Anda di halaman 1dari 1

Apakah yang menyebabkan terjadinya asma akibat olah raga?

Orang yang rentan terhadap asma akibat olah raga cenderung sensitif terhadap
udara yang kering dan suhu yang rendah. Udara dihangatkan dan dilembabkan
ketika bernapas dilakukan melalui hidung. Namun, saat berolah raga, meningkatnya
kebutuhan tubuh menyebabkan pernapasan yang lebih cepat dan lebih dalam, dan
bahkan pernapasan melalui mulut. Hal ini menyebabkan udara yang kering serta
dingin mencapai jalan napas bagian bawah dan paru-paru. Biasanya ini merupakan
pemicu utama bagi penyempitan jalan napas (bronkokonstriksi), sehingga
menyebabkan terjadinya asma akibat olah raga. Pemicu lainnya meliputi:
- Polusi udara 
- Paparan terhadap seperti uap kimia atau asap
Diagnosis
Mengi atau rasa sesak pada dada dapat berbahaya. Bila Anda mengalami gejala-
gejala di atas dan menduga bahwa Anda mungkin menderita asma akibat olah raga,
Anda harus berkonsultasi dengan dokter. Evaluasi medis dapat menyingkirkan
kondisi lainnya seperti alergi dan gangguan jantung atau pernapasan. Untuk
mendiagnosis kondisi ini secara tepat, Anda dapat disarankan untuk menjalan
beberapa tes seperti berlari di atas treadmill dan spirometri (pengujian fungsi paru).
Apakah saya harus menghindari olah raga bila saya terdiagnosis
dengan asma akibat olah raga?
Menderita asma akibat olah raga bukan berarti Anda harus berhenti berolah raga.
Sebaliknya, Anda harus mempertimbangkan beberapa pilihan berikut yang dapat
membantu Anda untuk mencegah terjadinya gejala-gejala:
- Meluangkan waktu sedikitnya 10 menit untuk melakukan pemanasan yang cukup
sebelum melakukan olah raga berat 
- Latihan bernapas melalui hidung, yang membantu menghangatkan serta
melembabkan udara yang masuk ke dalam paru-paru 
- Hindari berolah raga ketika sedang pilek, flu atau mengalami sinusitis
Pengobatan
Ketika asma akibat olah raga terdiagnosis, dokter Anda dapat membuat suatu
rencana pengobatan yang disesuaikan bagi kebutuhan gaya hidup Anda. Anda juga
dapat diberikan obat-obatan seperti inhaler asma. Bicaralah dengan dokter Anda
untuk memahami mengenai pilihan pengobatan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai