Anda di halaman 1dari 35

DOKUMEN PENAWARAN

ADMINISTRASI DAN BIAYA

PAKET PEKERJAAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
POS PENGAWASAN SDKP

KONSULTAN PERENCANA
Baubau, 6 Maret 2015

Nomor : 01/SP-TBM/III/2015
Lampiran : -

Kepada Yth.
Pejabat Pengadaan Barang / Jasa
Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Baubau
di
Tempat

Perihal : Penawaran Paket Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Pos


Pengawasan SDKP.

Sehubungan dengan undangan Pengadaan Langsung nomor : 01.01/PPBJ-


PL/DKP/III/2015 tanggal 2 Maret 2015 dengan ini kami mangajukan penawaran untuk
pekerjaan Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP sebesar Rp.
17.600.000,- (Tujuh Belas Juta Enam Ratus Ribu Rupiah).

Kami akan melaksanaan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan


pekerjaan selama 30 (tiga puluh) hari kalender.

Penawaran ini berlaku selama 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal surat
penawaran ini.

Sesuai dengan persyaratan,bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan :


1) [Surat Kuasa , apabila ada]
2) Pakta Integritas
3) Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. Data Pengalaman Perusahaan, terdiri dari :
1) Data Organisasi Perusahaan;
2) Daftar Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir;
3) Uraian Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. Pendekatan dan Metodologi, terdiri dari:
1) Tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja;
2) Uraian pendekatan, metodologi, dan program kerja;
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) Komposisi tim dan penugasan;
5) Jadwal penugasan tenaga ahli;
c. Kualifikasi Tenaga Ahli, terdiri dari:
1) Daftar Riwayat Hidup personil yang diusulkan;
2) Surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan dari personil yang
diusulkan;
d. [Dokumen lain yang dipersyaratkan]
4) Dokumen Penawaran Biaya yang terdiri dari:
a. Rekapitulasi Penawaran Biaya;
b. Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
c. Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimburseable cost)

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan
akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

.CV. TATA BUMI MALIGE Consultant

L.M. SYAMSUL FALAQ, A.Md


Wakil Direktur
BAB I
Pendahuluan
1.1. Umum

Dokumen usulan teknik (Technical Proposal) ini disusun untuk memenuhi


persyaratan proses pengadaan jasa konsultansi dalam negeri untuk pekerjaan
“Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP. Dokumen Usulan Teknik ini
berisikan antara lain informasi atau uraian tentang kualifikasi pengalaman
perusahaan, apresiasi dan pengertian konsultan terhadap pekerjaan, tanggapan
terhadap kerangka acuan kerja, metoda dan tahapan pelaksanaan pekerjaan,
organisasi pelaksanaan dan kualifikasi tenaga ahli dan penugasan personil serta
fasilitas dan sarana yang dibutuhkan, serta kriteria dan spesifikasi pekerjaan yang
disyaratkan yang secara lebih rinci penjelasannya dapat diikuti pada Bab-bab
berikutnya.

1.2. Sistematika Usulan Teknis.

Dalam rangka pengadaan jasa Konsultansi untuk Pekerjaan “Perencanaan


Pembangunan Pos Pengawasan SDKP ”CV. TATA BUMI MALIGE CONSULTANT “
menyusun Dokumen Usulan Teknis ini yang berisikan bab-bab sebagai berikut :

1.2.1. Pendahuluan ( Bab I ).


Bab ini menerangkan Pendahuluan, Sistematika Usulan teknis.
1.2.2. Pengalaman Perusahaan ( Bab II ).
Pada bab ini diuraikan tentang data umum perusahaan, Lingkup Layanan
Jasa Konsultansi, struktur organisasi perusahaan dan pengalaman kerja
perusahaan.
1.2.3. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja (Bab III).
Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang kegiatan, maksud dan tujuan,
Sasaran, Lokasi Pekerjaan, lingkup Pekerjaan, Produk yang dihasilkan dan
jangka waktu pelaksanaan.
1.2.4. Tanggapan Terhadap K A K ( Bab IV ).
Pada bab ini akan diuraikan komentar/tanggapan ataupun usulan Konsultan
setelah mempelajari isi Kerangka Acuan Tugas (TOR).
1.2.5. Apresiasi Inovasi (Bab V).
Pada bab ini diuraikan inovasi-inovasi yang ditawarkan oleh konsultan.
1.2.6. Metode Pelaksanaan Pekerjaan ( Bab VI )
Pada bab ini diuraikan pendekatan umum, pendekatan dan metodologi,
Kriteria
1.2.7. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan ( Bab VII ).
Pada bab ini diuraikan tentang Organisasi dan Manajemen Filed Team, Tahap
pelaksanaan Pekerjaan, Jadwal pelaksanaan Pekerjaan, Tugas dan tanggung
Jawab Personil, Kebutuhan dan Jadual Penugasan Personil.
1.2.8. Laporan (Bab VIII)
Pada bab ini diuraikan tentang jenis laporan yang akan dikeluarkan oleh
konsultan perencana sebagai pelengkap produk konsultan perencana.
1.2.9. Penutup (Bab IX)
Pada bab ini diuraikan tentang kesimpulan yang diambil oleh konsultan
perencana.
BAB II
Pengalaman Perusahaan
2.1. UMUM
CV. TATA BUMI MALIGE Consultant terbentuk dengan dilandasi sikap kerjasama
dan keinginan mengembangkan diri bersama serta tanggung jawab profesi dimana
didalamnya tergabung beberapa sumberdaya manusia dengan berbekal ilmu
pengetahuan dan profesionalisme yang tinggi.

CV. TATA BUMI MALIGE Consultant adalah badan usaha jasa konsultansi yang
didirikan pada tanggal 5 Desember 2008 di Baubau dengan lingkup layanan Bidang
sipil, arsitek, lingkungan dan jasa inspeksi teknis.

Disisi lain CV. TATA BUMI MALIGE Consultant didirikan dengan sebuah cita-cita agar
dapat berperan dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan sesuai dengan tingkat
kopetensi, keunggulan dan keahlian serta daya saing yang dimiliki oleh masing-
masing personilnya sehingga memberikan jangkauan pelayanan yang lebih luas
dibidang jasa konsultansi serta mengantisipasi perkembangan pembangunan yang
ada

Perkembangan dunia usaha jasa konsultansi yang sejalan dengan laju pembangunan
bangsa dituntut adanya sumber daya manusia yang handal dan profesionalisme tinggi
dalam usaha peningkatan kualitas pembangunan. Meningkatnya profesionalisme
telah mampu mengikuti perkembangan pembangunan, hal ini menyebabkan semakin
meningkatnya mutu layanan yang diberikan dibidang jasa konsultansi.

Dalam meningkatkan mutu layanan CV. TATA BUMI MALIGE Consultant didukung
oleh sumberdaya manusia yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam
bidangnya masing-masing. Kami beranggapan bahwa pembangunan semestinya
harus berjalan berimbang antara sisi ekonomi, manusianya, serta ekologinya. Dengan
perimbangan itu prinsip-prinsip keselarasan pembangunan akan tetap terjaga.

CV. TATA BUMI MALIGE Consultant mengupayakan semua aspek pembangunan


yang terintegrasi kedalam pembangunan fisik dan layanaan non fisik berjalan selaras
dan berimbang melalui pemanfaatan sumberdaya alam ramah lingkungan untuk
kepentingan hajat hidup orang banyak.
.
CV. TATA BUMI MALIGE consultant dalam menangani berbagai pekerjaan
selalu mencerminkan bahasa perekayasaan yang menjamin suatu karya tepat guna,
optimal, efisien dan menghasilkan tingkat kesempurnaan serta prinsip perekayasaan,
profesi nurani dan kehidupan budaya Nusantara. CV. TATA BUMI MALIGE
CONSULTANT memiliki tenaga ahli teknis dari berbagai disiplin ilmu yang
diregenerasi dan berwawasan dalam menyatukan visi dan persepsi, serta
penempatan personil sesuai dengan kemampuan dan disiplin ilmu yang dibutuhkan.
Sebagai konsultan yang dapat dikatakan baru berdiri, Selama kurun waktu 14 tahun
terakhir CV. TATA BUMI MALIGE CONSULTANT telah menangani berbagai
pekerjaan dalam bidang Perencanaan dan Pengawasan untuk proyek – proyek
Pemerintah dan Swasta dimana didalam melaksanakan tugas yang dipercayakan
selalu dilakukan secara profesional dengan hasil yang sangat memuaskan dan
dengan mutu pekerjaan yang dapat dipertanggungjawabkan.
2.2. Data Umum Perusahaan

Nama Perusahaan : CV. TATA BUMI MALIGE Consultant


Alamat Perusahaan : Jl. Dr. WahidinNo. 45 A Kel. Wameo

Akte Pendirian Perusahaan : Notaris : Musnawir, SH


Nomor : 06
Tanggal : 05 Desember 2008

Surat Izin Teumpat Usaha : Nomor 503.1/266/KOTA/08/V/2015 Tgl. 90


Mei 2013
Berlaku s/d 9 Mei 2017

Surat Izin Usaha Nomor 2106.2.2.05.08.08.13.036 Tgl. 15


JasaKonstruksi Nasional juni 2013
(IUJKN)
: Berlaku s/d 15 Juni 2016

Tanda Daftar Perusahaan : Nomor 37.09.2007.789.0009 Tgl. 27-01-


2014
Berlaku s/d 27 januari 2019
Kartu Tanda Anggota : Nomor 13774/P/0120.SLT Tgl. 19-01-2015
Berlaku s/d 31 Desember 2015
Sertifikat Badan Usaha : Nomor. 0166067 Tgl. 14 November 2014
Berlaku s/d 13 Mei 2017
`Nomor Pokok Wajib Pajak : 02 .857 .285 . 7 - 816 . 000

Penanggung Jawab
Perusahaan
1 Direktur : A S R I N, ST
Wakil
2 Wakil Direktur : L.M. SYAMSUL FALAQ, A.Md

2.3. Lingkup Layanan Jasa Konsultansi

Lingkup pelayanan jasa konsultansi yang ditangani CV. TATA BUMI MALIGE
Consultant sesuai klasifikasi, untuk bidang, sub bidang dan lingkup pekerjaan
(Spesialisasi) sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Badan Usaha Jasa Konsultansi
antara lain :

A. Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi


1 Perencanaan Rekayasa : 1. Jasa Desain Rekayasa Untuk
Konstruksi Pondasi serta struktur
Bangunan.
2. Jasa Desain Rekayasa Untuk
Pekerjaan Teknik Sipil Air.
3. Jasa Desain Rekayasa Untuk
Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi.
2.4. Struktur Organisasi Perusahaan

Secara organisasi CV. TATA BUMI MALIGE CONSULTANT dipimpin oleh


seorang Direktur, sedangkan untuk peran konsultasi teknik dibantu dan di Pimpin oleh
Team Leader / Site Engineer sesuai dengan bidang kegiatan yang dikelolanya.
Kerjasama dengan perusahaan Konsultan lain dikoordinasi oleh Direktur yang akan
menunjuk salah seorang wakilnya untuk menangani tugas sehari – hari.
(Dapat dilihat pada Lampiran 1 :Struktur Organisasi Perusahaan)
Lampiran 1. STRUKTUR ORGANISASI CV. TATA BUMI MALIGE CONSULTANT

DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR

Supporting Staff TEAM LEADER


Teknik
Surveyor/Inspector
CAD drafter

Administrasi
Operator Komputer
Bendahara

Ahli Teknik Struktur Ahli Arsitektur


Bangunan Gedung

Ahli Estimator
.
2.5. Pengalaman Kerja Perusahaan

Sejak Tahun 2008 sampai sekarang CV. TATA BUMI MALIGE


CONSULTANT telah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah menangani
proyek-proyek di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum, Sekretariat Daerah, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, serta Dinas
lainnya dan beberapa perusahaan swasta. Uraian lebih rinci mengenai proyek
yang pernah ditangani dapat dilihat pada lampiran 2. Pengalaman Pekerjaan
Perusahaan Sejenis dan lampiran 3. Uraian Pengalaman Kerja Sejenis 10
(sepuluh) tahun terakhir
Lampiran 2.
Daftar Pengalaman Kerja Sejenis 10 (Sepuluh) Tahun Terakhir

PENGGUNA
NO LINGKUP ORANG MITRA
JASA/SUMBER NAMA PAKET PEKERJAAN PERIODE NILAI KONTRAK
. LAYANAN BULAN KERJA
DANA
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Dinas Kalautan Perencanaan Teknis Pemb. Pagar PPI Sipil Bangunan 6 Orang Rp. 32.750.000,-
dan Perikanan Pasarwajo, Perenc. Teknis Rumah Tgl. 22 Juni
Kabupaten Buton Petugas PPI Kamaru, Perenc. Teknis s/d 21 Juli
Pengadaaan / Pemasangan Instalasi 2009
Listrik PPI Pasarwajo.
2 Dinas Kalautan Perencanaan Pengadaan bangsal Tuna Sipil Bangunan Tgl. 11 Mei 6 Orang Rp. 44.950.000,-
dan Perikanan Loin, Pengadaan Ice Storage dan s/d 9 Juni
Kabupaten Buton Pembangunan Bengkel dan 2010
Peralatannya.
Lampiran 3 :Uraian Pengalaman KerjaSejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir.

URAIAN PENGALAMAN KERJA


SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR
1
1. Pengguna Jasa : Dinas Kalautan dan Perikanan Kabupaten
Buton
2. Nama Paket Pekerjaan : Perencanaan Teknis Pemb. Pagar PPI
Pasarwajo, Perenc. Teknis Rumah Petugas
PPI Kamaru, Perenc. Teknis Pengadaaan /
Pemasangan Instalasi Listrik PPI Pasarwajo
3. Lingkup Produk Utama :
4. Lokasi Proyek : Tersebar Kab. Buton
5. Nilai Kontrak : Rp. 32.750.000,-
6. No. Kontrak : 979/KONTRAK/DAK-DKP/VI/2009
7. Waktu Pelaksanaan : Tgl. 22 Juni s/d 21 Juli 2009
8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) :
Alamat :
Naegara Asal :

