Anda di halaman 1dari 4

USULAN TEKNIS

Pengawasan Pembangunan Sanggar Tani (DAU) TA. 2021

B. PENDEKATAN DAN
METODOLOGI

B1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK


Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Sanggar Tani (DAU)
TA. 2021 merupakan suatu titik acuan yang digunakan dalam rangka pekerjaan
pengawasan pada khususnya dan pedoman pelaksanaan pekerjaan pada umumnya.

Adapun kesimpulan dari KAK yang diajukan adalah :

1. Jenis Jasa Konsultan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah untuk Pelaksanaan
Pengawasan Pembangunan Sanggar Tani (DAU) TA. 2021;

2. Untuk mengoptimalkan pekerjaan pengawasan ini tidak saja harus sesuai dengan syarat
yang telah ditetapkan akan tetapi bagaimana suatu pekerjaan yang dilaksanakan itu
menghasilkan suatu pekerjaan yang sesuai dengan konsepsi yang lebih terpadu, terarah
dan ramah terhadap lingkungan sehingga suasana yang tercipta selama proses
pengawasan pekerjaan berlangsung dapat lebih signifikans dengan keadaan sekitar,
karenanya sebagai Konsultan Pengawas yang betul-betul terjun kelapangan dapat
melaksanakan tugasnya secara efisien dan efektif sehingga dapat menghasilkan
keluaran sebagaimana yang diharapkan;

3. Pekerjaan Pengawasan Pengawasan Pembangunan Sanggar Tani (DAU) TA. 2021,


merupakan salah satu proses pekerjaan dengan maksud untuk membantu Pemerintah

1|BAB. B1
USULAN TEKNIS
Pengawasan Pembangunan Sanggar Tani (DAU) TA. 2021

Kabupaten Sidereng Rappang dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan mutu


perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan;

4. Sebagai Konsultan Pengawas, Tenaga Ahli yang ditugaskan harus sesuai dengan
bidang yang akan dikerjakan dilapangan, sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat
berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun dan proses pekerjaan lebih terarah
dan terpadu;

5. Sebagai bahan pertanggung jawaban sebagai Konsultan Pengawas, maka Konsultan


Pengawas harus memberikan draft laporan secara tertulis mengenai perkembangan
pelaksanaan pekerjaan sehingga target pelaksanaan akhir pekerjaan dapat berjalan
sesuai dengan progress pekerjaan yang telah ditentukan. Selain itu, laporan ini juga
bertujuan untuk mengetahui apakah proses pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan
oleh pelaksana berjalan sesuai dengan syarat optimal yang telah ditentukan atau tidak.

6. Disamping itu Konsultan Pengawas harus lebih giat mencari informasi yang dibutuhkan
selain dari informasi yang diberikan oleh Pemberi Tugas dalam pengarahan penugasan
ini maupun data dari lapangan, yang menyangkut tentang lahan yang meliputi lokasi,
batas-batas, kondisi bangunan yang ada ataupun sasaran dan arah pencapaian lokasi,
pasang surut dan struktur tanah dasar, sumber material, dan keinginan-keinginan
tentang utilitas bangunan;

7. Dalam pelaksanaan pekerjaan, tugas utama sebagai Konsultan Pengawas harus selalu
memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan tugas bersifat mengikat dan senantiasa
membantu pelaksana dalam menerapkan metode dan cara kerja yang efektif dan efisien
sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai dengan schedule yang telah ditetapkan.
Apabila hal ini sangat menyimpang dari proses pelaksanaan kegiatan pengawasan
maka sedini mungkin perlu diterapkan metode pengendalian waktu dan mutu serta
kualitas pelaksanaan pekerjaan.

Dari hasil penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan setelah mempelajari secara seksama
Kerangka Acuan Kerja (KAK / TOR) dari pekerjaan tersebut, Konsultan menyimpulkan dan
berpendapat bahwa apa yang telah dituangkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR)
dan RKS adalah merupakan persyaratan minimal yang harus dipenuhi dan merupakan
pedoman dan kewajiban yang secara teknis dalam pelaksanaannya masih harus dijabarkan
dan diinterpretasikan dalam rencana pelaksanaan tugas pengawasan di lapangan.
Mengingat bahwa pekerjaan tersebut mencakup beberapa aspek yang harus diperhatikan,
Konsultan memandang perlu bahwa waktu yang tersedia untuk pekerjaan tersebut perlu

2|BAB. B1
USULAN TEKNIS
Pengawasan Pembangunan Sanggar Tani (DAU) TA. 2021

dioptimalkan, maka pihak Konsultan merasa perlu mendapatkan dukungan dari Direksi
Pekerjaan sehubungan dengan kelancaran komunikasi terhadap unsur-unsur terkait untuk
mencapai tujuan dari pekerjaan dimaksud, baik dari segi kualitas, kuantitas maupun
ketepatan waktu pelaksanaan.
Beberapa uraian dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang dapat kami tanggapi dan
interpretasikan, diantaranya :

B1. SCOPE OF WORK/LINGKUP KERJA


Spesifikasi dan Ketentuan Teknis
Dalam pelaksanaan pekerjaan Supervisi, spesifikasi teknis, gambar-gambar rencana
pelaksanaan dan ketentuan teknis lainnya yang telah dibuat oleh Konsultan Perencana dan
telah disyaratkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, tentang pedoman teknis
Pembangunan Gedung Negara merupakan acuan pelaksanaan teknis yang harus
digunakan dan dijadikan pedoman disamping ketentuan tambahan yang termuat dalam
Dokumen Kontrak. Namun dalam realisasi pelaksanaan dilapangan sering terjadi hal-hal
atau permasalahan yang mengharuskan adanya kebijakan yang bersifat teknis, sehingga
diharapkan adanya pembahasan awal antara unsur-unsur yang terkait mengenai
pemahaman yang lebih konkrit.

B2. EXTERNALITAS

A. TUGAS-TUGAS FIELD SIPERVISION TEAM


Secara umum, tugas-tugas Field Sipervision Team seperti yang ditegaskan dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK) pada prinsipnya merupakan ketentuan yang harus
dilaksanakan dalam menjalankan tugas supervisi di Lapangan.

B. KUALIFIKASI TENAGA YANG DIPERLUKAN


Kualifikasi tenaga yang diperlukan seperti yang dituangkan dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK), baik professional staf maupun supporting staf adalah persyaratan minimal
yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan di lapangan.

Setiap bangunan yng didirikan mempunyai fungsi sesuai dengan latar belakang, maksud
dan tujuan pembangunan tersebut, terlebih kita melihat dengan jangka waktu pelaksanaan

3|BAB. B1
USULAN TEKNIS
Pengawasan Pembangunan Sanggar Tani (DAU) TA. 2021

kegiatan pembangunan gedung kuliah tarbiyah yang sangat pendek, sehingga pendekatan
yang mungkin dapat dilakukan adalah system pelaksanaan pekerjaan dengan memakai
Sistem Floor Decking.

Tugas daripada pengawas adalah menganalisa penyimpangan negative dan melakukan


rencana penanggulangan untuk ditindaklanjuti, sehingga penyimpangan yang terjadi tidak
mempengaruhi hasil keseluruhan proyek. Umumnya peninjauan tidak dikhususkan pada
penyimpangan negative saja, karena ada kemungkinan penyimpangan tersebut memang
timbul karena kurang cermatnya perencanaan, sehingga perlu dicarikan aktifitas lain yag
bisa menutup penyimpangan negative yang terjadi.

Sarana yang digunakan untuk melaksanakn fungsi adalah melalui rapat yang dilakukan
secara terprogram yaitu :
 Harian, umumnya dilaksanakan selama 30 menit, pada saat sebelum jam kerja dimulai
atau istirahat siang. Materri yang dibahas adalah target –target volume harian dan
metode kerja apakah sesuai dengan perencanaan atau tidak.
 Mingguan, umumnya dilaksanakan diakhir pekan. Dilakukan untuk mengukur hasil
kerja satu minggu dibandingkan dengan rencana. Materi yang dibahas lebih luas yaitu
bagaimana progress fisik pekerjaan yang dilaksnakan oleh pelaksana, pengadaan
bahan yang dilakukan apakah sudah sesuai RKS atau tidak.
 Bulanan, umumnya dilaksanakan pada pekan kedua, setela laporan keuangan dapat
disajikan. Materi yang dibahas disamping masalah-masalah teknis pekerjaan dan
menemukan solusi bagi kejanggalan-kejanggalan yang terjadi dilapangan sebagai
bahan masukan bagi owner dalam hal ini Dinas/SKPD terkait.

Pengawasan yang baik dan terarah akan sangat membantu dalam proses Pengawasan
Pembangunan Sanggar Tani (DAU) TA. 2021. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
dalam satu item, dapat segera terdeteksi secara dini.

4|BAB. B1

Anda mungkin juga menyukai