Disusun Oleh :
Muhammad Altof
C.16.14201.069
1
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI PERAWAT DALAM
PELAKSANAAN TRIAGE DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT
DI INDONESIA
Muhammad Altof
ABSTRAK
Latar Belakang : Triase adalah suatu system seleksi dan pemilihan pasien untuk
menentukan tingkat kegawatan dan prioritas penanganan pasien. Masih ada kesalahan
dalam pemilihan triase sehingga seharusnya bias ditangani di poli rawat jalan
dimasukkan di IGD yang akhirnya terdapat pasien yang membutuhkan penanganan
yang segera tidak tertangani dengan maksimal.
Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sikap, pengetahuan dan persepsi
dari perawat dalam pelaksanaan konsep Triage pada kegawat daruratan.
Metode : Jenis penelitian ini meruakan penelitian sekunder yang menggunakan
artikel-artikel, jurnal sebagai sumber data dengan dilakukan analisis terlebih dahulu
untuk mendapatkan artikel atau jurnal yang relevan.
Hasil : Hasil dari penelelitian ini didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap
dan pelaksanaan triage di rumah sakit tetapi didapatkan ada hubungan antara tingkat
pengetahuan perawat dalam pelaksanaan triage di IGD serta perawat memiliki
persepsi yang baik terhadap triage. Pelaksanaan prosedur triage di Indonesia
mempunyai kesamaan dengan literatur Internasional serta langkah pertama dan kedua
dari proses triage diterapkan dalam semua bagian kegawatdaruratan di Indonesia.
2
Deskripsi Singkat
Kata Triage berasal dari bahasa Prancis trier dan bahasa Inggris dan
diturunkan dalam bahasa Indonesia triase yang berarti sortir. Triase/Triage
merupakan suatu proses pemilihan atau penyortiran pasien sebelum ditangani
berdasarkan tingkat kegawat daruratan, trauma atau penyakit dari pasien. Tujuan
utama dari triage untuk mengidentifikasi kondisi yang mengancam jiwa dan tujuan
selanjutnya untuk menetapakn tingkat atau kegawat daruratan dari pasien yang
membutuhkan pelayanan kedaruratan.
Triage adalah hal yang paling dasar yang seharusnya dimiliki anggota tim
penanganan bencana. Triage merupakan suatu teknik penilaian dan
mengklasifikasikan tingkat kegawatan korban bencana. Triage dibagi menjadi dua,
yaitu Triage Lapangan dan Triage dalam Rumah Sakit (RS). Untuk Triage dalam
Rumah Sakit biasanya di lakukan oleh perawat atau dokter instalasi gawat darurat dan
menganai Triage Lapangan, harusnya seorang first responder (yang pertama kali
menangani bencana) menguasai Triage. Pentingnya Triage untuk memilih siapa yang
harus di tangani lebih awal dan siapa yang terakhir.
Analisa PICOT
Jurnal 1
Nama Peneliti: Meggy Sukma S. Sumarno, Amatus Yudi Ismanto, Yolanda Bataha
Judul : “Hubungan ketepatan pelaksanaan triase dengan tingkat Kepuasan
keluarga pasien di instalasi gawat darurat
3
Jurnal 2
Nama Peneliti: Dewi Ratna Sari, Sutanta
Judul : “Sikap dan Pengetahuan Perawat Berhubungan Dengan Pelaksanaan
Triage "
Tahun : 2017
Jurnal : Jurnal Kebidanan, Vol. IX, No. 02, Desember 2017
Jurnal 3
Nama Peneliti: Wieji Santosa, Abu Bakar, Erna Dwi Wahyuni
Judul : “Hubungan pengetahuan perawat tentang pemberian label triase
dengan tindakan perawat berdasarkan label triase di igd rumah sakit petrokimia
gresik"
Tahun : 2015
Jurnal : Jurnal Keperawatan
4
C Tidak ada perbandingan Untuk mengetahui Tidak ada perbandingan
hubungan sikap dan
pengetahuan perawat
dalam pelaksanaan
triage di UGD RSUD
Wonosari.
O Ada hubungan yang Hasil yang didapat Pengetahuan perawat
Bermakna antara ketepatan menunjukan meningkat dalam
pelaksanaan triase dengan pengetahuan melakukan tindakan
tingkat kepuasan keluarga berpengaruh terhadap triase secara tepat
pasien. pelaksanaan triage dan sehingga bias diterapkan
tidak ada hubungan dengan baik.
antara sikap dengan
pelaksanaan triage di
UGD Wonosari
T 2017 2017 2015
Pembahasan
Sistem triase merupakan salah satu penerapan system manajemen risiko di
Instalasi Gawat Darurat sehingga pasien yang datang mendapatkan penanganan
dengan cepat dan tepat sesuai kebutuhannya dengan menggunakan sumber daya yang
tersedia. Pengetahuan, sikap dan keterampilan perawat IGD sangat dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan klinis agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan
pemilihan saat triage sehingga dalam penanganan pasien bias lebih optimal dan
terarah.
Petugas di instalasi gawat darurat melaksanakan tugas yang kompleks salah
satunya adalah menerima pasien yang datang dan melakukan pengkajian untuk
menilai kondisi kegawatannya melalui proses triase. Tujuannya yaitu kepuasan
responden ini dapat mempengaruhi ketepatan suatu pelayanan kesehatan lebih khusus
pelayanan keperawatan yang sesuai dengan standart prosedur pelayanan triase.
Persepsi perawat terhadap triage ini merupakan cara pandang perawat
mengenai proses dilakukannya triage. Dalam peneltian ini didapatkan persepsi
5
peawat terkait triage ini sangat baik. Untuk itu, persepsi yang baik ini akan
mempengaruhi kinerja perawat dalam melakukan layanan kegawat daruratan. Namun
pengetahuan dan persepsi bukan salahsatu hal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
triage tetapi tingkat pengetahuan, wawasan, komitmen, motivasu juga berpengaruh.
B. Kekurangan
Kelelahan emosional dianggap sebagai elemen inti dari kelelahan yang
mengakibatkan depersonalisasi terhadap pekerjaan dan juga rekan kerja.
Depersonalisasi yang di alami oleh seseorang, dapat mempengaruhi kualitas
pelayanan yang di berikan kepada pasien.
Masih ada kesalahan dalam pemilihan triase sehingga seharusnya bias ditangani
di Poli Rawat Jalan dimasukkan di IGD yang akhirnya terdapat pasien yang
membutuhkan penanganan yang segera tidak tertangani dengan maksimal.
a. Jurnal 1 : Terdapat kesalahan penulisan kata tetapi jurnal ini sangat
membantu.
b. Jurnal 2 : Pembahasan sikap dalam pelaksanaan triage tidak begitu
digambarkan dan dijelaskan dengan jelas.
c. Jurnal 3 : Terdapat kesalahan penulisan kata tetapi jurnal ini sangat
membantu.
6
jiwa dan tujuan selanjutnya untuk menetapakn tingkat atau kegawat daruratan dari
pasien yang membutuhkan pelayanan kedaruratan.
Pengetahuan perawat akan triage ini sangat pentnig karena dalam menangani
pasien gawat darurat dilakukan pengambilan keputusan klinis yang diharuskan
keputusan yang diambil dapat membantu menghindari kondisi yang mengancam
jiwa,persepsi yang baik ini akan mempengaruhi kinerja perawat dalam melakukan
layanan kegawat daruratan. Namun pengetahuan dan persepsi bukan salahsatu hal
yang dapat mempengaruhi pelaksanaan triage tetapi tingkat pengetahuan, wawasan,
komitmen, motivasu juga berpengaruh.
Daftar Pustaka
Sumarno, meggy. (2017). Kepuasan keluarga pasien di instalasi gawat
darurat Rsup prof. Dr. R. D Kandou manado. Health. Diakses melalui.
http://ejournalhealth.com/index.php/t2/article/download/144/140
Ratna, Dewi Sari., Sutanta. (2017) Sikap dan Pengetahuan Perawat
Berhubungan dengan Pelaksanaan Triage. Journal Kebidanan.Vol IX No. 2.
09 (02) 101-212. Hal 154- 166.
Santoso, weinji. (2015). Hubungan pengetahuan perawat tentang pemberian
label triase dengan tindakan perawat berdasarkan label triase di igd rumah
sakit petrokimia gresik. Unair. Diakses melalui.
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-cmsnj320c19e6e12full.pdf