9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing Orang Bulan


Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan
10. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (Nama Perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan
b. (Nama Perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan
dst
Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat
Posisi Orang Bulan Keahlian Jumlah
a. Team Leader Sipil 1
b. Ahli Sipil Sipil 1
c. Estimator Sipil 1
d. Drafter Sipil/Arsitek 1
e. Surveyor Sipil 1
f. Administrasi/Operator admin 1
Komputer
2
1. Pengguna Jasa : Dinas Kalautan dan Perikanan Kabupaten
Buton
2. Nama Paket Pekerjaan : Perencanaan Pengadaan bangsal Tuna
Loin, Pengadaan Ice Storage dan
Pembangunan Bengkel dan Peralatannya
3. Lingkup Produk Utama :
4. Lokasi Proyek : Kec. Pasarwajo Kab. Buton
5. Nilai Kontrak : Rp. 44.950.000,-
6. No. Kontrak : 523.21a/259/2010
7. Waktu Pelaksanaan : Tgl. 11 Mei s/d 9 Juni 2010.
8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) :
Alamat :
Naegara Asal :

9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing Orang Bulan


Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan
10. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (Nama Perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan
b. (Nama Perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan
dst
Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat
Posisi Orang Bulan Keahlian Jumlah
a.Team Leader Sipil 1
b. Ahli Sipil/Struktur Sipil 1
c. Ahli Arsitektur Arsitektur 1
d. Estimator Sipil 1
e. Drafter Sipil/Arsitek 1
f. Surveyor Sipil 1
g. Administrasi/Operator admin 1
Komputer
BAB III
Pemahaman Terhadap KAK

Setelah kami mempelajari Kerangka Acuan Kerja yang telah diberikan, kami
dapat memahami dan mengerti mengenai lingkup proyek, sasaran, jumlah tenaga ahli
dan kebutuhan peralatan.

Bertumpu pada Kerangka Acuan Kerja tersebut maka kami sebagai pelayanan
jasa konsultansi Perencana akan melaksanakan pekerjaan Perencanaan
Pembangunan Pos Pengawasan SDKP sehingga dapat dicapai suatu target yang
sesuai dengan spesifikasi teknis.

Untuk mencapai hal tersebut diatas maka konsultan akan melengkapi satu tim
perencana yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu dan keahlian.

1.1. Latar Belakang


Dalam rangka meningkatkan Peran pengawasan dan fungsi penegakan hukum
bidang perikanan dan kelautan oleh Pengawas Perikanan meliputi kegiatan
penangkapan, pembudidaya, dan pengolahan hasil perikanan, serta pengangkutan,
distribusi dan pemasaran hasil perikanan, aspek konservasi, juga antisipasi dampak
kerusakan sumberdaya ikan maupun wabah hama dan penyakitnya maka pemerintah
Kota Baubau melalui Dinas Kelautan dan Perikanan melaksanakan kegiatan
perencanaan pembangunan pos pengawasan SDKP.

Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan di Kota Baubau ini perlu


dilaksanakan untuk menghasilkan perencanaan yang sistematis, tepat guna dan dapat
diaplikasikan di lapangan. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan
perlu disiapkan secara matang sehingga memang mampu mendorong perwujudan
karya perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud Kegiatan.
Maksud pengadaan jasa konsultansi adalah sebagai petunjuk bagi konsultan
perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang dipenuhi
dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencana.
Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.

Tujuan Kegiatan.
Tujuan pengadaan jasa konsultansi adalah membuat gambar perencanaan
dengan aspek teknis dan aspek administrasi yang dapat digunakan untuk proses
pelelangan.
1.3. SASARAN
Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pengadaan jasa konsultansi
Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP di Kota Baubau yang
menghasilkan rencana acuan kegiatan pelaksanaan fisik dalam bentuk perencanaan
terukur dan gambar yang diharapkan dapat memberikan arahan secara teknis bagi
pelaksanaan fisik di lapangan selanjutnya.

1.4. LOKASI PEKERJAAN


Kota Baubau

1.5. Lingkup Pekerjaan


Paket pekerjaan untuk Pembangunan Pos Pengawasan SDKP merupakan
Bangunan dengan Konstruksi 2 lantai.

1.6. Produk Yang di Hasilkan


Hasil /produk yang akan dihasilkan dari pengadaan jasa konsultansi, rencana
sarana yang akan dibangun yaitu Bangunan Pos Pengawasan SDKP dengan
kapasitas yang disesuaikan dengan kebutuhan saat ini dan proyeksi kebutuhan untuk
beberapa tahun ke depan.
A. Tahap Konsep Rencana Teknis:

a. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi,


jumlah dan kualifikasi tim perencana, metode pelaksanaan dan
tanggung jawab waktu perencanaan.
b. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang,
organisasi hubungan ruang dll.
c. Gambar-gambar rencana tapak.
d. Gambar-gambar pra-rencana bangunan.
e. Perkiraan biaya bangunan.

f. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)


g. Hasil konsultasi rencana dengan Pemda setempat.
B. Tahap Pengembangan Rencana:
a. Gambar-gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur utilitas.
b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang
diperlukan.
c. Draft rencana anggaran biaya (RAB).
d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
C. Tahap Rencana Detail:
a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap.
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
c. Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).
d. Rencana anggaran biaya.
e. Laporan perencanaan arsitektur, struktur, utilitas lengkap dengan
perhitungan yang diperlukan serta foto dokumentasi

1.7. Jangka Waktu Pelaksanaan


30 (tiga puluh) hari kalender
BAB IV
Tanggapan Terhadap KAK
Berdasarkan pemahaman Kerangka Acuan Kerja yang telah diuraikan diatas,
Konsultan cukup jelas telah memahami KAK tersebut, tetapi kami selaku konsultan
perencana memandang perlu untuk menyampaikan tanggapan terhadap Kerangka
Acuan tersebut dalam rangka pencapaian sasaran kegiatan yang terdapat di dalamnya.

3.1. Tanggapan Terhadap Latar Belakang


Informasi yang disampaikan dalam Rencana Acuan Kerja ini sudah cukup
memberikan penjelasan serta gambaran mengenai pekerjaan ini, sehingga pihak
konsultan dapat memperoleh gambaran yang cukup jelas mengenai pekerjaan ini
sehingga mempermudah menyusun usulan Teknis yang akan ditawarkan kepada pihak
pengguna jasa.

3.2. Tanggapan Terhadap Maksud


Secara umum konsultan cukup jelas memahami Maksud dan Tujuan Kegiatan
yang dijabarkan di atas.

3.3. Tanggapan Terhadap Tujuan


Tersusunnya sebuah Perencanaan Teknis Pos Pengawasan SDKP sebagai
pedoman pelaksanaan fisik dilapangan. Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan
SDKP harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat
memenuhi kriteria teknis yang layak dari segi mutu, biaya. Oleh karena itu, sebagai
realisasi perencanaan tersebut maka melalui pekerjaan jasa konsultansi Perencanaan
Pembangunan Pos Pengawasan SDKP diharapkan rencana tersebut terpenuhi dengan
baik, sehingga dengan pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja pada pekerjaan ini
akan menghasilkan :

3.4. Tanggapan Terhadap Sasaran


Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) merupakan pedoman dan arahan bagi penyedia
jasa konsultan perencana dalam proses perencanaan menurut kaidah-kaidah etika
professional, yang diadakan oleh pemberi pekerjaan agar diperoleh hasil perencanaan
sesuia kebutuhan pemberi pekerjaan. Dengan adanya dokumen penawaran yang
dipersyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja diharapkan pula mampu memberi arah bagi
Panitia Pengadaan agar dapat menunjuk Konsultan Perencana yang berkualitas untuk
Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP. Lebih lanjut, sasaran
Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP adalah :
a. Arsitektur dan Sipil
 Difokuskan pada standard konsepsi arsitektur pada fungsionalis, estitika,
sosiocultural, programming, sains lingkungan bangunan, pengetahuan
bahan dan teknis (membangun) bangunan. Pertimbangan dalam sipil
adalah struktur dan konstruksi serta kukuatan mekanika dan bahan
bangunan
 Mewujudkan Detail Desain yang fungsional, efisien, menarik, tetapi tidak
berlebihan.

