PAKET PEKERJAAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
POS PENGAWASAN SDKP
KONSULTAN PERENCANA
Baubau, 6 Maret 2015
Nomor : 01/SP-TBM/III/2015
Lampiran : -
Kepada Yth.
Pejabat Pengadaan Barang / Jasa
Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Baubau
di
Tempat
Penawaran ini berlaku selama 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal surat
penawaran ini.
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan
akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
CV. TATA BUMI MALIGE Consultant adalah badan usaha jasa konsultansi yang
didirikan pada tanggal 5 Desember 2008 di Baubau dengan lingkup layanan Bidang
sipil, arsitek, lingkungan dan jasa inspeksi teknis.
Disisi lain CV. TATA BUMI MALIGE Consultant didirikan dengan sebuah cita-cita agar
dapat berperan dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan sesuai dengan tingkat
kopetensi, keunggulan dan keahlian serta daya saing yang dimiliki oleh masing-
masing personilnya sehingga memberikan jangkauan pelayanan yang lebih luas
dibidang jasa konsultansi serta mengantisipasi perkembangan pembangunan yang
ada
Perkembangan dunia usaha jasa konsultansi yang sejalan dengan laju pembangunan
bangsa dituntut adanya sumber daya manusia yang handal dan profesionalisme tinggi
dalam usaha peningkatan kualitas pembangunan. Meningkatnya profesionalisme
telah mampu mengikuti perkembangan pembangunan, hal ini menyebabkan semakin
meningkatnya mutu layanan yang diberikan dibidang jasa konsultansi.
Dalam meningkatkan mutu layanan CV. TATA BUMI MALIGE Consultant didukung
oleh sumberdaya manusia yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam
bidangnya masing-masing. Kami beranggapan bahwa pembangunan semestinya
harus berjalan berimbang antara sisi ekonomi, manusianya, serta ekologinya. Dengan
perimbangan itu prinsip-prinsip keselarasan pembangunan akan tetap terjaga.
Penanggung Jawab
Perusahaan
1 Direktur : A S R I N, ST
Wakil
2 Wakil Direktur : L.M. SYAMSUL FALAQ, A.Md
Lingkup pelayanan jasa konsultansi yang ditangani CV. TATA BUMI MALIGE
Consultant sesuai klasifikasi, untuk bidang, sub bidang dan lingkup pekerjaan
(Spesialisasi) sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Badan Usaha Jasa Konsultansi
antara lain :
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR
Administrasi
Operator Komputer
Bendahara
Ahli Estimator
.
2.5. Pengalaman Kerja Perusahaan
PENGGUNA
NO LINGKUP ORANG MITRA
JASA/SUMBER NAMA PAKET PEKERJAAN PERIODE NILAI KONTRAK
. LAYANAN BULAN KERJA
DANA
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Dinas Kalautan Perencanaan Teknis Pemb. Pagar PPI Sipil Bangunan 6 Orang Rp. 32.750.000,-
dan Perikanan Pasarwajo, Perenc. Teknis Rumah Tgl. 22 Juni
Kabupaten Buton Petugas PPI Kamaru, Perenc. Teknis s/d 21 Juli
Pengadaaan / Pemasangan Instalasi 2009
Listrik PPI Pasarwajo.
2 Dinas Kalautan Perencanaan Pengadaan bangsal Tuna Sipil Bangunan Tgl. 11 Mei 6 Orang Rp. 44.950.000,-
dan Perikanan Loin, Pengadaan Ice Storage dan s/d 9 Juni
Kabupaten Buton Pembangunan Bengkel dan 2010
Peralatannya.
Lampiran 3 :Uraian Pengalaman KerjaSejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir.
Setelah kami mempelajari Kerangka Acuan Kerja yang telah diberikan, kami
dapat memahami dan mengerti mengenai lingkup proyek, sasaran, jumlah tenaga ahli
dan kebutuhan peralatan.
Bertumpu pada Kerangka Acuan Kerja tersebut maka kami sebagai pelayanan
jasa konsultansi Perencana akan melaksanakan pekerjaan Perencanaan
Pembangunan Pos Pengawasan SDKP sehingga dapat dicapai suatu target yang
sesuai dengan spesifikasi teknis.
Untuk mencapai hal tersebut diatas maka konsultan akan melengkapi satu tim
perencana yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu dan keahlian.
Tujuan Kegiatan.
Tujuan pengadaan jasa konsultansi adalah membuat gambar perencanaan
dengan aspek teknis dan aspek administrasi yang dapat digunakan untuk proses
pelelangan.
1.3. SASARAN
Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pengadaan jasa konsultansi
Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP di Kota Baubau yang
menghasilkan rencana acuan kegiatan pelaksanaan fisik dalam bentuk perencanaan
terukur dan gambar yang diharapkan dapat memberikan arahan secara teknis bagi
pelaksanaan fisik di lapangan selanjutnya.
b. Lingkungan
Difokuskan pada standar pelayanan, keamanan, dan kenyamanan.
3.7. Tanggapan Terhadap Lokasi proyek, data dasar dan studi-studi terdahulu
Sudah jelas
6.1.1 Pendekatan
Pada garis besarnya, strategi untuk menjawab dan melaksanakan tugas
penyusunan dokumen Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP sesuai
Kerangka Acuan Kerja akan dilakukan dengan metodologi analisis-sintesis secara
deskriptif dengan melakukan langkah-langka :
A. Melakukan pendekatan perumusan masalah penyusunan dokumen
Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP.
B . Melakukan pendekatan pemecahan masalah secara
komprehensif.
C . M e n g a j u k a n Usulan Kebutuhan Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang
dipersiapkan menangani Pekerjaan Penyusunan Dokumen Perencanaan
Pembangunan Pos Pengawasan SDKP dan mengajukan usulan Schedule
Pelaksanaan Pekerjaan.
Pendekatan Perumusan Masalah
Untuk pendekatan perumusan masalah, dan sesuai informasi dalam penjelasan
kerangka Acuan Kerja, ada beberapa hal yang menjadi dan berpengaruh besar dalam
menentukan hasil perumusan masalah nantinya.
Untuk itu secara garis besar pendekatan perumusan masalah secara diskripsi dan
skematik akan melibatkan 3 kutub pengaruh, yaitu :
a. Kondisi Lokasi
b . Visi dan Misi pembangunan Kota Baubau yang merupakan ekspetasi
masyarakat dan pemerintah.
c . Tujuan Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP
Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
iniadalah :
1 . Pengumpulan Data
Pengumpulan data terdiri dari :
a . Studi literatur baik aspek teknis-subtansial maupun kebijakan dan
peraturan yang terkait dengan perencanaan, perancangan, persyaratan
teknis, pelaksanaan pembangunan dan perencanaan pembangunan
gedung pemerintah.
b . Melakukan survey dan kunjungan lapangan untuk pengukuran dan
penelitian tentang lokasi dan daya dukung tanah.
2 . Membuat analisis-analisi yang meliputi :
a . Analisis pengelolaan yang meliputi kajian tentang :
1 . Evaluasi terhadap mekanisme yang berhubungan dengan bangunan
sekitarnya (jika ada)
B. Analisis
Terhadap data yang ada dan telah tersusun diatas, selanjutnya
dilakukan prosesanalisis sebagai langkah awal untuk menemukan faktor-
faktor yang dapat bermanfaat bagipendekatan pemecahan masalah. Analisis yang
akan dilakukan meliputi :
Analisis terhadap Lokasi.
Luas lahan yang ada dan peluan untuk perluasan.
Analisis terhadap kebutuhan ( Demand ) dan Penyediaan (Supply )
1. Menguraikan jumlah kebutuhan rencana ruangan dan
peruntukannya.
2. Menguraikan jumlah rencana fasiltas
Analisis terhadap Aspek Teknis
Analisis kebikajsanaan pemerintah yang meliputi kajian tentang
kebijakan-kebijakan baik berskala lokal maupun regional, seperti :
1 . Kebijakan Tata Ruang
2. Kebijakan Standar Bangunan
3. Kebijakan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota
4. Kebijakan Inventarisasi Bangunan dan Lingkungan pada Kawasan.
Analisis potensi dan kendala yang meliputi :
1 . Sumber daya alam
2. Sumber daya manusia
3. Sosial dan budaya
Analisis permasalahan yang meliputi kajian permasalahan secara umum,
lokal dan regional.
Strategi pengembangan
Dari analisis diatas disusun strategi pengembangan agar dapat dicapai
sasaran dan studi untuk pembangunan.
Membuat perumusan pedoman pembangunan.
