03-SEMINAR 2021 - 03 - 25 (Heri)
03-SEMINAR 2021 - 03 - 25 (Heri)
REALITA LAPANGAN
PENUTUP
Jembatan merupakan fasilitas pendukung jalan yang bertujuan untuk menyeberangi
rintangan berupa lembah sungai, rel kereta api ataupun jalan raya.
Jembatan Mahakam IV Samarinda Jembatan (flyover) Pasopati Jembatan (Elevated Track) DDT
melewati sungai mahakam Bandung, yang melewati jalan-jalan Manggarai-Jatinegara Jakarta,
di bawahnya yang bertujuan untuk melewati
track kereta di bawahnya
Peraturan-peraturan acuan
1. Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan, Maret 1992, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Direktorat Pembinaan Jalan Kota.
2. Peraturan Mentri Perhubungan Nomor: PM-60 th 2012 tentang persyaratan teknis
jalur kereta api
3. Geometri Jalan Bebas Hambatan untuk Jalan Tol, No. 007/BM/2009 Departemen
Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.
4. Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Dokumen RTA Jalan Tol
Faktor-faktor yang menentukan panjang bentang jembatan penyebrang lalu lintas
adalah:
1. Ruang bebas jalan beserta rencana pelebaran
Syarat untuk ruang bebas jalan raya
Syarat untuk ruang bebas jalan kereta api
3. Batas Hak Guna Jalan (ROW) jalan yang diseberangi
Pada kasus jembatan ini, meskipun lebar jalan yang diseberangi hanya sebesar 7.6m
namun diperlukan bentang jembatan 30m. Hal ini dikarenakan posisi jalan yang
disebrangi tidak tegak lurus dengan alinyemen jalan rencana. Dalam kasus ini, sudut
skew jembatan hamper mencapai 45o.
Jembatan penyebrang jalur kereta api pada tol Tebing Tinggi - Inderapura
HULU
JEMBATAN
BENDUNGAN
HILIR
1,2m
Contoh kasus : Jembatan sungai. Tinggi jembatan ditentukan oleh perhitungan muka air banjir
pada daerah tersebut. Clearance minimal MAB terhadap bottom struktur 1.2m.
Contoh kasus : Tinggi jembatan ditentukan oleh tinggi kapal terbesar yang akan melintasi sungai
tersebut sehingga mengharuskan jembatan memiliki clearance 12m terhadap MAB.
MAB setelah adanya
bendungan