b. Lingkungan
Difokuskan pada standar pelayanan, keamanan, dan kenyamanan.

c. Sosial dan Budaya :


 Difokuskan kajian sosial dan budaya yang berada dalam aktifitas dan
keadaan keseharian didalam bangunan ini. Sosial budaya terkait erat
dengan manejemen dan kinerja yang berlangsung pada Perencanaan
Pembangunan Pos Pengawasan SDKP.
 Menciptakan kreatifitas desain yang diarahkan pada intregasi antara
fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan sebagai bangunan pelayanan
kepada masyarakat.
 Mengusahakan keseimbangan antara investigasi dan pemeliharaan
bangunan sepanjang usia bangunan.
 Mengadakan desain Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan
SDKP mempertimbangkan waktu pelaksanaan yang pendek untuk dapat
dimanfaatkan secepatnya.
 Pembangunan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP yang tercipta
mampu meningkatkan kualitas lingkungan dan menjadi acuan tata
bangunan yang baik.
 Kebutuhan Sarana dan Prasarananyasehingga kita terhindar dari
fenomena bias atau tidak tepat sasaran.

3.5. Tanggapan Terhadap Keluaran


Sebagai bagian dari rangkaian input-proces dan output, sasaran yang tercantum
pada KAK sudah memadai. Artinya, komponen keluaran sudah mengandung unsur
proses maupun masukan yang diperlukan dalam menghasilkan produk yang diinginkan.
 

3.6. Tanggapan Terhadap Waktu Pelaksanaan


Sudah jelas

3.7. Tanggapan Terhadap Lokasi proyek, data dasar dan studi-studi terdahulu
Sudah jelas

3.8. Tanggapan Terhadap Jadwal tahapan pelaksanaan pekerjaan


Secara umum konsultan cukup jelas memahami tentang jadwal tahapan
pelaksanaan pekerjaan yang dijabarkan di atas.
BAB V
Apresiasi Inovasi
Dalam Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP
terdapat beberapa hal yang menjadi usulan konsultan antara lain :
1. Kordinasi dan Konsultansi
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, telah dituangkan dalam KAK bahwasannya
dalam proses pelaksanaan pekerjaan dilakukan koordinasi antara konsultan
selaku penyedia jasa dan pihak pemilik pekerjaan selaku pengguna jasa. Dalam
hal koordinasi tersebut akan meliputi aspek – aspek teknis maupun non teknis
menyangkut segala permasalahan dan keinginan pengguna jasa terhadap
keluaran dari pekerjaan ini.
2. Setelah mempelajari Kerangka Acuan Kerja yang ditawarkan kepada kami selaku
konsultan perencana berupaya melaksanakan semua yang disyaratkan oleh
Kerangka Acuan Kerja tersebut. Namun untuk tahun selanjutnya sebaiknya dalam
KAK dijelaskan pula sistematika penulisan sehingga dalam penyusunan usulan
teknis dapat dibuat secara sistematik dan terarah.
BAB VI
Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
6.1. Umum
Dalam melaksanaan tugasnya, kami selaku Konsultan Perencana akan
melakukanbeberapa pendekatan agar dapat tercapai Maksud dan Tujuan dari
Perencanaan.Pendekatan yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
A. Memahami Isi Kerangka Acuan Kerja (KAK)
B. Memahami literatur literatur dari aspek teknis substansial maupun kebijakan
danperaturan yang terkait dengan perencanaan, perancangan, persyaratan
teknis,pelaksanaan pembangunan seperti :
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal
27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
 Standar Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan
Gedung, SNI 03–1726 –2002.
 Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung,SNI–
03 –1727–1989.
 Tata Cara Perencanaan Bangunan BajaUntuk Gedung,SNI02–1729 –
2002.
 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk BangunanGedung,SNI
03– 2847–2002.
 Spesifikasi Bahan Bangunan Indonesia,SNI03–6861–2002.
 Peraturan Umum Bahan Bahan Bangunan Indonesia Tahun1982;
 Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Tahun 1977
 Standar Penerangan Buatan dalam Gedung Tahun 1978 Departemen
Pekerjaan Umum;
 Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk pencegahan bahaya
kebakaran pada bangunan rumah dan gedung tahun1987;
 Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1981; Ketentuan Teknis
Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
dan Lingkungan Nomor 10/KPTS/2000 tanggal 1 Maret 2000;
 Panduan Pemasangan Sistem Instalasi Alarm Kebakaran untuk
pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan
gedung;
 Peraturan, Pedoman, Standar atau Ketentuan–ketentuan teknis yang
lain yang berhubungan dengan rumah dan gedung.

6.2. Pendekatan dan Metodologi

6.1.1 Pendekatan
Pada garis besarnya, strategi untuk menjawab dan melaksanakan tugas
penyusunan dokumen Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP sesuai
Kerangka Acuan Kerja akan dilakukan dengan metodologi analisis-sintesis secara
deskriptif dengan melakukan langkah-langka :
A. Melakukan pendekatan perumusan masalah penyusunan dokumen
Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP.
B . Melakukan pendekatan pemecahan masalah secara
komprehensif.
C . M e n g a j u k a n Usulan Kebutuhan Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang
dipersiapkan menangani Pekerjaan Penyusunan Dokumen Perencanaan
Pembangunan Pos Pengawasan SDKP dan mengajukan usulan Schedule
Pelaksanaan Pekerjaan.
Pendekatan Perumusan Masalah
Untuk pendekatan perumusan masalah, dan sesuai informasi dalam penjelasan
kerangka Acuan Kerja, ada beberapa hal yang menjadi dan berpengaruh besar dalam
menentukan hasil perumusan masalah nantinya.
Untuk itu secara garis besar pendekatan perumusan masalah secara diskripsi dan
skematik akan melibatkan 3 kutub pengaruh, yaitu :
a. Kondisi Lokasi
b . Visi dan Misi pembangunan Kota Baubau yang merupakan ekspetasi
masyarakat dan pemerintah.
c . Tujuan Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP

Hubungan keterkaitan, ketergantungan dan saling mempengaruhi antara 3


(tiga) kutub tersebut pada dasarnya akan menghasilkan dan menentukan
terhadap perumusan kuantitas dan kualitas permasalahan penyusunan
Dokumen Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP .

Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
iniadalah :
1 . Pengumpulan Data
Pengumpulan data terdiri dari :
a . Studi literatur baik aspek teknis-subtansial maupun kebijakan dan
peraturan yang terkait dengan perencanaan, perancangan, persyaratan
teknis, pelaksanaan pembangunan dan perencanaan pembangunan
gedung pemerintah.
b . Melakukan survey dan kunjungan lapangan untuk pengukuran dan
penelitian tentang lokasi dan daya dukung tanah.
2 . Membuat analisis-analisi yang meliputi :
a . Analisis pengelolaan yang meliputi kajian tentang :
1 . Evaluasi terhadap mekanisme yang berhubungan dengan bangunan
sekitarnya (jika ada)

Pendekatan Pemecahan Masalah


Rumusan masalah yang dihasilkan melalui proses pendekatan diatas, selanjutnya
diupayakan dan ditindaklanjuti dengan pendekatan pemecahan masalah yang akan
dilaksanakan melalui langkah-langkah :
1. Pengumpulan dan Penyusunan Data (Data Collecting  and  Structuring )
2.  Analisis
3. Sintesis
4. Perumusan Kesimpulan Antara

A. Pengumpulan dan Penyusunan Data


Kegiatan pengumpulan dan penyusunan data ini pada dasarnya dilakukan
dalam 2 sub kegiatan yaitu :
a. Pengumpulan data baik primer maupun sekunder.
b. Melakukan kategorisasi dan penyusunan (Data structuring ) atas semua
datayang terkumpul dan dibutuhkan, agar dapat didayagunakan menjadi
input bagi proses Analisis maupun Sintesa
 
a.1. Data Survey Lapangan ( Data Primer )
Survey lapangan diperlukan untuk mendapatkan data primer
dengan melakukan pengamatan langsung dilapangan, pencatatan
langsung, interview (wawancara), konsultasi dilapangan serta
rapat kordinasi. Pengumpulan data primer ini dilakukan konsultan
setelah melakukan kajian kelayakan teknis dan biaya untuk
memperoleh rancangan yang sesuai.
Dalam hal ini informasi perencanaan memuat hal-hal sebagai
berikut:
Informasi tentang lahan meliputi :
 Lokasi
 Luas
 Batas-batas
 Kondisi tanah
 Koefisien dasar bangunan
Pemakaian Bangunan
 Fungsi bangunan gedung semaksimal mungkin
 Manfaat sebagai bangunan kegiatan utama,
penunjang dan pelengkap
Kebutuhan Bangunan
 Program bentuk
 Keinginan tentang organisasi
Informasi lain yang dibutuhkan baik oleh pemakai atau pemberi
tugas maupun instansi terkait :
 Keinginan tentang bentuk – bentuk tertentu baik
yang berhubungan dengan pemakai atau perlengkapan yang
akan digunakan dalam bangunan tersebut.
 Hal–hal yang berhubungan dengan antisipasi
pelaksanaan, seperti pembongkaran jangan sampai
mengganggu aktifitas yang lain.
 Keinginan tentang utilitas bangunan.

Data sekunder berdasarkan kajian literatur peraturan dan


perundang-undangan serta kajian dan perumusan konsep
rancangan pembangunan gedung.

B. Analisis
Terhadap data yang ada dan telah tersusun diatas, selanjutnya
dilakukan prosesanalisis sebagai langkah awal untuk menemukan faktor-
faktor yang dapat bermanfaat bagipendekatan pemecahan masalah. Analisis yang
akan dilakukan meliputi :
  Analisis terhadap Lokasi.
Luas lahan yang ada dan peluan untuk perluasan.
  Analisis terhadap kebutuhan ( Demand  ) dan Penyediaan (Supply )
1. Menguraikan jumlah kebutuhan rencana ruangan dan
peruntukannya.
2. Menguraikan jumlah rencana fasiltas
  Analisis terhadap Aspek Teknis
 Analisis kebikajsanaan pemerintah yang meliputi kajian tentang
kebijakan-kebijakan baik berskala lokal maupun regional, seperti :
1 . Kebijakan Tata Ruang
2. Kebijakan Standar Bangunan
3. Kebijakan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota
4. Kebijakan Inventarisasi Bangunan dan Lingkungan pada Kawasan.
 Analisis potensi dan kendala yang meliputi :
1 . Sumber daya alam
2. Sumber daya manusia
3. Sosial dan budaya
 Analisis permasalahan yang meliputi kajian permasalahan secara umum,
lokal dan regional.
 Strategi pengembangan
Dari analisis diatas disusun strategi pengembangan agar dapat dicapai
sasaran dan studi untuk pembangunan.
 Membuat perumusan pedoman pembangunan.
Pedoman ini bergunan untuk mengetahui hal-hal yang harus
dipersiapkan untuk Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP
.
 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan pihak-pihak terkait
baik serta pihak-pihak yang berkompeten.
 Melakukan pembahasan dengan Pemerintah setempat maupun Dinas
tekait bersama dengan para stakeholders khususnya Satuan Kerja
setempat dalam rangka merumuskan Perencanaan Pembangunan Pos
Pengawasan SDKP .
 Analisa Fasilitas
Rumusan hasil antara yang berupa kuantitas dan kualitas dan aspek
proyek akan dianaliss lebih lanjut kedalam dua arah yang saling terkait,
tergantung dan tidak terpisahkan, yaitu:
1. Analisis rancangan fisik gedung
2. Analisis ekonomi dan finansial gedung

C. Sintesis
Sintesis dilakukan karena dalam proses analisis akan menghasilkan
beberapa faktor,yang bersama dengan data tertentu, satu dengan lainnya
akan terkait, terhubung dan salingmempengaruhi yang pada gilirannya
menjadi / menghasilkan hal baru / yang berguna bagiusaha pendekatan
pemecahan masalah.

D. Rumusan Hasil Antara


Dari hasil proses analisis dan sintesis kemudian secara intensif
diolah sehinggamenghasilkan butiran-butiran rumusan yang memberi
gambaran kuantitas dan kualitas faktor dan aspek-aspek proyek yang akan
dikaji lebih jauh dalam analisis lanjutan, melalui kisi-kisikelayakan yang telah
ditetapkan dalam tujuan dan sasaran.

6.1.2 Metodologi
Secara umum konsultan telah memahami pekerjaan ini dengan baik
berdasarkan metoda yang dikembangkan dalam memberikan layanan jasa
konsultasi yaitu dengan strategi optimalisasi pengelolaan organisasi dengan
sumber daya melalui :
a. Melakukan Pendekatan Perumusan Masalah Pekerjaan.
Perumusan Skenario Penyelesaian Pekerjaan
Perumusan penyelesaian pekerjaan diterjemahkan dari ruang lingkup
kegiatan yang harus dilaksanakan dan alokasi waktu yang disediakan.
Perumusan scenario juga akan menghasilkan alokasi tenaga ahli yang
akan terlibat. Alokasi tersebut juga akan menghasilkan kebutuhan biaya
untuk penyelesaian pekerjaan. Perumusan tersebut mencakup tahapan-
tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Tahapan ini berupa persiapan pelaksanaan pekerjaan,
mobilisasi tenaga ahli,persiapan pendanaan dan persiapan sarana
kantor untuk mendukung kegiatan lapangan. Pada tahap ini juga
akan menyelesaikan administrasi berupa Surat Perintah Kerja dan
Surat Perjanjian Kontrak.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahapan ini merupakan inti dari pelaksanaan pekerjaan
yang meliputikegiatan:
 Survey lapangan
 Pembuatan  prelimanary design
 Penyiapan dokumen tender
 Penyusunan laporan
 Penyusunan rekomendasi akhir 
3. Tahap Akhir Pekerjaan
Tahapan ini berupa penyelesaian akhir seluruh kegiatan,
berupa serah terimaproduk perencanaan dan pembayaran sesuai
dengan kontrak kerjasama yang telah disepakati oleh konsultan dan
pemberi tugas.

b. Melakukan Pendekatan Pemecahan Masalah secara komprehensif.


Tindak lanjut dari pendekatan perumusan masalah, adalah
m e l a k u k a n p e n d e k a t a n pemecahan masalah yang akan dilakukan melalui
langkah-langkah
 Pengumpulan Data dan Informasi
 Studi Literatur 
 Melakukan Survey dan Investigasi Lapangan
 Studi Sistem Arsitektur, Struktur dan Konstruksi, Mekanikal /
Elektrikal(Utilitas), Interior-Eksterior, Lingkungan di Luar Site
 Melakukan Pendekatan Zonning dan Block Plan
 Rancangan Awal Bangunan dan Halaman / Ruang Luar (Preliminary
Design)
 Rancangan Final Bangunan dan Halaman / Ruang Luar (Final Design)
 Rancangan Detail berupa Gambar–gambar Arsitektur, Struktur
Konstruksi,Mekanikal / Elektrikal (Utilitas).
 Perhitungan Struktur / Konstruksi
 Penyusunan Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknis
 Penyusunan Bill of Quantity (BoQ) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

c. Mengajukan Usulan Kebutuhan Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang


dipersiapkan menangani Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan
SDKP dan mengajukan usulan Schedule Pelaksanaan Pekerjaan.
Tenaga ahli yang dilibatkan dalam penyelesaian pekerjaan ini merupakan
tenaga ahli yangsudah memenuhi ketentuan yang telah disyaratkan
yaitu tenaga ahli yang memiliki kualifikasi Sarjana Strata 1 (S1) dan sudah
bersertifikasi.
6.3. Kriteria

1. K R I T E R I A
a. KriteriaUmum
Pekerjaanyang akan dilaksanakan oleh Konsultan perencana seperti
yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum
bangunan yang disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas
bangunan, yaitu:
 Persyaratan Peruntukan dan Intenitas :
1. Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan
tata ruang dan tata bangunan yang ditetapkan didaerah yang
bersangkutan.
2. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
3. Menjamin keselamatan pengguna,masyarakat dan lingkungan

 Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan:


1. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan
berdasarkankarakteristik lingkungan, ketentuan wujud
bangunan dan budaya daerah sehingga seimbang, serasi dan
selaras dengan lingkungannya (fisik,social danbudaya)
2. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap
lingkungannya.
3. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan
dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadaplingkungan.
 Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan
1. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan
gedung sesuai fungsinya.
2. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan, dan
memberikan kenyamanan bagi penghuni bangunan dan
lingkungan.
3. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
sanitasi secara baik.
 Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran:
1. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat
mendukung bebanyangtimbul akibat perilaku alam dan
manusia.
2. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun
sedemikian rupa sehingga mampu secara struktural stabil
selama kebakaran,sehingga:
 Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara
aman
 Pemadam kebakaran dapat dengan segera memasuki
daerah/lokasi untuk memadamkan api.
 Dapat menghindari terjadinya kerusakan pada properti
lainnya.
 Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar serta kelancaran
fungsi:
1. Menjamin Terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai
akses yang layak, aman dan nyaman kedalam bangunan dan
fasilitas serta layanan didalamnya.
2. Menjamin terwujudnya bangunan kantor yang dibangun
sedemikian rupa sehingga mampu secara struktural stabil
selama menerima fungsinya sebagai jalur sirkulasi pekerjaan
pegawaidan masyarakat yang dilayani
3. Menjamin Terwujudnya upaya melindungi penghuni dari
kesakitan atau luka saat evakuasi pada keadaaan darurat.
 Persyaratan Kebisingan dan Getaran:
1. Menjamin Terwujudnya kehidupan yang nyaman dari
gangguan suara dan getaran yang tidak diinginkan
2. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau
kegiatan yang menimbulkan dampak negatif suara dan
getaran perlu melakukan upaya pengendalian pencemaran
dan atau mencegah perusakan lingkungan.

 Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah keluar dan Sistem


Peringatan bahaya :
1. Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informative di
dalam bangunan gedung apabila terjadi kecelakaan darurat.
2. Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan
aman apabila terjadi keadaan darurat.
 Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :
1. Menjamiln terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin terwujudnya keamanan gedung dan penghuninya
dari bahaya akibat petir.
3. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya.
 Persyaratan Sanitasi dalam bangunan :
1. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan
kenyamanan bagi penghuni bangunan dalam lingkungan.
3. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
sanitasi secara baik
 Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara secara cukup, baik
alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
udara secara baik.
 Persyaratan Pencahayaan :
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan secara cukup,
baik alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
pencahayaan secara baik.
b. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan jaminan agar kualitas
pekerjaan memenuhi syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan
dengan bangunan arsitektur dan interior, lantai, partisi dan plafon,
jaringan dan meubeler kantor yang telah direncanakan ,baik dari segi
fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya,misalnya:
 Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi lingkungan dan
bangunan yang ada.
 Kesatuan fungsi bangunan dengan bangunan-bangunan lainnya
dilingkungan rencana lokasi Perencanaan Pembangunan Pos
Pengawasan SDKP dan dengan lingkungan yang ada disekitarnya,
seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan
lingkungan.
 Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya
setempat, geografi klimatologi dan lain-lain.

2. AZAS- AZAS

Selain dari kriteria diatas didalam melaksanakan tugasnya konsultan


perencana hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara
sebagai berikut:
a. Kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan serta k eserasian /
keselarasan bangunan gedung dengan lingkungannya;
b. Hemat, tidak berlebihan, efektif dan efisien, serta sesuai dengan
kebutuhan dan ketentuan teknis yang disyaratkan;
c. Terarah dan terkendali sesuai rencana, program / satuan kerja, serta
fungsi setiap kementerian/lembaga/instansi pemilik/ pengguna
bangunan gedung;
d. Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri
dengan memperhatikan kemampuan/potensinasional.
BAB VII
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan
Untuk mencapai apa yang terjadi maksud dan tujuan proyek seperti yang diuraikan
didepan, maka perlu dipersiapkan hal-hal sebagai berikut :

I. Organisasi dan Manajemen Field Team


II. Tahap Pelaksana Pekerjaan
III. Jadwal Pelaksanan pekerjaan
IV. Tugas dan tanggung jawab personil.
V. Kebutuhan dan jadual penugasan personil.

I. Organisasi dan Manajemen Field Team


Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP ini akan
melibatkan tenaga, biaya dan waktu yang cukup besar sehingga perlu pengorganisasian
dari personil yang terlibat didalamnya. (Lihat lampiran 1 : Struktur organisasi )

II. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan


Untuk mencapai sasaran yang diinginkan dan dapat dipertanggung jawabkan
secara teknis, tepat guna dan juga tepat waktu, maka disusunlah suatu metode
pelaksanaan pekerjaan supaya dapat berjalan dengan lancar, efisien dan terarah.
a. Tahapan Persiapan
Pada kegiatan persiapan ini terbagi menjadi beberapa kegiatan antara lain :
a. Kegiatan Persiapan administrasi, yang meliputi :
Kegiatan persiapan ini sangatlah penting atau perlu dilaksanakan agar di
dalam melakukan kegiatan selanjutnya benar–benar mantap dan terarah.
Tanpa adanya kegiatan persiapan administrasi ini maka semua
pekerjaan yang kita laksanakan tidak akan terkondisi dengan baik tidak
selaras dan sinkron dengan kegiatan yang lainnya.
Dalam melakukan kegiatan persiapan administrasi tersebut ada
beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain adalah :
a. Persiapan surat menyurat dengan Kantor Proyek maupun dengan
instansi lain yang terkait.
b. Persiapan peralatan yang akan dipergunakan.
c. Persiapan personil baik itu tenaga ahli maupun tenaga pendukung.
d. Persiapan kantor dan peralatan kantor.
b. Pengumpulan data sekunder, meliputi :
Dalam tahapan ini konsultan mengumpulkan data yang berhubungan
dengan pekerjaan ini. Data tersebut akan digunakan sebagai data
sekunder yang dapat membantu konsultan dalam menyelesaikan
pekerjaan yang di laksanakan dengan tepat waktu.
Data – data sekunder tersebut meliputi :
 Peta – peta yang ada.
 Data – data lain yang akan menunjang dalam pelaksanaan desain.
Data – data tersebut akan diusahakan diperoleh dan instansi atau badan
yang terkait yang berhubungan dengan proyek.
c. Persiapan Survei meliputi :
 Penyusunan program kerja.
 Pembuatan peta kerja.
 Menyiapkan peralatan lapangan.
 Menyiapkan perlengkapan survei.

d. Survey Pendahuluan dan Review Hasil Identifikasi


Survey pendahuluan ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran
tentang kondisi daerah perencanaan dengan benar sehingga dapat
melaksanakan rencana kerja yang telah disusun secara seksama. Dari
hasil survey pendahuluan Konsultan akan melakukan review dan laporan
yang ada dan dikombinasikan dengan data lainnya yang dikumpulkan,
untuk menyusun dan menentukan strategi awal dalam pelaksanaan
pekerjaan. Review ini hanya terbatas pada data sekunder saja (desk
study).
b. Tahapan Survei dan Investigasi
A. Survei Topografi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah kegiatan pengukuran
situasi detail lokasi pekerjaan, sesuai dengan keadaan lapangan yang
sebenarnya.
Sedang tujuan dan pengukuran ini adalah untuk :
A.1. Penentuan tata letak bangunan gedung yang telah ada dan yang
akan dibangun/direncanakan.
A.2. Pengukuran elevasi untuk meninjau hubungan antar gedung yang
sudah ada.
Dalam pelaksanaan kegiatan pengukuran ini dibagi dalam beberapa
tahapan kegiatan, yaitu :
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan ini meliputi kegiatan – kegiatan sebagai berikut:
 Koordinasi dengan instansi daerah terkait mengenai rencana
areal pengukuran dan metode kerja pengukuran yang akan
dilaksanakan.
 Pengumpulan dan pengkajian data yang berhubungan dengan
lokasi proyek.
 Penyusunan program kerja, berdasarkan data topografi yang
ada.
 Penyiapan Surat – surat ijin/Surat Keterangan.
 Menyiapkan Tim Survei yang akan berangkat.
 Mobilisasi peralatan dan personil.

2. Pekerjaan Lapanqan
Pelaksanaan pekerjaaan akan dilakukan sesuai dengan persyaratan
yang diminta dalam Terms of Reference (TOR). Setiap aktifitas
pekerjaan akan dikonsultasikan dengan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) untuk menjamin hasil pekerjaan sesual dengan TOR.
Adapun tahapan pelaksanaan pekerjaan lapangan adalah sebagai
berikut :
 Orientasi Lapangan
Pekerjaan yang dilaksanakan pada saat orientasi lapangan
adalah :
i. Menentukan titik awal pengukuran.
ii. Menentukan batas pengukuran
iii. Mengatur pengadaan tenaga lokal dan transport lokal
iv.
Serta beberapa pekerjaan yang diperlukan guna
menanggulangi kendala yang diperkirakan akan timbul di
lapangan.
3. Membuat kerangka dasar pemetaan
Pengukuran kerangka dasar pemetaan ini dimaksudkan untuk
mengetahui penyebaran titik - titik kontrol geodesi, dalam
pengukuran kerangka dasar pemetaan dilakukan dua tahapan
pengukuran yaitu :
 Pengukuran poligon sebagi kontrol horizontal
 Poligon utama diukur dengan metode kring dimana harus
dipenuhi syarat geometrisnya (pada batas toleransi yang
diberikan),
 Pengukuran jarak menggunakan alat ukur jarak meetband baja.
 Alat ukur sudut yang akan digunakan adalah Theodolite TO,
atau alat lainnya yang sederajat.
 Pengukuran sudut dibaca satu seri ganda.
 Perhitungan dan koreksi.
 Pengukuran sifat datar (waterpass)
 Sistem pengukuran dengan cara pengukuran sipat datar.
 Alat ukur yang akan dipergunakan adalah sipat datar otomatis
levelling horizontal NAK. 2 atau sederajat.
 Pengukuran dilakukan dengan pengamatan double stand.
 Kedua kontrol pengukuran ini ditandai dengan pemasangan
patok beton sebagai titik tetap.
4. Pengukuran Situasi Detail
Pengukuran situasi detail dimaksudkan untuk mendapatkan data
lapangan yang sebenarnya dan terbaru, agar dapat disajikan dalam
bentuk peta. Penyebaran titik detail diukur merata pada setiap
perbedaan tinggi tanah, oleh karena itu pada pengukuran situasi
detail harus memperhatikan hal – hal seperti berikut ini :
 Situasi batas – batas tata bangunan.
 Situasi bangunan buatan manusia : Saluran, jalan aspal, jalan-
jalan setapak, kuburan, dan bangunan dan lain – lain.

5. Pekerjaan Perhitunqan dan Penggambaran


A. Perhitungan
Karena pekerjaan pengukuran dilaksanakan dalam kota yang
terjangkau dari kantor konsultan, maka proses perhitungan/analisis
dilakukan di kantor dan kemuadian akan dilakukan pemeriksaan
terhadap kondisi yang sebenarnya. Jika terjadi penyimpangan yang
cukup signifikan maka proses pengukuran dapat dilakukan kembali.
B. Penggambaran
Penggambaran draf inl dilakukan dengan menggunakan
komputer program Auto CAD dan dicetak pada kertas HVS untuk
diperiksa oleh Direksi dan mendapatkan persetujuan.
6. Pekerjaan Pembuatan Laporan
Laporan pengukuran ditulis secara sistematis sesuai kaidah - kaidah
penyusunan laporan.
Isi laporan tersebut harus memuat :
A. Keadaan umum daerah survei.
B. Urutan teknis pelaksanaan Iapangan.
C. Personil, peralatan, susunan organisasi pelaksanaan.
D. Metode pengukuran.
E. Foto – foto dokumentasi selama survei berlangsung.
Buku ukur asli harus diserahkan, berikut dengan hasil – hasil
perhitungannya.
III. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
.
Jasa konsultan perencanaan teknis akan dimulai setelah adanya informasi
mengenai Perencanaan kontruksi, Jangka waktu perencanaan akan disesuaikan
dengan jangka waktu pelaksanaan kontruksi yang tercantum dalam kontrak.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan yang di susun dalam usulan teknis ini adalah
berdasarkan perkiraan kebutuhan bulan/orang yang disampaikan dalam rapat
penjelasan pekerjaan dan secara umum jadwal pelaksanaan pekerjaan ini akan
mencakup (Lampiran 6 : Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan)

1. Mobilisasi Personil
Pada tahap ini akan dilakukan Mobilisasi Personil Pelaksana yang akan
melaksanakan pekerjaan perencanaan Teknis. Mobilisasi tenaga pelaksana
pekerjaan perencanaan teknis di lakukan dengan cara :
a. Team Leader akan di mobilisasi CV. TATA BUMI MALIGE
CONSULTANT.
b. Tenaga ahliakan di mobilisasi CV. TATA BUMI MALIGE CONSULTANT
ant.
c. Tenaga pendukung/Supporting Staf dimobilisasi CV. TATA BUMI
MALIGE CONSULTANT

2. Pekerjaan Perencanaan teknis


a. Kegiatan perencanaan pada tahap setelah mobilisasi personil.
b. Kegiatan perencanaan teknis untuk semua kegiatan pekerjaan
yang akan dilaksanakan konsultan baik di laboratorium maupun di
lapangan selama masa pelaksanaan perencanaan berlangsung.

