Nim : 1904113872 Jurusan : Ilmu Kelautan Kelas : IK B
1. Marak Alga atau Harmful Algal Bloom (HABs).
A. Pengertian HABs merupakan fenomena alam dimana satu atau beberapa spesies fitoplankton berkembang sangat pesat mencapai kepadatan yang tinggi jauh melampaui kepadatan yang normal dan dapat mengakibatkan terjadinya perubahan warna di permukaan perairan yang dihasilkan oleh jenis-jenis fitoplankton yang predominan. B. Penyebab terjadinya HABs. HABs dapat diakibatkan oleh perubahan iklim di laut, meningkatnya kesuburan perairan akibat aktifitas baik industri atau rumahtangga di wilayah pesisir, perubahan pola penyebaran nutrien di perairanakibat masuknya air dari daratan ke badan perairan dalam jumlah yang cukup besar serta fenomena up-welling. C. Jenis fitoplankton penyebab HABs: Jenis fitoplankton penyebab HABs (Harmful Algal Blooms) yang ditemukan di lokasi penelitian adalah dari kelas Bacillariophyceae, yaitu Pseudonitzschia, Nitzschia, Skeletonema, Chaetoceros, dan Thallassiosira, sedangkan jenis fitoplankton yang potensial sebagai HABs yaitu, Cerataulina bergonii, Nitzschia lanceolata, Pirodinium bahamense, dan Pseudo- nitzchia dari kelompok bacillariophyceae; Ceratium furca, Ceratium tripos, Dinophysis homunculus, Gonyaulax apiculata, Gymnodinium, Noctiluca scintilans, Prorocentrum lima, Protoperidinium, dan Cochlodinium dari kelompok dinophyceae; serta Trichodesmium erythraeum dari kelompok Cyanophyceae. D. Dampak HABs : Fenomena HABs ini telah menimbulkan banyak permasalahan yang menyebabkan sering terjadi kematian ikan secara massal dan biota hidup lainnya, kerugian industri perikanan dan masyarakat nelayan, penurunan nilai estetika perairan yang berdampak pada aktivitas parawisata bahari bahkan dikhawatirkan dapat mengakibatkan keracunan bagi manusia yang mengkonsumsi ikan dan molluska yang di panen dari perairan ini. Di perairan Teluk Jakarta fenomena HABs ini cenderung terjadi pertama, setelah memasuki musim timur atau setelah musim hujan dan kedua pada musim peralihan ke musim barat. Tingginya populasi fitoplankton beracun di dalam suatu perairan dapat menyebabkan berbagai akibat negatif bagi ekosistem perairan, seperti berkurangnya oksigen di dalam air yang dapat menyebabkan kematian berbagai makhluk air lainnya (Damar, 2006). Fitoplankton berbahaya bahkan dapat menjadi faktor terjadinya kematian massal ikan. Karena dapat menyebabkan berkurangnya kandungan oksigen di perairan. Kematian menjadi lebih cepat jika plankton itu menempel di sirip ikan atau insang. Salah satu fitoplankton tersebut adalah Trichodesmium spp. 2. Red Tide A. Pengertian Red Tide. Red tide dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana tanaman sel satu berukuran kecil yang hidup di laut dan tumbuh dengan sangat cepat dan terakumulasi dalam suatu kumpulan yang mudah terlihat di permukaan air laut. B. Penyebab Red Tide. Red tide merupakan perubahan air laut menjadi merah yang disebabkan oleh ledakan populasi alga merah, jenis alga yang sel-selnya kaya pigmen phycoerythrin. Penyebab ledakan populasi alga bisa beragam, mulai dari melimpahnya nutrien di laut atau yang disebut eutrofikasi hingga pemanasan global. Red tide merupakan perubahan air laut menjadi merah yang disebabkan oleh ledakan populasi alga merah, jenis alga yang sel-selnya kaya pigmen phycoerythrin. Kalau jumlahnya sedikit, tidak kelihatan merah.ada juga yg mengatakan laut berwarna merah karena pengaruh warna merah yang dihasilkan pada ganggang. Hal itu disebabkan karena bakteri Trichodesmium erythraeum. C. Fitoplankton penyebab Red Tide. Penyebab utamanya juga belum diketahui, tetapi diduga kuat disebabkan oleh sejenis fitoplankton yang disebut Pyrodinium babamense var compressum. "Red tide" diartikan sebagai suatu keadaan di mana air, terutama air laut berubah warnanya akibat ledakan populasi atau "blooming" dari fitoplankton. D. Dampak Red Tide. Efek langsung red tide terhadap ikan sangat merusak insang, baik secara mekanis ataupun melalui pembentukan bahan kimia beracun, neurotoksin, hemolitik atau bahan penggumpal darah, yang dapat menyebabkan kerusakan fisiologi insang, organ utama (seperti hati), usus, sistem sirkuler atau pernapasan, ataupun mengganggu proses osmoregulasi. Sebaliknya, efek tidak langsung red tide adalah akibat penggunaan oksigen yang berlebihan untuk respirasi dan pembusukan kumpulan fitoplankton. Beberapa organisme penyebab red tide dapat membahayakan manusia apabila manusia makan hewan filter feeder (seperti ikan atau kerang) yang mengandung racun organisme red tide yang telah dimakan ikan atau kerang tersebut. ada industri perikanan? Red tide dapat terkena imbas berupa kerugian akibat matinya komoditas budidaya nya. Pada udang, perubahan warna mengakibatkan menurunnya harga jual di pasaran.