Manajemen Perlindungan Diri Di Unit Endoskopi Era Pandemic Covid-19

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 27

PURWANTI RAHAYU S.Kep.

Ners
 Prosedur kedokteran yang memerlukan kontak dekat
dengan pasien dan penyedia pelayanan yaitu dokter dan
perawat.

 Saat ini ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa distribusi


SARS-CoV2 dapat terjadi melalui transmisi fecal –oral .(
feces atau spesimen biopsi ) melalui alat endoskopi.
 Muncul di Wuhan 12 Desember 2019---
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 ( SARS
C.OV2)
 SARS CoV2 dapat bertahan pada benda mati, seperti
plastik dan stainless steel selama 72 jam.
 SARS CoV2 ditemukan pada pencemaran lingkungan
yang luas pada kamar dan toilet pasien covid 19.
 SARS CoV2 terdetekteksi pada gagang pintu , dudukan
toilet, tombol lampu, jendela, kipas ventilasi namun tidak
terdapat pada sampel udara namun tidak terdapat pada
sampel udara.
 Menjalankan langkah pencegahan standar untuk semua
pasien
 Memastikan dilakukannya triase, identifikasi awal dan
pengendalian sumber.
 Menerapkan langkah- langkah pencegahan tambahan
empiris atas kasus- kasus suspek infeksi COVID -19 .
 Menerapkan pengendalian administratif.
 Menggunakan pengendalian dan rekayasa.
 Kesehatan (health)
Diartikan sebagai derajat atau tingkat keadaan fisik dan
psikologis individu.
Upaya untuk memperoleh kesehatan yang setinggi
tingginya dengan cara mencegah dan memberantas
penyakit.
 Keselamatan (safety)
Upaya – upaya untuk melindungi pekerja, menjaga
keselamatan orang lain dan melindungi lingkungan
kerja.
❖ Pre Pemeriksaan

 Menghubungi pasien sehari sebelum hari pemeriksaan


untuk memastikan kondisi pasien , jika ada masalah pada
saluran pernapasan maka tindakan akan ditunda sampai
kondisi membaik.

 Melakukan screanning pemeriksaan laboratorium , X –Ray


dan CT Scan Thorax.

 Konsul ke dokter spesialis paru


 Mengukur suhu pasien , jika > 37. ° C , maka akan di
katagorikan demam dan pasien akan di klasifikasikan
ulang.

 Semua pasien harus memakai masker medis.

 Melarang pengantar atau keluarga pasien ke ruang


endoskopi, kecuali jika diperlukan.

 Perawat endoskopi dengan memakai APD level 3


( pelindung kepala masker, goggles, gaun , sarung tangan ,
dan sepatu). sudah siap untuk asistensi tindakan
endoskopi.
 Masker dilepaskan segera sebelum insersi endoskope.

 Setelah melakukan time out , dan pasien sudah di lakukan


sedasi , jaga jarak ketika insersi endoskpe akan dilakukan.

 Perhatikan posisi tubuh ketika melakukan pengambilan


sampel jaringan ( biopsi ) dan saat menarik forceps biopsi ,
hindari percikan – percikan cairan tubuh pasien dari arah
channel biopsi
➢ Saat endoskopi akan selesai , perhatikan saat skope akan
di tarik keluar, hindari percikan cairan tubuh pasien .

➢ Lakukan pre cleaning dengan benar dan usahakan tidak


ada sisa- sisa percikan - percikan dari cairan tubuh.

➢ Buka sarung tangan luar , dan lepaskan endoskope dari


sumber cahaya dan bawa skope ke area cleaning dengan
hati- hati.
➢ Kenakanmasker kembali setelah pasien cukup sadar dari
pembiusan dengan saturasi oksigen 90%pada udara
ruang.

➢ Menghubungi pasien pada hari ke 7 dan hari ke 14 setelah


pelaksanaan endoskopi.

➢ Halini dilakukan hingga wabah Covid 19 dinyatakan


berakhir.
 Lakukan pencucian endoskope sesuai dengan standar
operasional prosedur yang baku.
( Pre Cleaning - Cleanning – Desinfeksi – Rinsing )

 Detergent dan desinfektan yang digunakan harus sudah


teruji dan sesuai dengan standar penggunaan .

 Detergent dan Desinfektan harus bersifat bakterisidal,


mikrobakterisidal , fungisidal dan virusidal
 Unit endoskopi harus memiliki standar operasional baku
untuk ruang pemeliharaan .

 Bersihkan semua permukaan diruang endoskopi dengan


menggunakan desinfektan setiap selesai prosedur
endoskopi.

 Bila tindakan endoskopi dilakukan di ruangan bertekanan


negatif , pelaksanaan tindakan harus di tunda 30 menit
setelah pasien sebelumnya keluar dari ruangan tersebut.
➢ Semua staff endoskopi harus dalam kondisi sehat.
➢ Semua staff harus patuh menjalankan tindakan
➢ pencegahan infeksi mencuci tangan (5 moment).
➢ Semua staff harus faham cara memakai dan
➢ melepas APD dan pembuangan limbahnya.
➢ Semua staff memahami risiko penularan dan paparan ke
pasien lain dan petugas kesehatan .
➢ Melakukan jaga jarak dengan pasien, keluarga pasien dan
lingkungan kerja .
 Periksa semua perlengkapan dan cek kadaluarsanya.

 Pakai pelindung rambut.

 Bersihkan tangan dengan solusi berbasis alkohol.

 Pakai gaun , jika menggunakan gaun yang menutupi di


bagian belakang tubuh perlu bantuan orang lain.
 Pakai masker N95.

 Pakai kaca mata pelindung /goggles.

 Pakai sarung tangan pada kedua tangan , gunakan 2


sarung tangan / double.
 Pakai desinfektan tangan berbasis alkohol pada ke dua
tangan , sebelum melepaskan sarung tangan , lalu
lepaskan semua sarung tangan .
 Cuci tangan dengan air + hand oles berbasis sabun atau
alkohol.
 Pakai sarung tangan yang baru / bersih.
 Setelah memakai sarung tangan baru kemudian lepaskan
gaun .
 Lepaskan kaca mata pelindung . Saat melepas kaca mata
pelindung jangan letakan bagian yang bisa dikontaminasi
dengan partikel atau tetesan.
 Lepaskan masker
 Lepaskan pelindung rambut .
 Terakhir lepaskan sarung tangan .
 Cuci tangan
 Covid -19 dalah Pandemi .
 Prosedur endoskopi dilakukan hanya yang bersifat urgent,
dan prosedur elektif sedapat mungkin di tunda.
 Mengerti dan faham proses penularan dari Covid-19.
 Mengerti dan faham cara pemasangan dan melepas APD.
 Melakukan semua Reprocessing dan Desinfeksi skope
sesuai dengan standar operational porosedur.
 Melakukan dekontaminasi pada semua peralatan di ruang
endoskopi setiap habis prosedur tindakan.
 Implementasi PPI pada Pasien COVID-19 Di Fasyankes.
 Protokol Tindakan Endoskopi di Pusat Endoskopi saluran
Cerna Dalam konteks Kewaspadaan Infeksi Covid-19 (
PEGI).
 The Daily Impact of Covid-19 in gastroenterology ,
Fernando Magro, Candida Abreu, and Jean Franqois
rahier, UEG Journal.

Anda mungkin juga menyukai