3. Demobilisasi Personil Konsultan


Kegiatan demobilisasi personil konsultan pada waktu setelah berakhir jasa
layanan keahlian.
Lampiran 6 :JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
BULAN KETERANGAN
N
KEGIATAN MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU IV
O
I II III
1 2 3 4 5 6 9
1 Pendahuluan
 Penyiapan organisasi kerja
 Mobilisasi
 Pendalaman Pemahaman KAK
 Koordinasi
 Laporan Pendahuluan
2 PERENCANAAN TEKNIS
 Survey Lokasi
 Pengukuran Topografi
 Konsep rencana teknis
 Tahap pra-rencana teknis
 Tahap pengembangan rencana
 Tahap rencana detail
 Konsep rencana teknis
 Tahap pra-rencana teknis
 Deatail Desain
 Draft Final
 Dokumen Pelelangan
 Laporan Bulanan
 Laporan Pertengahan
3 Laporan Akhir
Demobilisasi
Lampiran 7. KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Lingkup Posisi Jumlah orang


No Nama Personil Perusahaan Uraian Pekerjaan
Lokal/asing keahlian Diusulkan Bulan

1. L.M. Syamsul Falaq, CV. TATA BUMI Lokal Sipil Team Leader Bertanggung jawab untuk keseluruhan
AMD MALIGE manajemen proyek, hubungan dengan pemberi
CONSULTANT tugas, dan semua wewenang mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan Pekerjaan 1
Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan
SDKP serta melaporkan kemajuan pekerjaan
yang dilaksanakan
CV. TATA BUMI Melakukan analisa, perhitungan dan
2 Arfeni, ST Ahli perencanaan struktur / konstruksi bangunan.
MALIGE Lokal Sipil 1
Sipil/Struktur
CONSULTANT
Tenaga Pendukung

Tenaga Ahli Lingkup Posisi Jumlah orang


No Nama Personil Perusahaan Uraian Pekerjaan
Lokal/asing keahlian Diusulkan Bulan

3 Hardin, ST Melakukan analisa dan survey terhadap harga


bahan dan upah di daerah rencana lokasi
pekerjaan, Mengikuti dan menggali informasi
CV. TATA BUMI ESTIMATOR/Su
perkembangan harga bahan, Menghitung
MALIGE Lokal Sipil rveyor 1
Volume pekerjaan dan Rencana Anggaran
CONSULTANT
Biaya pembangunan gedung / bangunan yang
direncanakan

Membantu tenaga ahli didalam melaksanakan


semua kegiatan dalam pekerjaan pengukuran
yang mencakup pelaksanaan survei
pengukuran, pengolahan data pengukuran dan
penggambaran data pengukuran
1. Abdul Jafar 1. Membantu tenaga ahli arsitektur didalam
mendesain, menyiapkan gambar sketsa
Drafter bangunan. 1
2. Membuat seluruh rencana detail bangunan

5 Wardhi Idu Sanjaya CV. TATA BUMI Lokal Komputer Operator Membantu team leder dalam mengurus
MALIGE Komputer/Admi administrasi perusahaan .
1
CONSULTANT nistrasi
Lampiran 8 :JADWAL PENUGASAN PERSONIL

Nama Perusahaan :CV. TATA BUMI MALIGE CONSULTANT


Masukan Personil (Dalam Bentuk Diagram balok) Orang
No. NAMA PERSONIL
1 2 3 Bulan
Nasional
1 L.M. SYAMSUL FALAQ, AMD 1
2 Arfeni, ST 1
3 Hardin 1
6 Juru Gambar/Drafter 1
7 Operator Komputer/Administrasi 1
Total 5
BAB VIII
Laporan
Dalam pekerjaan perencanaan ini, laporan merupakan bentuk penyajian dari
apa yang dihasilkan selama proses pelaksanaan dari awal sampai dengan
akhir pekerjaan. Adapun jenis laporan sebagaimana ditentukan sesuai
dengan KAK adalah sebagai berikut :
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Antara
c. Laporan Akhir

Penyerahan Laporan
Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Penanggung Jawab Kegiatan
untuk dibahas oleh tim pembahas guna mendapatkan persetujuan. Sesuai
dengan ruang lingkup pekerjaan, maka jenis laporan yang harus diserahkan
oleh Konsultan perencanaadalah :

1) Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan berupa kondisi eksisting lokasi pekerjaan,
metodologi dan rencana kerja, yang dapat berfungsi sebagai umpan
balik / feed back untuk perbaikan.
Dilaporkan paling lambat 7 hari setelah kontrak di tanda tangani.
Laporan ini dibuat dalam sebanyak 3 (tiga) buku laporan.

2) Laporan Antara
Laporan antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan
Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP.
Dilaporkan selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari kerja/bulan sejak
diterbitkannya SPMK sebanyak 5(lima) buku laporan.

3) Laporan Akhir (Final


Report)
Laporan Akhir memuat pelaksanaan pekerjaan perencanaan konstruksi
jasa konsultansi termasuk didalamnya laporan individual mencakup
rangkuman pekerjaan perencanaan yang dilaksanakan, yang diajukan
kepada PPK/PA jasa perencanaan jalan dan jembatan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 bulan setelah
berakhirnya proyek sebanyak 5(lima) buku laporan.
BAB IX
Penutup

Dari uraian tersebut diatas kiranya dapat disimpulkan bahwa :


1. Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja tersebut maka pelayanan jasa Konsultan
perencanaakan menyediakan semua persyaratan Administrasi, Personil teknis,
peralatan dan dukungan jasa pelayanan lainnya untuk pelayanan kontruksi
sesuai yang dipersyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
2. Untuk terwujudnya suatu hasil yang maksimal, penugasan tenaga ahli yang
profesional dibidang layanan keahlian yang dikehendakinya sangat
diutamakan, maka diperlukan adanya kerjasama yang baik antara Konsultan
dengan pemilik kegiatan. Kerjasama dengan pemilik kegiatan adalah dalam hal
merealisasikan tugas dan kewajiban masing-masing pihak dan menyelesaikan
permasalahan yang timbul, untuk dan selama melaksanakan ketentuan dalam
kontrak konsultan.

Demikian usulan teknis ini kami buat sesuai dengan yang disyaratkan oleh
Kerangka Acuan Kerja (KAK) semoga dapat menjadi acuan kerja kami dalam
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai