Anda di halaman 1dari 4

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mendapatkan pengetahuan yang

nantinya menjadi bekal dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan juga tidak bisa lepas dari

ideologi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Dalam pendidikan komunis dapat

diartikan sebagai suatu pendidikan untuk melahirkan individu yang berkebolehan serta

bermoral tinggi. Ajaran ini menekankan nilai-nilai hormat kepada ibu bapak, orang yang

lebih tua, ketekunan, kesetiaan, jimat-cermat, kebijaksanaan dan keberanian, menurut

falsafah ini juga, pendidikan dapat memupuk tingkah laku yang sempurna yang boleh dicapai

melalui sifat sopan santun, ikhlas, murah hati dan kerajinan.karena komunisme berdasarkan

materialisme, yang menyangkal adanya jiwa rohani dan Tuhan, sehingga menindas

kebebasan pribadi dan agama.

Untuk pendidikan liberal merupakan usaha untuk melestarikan dan meningkatkan

mutu ketahanan sosial yang ada sekarang dengan cara mengajar setiap anak bagaimana cara

mengatasi masalah-masalah kehidupannya sendiri secara efektif. Beberapa ciri dari

pendidikan liberal ini yaitu menganggap bahwa pengetahuan terutama berfungsi sebagai

sebuah alat untuk digunakan dalam pemecahan masalah secara praktis, menekankan

kepribadian unik dalam diri tiap individu, menekankan pemikiran efektif (kecerdasan

praktis), memandang pendidikan sebagai perkembangan dari keefektifan personal,

memusatkan perhatian kepada tata cara pemecahan masalah secara individual maupun

berkelompok, menekankan perubahan sosial secara tak langsung, melalui perkembangan

kemampuan tiap orang berprilaku praktis dan efektif, Berdasarkan kepada sebuah sistem

penyelidikan eksperimental yang terbuka, Didirikan di atas tata cara pembuktian secara

ilmiah rasional, Menganggap bahwa wewenang intelektual tertinggi terletak pada

pengetahuan yang diperoleh dari pembuktian eksperimental. Dalam pendidikan liberal ini

memiliki landasan yang diantaranya yaitu Seluruh kegiatan belajar bersifat relatif terhadap

sifat-sifat dan isi pengalaman personal, muncul dari proses-proses perkembangan personal,
dan seluruh tindakan belajar yang punya arti penting cenderung untuk bersifat subjektif,

Seluruh kegiatan belajar pada puncaknya mengakar pada keterlibatan dalam pengertian

inderawi yang aktif, Seluruh kegiatan belajar pada dasarnya merupakan proses pengujian

gagasan-gagasan, dalam situasi-situasi pemecahan masalah secara praktis, cara terbaik untuk

mempelajari sesuatu dan sebagai implikasinya, juga cara terbaik untuk hidup, Pengalaman

kejiwaan yang paling dini merupakan pengalaman yang dialami oleh orang yang belajar pada

waktu ia masih kanak-kanak, termasuk latihan-latihan emosional dan kognitif, tindakan

belajar dikendalikan oleh konsekuensi-konsekuensi emosional dan perilaku personal.

Pengaruh liberalisme dalam pendidikan dapat melihat komponen-komponennya, diantaranya,

sebagai berikut:

-         Komponen pertama, adalah komponen pengaruh filsafat barat tentang model

menuju manusia universal yaitu manusia yang "rational liberal". Pengaruh liberal ini

kelihatan dalam pendidikan yang mengutamakan prestasi melalui proses persaingan

antar murid. Perangkingan untuk menentukan murid terbaik adalah implikasi dari

paham pendidikan ini.

-        Komponen kedua adalah positivisme. Positivisme sebagai suatu paradigma ilmu

sosial yang dominan ini juga menjadi dasar bagi model pendidikan liberal. Karena

positivisme pada dasarnya adalah ilmu sosial yang dipinjam dari pandangan, metode

dan teknik ilmu alam memahami realitas. Dengan kata lain, positivisme mensyaratkan

pemisahan fakta dan nilai dalam rangka menuju pada pemahaman obyektif atas

realitas sosial.

Pada dasarnya pendidikan liberal itu terfokus pada bagaimana membuat anak didik

memiliki kemampuan sehingga mereka bisa bersama ditengah sistem yang berlaku pada

masyarakat. Pendidikan liberal tidak melihat masalah yang berkembang dalam masyarakat

karena sistem sosial masyarakat tersebut tetapi karena ketidaksiapan manusia dalam
menghadapi sistem. Sehingga itu akan mengakibatkan dan keterampilan yang berguna

sebanyak-banyaknya  kepada anak didik, dan menariknya ideologi pendidikan inilah yang

sekarang sedang berkembang ditengah-tengah masyarakat global.

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan UUD negara

Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia

Serta tangga terhadap tuntutan perubahan zaman. Sistem pendidikan Pancasila yaitu

berorientasi pada pembentukan nation and character building, dengan menyesuaikan kondisi

kejiwaan peserta didik, namun tetap mengikuti perkembangan zaman agar tidak monoton dan

membosankan. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan Masyarakat Indonesia

yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan sikap dan perilaku yaitu

sebagai berikut :

1) Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggungjawab sesuai dengan

hati  nuraninya.

2) Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-

cara pemecahannya.

3) Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan

seni.

4) Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya

bangsa untuk     menggalang persatuan Indonesia.

5) Perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa;

6) Perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil beradab;

7) Perilaku kebudayaan, dan

8) Beraneka kepentingan perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan

kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan.

Adapun dasar-dasar pendidikan pancasila.


Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan

diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan

agama, perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku kebudayaan, dan

beraneka ragam kepentingan perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan

kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan. Dengan demikian,

perbedaan pemikiran, pendapat, atau kepentingan diatasi melalui keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai