalah data inti yang terdiri atas data demografi : umur , pendidikan, jenis
kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai keyakinan serta riwayat timbulnya komunitas dan
mengkaji sub sistem yang mempengaruhi komunitas, seperti lingkungan fisik perumahan,
pendidikan kesehatan, keamanan dan keselamatan politik, kebijakan pemerintah terkait
kesehatan, pelayanan kesehatan yang tersedia, sistem komunikasi , ekonomi dan realisasi.
Pengkajian dilaksanakan dengan menggunakan metode wawancara dan observasi langsung
berdasarkan format pengkajian/kuesioner yang disusun berdasarkan prioritas masalah yang
telah disepakati dalam pertemuan dengan pemerintah setempat, masyarakat, dan tokoh
agama. Pengkajian dilakukan pada seluruh kepala keluarga yang ada di RT 01 RW 02
Kelurahan Kurao Pagang.

1
Berikut gambaran Analisis SWOT untuk melihat secara nyata faktor pendukung, tantangan
dan penghambat pengkajian.

1. Strenght / Kekuatan :
a. Adanya dukungan positif dari beberapa Masyarakat/ keluarga yang dimintakan data.
b. Adanya Kader yang berperan aktif dalam pengumpulan data, terutama berperan dalam
pemahaman bahasa daerah.
c. Adanya dukungan dari ketua RT 01 RW 02 kelurahan Kurao Pagang
d. Adanya dukungan dari SD Negeri 11 Kurao Pagang
e. Adanya dukungan Pustu Kurao Pagang
f. Adanya dukungan dari ketua pemuda
2. Weekness / Kelemahan :
a. Tingkat pekerjaan masyarakat d RT 01 RW 02 yang rata-rata swasta jadi dalam
melakukan kegiatan banyak yang berpartisipasi.
b. Bahasa : Seluruh masyarakat menguasai bahasa indonesia.
c. Pendidikan masyarakat yang rata-rata lulusan SLTA membuat masyarakat mudah dalam
pemahaman terhadap pertanyaan yang diberikan.
3. Opportunity / Kesempatan
a. Kebutuhan masyarakat akan petugas kesehatan
b. Kebutuhan masyarakat tentang pendidikan kesehatan.
c. Keinginan masyarakat untuk hidup sehat atau berperilaku hidup sehat.
4. Threat / Ancaman
a. Keakuratan pengkajian dari pengumpul data secara mendalam.
b. Jawaban hasil pendataan yang memungkinkan, tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
Setelah dilakukan pengkajian diagnosa resiko tinggi terjadinya penyakit hipertensi pada
dewasa dan lansia di RT 01 RW 02 Kelurahan Kurao Pagang , hipertensi diprioritaskan menjadi
diagnosa utama dikarenakan pada hasil survey lapangan yang sudah di laksanakan pada tanggal
07 September 2019 RT 01 RW 02 Kelurahan Kurao Pagang mempunyai masalah utama tersebut,
untuk menegakkan diagnosa. Setelah di lakukan musyawarah masyarakat RT 01 RW 02
kelurahan Kurao Pagang masyarakat berpendapat bahwa masalah yang paling serius adalah
tentang Hipertensi. Masyarakat sependapat dan mengangkat diagnosa sebagai masalah utama.

2
B. Perencanaan
Setelah merumuskan diagnosa, maka intervensi dan aktivitas keperawatan perlu ditetapkan
untuk mengurangi atau menghilangkan dan mencegah masalah keperawatan yang terdiri dari :

1)            Menentukan prioritas masalah


2)            Menetapkan tujuan umum dan tujuan khusus
3)            Menetapkan Kriteria evaluasi dan Standar
4)            Merumuskan intervensi dan aktivitas keperawatan

Perencanaan disusun mulai dari menetapkan tujuan dari tindakan yang akan dilakukan. Pada
diagnosa hipertensi ditetapkan tujuan agar masyarakat tahu tentang hipertensi . Masyarakat tahu
cara mengatasinya jita terjadi hipertensi . Kriteria hasil yang ingin dicapai adalah 90%
masyarakat bisa menyebutkan pengertian, tanda dan gejala serta penanganan dari hipertensi.
Rencana yang di tetapkan untuk mengatasi masalah hipertensi adalah dengan memberikan
pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta
pengobatan dan pencegahan dari hiperteni. selain itu juga mendemonstrasikan pengecekan tensi
untuk diagnosa lain juga dilakukan tindakan dan perencanaan yang sama, mulai dari penyuluhan
tentang pengertian sampai dengan upaya pencegahan dan pengobatan.

Berikut gambaran Analisis SWOT untuk melihat secara nyata faktor pendukung dan
penghambat Perencanaan keperawatan komunitas.

A. Strength / Kekuatan

a. Dukungan dari ketua RT dan Sekretaris RT 01 RW 02 Kelurahan Kurao Pagang


b. Adanya Kader posyandu yang berperan aktif dalam perencanaan kegiatan.
c.  Adanya dukungan dari beberapa Tokoh - tokoh masyarakat / Agama.

B. Weekness / Kelemahan

a. Kurangnya sponsor dana yang dapat bertanggung jawab untuk beberapa kegiatan yang
membutuhkan pembiayaan besar sehingga beberapa metode tepat guna disiapkan untuk
mengahadapi kendala dana tersebut.

3
b. Kurang disiplinnya masyarakat, mahasiswa dan pihak yang terkait sehingga waktu
pelaksanaan bebrapa kegiatan tidak sesuai dengan jadwal yang disepakati.
c. penyusunan rencana adalah keterbatasan sumber yang terpercaya namun akhirnya dapat
diselesaikan dengan cara mengusahakan buku dengan meminjam ke perpustakaan kampus.
d. Sulit nya melibatkan remaja dalam kegiatan karena remaja yang masih dalam tahap masa
pubertas

C. Opertunity / Kesempatan

a.   Bantuan dari Puskesmas dan pihak terkait yang diwujudkan dalam kerja dalam beberapa
kegiatan yang telah direncanakan.

D. Threat / Ancaman

a. Kemungkinan peran serta aktif masyarakat dalam pelaksanaan nantinya akan berkurang
berhubungan dengan kesibukan karena rata- rata pekerjaan masyarakat adalah WIRASWASTA.
Dan Pegawai Swasta
C. Pelaksanaan
Implementasi disesuaikan dengan rencana tindakan dan sebelum melaksanakan tindakan
yang sudah direncanakan, dalam melaksanakan tindakan harus benar-benar melakukan kontrak
waktu dengan masyarakat agar seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan dengan baik.
Implementasi yang dilakukan pada diagnosa
1.Risiko Peningkatan :
1. Pembuatan SAK,SAP, Proposal, Leaflet dan PPT tenntang resiko terjadinya penyakit
hipertensi dan pemeriksaan tekanan darah pada dewasa dan lansia di RT 01 RW 02 Kelurahan
Kurao Pagang.
Pembuatan leaflet dan PPT penyuluhan dilakukan selama 1 hari yaitu pada hari Jumat
tanggal 6 September 2019. Leaflet,PPT kegiatan penyuluhan yang dibuat seefektif dan
semenarik mungkin yang bertujuan untuk memberikan informasi berupa pendidikan kesehatan
pada dewasa dan lansia khususnya pada dewasa dan lansia yang berisiko tinggi untuk terjadinya
hipertensi. Hasil dari pemberian leaflet dan PPT ini diharapkan keluarga yang beresiko tinggi
terjadinya hipertensi dapat membaca dan menambah informasi mengenai Hipertensi dan

4
pencegahan terjadinya Hipertensi sehingga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Penyuluhan Resiko Terjadinya Hipertensi
Kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan tentang Resiko Terjadinya Hipertensi dilakukan pada
hari Sabtu tanggal 07 September 2019 pukul 10.00 WIB. Penyuluhan dilakukan di Kantor Lurah
RT 02/RW 02 kelurahan Kurao Pagang. Pemberian penyuluhan berupa pendidikan kesehatan
mengenai hipertensi agar masyarakat khususnya dewasa dan lansia memahami konsep dari
Hipertensi dan cara pencegahan agar tidak beresiko terjadinya hipertensi sehingga angka risiko
terjadinya hipertensi dapat menurun. Kegiatan ini juga dilakukan sesi tanya jawab berupa diskusi
mengenai penyuluhan yang diberikan agar ada umpan balik (feedback) yang didapatkan bagi
peserta yang mengikuti penyuluhan (Dewasa dan Lansia). Dalam kegiatan ini diharapkan
partisipasi aktif peserta penyuluhan sehingga hasil yang didapatkan dapat maksimal.

3. Terapi Aktifitas Kelompok (pemeriksaan tekanan darah)

Kegiatan TAK dilakukan pada hari Sabtu tanggal 7 September 2019 pukul 10.00 WIB.
Kegiatan dilakukan di kantor Kelurahan Kurao Pagang. TAK yang dilakukan berupa pengecekan
tekanan darah. Kegiatan ini juga dilakukan sesi tanya jawab berupa diskusi mengenai tekanan
darah yang diberikan agar ada umpan balik (feedback) yang didapatkan bagi peserta yang
mengikuti TAK (dewasa dan lansia). Dalam kegiatan ini diharapkan partisipasi aktif peserta
penyuluhan sehingga hasil yang didapatkan dapat maksimal.
D. EVALUASI
Kegiatan 1 :
1. Evaluasi struktur
 Peserta kegiatan hadir sesuai waktu, peserta yang hadir 20 orang dari 35 orang yang
ditargetkan.
 Peserta yang hadir vterdiri dari usia dewasa dan lansia
 Dalam kegiatan penyuluhan dan penyampaian materi semua anggota melakukan
tanggung jawabnya masing-masing, peserta kooperatif selama acara berlangsung.
 Kondisi lingkungan tenang, dilakukan di mesjid baitul makmur dan memungkinkan
peserta untuk berkonsentrasi.
 Alat dan fasilitas masih kurang hanya terdapat 8 alat cek tekanan darah

5
2. Setting tempat sesuai dengan proposal, kegiatan penyuluhan di lakukan di kantor Lurah
Kurao Pagang
Evaluasi Proses
 Klien tidak ada yang meninggalkan tempatb selama kegiatan cek tekanan darah.
 Klien berperan aktif dan kooperatif dalam kegiatan cek tekanan darah sampai
selesai.
 Klien bersedia untuk diperiksa tekanan darah
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan kegiatan cek tekanan darah didapat hasil tekanan darah terlampir
Kegiatan 2 :
1. Evaluasi Strruktur
 Peserta kegiatan hadir sesuai waktu, peserta yang hadir berjumlah 20 orang dari
35 orang yang ditargetkan.
 Peserta yang hadir terdiri dari usia dewasa dan lansia.
 Dalam kegiatan semua anggota melakukan tanggung jawabnya masing-masing,
peserta kooperatif selama acara berlangsung. Fasilitator sudah cukup baik dalam
membimbing peserta.
 Kondisi lingkungan tenang, dilakukan di Kantor Lurah Kurao Pagang dan
memungkinkan peserta untuk berkonsentrasi.
 Alat dan fasilitas masih kurang karena hanya terdapat 8 alat cek tekanan darah.
 Setting tempat sesuai dengan proposal, dilakukan di Kantor Lurah Kurao Pagang
RT 01 RW 02.
2. Evaluasi Proses
 Klien tidak ada yang meninggalkan tempat selama kegiatan cek tekanan darah
 Klien berperan aktif dan kooperatif dalam kegiatan cek tekanan darah sampai
selesai.
 Klien bersedia untuk diperiksa tekanan darahnya.
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan kegiatan cek tekanan darah di dapatkan hasil tekanan darah terlampir.

6
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunitas adalah kelompok sosial yang di tentukan oleh batasan geografi atau nilai dan interes
yang umum guna menciptakan norma, nilai dan sosial. Masyarakat adalah sekumpulan manusia
yang saling bergaul atau saling berinteraksi meurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang
berkesinambungan dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Masyarakat atau komuitas
adalah merujuk pada bagian masyarakat yang bertempat tingga disuatu wilayah dengan batas
batas tertentu, dimana yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang ebih besar dari angota-
anggotanya, dibandingkan dengan produk produk di luar batas wilayah

Dalam kegiatan penyuluhan hipertensi masyarakat Kurao Pagang RT 01 RW 02 cukup


berpartisipasi dalam kegiatan dalam 35 yang yang yang di targetkan hanya 15 oarang yang tidak
mengikuti penyuluhan hipertensi, peserta juga kooperatif selama acara berlangsung. Dan pada
kegiatan kedua masyarakat juga sangat berpartisipasi dari 20 orang yang di targetkan senayak 30
orang yang datang untuk melakukan pengecekan tekanan darah.

B. Saran
Diharapkan masyarakat lebih bisa mengontrol tekanan darah dan memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang tersedia. Dan diharapkan juga masyarakat Kurao Pagang RT 01 RW 02 dapat
menerapkan apa yang telah di berikaan dalam pengontrolan tekanan darah.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anderson & McFarlane, 2011. Community As Partner: Theory And Practice In Nursing.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins

Efendi,Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan


Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Harnilawati.2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka


As Salam

Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba


Medika : Jakarta.

Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas
1. Jakarta : CV. Sagung Seto

Riyadi. 2007. Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika

Stanhope dan Lancaster, 2010) community & public health nursing (six ed. St. Louis, Missouri:
Mosby
Sumijatun, dkk. 2006. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai