Anda di halaman 1dari 41

RANCANGAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

TERSEDIANYA KLASIFIKASI NILAI NORMAL (NILAI


RUJUKAN) HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARIGI
KABUPATEN GOWA

OLEH:
NIRWANDI SUPARJAN, S.ST
NIP. 19900521 202012 1 002
NDH : 24

Peserta Pelatihan Dasar CPNS


Golongan III Angkatan XLIV

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PEMERINTAH KABUPATEN GOWA
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PEMERINTAH KABUPATEN GOWA
BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN

NAMA : NIRWANDI SUPARJAN, S.ST


NIP : 19900521 202012 1 002
UNIT KERJA : PUSKESMAS PARIGI
JUDUL AKTUALISASI : TERSEDIANYA KLASIFIKASI NILAI NORMAL (NILAI
RUJUKAN) HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN

DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN


PADA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI PENERAPAN
NILAI-NILAI DASAR PERGAWAI NEGERI SIPIL
DI PUSKESMAS PARIGI KABUPATEN GOWA

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Gol. III Angkatan XLIV Tahun 2021

Gowa, 14 Agustus 2021


Menyetujui,
Coach, Mentor,

Ir. Andi Hamdani, MM Rosmiati Burhan, Amd.Keb


NIP. 19660816 199403 1 007 NIP. 19680817 198803 2 011

Mengetahui,

Kepala BKPSDM KABUPATEN GOWA

Muhammad Basir, S.Sos.M.AP


NIP.19690705 199009 1 002

ii
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS 2021

NAMA : NIRWANDI SUPARJAN, S.ST


NIP : 19900521 202012 1 002
UNIT KERJA : PUSKESMAS PARIGI
JABATAN : AHLI PERTAMA – PRANATA LABORATORIUM
MEDIK
JUDUL AKTUALISASI : TERSEDIANYA KLASIFIKASI NILAI NORMAL (NILAI
RUJUKAN) HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN

Telah diseminarkan
Pada Seminar Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS ANGKATAN XLIV
Pemerintah Kabupaten Gowa kerjasama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provensi Sulawesi Selatan pada tanggal 14 Agustus 2021

Mengesahkan,

Coach, Penguji,

Ir. Andi Hamdani, MM A. Rismayanti, S.STP


NIP. 19660816 199403 1 007 NIP. 19810227 199112 2 001

Mengetahui,

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Provensi Sulawei Selatan

Drs. H. ASRI SAHRUN SAID


Pangkat: Pembina Utama Madia
NIP. 19671203 199403 1 009

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL............................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Tujuan Aktualisasi.......................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup ...............................................................................3
1.4 Deskripsi Organisasi........................................................................4
BAB II NILAI-NILAI MATA PELATIHAN....................................................8
2.1 Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil....................................................8
2.2 Sikap Perilaku Disiplin ASN.........................................................15
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI.......................................................19
3.1 Enviromental Scanning..................................................................19
3.2 Penetapan Isu................................................................................21
3.3 Rancangan Aktualisasi...................................................................22

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 . LATAR BELAKANG

Aparatur sipil negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
dan Pegawai Pemerintah atau dengan Perjanjian Kerja yang diangkat oleh
pejabat Pembina kepegawaian dan bekerja pada instansi pemerintah menurut
UUD No.5 Tahun 2014. ASN adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu dan diangkat secara pegawai tetap.
Pegawai Negeri Sipil sebagai abdi negara dan abdi masyarakat harus
mampu meletakkan kepentingan negara dan kepentingan masyarakat diatas
kepentingan pribadi dan golongan. Sebagai abdi negara wajib setia dan taat
kepada Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara.
ASN berfungsi sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan dan perekat
dan pemersatu bangsa. Fungsi-fungsi ini harus dilakukan dengan penuh
tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Akuntabilitas
seorang ASN akan teruji ketika dihadapkan pada suatu masalah dalam
transparansi dan akses informasi, penyalagunaan wewenang, penggunaan
sumber daya milik negara dan konflik kepentingan. Seorang ASN akan
dikatakan akuntabel apabila mampu mengatasi masalah tersebut. Integritas dan
komitmen ASN sebagai suatu indikator untuk menentukan baik buruknya sikap
perilaku ASN dalam menjalan tugas dan kewajibannya dalam pemerintahan.
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi
dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal Upaya kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari pelayanan kesehatan perseorangan
primer dan pelayanan kesehatan masyarakat primer. Upaya kesehatan tersebut
dikelompokkan menjadi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pilihan.
1
Oleh karena upaya pelayanan Laboratorium Puskesmas merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan di
Puskesmas, maka Puskesmas wajib menyelenggarakan laboratorium di
Puskesmas.
Dalam hal ini penulis melakukan aktualisasi di pelayanan bidang
kesehatan dimana penulis bertugas sebagai laboran di UPT Puskesmas Parigi
Kabupaten Gowa. Laboratorium merupakan instalasi penunjang diagnosa yang
dituntut mengeluarkan hasil laboratorium yang bersifat presisi dan akurasi guna
menegakkan diagnosa pasien. Berdasarkan alasan ini penulis yang juga laboran
tertarik mengangkat isu “Belum adanya klasifikasi nilai normal (nilai
rujukan) hasil pemeriksaan laboratorium berdasarkan umur dan jenis
kelamin pasien”
1.2. Tujuan Aktualisasi
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan Umum pelaksanaan rancangan aktualisasi ini antara lain:
1. Memahami dan mengaktualisasikan nilai dasar PNS terdapat pada mata
pelatihan yang diakronimkan ANEKA meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etik Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang
harus dimiliki oleh Aparatur Sipil Negara.
2. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam
kegiatan yang akan dilaksanakan di lingkungan kerja Puskesmas Parigi
yaitu:
a. Mengaktualisasikan nilai akuntabilitas sehingga memiliki
tanggungjawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan.
b. Mengaktualisasikan nilai nasionalisme sehingga bekerja atas dasar
semangat nilai-nilai pancasila
c. Mengaktualisasikan nilai Etika Publik sehingga menciptakan
lingkungan pelayanan publik yang baik
d. Mengaktualisasikan nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan
pelayanan yang prima dan berkualitas.

2
e. Mengaktualisasikan nilai Anti Korupsi sehingga bisa mewujudkan
sikap disiplin.

1.2.2 Tujuan Khusus


Tujuan Khusus pelaksanaan rancangan aktualisasi adalah mampu
melakukan analisis dampak terhadap setiap kegiatan yang dilaksanakan
guna menyelesaikan isu yang disertai dengan penerapan nilai dasar PNS
yang mata pelatihannya diakronimkan ANEKA.
Meningkatnya kemampuan pengetahuan pasien dan rekan sejawat
mengenai Klasifikasi Nilai Normal Hasil Pemeriksaan Laboratorium di
Wilayah Kerja Puskesmas Parigi Kabupaten Gowa
1.3. Ruang Lingkup
Penulisan Laporan aktualisasi ini di batasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Konsultasi dengan mentor
2. Penetapan daftar nilai normal
3. Pembuatan Leaflet
4. Sosialisasi daftar Nilai Normal (nilai rujukan)
5. Pengambilan sampel darah dan urine
6. Pemeriksaan sampel darah dan urine
7. Pencatatan hasil pemeriksaan sampel darah dan urine
8. Evaluasi hasil kegiatan

3
1.4. Deskripsi Organisasi
1.4.1 Struktur Organisasi

4
1.4.2 Tugas Dan Fungsi Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas
mepunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat. Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan UKM (Usaha Kesehatan Masyarakat) Tingkat
Pertama di wilayah kerjanya seperti
1) Melaksanakan perencanaan bedasarkan analisa masalah kesehatan
masyarakat dan analisa kebruhan pelayanan yang diperlukan.
2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
3) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
4) Menggerakan masyarakat unntuk mengidentidikasi dan
menyelesaikan masalah kesehtan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang beerjasama dengan sektor lain
terkait.
5) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat.
6) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
puskesmas.
7) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
8) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap ases,
mutu dan cakupan pelayanan kesehatan.
9) Memberikan rekomendasi terkati masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit

5
b. Penyelenggaraan UKP (Usaha Kesehatan Perseorangan) Tingkat
Pertama di wilayah kerjanya seperti
1) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu.
2) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
upaya promotif dan preventif.
3) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
4) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.
5) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinasi dan kerjasama inter dan antar profesi.
6) Melaksanakan rekam medis.
7) Melaksanana pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu
dan akses Pelayanan Kesehatan.
8) Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan.
9) Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan Kesehatan tingkat pertama di wialayah kerjanya.
10) Melaksanakan penapisan rujuka sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan

1.4.3 Visi Dan Misi

Puskesmas Parigi mempunyai visi yaitu “Terdepan dalam pelayanan


Prima menuju masyarakat Sehat dan Mandiri”. Sehingga pembangunan
yang diwujudkan sebagai pertimbangan dalam melakukan perencanaan
pembangunan yang didasari dengan kearifan dalam melihat potensi,
karakteristik serta kebutuhan daerah dan masyarakat.

Adapun misi dari Puskesmas Parigi yaitu :


1. Meningkatkan Kulaitas Sumber Daya Manusia staf Puskesmas Parigi
melalui pendidikan dan pelatihan.
2. Menerapkan nilai- nilai disiplin kepada seluruh staf Puskesmas parigi

6
3. Menjalin kerja sama dan komunikasi yang baik dengan lintas program
dan lintas sektor
4. Berinovasi dalam layanan dan program Puskesmas

1.4.4 Nilai – Nilai Organisasi


Nilai – nilai organisasi yang ditetapkan pada Puskesmas Parigi diadaptasi
dari nilai-nilai kesehatan yang disepakati dan diaplikasikan pada
puskesmas yakni sebagai berikut:
“PRIMA”

1. Profesional : Ada STR dan sesuai SOP.


2. Ramah :Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun
3. Indah :Menggunakan kelengkapan atribut dan
menggunakan pakaian sesuai hari kerja
4. Malu :Malu tidak ikut apel/ senam sehat, standby di PKM
selama jam pelayanan, datang terlambat
5. Amanah :Ketepatan pengumpulan semua laporan setiap
tanggal 25

7
BAB II
NILAI-NILAI MATA PELATIHAN

2.1. Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS)


Nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai agenda II meliputi mata
pelatihan yang diakronimkan ANEKA yang merupakan kepanjangan dari
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi yang akan diaktualiasasikan saat habituasi di wilayah kerja
Puskesmas Parigi Kabupaten Gowa.
Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI sebagai agenda III terdiri dari
mata pelatihan Pelayanan Publik, Whole of Government (WoG) dan
Manajemen ASN yang digunakan dalam mengidentifikasi isu.
Nilai dasar PNS tersebut dijabarkan ke dalam indikator-indikator atau
butir-butir yang sebagian besar diambil dari 45 butir nilai-nilai Pancasila
sebagai berikut:
Indikator Nilai Dasar ASN
No Nilai Dasar Indikator
1 Akuntabilitas  Kepemimpinan
 Transparansai
 Integritas
 Tanggung jawab
 Keadilan
 Kepercayaan
 Keseimbangan
 Kejelasan
 Konsistensi
2 Nasionalisme  Religius
 Hormat-menghormati
 Kerjasama
 Tidak memaksakan kehendak

8
No Nilai Dasar Indikator
 Jujur
 Amanah
 Adil
 Persamaan derajat
 Tenggang rasa
 Membela kebenaran
 Persatuan
 Rela berkorban
 Cinta tanah air
 Disiplin
 Musyawarah
 Kekeluargaan
 Menghormati keputusan
 Tanggung jawab
 Kerja keras
 Menghargai karya orang lain
3 Etika Publik  Jujur dalam memberikan informasi
 Terbuka
 Tulus
 Ramah dan Sopan
 Bisa menjaga informasi yang bersifat
rahasia
 Bersikap hormat
 Tidak diskriminatif dalam pelayanan
4 Komitmen  Efektifitas
Mutu  Efisiensi
 Inovatif
 Mutu
 Adaptif

9
No Nilai Dasar Indikator
 Responsif
 Perbaikan berkelanjutan
5 Anti Korupsi  Jujur
 Peduli
 Mandiri
 Disiplin
 Tanggungjawab
 Kerja keras
 Sederhana
 Berani
 Adil

Adapun penjelasan tentang nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara


adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku
pada setiap level atau unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan
dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada
atasannya.Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya.
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau
organisasi untuk memenuhi tanggung jawab. Aspek-aspek akuntabilitas
mencakup beberapa hal antara lain akuntabilitas adalah sebuah hubungan,
akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya
laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas
memperbaiki kinerja. Nilai-nilai akuntabilitas antara lain:
a. Kepemimpinan: lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke
bawah dimana pimpinan memainkan peranan penting dalam
menciptakan lingkungannya

10
b. Transparansi: tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong
komunikasi internal dan eksternal, memberikan perlinddungan
terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam
pengambilan keputusan, meningkatkan akuntabiltas dalam keputusan
serta meningkatkan kepercayaan kepada pimpinan secara keseluruhan
c. Integritas: dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban
untuk dijunjung dan mematuhi semua hukum dan aturan yang berlaku.
Integritas akan membrikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik
dan stakeholders.
d. Tanggung jawab: tanggung jawab akan memberikan kewajiban bagi
setiap individu dan lembaga bahwa ada konsekuensi dari setiap
tindakan yang dilakukan,
e. Keadilan: keadilan harus menjadi landasan utama akuntabilitas karena
akan berdampak pada kepercayaan serta optimal atau tidaknya suatu
kinerja
f. Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Lingkungan akuntablitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat
dipercaya
g. Keseimbangan: keseimbangan diperlukan antara kewenangan,
harapan dan kapasitas. Setiap indibidu harus menggunakan
wewewenang untuk peningkatan kinerja sesuai kapasitas sumber daya
dan keahlian yang dimiliki.
h. Kejelasan: fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui
wewenang, peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu
maupun organisasi.
i. Konsistensi: konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak
konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur dan sumber daya kan
memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang
tidak akuntabel
(Sumber: Akuntabilitas, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara, 2015).

11
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme pun bisa diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
menyatukan beberapa perbedaan karena mengutamakan kepentingan
umum di atas kepentingan individu.Secara politis nasionalisme berarti
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan
tanah airnya yang disdasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang meliputi:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan
5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
(Sumber: Nasionalisme, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara, 2015).

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.Nilai-nilai dasar etika publik yang tercantum
dalam undang-undang ASN adalah:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
2) Setia dan mempertahankan UUD 1945
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
8) Mampudalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah

12
9) Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat tepat akurat,
berdaya guna, dan santun
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir
(Sumber: Etika Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara, 2015).

4. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih sudah menjadi
keniscayaan di era reformasi saat ini. Pun dengan penyelenggaraan
pemerintah yang berorientasi pada layanan prima. Itu adalah sesuatu yang
sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin
meningkatkan kepercayaan publik. Apabila pemerintah dapat memberikan
layanan prima kepada masyarakat, maka akan menimbulkan kepuasan
bagi pihak-pihak yang dilayani. Pelayanan publik yang bermutu akan
menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan
yang komitmen pada mutu melaui penyelenggaraan tugas secara efektif,
efisien, inovatif dan berorientasi mutu.
Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima
sekurang-kurangnya akan mecakup hal berikut:
1) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan costumer/klien
2) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar customer/klien tetap setia
3) Menghasilkan pekerjaan yang bekualitas tinggi tanpa cacat, tanpa
kesalahan dan tanpa pemborosan

13
4) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergeseran tunttan kebutuhan customer/klien maupun perkembangan
teknologi
5) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan
6) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai
cara, antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif,
kolaborasi dan benchmark.
(Sumber: Komitmen Mutu, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara, 2015)

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan, dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering
dikatakan sebagi kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena
dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
lingkup pribadi, keluarga, dan masyarakat.Kerusakan tersebut tidak hanya
terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak jangka
panjang.Korupsi merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara
demi menguntungkan diri sendiri maupun orang lain. Korupsi
digolongkan sebagai kejahatan luar biasa karena dampaknya yang sangat
besar bagi pribadi, keluarga maupun masyarakat. Nilai dasar anti korupsi
antara lain
1) Kejujuran: merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan tidak
curang
2) Kepedulian: memperhatikan, mengindahkan dan menghiraukan
3) Kemandirian: melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada pihak
lain
4) Kedisiplinan: mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien
5) Tanggung jawab: perwujudan dari kewajiban mesnyelesaikan
sesuatu hal yang dilakukan

14
6) Kerja keras: kemauan untuk melaukan sesuatu dengen ketekunan dan
ketahann demi tercapainya suatu tujuan
7) Sederhana : prinsip ini akan mengatasi adanya kesenjangan sosial
serta sidat iri dengki
8) Adil: tidak berat sebelah, tidak memihak
9) Berani: tidak takut untuk melakukan sesuatu yang benar
(Sumber: Anti Korupsi, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara, 2015)

2.2. Sikap Perilaku Disiplin ASN


1. Sikap dan Perilaku Disiplin ASN
Berdasarkan kode etik dan perilaku ASN sebagaimana yang
dimaksud dalam UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
antara lain:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas tinggi
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3) Melayani dengan sikap hormat, santun, dan tanpa tekanan
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau jabatan
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintah
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan

15
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN, dan
12) Melaksanakan ketentuan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN
(Sumber UU No 5 Tahun 2014)

2. Peran dan Kedudukan ASN


1. Whole of Goverment
Whole of Goverment (WOG) merupakan sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemeritahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WOG juga
dikenal sebagai pendekatan intraagency yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan
yang relevan.WOG menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik
bekerja lintas sektor atau lintas batas guna mencapai tujuan bersama
dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.\
(Sumber: Whole of Government, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara, 2017)

2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum
yang diselenggarakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan di
daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang
dan/atau jasa dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pelayanan
publik adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara
tertentu yang memerlukaan kepekaan dan hubungan interpersonal
tercipta kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan
produk baik berupa barang dan jasa. Menurut UU Nomor 25 tahun
2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik

16
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Dengan demikian diperlukan 3 unsur penting dalam pelayanan publik
yaitu unsur pertama organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur
kedua penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga kepuasan yang
diberikan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan)
(Sumber: Pelayanan Publik, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara, 2017).

3. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman.Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi
yang profesional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep
yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas.Berdasarkan
jenisnya ASN terdiri atas Pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja.PNS merupakan warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap
oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
berdasarkan perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi pemerintah

17
untuk jangka waktu tertentu dalam rberangka melaksanakan tugas
pemerintahan . Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar
negeri.Namun pegawai ASN merupakan satu kesatuan.Dalam
menjalankan kedudukannya tersebut ASN berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa.
(Sumber: Manajemen ASN, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara, 2017).

18
BAB III
PENETAPAN ISU DAN RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Enviromental Scanning


Enviromental scanning dilakukan penulis dengan lebih peduli terhadap
masalah dalam organisasi dan kempuan penulis memetakan hubungan
kualitas.
3.1.1 Sumber Isu
Sumber isu yang diangkat penulis berasal dari pengamatan
penulis selama melaksanakan tugas di Puskemas Parigi Kabupaten
Gowa kemudian dikonsultasikan ke atasan langsung sebagai mentor.
3.1.2 Identifikasi Isu
Berdasarkan hasil observasi selama menjalankan tugas di
Puskesmas Parigi penulis menemukan 3 isu yang berkaitan dengan
tugas pokok penulis yang berkaitan dengan tugas pokok sebagai laboran
di antaranya :
1. Belum adanya penginputan hasil laboratorium ke dalam system
laboratorium (komputer).
2. Belum adanya klasifikasi nilai normal (nilai rujukan) hasil
pemeriksaan laboratorium pada pasien berdasarkan umur dan jenis
kelamin.
3. Kurang optimalnya maintanance, kalibrasi sarana dan prasarana
laboratorium.

3.1.3 Relevansi Isu Terhadap Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
No Isu Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
Whole of Pelayanan publik Manajemen ASN
government
1. Belum adanya Sebagai laboran Upaya meningkatkan Sebagai laboran kita
penginputan memiliki pelayanan harus bekerja secara
hasil kewenangan dalam laboratorium yang profesional dan
laboratorium melakukan mampu memberikan mengabdikan diri

19
No Isu Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
Whole of Pelayanan publik Manajemen ASN
government
ke dalam penginputan hasil pelayanan publik pada pekerjaan
system laboratorium yang efektif dan
laboratorium kedalam system efisien.
(computer) computer maka
diperlukan adanya
kolaborasi dan
kerjasama antar
sesama petugas di
Puskesmas
2 Belum adanya Sebagai laboran Upaya meningkatkan Sebagai laboran kita
klasifikasi nilai memiliki kewajiban pengetahuan rekan harus bekerja secara
normal (nilai untuk memberikan sejawat tentang profesional dan
rujukan) hasil informasi nilai informasi nilai mengabdikan diri
pemeriksaan normal pemeriksaan normal hasil pada pekerjaan,
laboratorium kepada rekan pemeriksaan salah satu bentuknya
pada pasien sejawat maka laboratorium agar adalah memberikan
berdasarkan diperlukan adanya mampu memberikan informasi tentang
umur dan jenis kolaborasi dan pelayanan publik nilai normal hasil
kelamin kerjasama antar dalam bentuk pemeriksaan
rekan sejawat agar pemberian informasi laboratorium
mampu memberikan kepada pasien berdasarkan umur
pelayanan yang dan jenis kelamin
maksimal kepada
pasien
3. Kurang Sebagai laboran Upaya meningkatkan Sebagai laboran kita
optimalnya memiliki pelayanan harus bekerja secara
maintanance, kewenangan dalam laboratorium dalam profesional dan
kalibrasi melakukan kalibrasi mengeluarkan hasil mengabdikan diri
sarana dan pada sarana dan pemeriksaan dan pada pekerjaan,

20
No Isu Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
Whole of Pelayanan publik Manajemen ASN
government
prasarana prasarana maka diharapkan mampu salah satu bentuknya
laboratorium diperlukan adanya memberikan adalah melakukan
kolaborasi dan pelayanan publik kalibrasi dan
kerjasama antar yang maksimal maintenance pada
rekan sejawat di sarana dan prasarana
puskesmas laboratorium

3.2. Penetapan Isu


Analisis isu dilakukan untuk mengidentifikasi kriteria isu dan kualitas
isu. Tujuan dari analisis ini untuk mendapatkan isu prioritas atau kualitas isu
tertinggi. Alat analisis isu dengan menggunakan alat analisis APKL (Aktual,
Problematika, Khalayak, Layak ) yang meliputi kriteria :
1. Aktual : Sedang hangat dibicarakan, sangat mendesak
2. Problematika : Menarik, mendesak
3. Khalayak : Menyangkut hayat hidup orang banyak
4. Layak : Pantas atau realitas sesuai kewenangan

Bobot Penetapan Kriteria Kualiatas ISU APKL


Bobot Keterangan
5 Sangat (Penting/Serius/Berkembang)
4 Penting/Serius/Berkembang
3 Cukup (Penting/Serius/Berkembang)
2 Tidak (Penting/Serius/Berkembang)
1 Sangat tidak (Penting/Serius/Berkembang)

KRITERIA TOTAL RANGKING


NILAI
NO Pokok Bahasan Isu
A P K L
1 Belum adanya penginputan hasil 3 3 3 4 13 III
laboratorium ke dalam system
laboratorium (komputer)

21
2 Belum adanya klasifikasi nilai 4 4 5 5 18 I
normal (nilai rujukan) hasil
pemeriksaan laboratorium pada
pasien berdasarkan umur dan
jenis kelamin
3 Kurang optimalnya maintanance, 4 3 4 4 15 II
kalibrasi sarana dan prasarana
laboratorium

3.3 Rancangan Aktualisasi


Unit kerja Puskesmas Parigi Kabupaten Gowa
1. Belum adanya penginputan hasil
laboratorium ke dalam system laboratorium
(komputer)
2. Belum adanya klasifikasi nilai normal (nilai
Identifikasi Isu
rujukan) hasil pemeriksaan laboratorium pada
pasien berdasarkan umur dan jenis kelamin
3. Kurang optimalnya maintanance, kalibrasi
sarana dan prasarana laboratorium
Belum adanya klasifikasi nilai normal (nilai
rujukan) hasil pemeriksaan laboratorium pada
Isu yang Diangkat
pasien berdasarkan umur dan jenis kelamin

Tersedianya klasifikasi nilai normal (nilai


rujukan) hasil pemeriksaan laboratorium
Gagasan Pemecahan Isu
berdasarkan umur dan jenis kelamin pasien di
puskesmas Parigi

Gagasan pemecahan isu dari dampak yang dapat ditimbulkan dari isu
di atas sekaligus menjadi judul aktualisasi, yakni: “Tersedianya Klasifikasi
nilai normal (nilai rujukan) hasil pemeriksaan laboratorium berdasarkan
umur dan jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas Parigi “.

22
23
TABEL RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja : Puskesmas Parigi
Isu yang diangkat : Belum adanya klasifikasi nilai normal (nilai rujukan) hasil pemeriksaan laboratorium pada pasien
berdasarkan umur dan jenis kelamin
Judul Aktualisasi : Tersedianya klasifikasi nilai normal (nilai rujukan) hasil pemeriksaan laboratorium berdasarkan umur
dan jenis kelamin pasien di puskesmas Parigi
Konstribusi Penguatan
Keterkaitan Subtansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Pelatihan
Misi Organisasi organisasi
1. Konsultasi a. Menyiapkan a. Foto materi a. Akuntabilitas: Dengan Partisipasi :
dengan mentor materi dan Konsultasi berkenaan terlaksananya Dalam melakukan
jadwal dengan tersedianya koordinasi dan konsultasi dengan
konsultasi klasifikasi nilai normal persetujuan dari kepala puskesmas
b. Melakukan b. Foto konsultasi (nilai rujukan) hasil mentor maka dapat menguatkan nilai-
konsultasi dengan mentor pemeriksaan laboratorium mewujudkan misi: nilai organisasi
dengan mentor merupakan tanggung “Menjalin kerja yaitu Ramah
c. Mancatat hasil c. Catatan hasil jawab saya sama dan
konsultasi konsultasi komunikasi yang
b. Etika Publik : baik dengan lintas
Saya Bersikap ramah, program dan
sopan, dan hormat terhadap lintas sektor”
mentor pada saat melakukan
konsultasi

24
c. Nasionalisme:
Pada saat melakukan
konsultasi dengan mentor
dilakukan melalui
musyawarah
d. Komitmen Mutu
Agar pada saat melakukan
aktualisasi berjalan efektif
dan efisien
2 penetapan a. Membuat format a. Hasil Print a. Akuntabilitas Dengan Akuntabilitas:
daftar nilai daftar nilai format nilai bertanggung jawab dalam diadakannya Berorientasi pada
normal normal hasil normal (nilai melakukan penyusunan dan penyusunan dan pertanggung
laboratorium rujukan) hasil penetapan daftar nilai penetapan daftar jawaban yang
laboratorium normal tentang klasifikasi nilai normal transparan, baik
rujukan nilai normal hasil diharapkan dalam proses
b. Melaporkan hasil b. Daftar nilai pemeriksaan laboratorium terwujudnya visi maupun output
pembuatan daftar normal (nilai di puskesmas Parigi puskesmas yaitu
nilai normal rujukan) yang di pelayanan Prima
kepada mentor setujui oleh menuju
atasan b. Nasionalisme masyarakat Sehat
Bekerja keras dengan dan Mandiri
c. Meminta saran c. Foto hasil saran ikhlas dan sepenuh hati

25
dan masukan dan masukan dalam menetapkan daftar
Mentor dari mentor nilai normal tentang
d. Meminta d. Hasil verifikasi klasifikasi rujukan nilai
verifikasi kepada dari mentor normal hasil pemeriksaan
mentor tentang laboratorium di puskesmas
daftar nilai Parigi
normal yang
dibuat c.Etika Publik
Sopan santun dalam
melaporkan hasil kegiatan
dalam hal ini penetapapan
daftar nilai normal tentang
pelaksanaan klasifikasi
rujukan nilai normal hasil
pemeriksaan laboratorium
di Puskesmas Parigi
d. Komitmen Mutu
Efektif dalam
melaksanakan konsultasi
mengenai klasifikasi
rujukan nilai normal hasil
pemeriksaan laboratorium

26
berdasarkan pasien di
puskesmas Parigi
3 Pembuatan a. Mencari a. Screenshot a. Komitmen Mutu : Pembuatan leaflet Dalam
Leaflet referensi mencari merupakan wujud melaksanakan
referensi Pembuatan leaflet sebagai dari Misi kegiatan ini saya
b. Membuat b. Foto membuat media penyebaran informasi “Berinovasi dalam akan menguatkan
design design merupakan bentuk inovasi layanan dan nilai “Profesional”
c. Mencetak c. Print out saya untuk meningkatkan program
leaflet leaflet pengetahuan rekan sejawat Puskesmas”
d. Membagikan mengenai nilai normal (nilai
leaflet d. Foto rujukan) hasil pemeriksaan
membagikan laboratorium
dan daftar b. Akuntabilitas :
penerima Penyebaran informasi
leaflet melalui leaflet merupakan
tanggung jawab saya
dalam memberikan
pengetahuan tentang nilai-
nilai normal hasil
pemeriksaan laboratorium
pada rekan sejawat
c. Anti Korupsi :

27
Dalam pembuatan leaflet
merupakan wujud kerja
keras untuk penyebaran
informasi tentang nilai
normal (nilai rujukan) hasil
pemeriksaan Laboratorium
d. Etika Publik
Sopan dan Santun Saat
membagikan leaflet kepada
rekan sejawat
4 Sosialisasi a. Mencari a. Foto mencari a. Etika Publik : sosialisasi ini Dalam
daftar nilai referensi tentang referensi Bersikap ramah, merupakan metode melaksanakan
normal (nilai daftar nilai sopan, dan hormat dan untuk memberikan kegiatan ini saya
rujukan) normal (nilai menggunakan tutur kata informasi kepada akan menguatkan
rujukan) yang baik dalam rekan sejawat nilai “Profesional”
b. Membuat b. Hasil menyampaikan mengenai nilai
referensi tentang screenshot format sosialisasi. normal (nilai
daftar nilai daftar nilai normal rujukan) hasil
normal (nilai (nilai rujukan) b. Akuntabilitas pemeriksaan
rujukan) Saya bertanggung jawab laboratorium, hal
c. Mencetak materi c.Daftar nilai dalam melakukan ini sejalan dengan
hasil pencarian normal (nilai sosialisasi ke rekan Misi puskesmas

28
daftar nilai rujukan) yang sejawat yaitu
normal (nilai telah disetujui oleh “Meningkatkan
rujukan) telah datasan c. Komitmen Mutu kualitas SDM di
meningkatkan Puskesmas Parigi
pengetahuan kepada rekan melalui
d. Video dan
d. Melakukan sejawat merupakan upaya Pendidikan dan
Foto saat
sosialisasi ke meningkatkan mutu Pelatihan”
melakukan
rekan sejawat pelayanan laboratorium.
sosialisasi
mengenai daftar d. Nasionalisme
nilai normal sosialisasi saya lakukan
(nilai rujukan) dengan adil dan
e. Membuat daftar menghargai persamaan
e.Daftar hadir
hadir hak.
5 Pengambilan a. memakai APD a. foto saat a. Etika Publik : Dalam Dalam
sampel darah (alat pelindung memakai APD Saya Bersikap ramah, Pengambilan melaksanakan
dan urine diri) berupa (alat pelindung sopan, hormat dan Sampel Darah Dan kegiatan ini saya
sarung diri) menggunakan tutur kata Urine Pasien Dapat akan menguatkan
tangan/handscoe yang baik dalam Menguatkan Nilai nilai “Profesional”
n dan masker melayani pasien “Profseional” Di
b. menyapa pasien b. foto meminta Puskesmas Parigi
dan meminta identitas pasien b. Akuntabilitas
identitas pasien Bertanggung jawab

29
c. melakukan c. foto dan vidio dalam melaksanakan
sampling kepada saat melakukan pengambilan sampel
pasien Sampling (darah, urine)
(darah, urine)
pasien c. Komitmen Mutu
d. mempersilahkan d. foto saat Bekerja secara efektif
pasien untuk mempersilahkan dan efisien dalam
menunggu di pasien untuk pengambilan sampel
ruang tunggu menunggu di (darah, urine) pasien.
ruang tunggu d. Nasionalisme
Tidak membeda-
bedakan pasien saat
pengambilan sampel
(darah, urine)

6 Pemeriksaan a. melakukan a. video dan foto a. Komitmen Mutu : adanya blanko hasil Dalam
sampel darah pemeriksaan saat melakukan Bekerja secara efektif laboratorium melaksanakan
dan urine laboratorium pemeriksaan dan efisien dalam berdasarkan kegiatan ini saya
pada sampel kegiatan pemeriksaan klasifikasi umur dan akan menguatkan
darah pasien sampel pasien sehingga jenis kelamin sejalan nilai “Profesional”
b. adanya hasil b. foto Alat hasil pasien cepat selesai dengan visi
pemeriksaan mengeluarkan puskesmas yaitu

30
darah bersumber hasil b. Akuntabilitas : mewujudkan
dari alat yang pemeriksaan pelayanan prima
Bertanggung jawab
ada di darah, urine
dalam pemeriksaan
laboratorium pasien
sampel (darah, urine)
c. melakukan
tindakan hand c. foto saat
c. Anti Korupsi :
hyegien (cuci melakukan
Dalam kegiatan
tangan) tindakan cuci
pemeriksaan sampel
tangan
tidak melimpahkan
kepada orang lain

d. Nasionalisme :
Bekerja keras dan
pantang menyerah
dalam melaksanakan
pemeriksaan sampel
pasien
7 Pencatatan a. Melakukan a. adanya lembar a. Akuntabilitas Adanya blanko Menguatka nilai
hasil pemindahan hasil Bertanggung jawab dalam hasil laboratorium Profesional terkait
Pemeriksaan hasil pemeriksaan kegiatan pencatatan hasil ke berdasarkan pencatatan hasil
sampel darah pemeriksaan laboratorium blanko laboratorium klasifikasi umur laboratorium ke

31
dan urine sampel dari alat berdasarkan dan jenis kelamin blanko hasil
ke blanko hasil umur dan jenis b. Nasionalisme sejalan dengan misi laboratorium
laboratorium kelamin pasien Bekerja keras dalam puskesmas yaitu sehingga dapat
b. Memberikan b. foto saat pencatatan hasil Berinovasi dalam mengklasifikasikan
lembar hasil memberikan laboratorium ke blanko layanan dan nilai normal
pemeriksaan lembar hasil ke laboratorium program berdasarkan umur
kepada pasien pasien Puskesmas dan jenis kelamin
c. Etika publik
Menjalankan tugas secara
profesional

d. Komitmen mutu
Bekerja secara efektif
dalam melakukan kegiatan
pencatatan hasil
laboratorium pasien pada
blanko

e. Anti korupsi
Dalam kegiatan pencatatan
hasil pemeriksaan pasien
tidak melimpahkan

32
kepada orang lain
8 Evaluasi a. Menyiapkan a. Foto membuat a. Komitmen Mutu Pemberian evaluasi Melakukan
kegiatan kuesioner kuesioner Dengan adanya bertujuan untuk evaluasi merupakan
aktualisasi b. Membagikan b. Foto pembuatan lembar menunjang tahapan terakhir
kuesioner membagikan kuesioner kita dapat peningkatan yang mana sesuai
kuesioner mengetahui apakah pengetahuan rekan dengan nilai
c. Menganalisa c. Hasil analisa pelayanan yang kita sejawat serta Profesional : Ada
hasil kuesioner kuesioner berikan sudah efektif mewujudkan misi STR dan
dan efisien. “Meningkatkan menjalankan sesuai
b. Anti korupsi Kulaitas Sumber SOP
Saya bersikap jujur Daya Manusia
dalam menyampaikan staf Puskesmas
hasil analisa kusioner. Parigi melalui
c. Nasionalisme pendidikan dan
Saya tidak pelatihan.”
memaksakan
kehendak dalam
pengisian kuesioner
d. Akuntabilitas
Bertanggung jawab
dalam membuat,
membagikan dan

33
menganalisa hasil
kuesioner

34
Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilakukan selama masa off campus dengan
jadwal sebagai berikut:

Waktu Pelaksanaan Aktualisasi


Waktu pelaksanaan
No Kegiatan Agustus September
(Minggu Ke-) (Minggu Ke-)
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi dengan mentor
2 Menyusun penetapan daftar nilai
normal
3 Pembuatan leaflet
4 Melakukan sosialisasi
5 Melaksanakan Pengambilan
sampel
6 Melaksanakan pemeriksaan
sampel
7 Pencatatan hasil
8 Evaluasi hasil kegiatan

35
LEMBAR KUESIONER

TERSEDIANYA KLASIFIKASI NILAI NORMAL (NILAI RUJUKAN) HASIL


PEMERIKSAAN LABORATORIUM BERDASARKAN UMUR DAN JENIS
KELAMIN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARIGI
KABUPATEN GOWA

Berilah tanda Checklist ( √ ) pada alternatif pilihan yang paling sesuai menurut bapak ∕ ibu
pilih
Alternatif pilihan
Sangat
No Pernyataan Sangat Ragu- Tidak
Setuju tidak
setuju Ragu setuju
setuju
Materi sosialisasi yang
diberikan dapat
meningkatkan pengetahuan
1 tentang nilai normal (nilai
rujukan) hasil pemeriksaan
lab
Materi leaflet yang
diberikan meningkatkan
2
pengetahuan tentang nilai
normal (nilai rujukan)
Format materi leaflet
3
mudah di pahami
Penjelasan pemateri mudah
4
dimengerti
5 Pemateri menjawab
pertanyaan dengan sopan

36
dan jelas

37

Anda mungkin juga menyukai