Pedoman ini bergunan untuk mengetahui hal-hal yang harus
dipersiapkan untuk Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP
.
Melakukan konsultasi dan diskusi dengan pihak-pihak terkait
baik serta pihak-pihak yang berkompeten.
Melakukan pembahasan dengan Pemerintah setempat maupun Dinas
tekait bersama dengan para stakeholders khususnya Satuan Kerja
setempat dalam rangka merumuskan Perencanaan Pembangunan Pos
Pengawasan SDKP .
Analisa Fasilitas
Rumusan hasil antara yang berupa kuantitas dan kualitas dan aspek
proyek akan dianaliss lebih lanjut kedalam dua arah yang saling terkait,
tergantung dan tidak terpisahkan, yaitu:
1. Analisis rancangan fisik gedung
2. Analisis ekonomi dan finansial gedung
C. Sintesis
Sintesis dilakukan karena dalam proses analisis akan menghasilkan
beberapa faktor,yang bersama dengan data tertentu, satu dengan lainnya
akan terkait, terhubung dan salingmempengaruhi yang pada gilirannya
menjadi / menghasilkan hal baru / yang berguna bagiusaha pendekatan
pemecahan masalah.
6.1.2 Metodologi
Secara umum konsultan telah memahami pekerjaan ini dengan baik
berdasarkan metoda yang dikembangkan dalam memberikan layanan jasa
konsultasi yaitu dengan strategi optimalisasi pengelolaan organisasi dengan
sumber daya melalui :
a. Melakukan Pendekatan Perumusan Masalah Pekerjaan.
Perumusan Skenario Penyelesaian Pekerjaan
Perumusan penyelesaian pekerjaan diterjemahkan dari ruang lingkup
kegiatan yang harus dilaksanakan dan alokasi waktu yang disediakan.
Perumusan scenario juga akan menghasilkan alokasi tenaga ahli yang
akan terlibat. Alokasi tersebut juga akan menghasilkan kebutuhan biaya
untuk penyelesaian pekerjaan. Perumusan tersebut mencakup tahapan-
tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Tahapan ini berupa persiapan pelaksanaan pekerjaan,
mobilisasi tenaga ahli,persiapan pendanaan dan persiapan sarana
kantor untuk mendukung kegiatan lapangan. Pada tahap ini juga
akan menyelesaikan administrasi berupa Surat Perintah Kerja dan
Surat Perjanjian Kontrak.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahapan ini merupakan inti dari pelaksanaan pekerjaan
yang meliputikegiatan:
Survey lapangan
Pembuatan prelimanary design
Penyiapan dokumen tender
Penyusunan laporan
Penyusunan rekomendasi akhir
3. Tahap Akhir Pekerjaan
Tahapan ini berupa penyelesaian akhir seluruh kegiatan,
berupa serah terimaproduk perencanaan dan pembayaran sesuai
dengan kontrak kerjasama yang telah disepakati oleh konsultan dan
pemberi tugas.
1. K R I T E R I A
a. KriteriaUmum
Pekerjaanyang akan dilaksanakan oleh Konsultan perencana seperti
yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum
bangunan yang disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas
bangunan, yaitu:
Persyaratan Peruntukan dan Intenitas :
1. Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan
tata ruang dan tata bangunan yang ditetapkan didaerah yang
bersangkutan.
2. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
3. Menjamin keselamatan pengguna,masyarakat dan lingkungan
2. AZAS- AZAS
2. Pekerjaan Lapanqan
Pelaksanaan pekerjaaan akan dilakukan sesuai dengan persyaratan
yang diminta dalam Terms of Reference (TOR). Setiap aktifitas
pekerjaan akan dikonsultasikan dengan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) untuk menjamin hasil pekerjaan sesual dengan TOR.
Adapun tahapan pelaksanaan pekerjaan lapangan adalah sebagai
berikut :
Orientasi Lapangan
Pekerjaan yang dilaksanakan pada saat orientasi lapangan
adalah :
i. Menentukan titik awal pengukuran.
ii. Menentukan batas pengukuran
iii. Mengatur pengadaan tenaga lokal dan transport lokal
iv.
Serta beberapa pekerjaan yang diperlukan guna
menanggulangi kendala yang diperkirakan akan timbul di
lapangan.
3. Membuat kerangka dasar pemetaan
Pengukuran kerangka dasar pemetaan ini dimaksudkan untuk
mengetahui penyebaran titik - titik kontrol geodesi, dalam
pengukuran kerangka dasar pemetaan dilakukan dua tahapan
pengukuran yaitu :
Pengukuran poligon sebagi kontrol horizontal
Poligon utama diukur dengan metode kring dimana harus
dipenuhi syarat geometrisnya (pada batas toleransi yang
diberikan),
Pengukuran jarak menggunakan alat ukur jarak meetband baja.
Alat ukur sudut yang akan digunakan adalah Theodolite TO,
atau alat lainnya yang sederajat.
Pengukuran sudut dibaca satu seri ganda.
Perhitungan dan koreksi.
Pengukuran sifat datar (waterpass)
Sistem pengukuran dengan cara pengukuran sipat datar.
Alat ukur yang akan dipergunakan adalah sipat datar otomatis
levelling horizontal NAK. 2 atau sederajat.
Pengukuran dilakukan dengan pengamatan double stand.
Kedua kontrol pengukuran ini ditandai dengan pemasangan
patok beton sebagai titik tetap.
4. Pengukuran Situasi Detail
Pengukuran situasi detail dimaksudkan untuk mendapatkan data
lapangan yang sebenarnya dan terbaru, agar dapat disajikan dalam
bentuk peta. Penyebaran titik detail diukur merata pada setiap
perbedaan tinggi tanah, oleh karena itu pada pengukuran situasi
detail harus memperhatikan hal – hal seperti berikut ini :
Situasi batas – batas tata bangunan.
Situasi bangunan buatan manusia : Saluran, jalan aspal, jalan-
jalan setapak, kuburan, dan bangunan dan lain – lain.
1. Mobilisasi Personil
Pada tahap ini akan dilakukan Mobilisasi Personil Pelaksana yang akan
melaksanakan pekerjaan perencanaan Teknis. Mobilisasi tenaga pelaksana
pekerjaan perencanaan teknis di lakukan dengan cara :
a. Team Leader akan di mobilisasi CV. TATA BUMI MALIGE
CONSULTANT.
b. Tenaga ahliakan di mobilisasi CV. TATA BUMI MALIGE CONSULTANT
ant.
c. Tenaga pendukung/Supporting Staf dimobilisasi CV. TATA BUMI
MALIGE CONSULTANT
1. L.M. Syamsul Falaq, CV. TATA BUMI Lokal Sipil Team Leader Bertanggung jawab untuk keseluruhan
AMD MALIGE manajemen proyek, hubungan dengan pemberi
CONSULTANT tugas, dan semua wewenang mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan Pekerjaan 1
Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan
SDKP serta melaporkan kemajuan pekerjaan
yang dilaksanakan
CV. TATA BUMI Melakukan analisa, perhitungan dan
2 Arfeni, ST Ahli perencanaan struktur / konstruksi bangunan.
MALIGE Lokal Sipil 1
Sipil/Struktur
CONSULTANT
Tenaga Pendukung
5 Wardhi Idu Sanjaya CV. TATA BUMI Lokal Komputer Operator Membantu team leder dalam mengurus
MALIGE Komputer/Admi administrasi perusahaan .
1
CONSULTANT nistrasi
Lampiran 8 :JADWAL PENUGASAN PERSONIL
Penyerahan Laporan
Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Penanggung Jawab Kegiatan
untuk dibahas oleh tim pembahas guna mendapatkan persetujuan. Sesuai
dengan ruang lingkup pekerjaan, maka jenis laporan yang harus diserahkan
oleh Konsultan perencanaadalah :
1) Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan berupa kondisi eksisting lokasi pekerjaan,
metodologi dan rencana kerja, yang dapat berfungsi sebagai umpan
balik / feed back untuk perbaikan.
Dilaporkan paling lambat 7 hari setelah kontrak di tanda tangani.
Laporan ini dibuat dalam sebanyak 3 (tiga) buku laporan.
2) Laporan Antara
Laporan antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan
Perencanaan Pembangunan Pos Pengawasan SDKP.
Dilaporkan selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari kerja/bulan sejak
diterbitkannya SPMK sebanyak 5(lima) buku laporan.
Demikian usulan teknis ini kami buat sesuai dengan yang disyaratkan oleh
Kerangka Acuan Kerja (KAK) semoga dapat menjadi acuan kerja kami dalam
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.